Presentasi Biotek
Presentasi Biotek
DIPRESENTASIKAN OLEH :
1. Pembuatan Kultur
Kultur Saccharomyces cerevisiae yang digunakan
didapat dari kultur komersial kultur disimpan pada
lemari pendingin pada suhu 4oC.
Pengayaan dilakukan dengan metode berikut :
1) Sebanyak 500 ml media cair Saboroud ditempatkan
pada gelas erlemeyer 1000 ml.
2) Kemudian Saccharomyces cerevisiae diinokulasi
secara steril lalu di tempatkan pada shaker berputar
dengan kecepatan 100 rpm selama 2 jam pada suhu
ruang rata-rata 25oC.
2. Pembuatan Biosorben
Kultur yang sudah siap dipisahkan dengan cara
sentrifugasi pada kecepatan 8000 rpm selama 10
menit. Biomassa yang sudah terpisah dikeringkan
dengan menggunakan oven pada suhu 105 oC untuk
mendapatkan biomassa kering. Biomassa yang
sudah kering Kemudian ditumbuk agar membentuk
butiran butiran yang lebih kecil.
3. Pembuatan Larutan Logam
Larutan logam dibuat secara artificial dengan
menggunakan potassium dichromate (K2Cr2O7) pa.
Sebanyak 564 mg garam K2Cr2O7 dicampurkan
kedalam 0,5 liter air distilasi tanpa penambahan
asam untuk membuat larutan Cr dengan konsentrasi
400 mg/L.
Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan
konsentrasi yang diperlukan untuk penelitian.
Pengaturan asam dilakukan dengan menggunakan
asam HCl dan basa NaOH 1 N.
4.Pengujian Penyerapan Logam pada Variasi pH
Biomassa Saccharomyces cerevisiae kering sebanyak 0.5
gr dimasukkan kedalam 100 ml larutan artificial
mengandung Cr dengan konsentrasi 50 mg/l dengan
variasi pH 2, 3, 4, 5, dan 7.
Larutan kemudian dikocok dengan shaker pada
kecepatan 150 rpm selama 120 menit.
Larutan disentrifugasi pada 8000 rpm selama 10 menit
untuk memisahkan supernatant dengan sorben.
Konsentrasi tersisa Cr di dalam supernatan ditentukan
dengan mengguanakan Atomic Absorption Spectroscopy
(AAS).
5. Pengujian Penyerapan Logam Pada Variasi Waktu Kontak
dan Konsentrasi.
Biomassa Saccharomyces cerevisiae kering sebanyak 0.5 gr
dimasukkan kedalam 100 ml larutan artificial mengandung Cr
dengan konsentrasi 10 mg/L pada pH optimum.
Larutan kemudian dikocok dengan shaker pada kecepatan
150 rpm pada beberapa variasi waktu 30, 60, 90, dan 120
menit.
Larutan disentrifugasi pada 8000 rpm selama 10 menit untuk
memisahkan supernatan dengan sorben.
Konsntrasi tersisa Cr didalam supernatan ditentukan dengan
mengguanakan AAS.
Uji juga dilakukan dengan waktu 120 menit dengan variasi
konsentrasi pada 2, 4, 6, 8, 10, dan 20 mg/L.
6. Penentuan Kandungan Cr tersisihkan
Penentuan kandungan logam Cr ditentukan dengan
menggunakan AAS.
Penentuan persentase logam yang tersisihkan
dihitung dengan persamaan :
% Penyisihan = [(Co – Ce) / Co] x 100%
dengan Co adalah konsentrasi awal larutan logam
(mg/L), Ce adalah konsentrasi setelah equilibirium
(mg/L)
7. Isoterm Adsorpsi
Isoterm adsorpsi di buat untuk menjelaskan bentuk
interaksi yang terjadi antara logam berat dengan
sorben. Isoterm adsorpsi di buat dengan
menggunakan data pada pengujian penyerapan
logam pada variasi konsentrasi.
Persamaan yang digunakan dalam pembuatan
isoterm ini adalah :
a. Isoterm Freudlich
Isoterm freundlich berlaku pada kondisi adsorpsi
yang terjadi pada berbagai lapisan, persamaan yang
digunakan adalah,
S = Kf Cen
dengan Kf dan n merupakan konstanta. S
merupakan banyaknya logam yang terikat per gram
sorben (mg/g)
b. Isoterm Langmuir
Isoterm Langmuir berlaku untuk kondisi adsorpsi yang
terjadi pada satu lapisan, persamaan yang digunakan
adalah,