Anda di halaman 1dari 21

INFARK MIOKARD

 Definisi : terbentuknya suatu daerah nekrosis


miokardium akibat iskemia lokal.
 Epidemiologi
 Penyebab tunggal tersering kematiab di
negara industri
 Usia lebih dari 45 – 54 tahun.
 Laki-laki lebih banyak daripada wanita
 Lebih sering menyerang ventrikel kiri
Faktor resiko

 Riwayat penyakit keluarga


 Hiperlipidemia
 Hipertensi
 Diabetes melitus
 Obesitas
 Merokok, alkohol
 Ketidakaktifan fisik
STEMI

 Infark miokard akut dengan elevasi segmen


ST (STEMI) merupakan bagian dari spektrum
sindrom koroner akut yang terdiri dari angina
pektoris tak stabil. Infark miokard akut tanpa
elevasi ST dan IMA dengan elevasi ST.
Diagnosis
 Anamnesis
 Nyeri dada : lokasi : substrenal, retrosternal, dan
prekordial
 Sifat nyeri : rasa sakitseperti ditekan, rasa
terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk,
rasa diperas, dan dipelintir.
 Penjalaran : ke lengan kiri, dapat ke leher,
rahang bawah, gigi, punggung atau
interskapula, perut, dan ke lengan bawah.
Anamnesis
 Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat
atau obat nitrat.
 Faktor pencetus : latihan fisik, stres emosi, udara
dingin, dan sesudah makan.
 Gejala yang menyertai: mual, muntah, sulit
bernapas, keringat dingin, dan lemas.
Pemeriksaan fisik
 Tampak cemas, gelisah, ekstremitas pucat
diserta keringat dingin. Kombinasi nyeri dada
substernal > 30 menit dan banyak keringat
dicurigai STEMI.
 ¼ pasien infark anterior : hiperaktivitas saraf
simpatis (takikardi dan/atau hipertensi)
 ½ pasien infark inferior hiperaktivitas
parasimpatis (bradikardi dan/atau hipotensi)
 S4 dan S3 gallop
Pemeriksaan fisik
 Penurunan BJ 1 dan split paradiksikal BJ 2
 Murmur sistolik atau late sistolik apikal yang
bersifat sementara.
 Pericardial friction rub
 Suhu 38 derajat celcius dalam minggu pertama
pasca STEMI
EKG
 Gambaran elevasi segmen ST dapat
mengidentifikasi untuk dilakukan terapi
reperfusi
 EKG serial interval 5-10 menit / pemantauan EKG
12 sandapan di kontinu untuk mendeteksi
potensi perkembangan elevasi segmen ST.
 Pada stemi inferior EKG sisi sisi kanan harus
diambil untuk mendeteksi kemungkinan infark
ventrikel kanan.
 Sebgaian pasien mengalami evolusi menjadi
gelombang Q pada gelombang EKG.
EKG
 Infark miokard transmural : gelombang Q atau
hilangnya gelombang R
 Infark miokard nontransmural : perubahan
sementara segmen ST atau gelombang T
Laboratorium biomarker
kerusakan jantung
Tatalaksana prehospital
 Segera menelpon bantuan untuk mendapatkan
pertolongan yang memadai
 Nitrogliserin : pakai 1 dosis sublingual atau spray
kemudian telepon 911. sambil menunggu bisa
melanjutkan 2 dosis nitrogliserin satiap 15
menit.
Tatalaksana umum
 Oksigen : jika saturasi oksigen dibawah 95%
diberikan selama 6 jam pertama.
 Nitrogliserin : sublingual dosis 0.4 mg diberikan
3 dosis selama interval 5 menit untuk
menurunkan kebutuhan oksigen miokard
 Morfin : dosis 2-4 mg dan diulang dengan
interval 5-15 menit smp dosis total 20mg.
 Aspirin : inhibisi cepat siklooksigenasi trombosit
yang dilanjutkan reduksi kadar tromboxan A2
dicapai dengan dosis 160-325mg di ruang
emergensi peroral 75-162 mg.
 Beta bloker : jika morfin tidak berhasil diberikan
beta bloker intravena. Metaprolol 5mg tiap 2-5
menit smp 3 dosis. Terakhir dilanjutkan dengan
metaprolol oral dosis 50mg tiap 6jam selama 48
jam dilanjutkan 100mg tiap 12 jam
Langkah2 penilaian dalam
memilih reperfusi pada pasien
STEMI
 Langkah I : nilai waktu dan resiko
 Waktu sejak onset gejala
 Resiko STEMI
 Resiko fibrinolisis
 Waktu yang dibutuhkan untuk transportasi ke
lab PCI yang mampu
 Langkah II : tentukan apakah fibrinolisis untuk
transportasi ke lab.PCI yang mampu
 Jika presentasi kurang dari 3 jam dan tidak ada
keterlambatan untuk strategi invasif, tdk ada
preferensi utk strategi lain.
Komplikasi
 Disfungsi ventrikular
 Gangguan hemodinamik
 Syok kardiogenik
 Infark ventrikel kanan
 Aritmia pasca stemi
 Ekstrasistol ventrikel
 VT dan VF, AF, Aritmia supraventrikel, asistol
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai