Anda di halaman 1dari 48

ANATOMI MATA

Iqbal Reza Pahlavi


Bisart Benedicto Ginting
Cantika Tara Sabilla
Dian Octaviani
M. Muhlis R
Sabrina Fazriesa

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata


RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2018
Mata
KELOPAK MATA Kelopak mata / palpebra
Fungsi  melindungi bola mata,
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yg
membentuk film air mata di depan
kornea.
Fungsi perlindungan  terhadap trauma,
sinar, pengeringan bola mata.

Bagian-bagian kelopak :

Kulit Otot Tarsus

Septum Pembuluh
Kelenjar
orbita darah

Sistem
syaraf
KELOPAK MATA
Kulit:
Tipis dan halus
Dihubungkan oleh jaringan ikat halus dg otot di
bawahnya sehingga kulit mudah digerakkan dr
dasarnya.
Patologi edema dan perdarahan mudah terkumpul
disini edema palpebra
Terdapat kelenjar keringat  Zeis dan Moll

Otot:
1. M. orbicularis oculi
sirkuler, N. VII, mengikuti N. III. Fungsi menutup mata
2. M. Riolani
Di pinggir palpebra. Fungsi menutup mata
3. M. Levator palpebra
Yg melekat dipalpebra berupa fasia, melekat pd tarsus
kulit. Inervasi oleh N.III, fungsi: mengangkat palpebra
4. M. Mulleri
Di bwh tendon M. Levator palpebra, fungsi: mengangkat
palpebra
KELOPAK MATA

Terdiri atas jaringan rapat

tarsus
dan sedikit jaringan elastis.
Fungsi  memberi bentuk Merupakan fasia yg membatasi

Septum orbita
pd palpebra palpebra dan orbita.
Terdapat Glandula Fungsi  menjaga supaya Zeis & Moll 
sebasea Meibom (+ 20 ) radang palpebra tidak masuk ke kelenjar keringat
tampak sbg garis dlm orbita. Meibom  kelenjar
kekuningan di bwh Bag. Depan margo palpebra tdp sebasea
konjungtiva, mngeluarkan silia 2-3 jajar.

Kelenjar
isinya di margo palpebra.
Di margo palpebra dekat kantus
Fungsi kelenjar ini  internus tdp papila lakrimal,
menutup rapat margo tengahnya disebut punctum
palpebra shg air mata tdk lakrimal.
mengalir saat mengedip.
Lapisan belakang  konjungtiva
Tarsus bersatu mmbentuk palpebra & fornik
 Lig. Tarsalis medialis &
lateralis
KELOPAK MATA

Vaskularisasi:
Arteri  a. oftalmicus & a. fasialis  membentuk
arkus superior dan inferior
Vena  V. fasialis & v. oftalmika  masuk dlm sinus
kavernosus

Inervasi:
Persarafan sensorik kelopak mata atas  Ramus
frontal N. V
Kelopak bawah  cabang ke II n. V
SISTEM LAKRIMAL Sistem ini terletak di daerah temporal bola mata.

Sistem
lakrimal terdiri
atas 2 bagian:
Sistem produksi / gl.
Lakrimal.
• terletak di temporo
antero superior rongga
orbita

Sistem ekskresi Air mata masuk ke dlm sakus lakrimal melalui punc.lakrimal. Bila
• Terdiri atas punctum lakrimal, punc. Lakrimal tdk menyinggung bola mata, maka air mata
kanalikuli lakrimal, sakus akan keluar melalui margo palpebra  epifora
lakrimal, duktus nasolakrimal, Utk melihat adanya sumbatan pd duktus nasolakrimal 
mengalir dalam rongga penekanan pd sakus lakrimal
hidung di dlm meatus inferior.
KONJUNGTIVA
Merupakan membran yg menutupi sklera dan
kelopak bagian belakang.
Bermacam obat mata dapat diserap melalui
konjungtiva.
Mengandung kelenjar musin yg dihasilkan oleh sel
Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata
terutama kornea.
Konjungtiva terdiri
atas 3 bagian:

Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva bulbi fornises atau
tarsal
forniks konjungtiva

menutupi sklera , tempat peralihan


menutupi tarsus.
mudah digerakkan konjungtiva tarsal
Sukar digerakkan
dr sklera di dgn konjungtiva
dari tarsus.
bwhnya. bulbi.
RONGGA
ORBITA
Rongga orbita adalah rongga yg berisi bola mata dan
terdapat 7 tulang yg membentuk dinding orbita:
Lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal dan dasar orbita
terutama terdiri atas os maksila, os palatina dan os
zigomaticus.

Rongga orbita berbentuk piramid, terletak pd kedua sisi


rongga hidung, dd lateral orbita membentuk sudut 45
derajat dg dd medial.

Dinding orbita terdiri dr tulang:


1. Atap atau superior: os. Frontal
2. Lateral: os frontal, os zigomatik, ala magna os
sfenoid
3. Inferior: os, zigomatik, os maksila, os palatina
4. Nasal : os maksila, os lakrimal, os etmoid
RONGGA ORBITA

Foramen optik terletak pd apeks rongga orbita,


dilalui saraf optik, arteri, vena, dan saraf simpatik

Fisura orbita superior terletak di sudut orbita atas


temporal, dilalui cabang N V ( saraf lakrimal, saraf
frontal, saraf nasosiliar), N IV, N III, N VI dan arteri
vena oftalmik

Fisura orbita inferior terletak di dasar tengah


temporal orbita, dilalui oleh saraf infra orbita dan
zigomatik dan arteri infra orbita.

Fossa lakrimal terletak di sebelah temporal atas


kelenjar lakrimal.
OTOT PENGGERAK MATA

Terdiri atas 6 otot :


1. Oblik inferior
2. Oblik superior
3. Rektus inferior
4. Rektus lateral
5. Rektus medius
6. Rektus superior
OTOT PENGGERAK MATA
OBLIK SUPERIOR
OTOT PENGGERAK MATA
OBLIK INFERIOR Origo pd anulus Zinn dan ala parva os sfeoid. Insersi pd
sklera bagian termporal belakang bola mata. Dipersarafi N
IV
Origo pd fosa lakrimal tulang lakrimal. Insersi pd Aksi pergerakan miring dari troklea pd bola mata. Kerja
sklera posterior, dipersarafi N III, utama terjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan
fungsi: menggerakkan bola mata ke atas, adduksi searah, atau mata melihat ke arah nasal.
dan eksiklotrorsi Berfungsi menggerakkan bola mata utk depresi , abduksi,
dan insiklotorsi
OTOT PENGGERAK MATA
REKTUS INFERIOR
Origo pd anulus Zinn, insersi 6
mm di belakang limbus, pd
persilangan dg oblik inferior di
ikat kuat oleh Lig. Lockwood.
Dipersarafi oleh N III.
Fungsi :
-Depresi (gerak primer)
-Eksoklotorsi (gerak sekunder0
-Aduksi ( gerak sekunder)

Rektus inferior membentuk sudut


23 derajat dg sumbu penglihatan
OTOT PENGGERAK MATA
REKTUS LATERAL
• Origo pd anulus Zinn.
Dipersarafi N VI.
• Fungsi : menggerakkan
mata terutama abduksi.

OTOT PENGGERAK MATA


REKTUS MEDIUS
• Origo pd anulus Zinn. Insersi 5mm di
belakang limbus.
• Merupakan otot mata yg paling tebal dan
paling pendek.
• Fungsi: aduksi (gerak primer)
OTOT PENGGERAK MATA
REKTUS SUPERIOR
Origo pd anulus Zinn. Insersi
7mm di belakang limbus.
Dipersarafi cabang superior N
III.
Fungsi :
-elevasi, terutama bila melihat
ke lateral
-Aduksi, terutama bila tidak
melihat ke lateral
-insiklotorsis
ANATOMI
BOLA
MATA
Lensa
Sudut mata Badan
bilik mata
kaca
depan

Pupil Retina

Saraf
uvea
optik

ANATOMI
kornea BOLA sklera
MATA
KORNEA
Cornum = seperti tanduk
Kornea merupakan selaput bening mata
yang tembus cahaya
Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh
kornea
Avaskular
Kornea dipersarafi :
1.Saraf siliar longus
2.Saraf nasosiliar
3.Saraf V saraf siliar longus
4.Berjalan suprakoroid masuk kedalam
stroma kornea menembus membran
bowman melepaskan selubung schwannya
Lapisan kornea
(dari luar ke dalam)

1. Epitel
 terdiri dari 5 lapisan sel squamosa, tersusun rapi, merupakan lanjutan dari epitel konjungtiva bulbi
2. Membran bowman
 terletak dibawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur
seperti stroma
 Tidak mempunyai daya regenerasi
3. Stroma
Terdiri dari lamel yang merupakan susunan kolagen yang
sejajar satu dengan yang lain → kornea jernih
Diantaranya terdapat semen, badan-badan kornea,
leukosit, wandering cells yang terdapat didalam lakuna
4. Membran Descement
Merupakan membran aselular
Bersifat elastik dan berkembang terus seumur hidup
Bersifat lebih resisten terhadap trauma dan proses
patologik
Dibagian perifer membran descement membentuk
meshwork disudut bilik mata dan dinamakan ligamentum
pektinatum
5. Endotel
Terdiri dari satu lapisan sel gepeng yang meliputi bagisn
posterior membran descement, juga membungkus
meshwork dan melapisi iris
Permeabilitas kornea ditentukan oleh epitel dan endotel
yang merupakan membran semi permeabel
Penting untuk mempertahankan kejernihan kornea
Jika terdapat kerusakan, air dapat masuk kedalam jaringan
kornea → edem kornea → gangguan ketajaman
penglihatan
UVEA
Terdiri dari iris, badan siliar, dan koroid
Iris
Lanjutan dari badan siliar kedepan
Merupakan diafragma yang membagi bola mata menjadi dua
segmen, yaitu segmen anterior dan posterior
Iris membagi bilik mata depan (camera Oculi Anterior) dan bilik mata
belakang (Camera Oculi Posterior)
Otot-otot yang ada di dalamnya adalah :
1. M. Sphincter Pupillae, berjalan sirkular, terletak di dalam
stroma dekat pupil dan diatur oleh saraf parasimpatis (N. III)
2. M. Dilatator Pupillae, berjalan radier dari akar iris ke pupil,
terletak di posterior stroma dan diatur oleh saraf simpatis
Vaskularisasi :
1. Diatur oleh A. Siliaris Posterior Longus (sirkulus arteriosus
mayoris dan sirkulus arteriosus minoris)
Persarafan
1. Saraf aferen (melalui N.II)
2. Saraf eferen (melalui N III)
UVEA

Badan siliar (corpus siliaris)


Berbentuk segitiga dan terdiri dari 2 bagian :
1. Pars Korona : bagian anterior, bergerigi
 Diliputi 2 epitel sebagai kelanjutan dari
epitel iris
 Bagian yang menonjol : prosesus siliaris
 Prosesus siliaris mengeluarkan cairan bilik
mata (humor akueus)
 Dari prosesus siliaris keluar serat-serat
zonula zinni yang merupakan
penggantung lensa
 Fungsi otot siliaris : untuk akomodasi
2. Pars Plana : bagian posterior, tidak bergerigi
 Terdiri dari satu lapisan tipis jaringan otot
dengan pembuluh darah dan diliputi epitel
UVEA
Koroid

Merupakan bagian paling


belakang dari jaringan
uvea dan merupakan
lapisan antara retina dan
sklera

Fungsinya sebagai
pemasok makanan
kepada lapisan luar retina
UVEA
Lapisan Koroid terdiri dari :
* Supra Koroid  Mengandung sel-sel pigmen jaringan elastis dan kolagen
* Lapisan vaskuler  Mengandung pembuluh darah besar dan kecil dengan sel-sel pigmen yang
terdapat dalam stroma di sekitar pembuluh darah. Pembuluh darah yang besar adalah vena
* Koroid kapiler  terdiri dari pembuluh-pembuluh kapiler yang teratur
* Membran brunch  merupakan pelindung yang teratur yang menyuplai makanan melalui bagian dasar
retina, yanng merupakan lapisan membran jaringan
PUPIL
• Fungsi mengecilnya pupil
untuk mencegah aberasi
kromatis pada akomodasi
dan untuk memperdalam
fokus seperti pada
kamera foto yang
diagfragmanya dikecilkan
LENSA
Berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam
bilik mata belakang, bagian posterior lebih konveks
Penggantung lensa : Zonula zinn
Lensa dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat
lensa didalam kapsul lensa (kapsula lentis).
Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus
sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa dibagian
sentral lensa sehingga membentuk nukleus lensa
Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling
dahulu dibentuk
Dibagian luar nukleus ini terdapat lensa yang lebih muda
disebut kortek lensa
Nukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras dibanding
lensa yang lebih muda

Fungsi : memfokuskan cahaya di retina


Pengubahan akomodasi dengan pengubahan lengkung lensa
terutama kurvatura anterior
CORPUS VITREUM (BADAN KACA)

• Corpus Vitreum mengisi rongga yang diliputi


lensa, zonulla Zinni, badan siliar dan retina
dan melekat pada ora serata, pars plana dan
papil saraf optik
• Terdiri dari 99% air dan 1% lainnya terdiri dari
jaringan kolagen dan Hyaluronic Acid yang
memberi badan kaca konsistensi seperti
agar.

• Fungsi Asam Hialuron  Menentukan


kapasitas ikatan air, bertindak sebagai
subtansiperekat, sel-sel mirip makrofag,
memberikan kelenturan cairan badan kaca)
• Tidak berwarna (tidak terdapat pembuluh
darah dan sel)
CORPUS VITREUM
(BADAN KACA)
Fungsi Badan Kaca :
* Refraksi dari cahaya berjalan secara
konvergen / menyebar melalui vitreus ke
arah retina
* Mempertahankan bentuk dari bola mata.
Bila tidak ada badan kaca, maka mata akan
kolaps (kempes)
* Bertindak sebagai penyangga untuk
melindungi retina dari tekanan dari luar, juga
terhadap gelombang-gelombang kejut akibat
gerakan bolamata
* Berfungsi sebagai jembatan untuk
memindahkan metabolik antar bagian depan
dan belakang bola mata
RETINA
 Lapisan terdalam dari ketiga dinding bolamata, yang berupa
membran tipis, bening dan mirip jala dengan nilai metabolisme O2
yang tinggi

Retina berisi 2 macam Photoreseptor:

1. Sel Kerucut (Cones)  2. Sel Batang (Rod) 


photoptic vision, berfungsi Scotoptic vision, berperan
terhadap penglihatan untuk melihat cahaya
warna, cahaya dengan dengan intensitas rendah,
intensitas tinggi dan tidak dapat melihat warna,
penglihatan sentral untuk penglihatan perifer
(ketajaman penglihatan) dan orientasi ruangan
RETINA
Lapisan-lapisan retina :
1. Lapisan epitel pigmen
2. Lapisan fotoreseptor (lapisan
batang dan kerucut, penerima
cahaya)
3. Membran limitan eksterna
4. Lapisan nuklear luar (nukleus
dari batang dan kerucut)
5. Lapisan plexiform luar
6. Lapisan nuklear dalam
(nukleus dari sel bipoler)
7. Lapisan plexiform dalam
8. Lapisan sel-sel ganglion
9. Lapisan serabut saraf (axon
dari sel-sel ganglion)
10. Membrana limitan interna
Lapisan Retina
Ephitel Pigmen

•  terletak di bagian posterior struktur di dalam koroid dan mengandung sejumlah pigmen melamin. Menyerap
cahaya yang tidak terambil oleh batang dan kerucut

Sel Batang (Rod) dan Sel Kerucut (Cones)

• Terdiri dari batang dan kerucut yang mana batang dan kerucut merupakan 2tipe utama dan aliran syaraf dan retina
• Batang : 120juta lebih letak terutama di bagian perifer retina
• Kerucut : 7 juta letak terutama dipusat retina dan terkonsentrasi di fovea dari makula

3. Membran Limitans Luar

•  seperti bentuk kabel dan mempunyai fungsi penunjang

4. Lapisan Nuklear luar

•  mengandung nuklei dari batang dan kerucut

5. Lapisan Pleksiform luar

•  mengandung axons dari batang dan kerucut dan dendrit dari sel-sel bipolar
Lapisan Retina
6. Lapisan Nuklear dalam

•  mengandung nuklei dari sel-sel bipolar

7. Lapisan Pleksiform dalam

•  mengandung axons dari sel-sel bipolar dan dendrit dari sel-sel ganglion

8. Lapisan sel-sel ganglion

•  mengandung nuclei dari sel-sel ganglion

9. Lapisan serabut syaraf

•  mengandung axons dari sel-sel ganglion yang melewati discus optik dan lamina kibrosa selanjutnya
menyatu dengan syaraf optik

10. Membran Limitans dalam

•  mempunyai fungsi penunjang


RETINA
Bagian Retina yang penting adalah Warna Makula kuning muda
“Makula Lutea” Bagian tengah karena adanya pigmen xantofil
retina makula ber pigmen sangat karotenoid. Pigmen ini berperan
padat kurang lebih 1,5mm. melindungi kerucut makula
Ditengahnya terdapat fovea terhadap cahaya yang
(daerah yang berbentuk lonjong menyilaukan, walaupun pupil telah
dan avaskuler). menciut maximal.

Fungsi Retina  Syaraf retina menyerap dan meneruskan


menyebarkan impuls cahaya yang mencapai retina. Impuls
cahaya berjalan melalui syaraf optik menuju visual korteks yang
mana di interprestasikan sebagai penglihatan. Cahaya yang
berjalan dalam garis lurus akan jatuh secara diagonal
berlawanan dalam area di retina yang menjadi obyek
penglihatan. Misalnya cahaya dari obyek yang dilihat secara
superior akan jatuhpada bagian inferior di retina. Hal yang sama
akan terjadi pada garis horisontal. Otak mengubah persepsi
sehingga tampil secara tepat.
NERVUS OPTICUS
• Saraf optik yang keluar dari polus
posterior bola mata membawa 2 jenis
serabut saraf : saraf penglihat dan
saraf pupilomotor
• Kelainan saraf optik menggambarkan
gangguan yang diakibatkan tekanan
langsung atau tidak langsung terhadap
saraf optik atau perubahan toksik dan
anoksik yang mempengaruhi aliran
listrik
SKLERA
• Bagian putih bola mata yang
bersama-sama dengan
kornea merupakan
pembungkus dan pelindung
bola mata
• Sangat kuat dan elastis,
tebal 1 mm
• Sklera berjalan dari papil
optic nerve sampai kornea
• Sklera ditembus N.opticus
• Tempat dimana N.opticus
menembus sklera disebut
lamina kribrosa
• Sedikit mengandung
pembuluh darah
TRABEKULUM

• Adalah suatu jaringan yang menyerupai


jala / tapis yang terletak di sudut
camera oculi anterior (COA), berfungsi
sebagai saluran keluarnya Aqueous
humor dari trabekulum aqueous
kemudian di salurkan ke kanal schlem
dan selanjutnya menuju ke pembuluh
darah vena (pembuluh balik)
Camera Oculi

Camera Oculi Anterior (COA)


Atau Bilik Mata Depan , merupakan ruang
diantara cornea dan iris yang berisi Aqueous
humor. Dibatasi oleh permukaan posterior
kornea dan disebelah belakang oleh iris dan
kapsul anterior lensa.
Camera Okuli Posterior (COP)
Atau Bilik Mata Belakang, merupakan ruang
diantara iris dengan lensa yang berisi Aqueous
humor
Perjalanan Humor Aqueous
MEKANISME &
PERSEPSI
INDERA
PENGLIHATAN

Rangsangan Cahaya  lensa  retina  saraf optikus ( N II )  Kiasma optikus


 traktus optikus  nukleus/ korpus genukulatum lateral  radiasi optik / optic
projection fibers  korteks visual di puncak lobus oksipital, area kalkarina.
PERSYARAFAN BOLA
MATA
1. Saraf motorik
Saraf Okulomotor,
mensyarafi :
* Otot Rektus
Medialis
* Otot Rektus
Superior
* Otot Rektus Inferior
* Otot Oblik Inferior
Saraf Trocklear
mensarafi
*Otot Oblik Superior
saraf Abdusens
mensarafi :
* Otot Rektus Lateral
PERSARAFAN BOLA MATA

2. Syaraf Sensorik
Syaraf opthalmik
merupakan cabang
pertama syaraf
Trigeminus adalah
syaraf sensorik untuk
bolamata dan adnexa
PERSARAFAN BOLA MATA

3. Syaraf Autonom
Syaraf simpatis di dalam
ganglion servikal
superior di bagian
kranial rantai simpatis,
membentuk akar
simpatis ganglion
siliar dan mensyarafi
otot-otot polos berikut :
* Otot Muler (didalam
orbita)
* Otot dilatator (pupil
didalam mata)
* Otot Muler (didalam
kelopak mata)
VASKULARISASI

• Terutama disuplai oleh


arteri ophtalmicus (cabang
arteri carotis interna) dan
infraorbitalis (cabang arteri
carotis eksterna.
• Arteri ophtalmicus memiliki
banyak cabang yang
mensuplai daerah tertentu
• Arteri yang mensuplai
retina adalah arteri retina
central. Arteri ini berjalan
dibawah nervus optikus
dan masuk ke bola mata
melalui papil optic. Arteri ini
mensuplai permukaan
interna retina
VASKULARISASI

• Vena utama adalah


vena infra orbital dan
vena optalmika inferior
dan superior.
• Vena optalmika inferior
dan superior
bergabung menjadi
vena centralis retina.
Vena ini masuk ke
fisura orbitalis superior

Anda mungkin juga menyukai