Anda di halaman 1dari 73

NASKAH USULAN PENYUSUNAN SKRIPSI

JUDUL
ANALISA SISTEM SUSPENSI RODA BELAKANG PADA
MOBILBERTENAGA LISTRIK (IKSA)

RIAN HIKMAT TANDI


131105130530

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia industri di bidang science and technology dapat
dirasakan pada saat-saat sekarang ini.perkembangan sangat pesat terlihat di dunia
otomotif yang menampilkan banyak sekali jenis dan bentuk dari sebuah
kendaraan yang digunakan untuk membantu dalam menyelesaikan tugas para
penggunanya ,Salah satunya adalah Mobil Listrik ,Mobil Listrik yaitu mobil yang
di gerakan dengan motor listrik ,menggunakan energy listrik yang disimpan dalam
baterai,penggunaan mobil listrik dirasa efisien selain tidak menimbulkan polusi
udara .

Pada Mobil Listrik kenyamanan kendaraan pasti sangat di perhatikan


dengan melihat kondisi Jalan di Daerah kita yang tidak stabil atau bergelombang
Maka Sistem suspensi termasuk komponen yang harus diperhitungkan ,Sistem
suspensi akan stabil dan memberikan performa yang baik pada dua kondisi yang
berbeda. Dengan begitu diperlukan sebuah sistem yang dapat memberikan
kestabilan dan performa yang baik pada mobil.
 Rumusan Masalah
 Mejelaskan fungsi dan cara sistem suspensi roda belakang.
 Menganalisa sistem suspensi roda belakang
 Menganalisa kekuatan dan ketahanan suspensi terhadap beban
maksimal
 TUJUAN PENELITIAN
 Untuk mengetahui perancanagan sistem suspensi roda Belakang.
 Untuk mengetahui beban pada suspensi yang di gunakan pada
roda Belakang dengan beban maksimal 800 kg.
 DIAGRAM PENELITIAN
SUSPENSI
(suspension)

• Suspensi adalah mekanisme yang dipasang di antara


body dan roda yang berfungsi untuk menciptakan
kestabilan kendaraan (nyaman dan aman)

• Unsur kestabilan kendaraan :


1. Stabil pengendaraannya (kenyamanan)
2. Stabil arah kendaraan (keamanan)

• Penempatan suspensi :
1. Suspensi depan
2. Suspensi belakang
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESTABILAN KENDARAAN
1. Lebar body kendaraan
* Makin lebar body makin stabil, tapi kenyamanan kurang
2. Lebar roda kendaraan
* Makin lebar roda makin stabil, tapi kenyamanan kurang
3. Diameter roda kendaraan
* Makin kecil diameter roda makin stabil, tapi kenyamanan
kurang
4. Tinggi pusat gravitasi kendaraan
* Makin rendah pusat gravitasi makin stabil, tapi
kenyamanan kurang
5. Kekakuan pegas
* Makin kaku pegasnya makin stabil,tapi kenyamanan
kurang
TIPE SUSPENSI

RIGID INDEPENDENCE
• Suspensi tipe rigid :
adalah suspensi yang tidak memungkinkan
roda kiri bergerak bebas terhadap roda
kanan atau gerakan roda kiri dapat
mempengaruhi gerakan roda kanan.
Contoh: Truck, Bus

• Suspensi tipe independence :


adalah suspensi yang memungkinan
gerakan roda kiri tidak mempengaruhi
gerakan roda kanan atau gerakan roda kiri
dan gerakan roda kanan saling bebas
Contoh : Sedan
MACAM-MACAM ISTILAH GERAKAN MOBIL

1. pitching 2. rolling 3. bounching

4. yawing 5. scuff change 6. jacking effect

7. squat 8. tail lift


PITCHING
• Mobil bergoyang bag.depan dan belakang
secara bergantian
ROLLING
• Body mobil bergoyang ke sisi kanan dan kiri (rolling)
YAWING
• Gerakan body mobil mengarah memanjang ke kanan
dan ke kiri terhadap titik berat
SCUFF CHANGE
• Adalah pergeseran jalur pada saat melewati jalan yang
tidak rata
pandangan atas
PERUBAHAN SUDUT CAMBER SAAT MOBIL BELOK
• Karena adanya gaya sentrifugal maka sudut camber
roda bagian luar :negatif dan sudut camber roda bagian
dalam :positif.
JACKING EFFECT
• Gejala di mana kendaraan mengalami hentakan/
jangkitan pada body bagian belakang saat belok
sehingga terjadi perubahan pusat gravitasi
SAAT MOBIL BELOK
• Bila tidak ada perubahan ketinggian pusat gravitasi
maka tidak terjadi jacking tetapi hanya oleng.
THREE LINK MODEL
• Terdiri dari beberapa link yang dapat bergerak bebas
sehingga jumlah jacking kiri dan kanan menghasilkan
harga nol karena sifatnya berlawanan.
SQUAT
• Gejala di mana bagian belakang kendaraan tertekan ke
bawah (saat percepatan)
TAIL LIFT
• Gejala di mana bagian belakang kendaraan terangkat ke
atas (saat pengereman)
PENEMPATAN TITIK PUTAR SUSPENSI
• Titik putar berada di garis zero squat untuk
mengantisipasi Squat
• Titik putar berada di garis zero tail lift untuk
mengantisipasi Tail lift (antara ttk kontak ban dg. pusat
momen)
PERUBAHAN SUDUT DAN GAYA TOE

• Saat belok maka terjadi sudut


slip roda belakang < sudut slip
body belakang
• Keseimbangan antara gaya
belok depan dan belakang
cenderung tidak tetap (tidak
stabil)
• Untuk mendapatkan radius
belok dan mengimbangi gaya
sentrifugal, maka sudut slip
roda belakang dibuat besar.
PERUBAHAN SUDUT DAN GAYA TOE
(lanjutan)

• Dengan mengarahkan roda


ke dalam maka roda belakang
mempunyai sudut slip yang
lebih besar dari pada slip
body bagian belakang
• Sehingga memberikan gaya
belok yang besar
• Kendaraan dapat berbelok
lebih stabil (tidak terjadi
penambahan sudut slip pada
body bagian belakang)
KOMPONEN SUSPENSI
Terdiri dari :

1. Pegas (spring) 6. Batang torsi


2. Shock absorber 7. Batang strut
3. Upper arm 8. Batang kontrol
4. Lower arm 9. Batang lateral/
5. Stabilizer Sway bar
FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN SUSPENSI
• Pegas (spring) :
untuk menimbulkan ayunan pada body mobil saat
mobil melewati jalan tidak rata/bergelombang.
• Shock absorber :
untuk meredam ayunan yang ditimbulkan oleh
pegas dalam waktu secepatnya.
• Upper arm :
untuk menimbulkan ayunan roda pada bagian
atas/tempat dudukan knuckle arm bagian atas
• Lower arm :
untuk menimbulkan ayunan roda pada bagian
bawah/tempat dudukan knuckle arm bagian
bawah
(lanjutan)
• Stabilizer :
untuk mencegah body mobil melayang saat belok
• Batang torsi/torsion bar :
untuk mencegah roda bergerak naik/turun ketika mobil
menumbuk gundukan
• Batang strut :
untuk mencegah roda bergerak maju/mundur ketika mobil
menumbuk gundukan
• Batang kontrol :
untuk mencegah body belakang terangkat saat pengereman
(upper control arm)
untuk mencegah body belakang tertekan ke bawah saat
percepatan (lower control arm)
• Batang lateral/sway bar :
untuk mengatisipasi gaya dari samping pada body mobil saat salah
satu roda melewati gundukan.
SUSPENSI DEPAN
SUSPENSI DEPAN
TIPE DOUBLE WISHBONE (PEGAS COIL)
SUSPENSI DEPAN
TIPE DOUBLE WISHBONE (PEGAS TORSI)
SUSPENSI DEPAN
TIPE MACPHERSON STRUT
STABILIZER - DEPAN
SUSPENSI DEPAN
TIPE MACPHERSON STRUT-LOWER ARM BENTUK L
SUSPENSI DEPAN
TIPE PEGAS DAUN PARALEL (4X2)
SUSPENSI DEPAN
TIPE PEGAS DAUN PARALEL (4x4)
SUSPENSI BELAKANG
SUSPENSI BELAKANG
TIPE DOUBLE WISHBONE
SUSPENSI BELAKANG
TIPE PEGAS DAUN PARALEL
SUSPENSI BELAKANG
TIPE PEGAS DAUN PARALEL (FWD)
STABILIZER - BELAKANG
SWAY BAR (BATANG LATERAL)
SUSPENSI BELAKANG
TIPE 4 - LINK
NISSAN MULTILINK REAR SUSPENSION
KONTRUKSI / KOMPONEN

• Upper arm : Double Upper link

• Lower arm : A-arm dan Link lateral


PNEUMATIC TRAIL
• Adalah jarak antara pusat roda dengan titik kerja gaya
samping
• Akibat adanya gaya yang terbentuk karena deformasi
ban maka telapak kontak ban tertarik ke samping
sepanjang arah maju
COMPLIANCE STEERING OF TRAILING ARM TYPE
SUSPENSIONS
COMPLIANCE STEERING OF CONVENTIONAL LOWER
A-ARM TYPE SUSPENSIONS
DUET SS – MOBIL NISSAN
DUET SS
• Adalah teknologi dari Nissan yang memadukan
kerja secara kompak (duet) antara steering dan
suspensi.

• Prinsip Kerja :
Mengkombinasikan antara supersonic suspensi,
power steering dan kecepatan kendaraan yang
dikontrol oleh elektronik, sehingga dapat
memberikan pengendaraan yang nyaman dan
stabil
PERALATAN DUET SS
INPUT:
1. Steering angle sensor (sensor sudut kemudi)
2. Vehicle speed sensor (sensor kec.kendaraan)
3. Sonar road surface sensor (sensor ultra sonic sonar)
4. Select switch (tombol pemilih)
5. Stop lamp switch (tombol lampu rem)

PROSES :
1. Control Unit (Micro computer)

OUT PUT :
1. Power steering solenoid----- > Sistem Kemudi
2. Front/rear shock absorber actuator (aktuator peredam
kejut depan/belakang)----- > Sistem Suspensi
KARAKTER DUET-SS

POSISI SWITCH SIFAT SIFAT


PEREDAM KEJUT KEMUDI

COMFORT LEMBUT RINGAN


(pengemudian normal)

COMFORT AGAK KERAS RINGAN


(pengemudian sporty)

SPORT KERAS BERAT


FRONT SHOCK ABSORBER ACTUATOR
REAR SHOCK ABSORBER ACTUATOR
STEERING ANGLE SENSOR
STOP LAMP SWITCH
VEHICLE SPEED SENSOR
POWER STEERING SOLENOID
SONAR ROAD SURFACE SENSOR
SELECT SWITCH
CONTROL UNIT
SELF DIAGNOSIS/DTC

Nyala 0,1 det :


Normal

Nyala 1 det :
Ada
kerusakan
(abnormal)

Anda mungkin juga menyukai