Anda di halaman 1dari 34

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Di Susun Oleh :
Wan Muhammad Faris ( 112016401)

PEMBIMBING :
Dr. Chodijah, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran UKRIDA
RSUD KOJA
2018
Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien
• Nama : Tn. N
• Usia : 78 tahun
• Alamat : Kebon Bawang
• Pekerjaan : Pensiun
• Tanggal masuk RS : 10 Oktober 2018
• Tanggal periksa : 10 Oktober 2018 Pukul 10.30
• Dokter yang memeriksa : dr. Chodijah, Sp. KK
Anamnesa

• Keluhan Utama :
Kulit mengelupas disertai rasa gatal pada telapak
tangan kanan dan kiri sejak 20 hari yang lalu.

• Keluhan Tambahan :
Adanya rasa perih
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik kulit RSUD Koja dengan keluhan


kulit yang mengelupas disertai rasa gatal dan perih pada telapak
tangan kanan dan kiri yang dirasakan bermula sejak 20 hari
yang lalu. Pasien mengaku penyakit yang dirasakan berawal
karena pasien menggunakan sabun lifebuoy dan lama-kelamaan
menjadi berwarna keputihan disertai gatal dan kemudian
digaruk, tapi pasien merasa penyakitnya semakin memburuk.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang serupa hilang timbul
sejak 1 tahun yang lalu pada kaki kiri dan mulai membaik sejak
berobat. Namun hal ini kambuh karena pasien tidak
menggunakan sabun seperti yang dianjurkan oleh dokter kulit
Riwayat Atopy
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat rhinitis disangkal
• Riwayat dermatitis disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Di keluarga pasien, tidak ada yang memiliki keluhan yang serupa
dengan pasien.
Riwayat Atopy keluarga
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat rhinitis disangkal
• Riwayat dermatitis disangkal
Riwayat pengobatan
Pasien sudah pernah berobat, keluhan dirasa membaik bila
mengkonsumsi obat namun bila obat habis keluhan kembali
dirasa.
Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada 10 Oktober 2018 pukul 10.30


Status Generalis :
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda-tanda vital: tidak dilakukan
STATUS GENERALIS

• Kepala : Normocephali
• Mata : CA -/-. SI -/-
• Leher : Tidak teraba pembesaran KBG
• THT : Tidak ada kelainan
• Cor : BJ I-II regulerG(-),M(-)
• Pulmo : Vesikuler, Rh -/-,
Wh-/-
• Abdomen : BU (+) normal, supel
• Ekstremitas: Akral hangat
Status Dermatologis
• Lokasi
Punggung tangan kanan dan kiri

• Efloresensi
skuama eritem, likenifikasi, batas tegas
Diagnosis Banding
• Dermatitis kontak alergi
• Dermatitis kontak iritan
• Liken simpleks kronik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
tidak dilakukan

Saran :
Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji tempel
Diagnosa Kerja

Dermatitis Kontak Alergi


Penatalaksanaan
• Non-medikamentosa :
Pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen
penyebab.
• Medikamentosa :
-kortikosteroidcream
desoximethason 0,25 2xue
-antihistamin  tab loratadin 1 x 1
Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad Functionam : ad bonam
• Ad Sanationam : dubia ad malam
Tinjauan Pustaka

Dermatitis Kontak Alergi


Definisi

Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang terjadi akibat


pajanan dengan bahan alergen di luar tubuh.
Epidemiologi
Biasanya DKA banyak terjadi pada remaja muda dan pada usia
lebih dari 70 tahun.
Etiologi
Penyebab munculnya adalah bahan kimia sederhana
dengan berat molekul yang umumnya rendah,
merupakan alergen yang belum diproses disebut hapten,
bersifat lipofilik, dan dapat menembus stratum korneum
sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya .
Patogenesis

Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada DKA


adalah mengikuti respon imun yang diperantarai oleh
sel atau reaksi imunologi tipe IV yaitu suatu reaksi
hipersensitivitas tipe lambat. Reaksi ini terjadi melalui
dua fase yaitu fase sensitisasi dan fase elisitasi. Hanya
individu yang telah mengalami sensitisasi dapat
mengalami DKA.
Manifestasi klinik
• Riwayat terpajan dengan alergen
• Terjadi reaksi beruba dermatitis, setelah pajanan ulang dengan alergen
tersangka yang sama
• Bila pajanan dihentikan, lesi membaik, sedangkan bila pajanan berulang
maka lesi memberat.
• Gejala subyektif berupa gatal
• Terdapat tanda dermatitis ( akut, subakut,kronis)
• Lesi bersifat lokalisata, batas tegas, bentuk sesuai penyebab
• Type
akut  eritem dan edema pada, dapat berupa papul, dalam
beberapa reaksi dapat berupa bula, erosi, dan krusta
subakut  plaque dengan eritem
kronik  plaque dengan likenifikasi, ekskoriasi, eritem, pigmentasi
Diagnosis Banding
• Dermatitis kontak iritan
• Dermatitis numularis ( bila bentuk bulat atau lonjong )
• Dermatitis seboroik ( di kepala )
• Dishidrosis ( bila mengenai telapak tangan dan kaki )
Pemeriksaan penunjang
• Test kulit ( tes tempel ) untuk mencari penyebab
• Pada DKA kosmetik, apabila test tempel negatif dapat
dilanjutkan dengan test pakai (use test), test pakai berulang
(repeated open application test – ROAT)
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
• Hentikan pajanan alergen tersangka
• Penilaian identifikasi alergen (test tempel lanjut dengan bahan
yang lebih spesifik)
• Anjuran penggunaan alat pelindung diri yang sesuai
Medikamentosa
• Sistemik : simptomatis sesuai gejala dan gambaran klinis
• Gatal : beri antihistamin golongan kedua
• DKA akut derajat sedang-berat dapat ditambah
kortikosteroid oral setara dengan prednison 20mg/hari
dalam 3 hari
• Siklosporin oral
• Topikal sesuai dengan sajian klinis
Prognosis
prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat
disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila
terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh faktor , endogen
(dermatitis atopik, dermatitis numularis), atau terpajan oleh
alergen yang tidak mungkin dihindar misalnya berhubungan
dengan pekerjaan terentu atau terdapat pada lingkungan
penderita.
• Djuanda
Daftar Pustaka
Adhi,dkk.Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin.Edisi
kelima.Jakarta : FKUI,2007.
• Wolff Klaus, AJ Richard.Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical
Dermatology.sixth edition.United States : The McGraw-Hill
companies,2009.
• Lestari Titi,dkk.Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin.Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
2011.
Terima Kasih Atas
Perhatiannya…

Wassalamu’alaikum..

Anda mungkin juga menyukai