Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis Trauma Abdomen

Anamnesis
Korban KLL: Kecepatan kendaraan, tipe tabrakan, penyok
kendaraan, tipe sabuk pengaman, adanya airbag, posisi dalam
kendaraan
Jatuh dari ketinggian: Seberapa tinggi jatuh
Trauma penetrans: Kapan terjadinya, jenis senjata, jarak pasien
dari penyerang, jumlah tusukan atau tembakan, dan jumlah
darah yang keluar dari luka
Inspeksi
• Inspeksi secara menyeluruh (mencari tanda-tanda abrasi,
kontusio, benda asing yang menancap, eviserasi omentum atau
usus halus.
• Inspeksi daerah skrotum dan daerah perianal (untuk mencari
darah pada OUE
• Inspeksi perineum, vagina, rektum, atau bokong (memberi
petunjuk adanya fraktur pelvis)
Auskultasi
• Ada tidaknya bising usus (Adanya darah  ileus  bising usus
menghilang)
• Bising usus normal  menghilang
Perkusi dan Palpasi
• Perkusi dapat merangsang iritasi peritoneum (Bila rangsang
peritoneum positif, tidak perlu dilakukan pemeriksaan nyeri
lepas)
• Palpasi dapat memperjelas dan membedakan nyeri superfisial
dan nyeri dalam
• Palpasi kelenjar prostat (Terletak tinggi  tanda fraktur pelvis)
Pemeriksaan Penunjang
• FAST (Focused Assesment Sonography in Trauma)
• DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage)
• X-ray
• Computed Tomography
• Pemeriksaan dengan kontras (Urethrografi, sistografi,
intravenous pyelografi, pemeriksaan kontras saluran cerna)

Anda mungkin juga menyukai