SUHU DAN KALOR

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

diharapkan peserta didik dapat, menganalisis pengaruh kalor
dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal
suatu bahan; kapasitas; dan konduktivitas kalor pada
kehidupan sehari-hari, dan merencanakan dan melaksanakan
percobaan tentang karakteristik termal suatu bahan;
terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor;
beserta presentasi hasil dan makna fisisnya, serta memiliki
sikap disiplin; dan kerjasama.
Suhu

Suhu merupakan derajat / ukuran panas

dinginnya suatu benda.

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu yaitu

termometer.
Suhu
Termometer memanfaatkan sifat termometrik zat
untuk mengukur suhu.
Sifat termometrik zat adalah sifat-sifat zat yang
berubah ketika dipanaskan misalkan volume zat cair,
panjang logam, tekanan gas, dan lain-lain.

Ada beberapa skala yang terdapat dalam termometer,

diantaranya termometer skala Celcius, Reamur,
Fahrenheit dan Kelvin.
Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin (K).
Suhu

Titik tetap atas dan titik tetap bawah skala

termometer
Suhu
𝑇𝑇𝐷 − 𝑇𝑆 𝑋𝑇𝐷 − 𝑋𝑆
=
𝑇𝑇𝐷 − 𝑇𝑇𝐵 𝑋𝑇𝐷 − 𝑋𝑇𝐵

Keterangan:
𝑇𝑇𝐷 : Suhu titik didik yang diketahui
𝑇𝑆 : Suhu skala yang diketahui
𝑇𝑇𝐵 : Suhu titik beku yang diketahui
𝑋𝑇𝐷 : Suhu titik didih yang ditanyakan
𝑋𝑆 : Suhu skala yang ditanyakan
𝑋𝑇𝐵 : Suhu titik beku yang ditanyakan
Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda
karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena
menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada
zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu
pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian
luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga
dimensi).
Pemuaian Panjang
Muai panjang berbagai macam benda padat dapat diselidiki
dengan alat Musschenbroek. Jika batang logam yang
dipasang pada alat Musschenbroek dipanaskan maka batang
logam akan bertambah panjang. Namun, pertambahan
panjang batang logam yang satu dengan yang lain berbeda.
Artinya, tingkat pemuaian logam-logam tersebut juga
berbeda. Logam yang paling besar pemuaiannya akan
mendorong jarum penunjuk hingga berputar paling jauh,
sedangkan logam yang pemuaiannya paling kecil akan
mendorong jarum penunjuk berputar paling dekat. Jika
digunakan batang logam aluminium, baja, dan besi maka
logam aluminium memuai paling besar, sedangkan besi
adalah logam yang memuai paling kecil.
 Pemuaian Panjang
Koefisien muai panjang
∆𝑙
𝑙0
𝛼=
∆𝑇
Pemuaian panjang
∆𝑙 = 𝛼𝑙0 ∆𝑇
∆𝑙 = 𝑙𝑡 − 𝑙0
∆𝑇 = 𝑇 − 𝑇0
Keterangan:
lo : panjang awal logam (m)
𝑻𝟎 : suhu awal logam (oC)
𝑻 : suhu akhir (oC)
∆T : perubahan suhu (oC)
∆𝑙 : pertambahan panjang (m)
∝ : koefisien muai panjang (℃-1)
Koefisien Muai Panjang Logam
Contoh Pemuaian
1. Pemasangan rel kereta api
2. Pemasangan kaca jendela
3. Pemasangan kabel PLN
Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara kenaikan suhu yang dialami
suatu logam dengan perubahan panjang pada logam
tersebut?
 Grafik suhu (T) terhadap perubahan panjang
(∆𝒍 ) suatu logam
Semakin suhunya dinaikkan,
maka logam tersebut
𝑻 (℃) mengalami pertambahan
panjang.

∆𝒍 (m)
Soal evaluasi
1. Setiap termometer selalu dilengkapi dengan skala untuk mengetahui
derajat panas dinginnya suatu benda yang hendak diukur. Selain
termometer dengan skala yang telah ditetapkan, kita juga dapat
membuat suatu termometer dengan skala yang kita tentukan sendiri.
Pernyataan di atas benar atau salah? Berikan alasannya dengan jelas!
2. Kamu tengah menyaksikan seorang pegawai PLN memasang kabel
listrik pada siang hari. Pada pemasangan kabel tersebut ternyata dari
satu tiang ke tiang lain dibuat kendur. Menurutmu, mengapa dalam
pemasangan kabel tersebut dibuat kendur dari tiang satu ke tiang
lainnya?
3. Pada suatu hari Gilang melihat ayahnya memasang kaca jendela.
Ketika Gilang perhatikan, ternyata ayahnya memasang kaca tanpa
memberi ruang lebih. Pada saat panas terik, tiba-tiba kaca yang
dipasang ayahnya tersebut pecah. Saran apakah yang harus diberikan
Gilang kepada ayahnya agar peristiwa tersebut tidak terulang?