Anda di halaman 1dari 23

DERMATITIS ATOPIK

dr. Novriyani Masuku, Sp.KK, M.Kes


PENDAHULUAN

Peradangan kulit yang kronik residif, disertai


rasa gatal dan mengenai bagian tubuh
tertentu tu. di wajah (bayi/infantil), di
fleksural ekstremitas (anak)
ETIOLOGI
• Interaksi antara predisposisi genetik yg
menyebabkan disfungsi sawar kulit,
perubahan sistem imun khususnya
hipersensitivitas terhadap berbagai alergen
dan antigen mikroba
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
DA fase infantil
• Lebih sering pd usia bayi (2 bln-2 thn)
• Predileksi utama  wajah diikuti kedua pipi
dan simetris
• Gbrn klinis: eksudatif, erosi dan ekskoriasi
DA fase anak
• usia 2-10 thn
• Predileksi  fosa kubiti dan poplitea, fleksor
pergelangan tangan, kelopak mata dan leher,
dan tersebar simetris
• Gbrn klinis: cenderung menjadi kronis,
hiperkeratosis, hiperpigmentasi, erosi,
ekskoriasi, krusta dan skuama
DA fase remaja dan dewasa
• Usia > 13 thn
• Predileksi  mirip fase anak, dpt meluas
mengenai kedua telapak tangan, jari-jari,
pergelangan tangan, bibir, leher bag anterior,
skalp dan putting susu
• Gbrn klinis bersifat kronis berupa plak
hiperpigmentasi, hiperkeratosis, likenifikasi,
ekskoriasi dan skuamasi
KRITERIA DIAGNOSIS
(Hanifin – Rajka)
• Kriteria Mayor (harus terdapat 3 atau lebih)
– Gatal
– Penyebaran simetris di tempat predileksi (sesuai
usia)
– Dermatitis yang kronik-residif
– Riwayat atopi pd pasien atau keluarga
• Kriteria minor (harus terdapat 3 atau lebih)
– Kulit kering
– Iktiosis
– Palmar hyperlinearity
– Keratosis pilaris
– Alergi tipe I dan serum IgE meningkat
– Cheilitis
– Keratosis perifolikular
– Pitiriasis alba
– Onset pada usia dini
– Konjungtivitis rekuren
– Lipatan infraorbital Dennie-Morgan
– Keratokonus
– Katarak
– Sekitar mata lebih gelap
– Facial pallor/facial erythema
– Gatal bila berkeringat
– Intoleransi thd wol
– Intoleransi makanan
– Dipengaruhi faktor lingkungan dan emosional
– White dermographism/delayed banch
DIAGNOSIS BANDING
• Dermatitis seboroik
• Psoriasis
• Dermatitis popok
• Dermatitis numularis
• Dermatitis intertriginosa
• Dermatitis kontak
• Dermatitis traumatika
• Neurodermatitis / liken simpleks kronikus
PENATALAKSANAAN
• Terapi sistemik
– Antihistamin
– Kortikosteroid  kasus parah atau rekalsitran
• Terapi topikal
– Kortiksteroid
– Pelembab  mengatasi gangguan sawar kulit
– Obat penghambat kalsineurin (pimekrolimus dan
takrolimus)

• Kualitas kehidupan dan tumbuh kembang)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai