Anda di halaman 1dari 6

Diagnosis banding

Meningitis Bacterialis
• E’ : Neisseria meningitis, Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenza
• FR : ISPA, otitis media, mastoiditis, anemia sel
sabit dan hemoglobinopati
• Anam : febris, nyeri kepala, kaku kuduk, mual,
muntah, penurunan kesadaran sampai koma,
dapat didahului oleh muntah, diare, ispa
• PF : Terutama petechial atau purpura, lesi
makulopapular, skin rash, Arthritis.
• Pungsi lumbal ( lumbar puncture atau spinal tap) :
peningkatan jumlah leukosit sebesar 10.000
sampai 30.000/mm3 dan eritrosit sedimentation
• Pada urine dapat ditemukan albuminuria, casts
dan sel darah merah.
• Protein ↑ dan kadar glukosa ↓ biasanya dibawah
20 mg/dl
• Diagnosa pasti didapatkan dari kultur CSF
• Pemeriksaan CSF ditemukan pleositosis dan
purulen. Tekanan CSF meningkat biasanya antara
200 dan 500 mm H2O.
Tuberculous Meningitis Viral Meningitis

Enterovirus (85%), Arbovirus, Mumps,


Etiologi Mycobacterium tuberculosis
HSV, LCMV, Adenovirus, Measles, HIV
Faktor
pergi ke daerah endemik TB
resiko
co-infeksi HIV atau AIDS
malnutrisi
alkoholisme
diabetes melitus
penggunaan kortikosteroid
keganasan
trauma kepala
demam, nyeri kepala, iritabilitas,
Anamne Prodromal : fatigue, malaise, myalgia dan
nausea, vomit, kaku leher, rash atau
sis demam (1 hari sampai 9 bulan; 55% < 2 minggu)
fatique (18-36 jam sebelumnya)
sudden onset defisit neurologis focal
(monoplegia, hemiplegia, afasia, tetraparesis),
gejala konstitusional : vomit, diare,
tremor dan gerakan abnormal (choreoathrtosis
batuk dan myalgia
dan hemiballismus), myoclonus dan disfungsi
cerebellum
demam (38-40oC), kaku kuduk dan
lakukan pemeriksaan umum, sistemik,
tanda iritasi meningen lain (mungkin
Pemerik neurologik; periksa terutama adanya
terlihat pada lebih dari setengah
saan limfadenopathy, papiledema dan tuberkuloma
pasien), iritabilitas, disorientasi dan
Fisik saat funduscopy dan meningismus; lihat juga
gangguan mental mungkin terlihat,
scar vaksinasi BCG
fotofobia dan fonofobia bisa didapatkan
neurologic finding : cranial neuropathies (CN
VI), CN III, IV, VII lebih jarang ditemukan. CN II,
variasi tanda dari spesifik infeksi virus :
VIII, X, XI dan XII dapat terkena; defisit
faringitis, pleurodynia, gastroenteritis
neurologis focal (monoplegia, hemiplegia, afasia
dan rash (enteroviral); faringitis,
dan tetraparesis); tremor merupakan gerakan
limfadenopati, splenomegali (EBV);
abnormal yang paling sering ditemukan,
parotitis dan ochitis (mumps)
myoclonus dan disfungsi cerebellum juga
ditemukan.
stage 1 : tidak ada gejala dan tanda spesifik,
Stadium
tanpa adanya gangguan kesadaran
stage 2 : adanya gangguan kesadaran tanpa
koma atau delirium tapi dengan tanda minor
neurologis focal; gejala dan tanda meningitis
ditemukan; defisit neurologis focal, paralisis
nervus craniales dan gerakan abnormal
stage 3 : gangguan kesadaran lebih lanjut
dengan stupor atau koma, defisit neurologis
lebih jelas, kejang, sikap dan/atau gerakan
abnormal
Pemeriksaan
hematologi rutin + LED hematologi + kimia darah rutin
Penunjang

kadar gula darah AGD, tes koagulasi dan fungsi liver


kadar elektrolit darah, BUN dan kreatinin elektrolit darah
Pungsi lumbal amilase + CRP
foto thorax PCR
CT-scan MRI
makros : jernih atau sedikit keruh (spider's
hasil LP absent all criteria
web clot)
WBC : 223 cells/µL (0-4000 cells/µL) positive CSF Gram stain
neutrophilic pleocystosis (>50% neutophils) : CSF absolute neutrophil count (ANC) of ≥
27% (15-55%) 1000
normal cell count : 6% (5-15%) CSF protein ≥ 80 mg/dL
mean protein 224 mg/dL (20-1000 mg/dL) peripheral ANC of ≥ 10.000 cells/mcL

normal protein content : 6% (0-15%) seizure before or at time of presentation


decreased glucose level (<45 mg/dL or 40%
serum glucose) : 72% (50-85%)
positive smear : 25% (5-85%)
positive CSF culture : 61% (40-85%)
very critical disease in term of fatal outcome
Prognosis and permanent sequelae, membutuhkan excellent, most cases resolving in 7-10 days
diagnosis dan terapi yang cepat

Anda mungkin juga menyukai