Anda di halaman 1dari 10

DESAIN PERCOBAAN

 Suatu proses perencanaan yang meliputi


langkah langkah yang berurutan yang
menyeluruh dan komplit yang dibuat
terlebih dahulu, serta cara pelaksanaan
percobaan dalam suatu penelitian
 Tujuannya agar peneliti yakin bahwa data
yang akan diperoleh dapat dianalisa secara
objektirf dan dapat digunakan untuk
mengadakan suatu inferensi yang valid
berkenaan dengan masalah yang diselidiki
1.Ciri dan Prinsip Dasar Desain
Percobaan
A.Ciri ciri Desain Percobaan
 1. Variabel variabel serta kondisi yang diperlukan
diatur dan dikontrol
 2.Variabel variabel yang ingin diteliti selalu
dibandingkan dengan variabel kontrol
 3.Analisa variance selalu digunakan untuk:
◦ Meminimumkan variance dari error
◦ Meminimumkan variance variabel yang tidak termasuk
dalam variabel variabel yang ingin diteliti
◦ Memaksimumkan variance dari variabel variabel yang
diteliti dan yang berkaitan dengan hipotesa yang
dibangun
 B.Validitas dalam Desain Percobaan
Terdapat dua jenis validitas yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Validitas eksternal
Suatu desain percobaan harus mempunyai validitas eksternal yang
cukup tinggi. Untuk itu randomisasi atau sampling harus dilakukan
semaksimum mungkin, dengan begitu hasil dari percobaan akan cukup
representatif untuk mewakili populasi.
2.Validitas Internal
Suatu desain percobaan harus dibuat sedemikian rupa sehinga
perbedaan yang diperlihatkan benar benar disebabkan oleh perlakuan yang
diberikan, bukan oleh faktor atau variabel diluar itu.
 C. Tiga Prinsip Dasar Desain Percobaan
1. Replikasi
Replikasi adalah pengulangan dari percobaan dasar, berguna untuk:
- Memberikan suatu error estimasi, untuk mengukur selang
kepercayaan
- Memberikan estimasi yang lebih tepat terhadap error percobaan
- Memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap pengaruh mean
(mean effect) dari tiap faktor karena Sx = σ2/n, dimana σ adalah
error percobaan dan n banyaknya replikasi
-Eror dalam perobaan dapat disebabkan oleh
1. Kesalahan dari percobaan yang sedang dilakukan
2. Kesalahan pengamatan dan pengukuran
3.Variasi dari bahan yang sedang digunakan dalam percobaan
-Error percobaan dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau
material yang homogen, mengadakan stratifikasi terhadap material
percobaan, mengunakan desain percobaan yang lebih cocok.
2.Randomisasi
Seperti yang diterangkan replikasi dapat memberikan
estimasi yang lebih baik untuk error percobaan.
Dengan replikasi dimungkinkan uji significan dapat
dilakukan. Supaya uji signifikan valid maka diperlukan
randomisasi. Uji siginifikan dikatakan valid apabila :
-pengamatan terdistribusi secara merata
- pengambilan sampel secara random dari suatu
populasi.
3. Kontrol Internal
Adalah banyaknya perimbangan, bloking, dan
pengelompokan dari unit unit percobaan yang
digunakan dalam percobaan. Kontrol internal ini
berguna untuk membuat prosedur uji lebih kuat,lebih
efisien dan lebih sensitif.
Contoh : pengelompokkan data (grouping) adalah
membagi unit percobaan kedalam kelompok homogen.
Misal jika seorang peneliti mengadakan penelitian
tentang pengaruh sejenis obat dengan 3 macam dosis,
terhadap manusia maka unit percobaan akan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok
disuntikkan obat diatas yaitu kelompok 1 dengan dosis
A, kelompok 2 dosis B dan kelompok 3 dosis C
B. Perlakuan dan Faktor
 1. Perlakuan
◦ Adalah suatu set khusus yang dikenakan atau dilakukan terhadap
sebuah unit percobaan dalam batasan batasan desain yang
digunakan.
Contoh:
-Misal kita mempunyai suatu percobaan untuk meneliti pengaruh
jarak tanam terhadap produksi padi ada 3 jarak yaitu 20cm, 30cm
dan 40 cm dalam percobaan tersebut ada 3 perlakuan jarak
tanam,
-Kemudian terdapat percobaan lain yaitu pengaruh varietas padi
terhadap produksi misal ada 4 jenis varietas padi yaiut IR 4, IR5,
Raja Lele, PB 5 dalam percobaan ini ada 4 perlakuan
- Jika kedua percobaan diatas digabung menjadi jarak tanam yang
diteliti dan jenis padi yang ditanam maka disebut Perlakuan
Kombinasi. Banyak perlakuan kombinasi sebanyak 3 x 4 = 12
perlakuan
 2. Faktor dan Faktorial
◦ Dalam banyak percobaan peneliti bekerja dengan
lebih dari 1 perlakuan atau lebih dari satu variabel
bebas, Dalam bahasa desain percobaan variabel
bebas demikian disebut juga faktor.
Misal :
A = jenis pupuk yang digunakan
B = jarak tanam
Jika suatu percobaan dikombinasikan dengan 3 jenis
pupuk, 3 jarak tanam, pelakuan diatas ditulis sebagai
A1, A2, A3,
B1, B2, B3,
 Harga atau nilai dari faktor dinamakan level dari faktor.
Dari percobaan diatas diperoleh
-3 level dari pupuk
- 3 level jarak tanam

Jumlah perlakuan adalah perkalian dari level faktor. Pada


percobaan diatas jumlah perlakuan adalah 3 x 3 = 9, maka
disebut percobaan 2 faktorial,dengan perlakuan
kombinasi sebagai berikut:
Perlakuan B1 B2 B3
A1 A1B1 A1B2 A1B3
A2 A2B1 A2B2 A2B3
A3 A3B1 A3B2 A3B3

Anda mungkin juga menyukai