Anda di halaman 1dari 16

antiamuba

• Amubiasis adalah suatu infeksi usus besar


yang disebabkan oleh Entamoeba
histolytica, suatu parasit bersel tunggal.
Parasit ini memiliki 2 (dua) bentuk dalam
siklus hidupnya, yaitu bentuk aktif
(trofozoit) dan bentuk pasif (kista).
• Antiamuba bekerja sebagai amubisid yaitu
membunuh amuba untuk mengobati
amubiasis.
• Berdasarkan tempat kerjanya, antiamuba
yang dipasarkan di Indonesia adalah
antiamuba yang bekerja pada lumen usus
dan jaringan yaitu Metronidazol dan
turunannya seperti Tinidazol, Nimorazol
dan Ornidazol.
Berdasar tempat kerja
• Amubisid jaringan: amuba didinding usus,
hati, jaringan ekstra intestinal
lainnyaemetin, dehidroemetin, klorokuin
• Amubisid luminal/kontak: dilumen
ususyodoklrohidroksikuin,
kiniofon,glikobiarsol,tetrasiklin,
paromomisin
• Amubisid jaringan& luminal: metronidazol
emetin
• mem\bunuh E.hystolityca secara langsung
• FK: diserap baik dari tempat injeksi lalu
dimetabolisme dan dieksresi secara
lambat, shg emetin sudah ditemukan
diurin 20-40 menit setelah suntikan dan
masih ditemukan 40-60 hari setelah
pengobatan dihentikan
• Efek samping:
– Lokal: nyeri tempat suntikan, kekakuan, lemah otot
tempat suntikan
– Sistemik: merupakan akumulasi dari obat
• Pd GIT: mual, muntah, diare
• Pada neuromuskuler: lemah, neyeri dan kaku otot rangka
terutama leher&anggota gerak
• Pd cardiovaskuler: hipotensi, nyeriprekordial, tachicardi dll
• Hati hati pada geriatri, lemah

• Indikasi: untuk amubiasis jaringan
• KI: hamil, penykait jantung &penyakit ginjal
• Sedianan &Dosis: tersedia dalam 20,30,&60
mg/ampul IM. Tidak boleh untuk IV. Pada anak
1mg/kgbb/hari selama 5 hari, terapi ulang baru
boleh stelah 6-8 mg dari pemberian pertama.
Dosis dewasa 1-1,5 mg/kgbb/hari dg dosis
maksimal 90 mg/hr dlm dosis terbagi 2x/hr.
pemberian ulang setelah 2 minggu
Metronidazole
• Punya efek amubisid, anti giardia lamblia
&trikonomiazid
• Amubisid langsung
• Invitro thd E.hystolitica, semua parasit musna
dalam 24 jam. Pada biakan trikomonas
vaginalis, kadar metro 2,5 ug/mL dapat
menghancurkan parasit 99% dalam 24 jam.
Tropozoit giardia lamblia juga dipengaruhi
langsung pd kadar 1-50ug/mL
• Tinidazol efek sma, tapi t/12 lebih panjang
• F.kinetik: absorbsi po baik. 1 jam setelh
500mg diberikan oral, kadar plasma
10ug/mL. untuk protozoa & bakteri sensitif
hanya diperlukan kadar plasma 8 ug/mL,
t1/2 8-10 jam. Diekresi lewat urin, air liur,
ASI &cairan vagina &seminalis dalam
kadar rendah. Urin mungkin berwarn
agelap karena mengandung pigmen yg
larut lair
• Efek samping: sakit kepla, mual, mulut kering,
kecap logam, lidah berselaput, glositis,
stomatitis,vertigo, ataksia, parestesia, flushing,
pruritus, disuria dll.kadang dijumpai netropenia
• KI: hamil sebaiknya dihindarkan, walaupun
belum ada bukti efek teratogeniknya
• Indikasi: amubiasis, trikonomiasis &infeksi
bakteri anaerob, giardiasis, profilakis bedah
abdomen, kolitis pseudomembranosa oleh
clostridium defficile
• Sediaan & dosis
– Sediaan: tablet 250 mg& 500mg,tablet vagina
500mg
– Dosis:
• amubiasis 3x 750 mg/hr po. Pada anak 30-50
mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
• Trikonomiasis vagina: 3x250 mg selama 7-10 hari,
bisa diulang setelah 4-6 minggu, dpt diberikan
bersama tablet vagina 500mg/x/hr
• Dosis giardiasis: 3x250 mg selama 7hari
• Tinidazol: tersedia 500mg tablet
– Giardiasis: 1,5g dosis tunggal waktu makan
– Disentri amuba&abses hati: 2g/x/hari selama
3 hari, anak 60mg/kgbb/hr
– Trikonomiasis : 2g dosis tunggal
– Infeksi anaerob: peritonitis, abses abdomen,a
bses otak 500mg/12 jam IV
klorokuin
• Indikasi : abses hati
• Absorbsi cepat shg tidak berefek pada
amubiasis intetstinal
• Dosis: 4x250 mg pada 2hari I, dilanjutkan
2x250 mg selama 2-3 minggu
• Metronidazol sebagai antiamuba efektif untuk amubiasis
intestinal dan ekstraintestinal. Namun efeknya lebih jelas
pada jaringan sebab sebagian besar Metronidazol
mengalami penyerapan di usus halus.
• Tinidazol memperlihatkan spektrum antiamuba yang
sama dengan Metronidazol. Perbedaannya dengan
Metronidazol adalah pada waktu paruhnya yang lebih
panjang sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal
per hari.
• Amubiasis dinyatakan berhasil bila pada pemeriksaan
laboratorium berkala dalam waktu 1, 3 dan 6 bulan tidak
ditemukan lagi adanya amuba bentuk histolytica dan
kista.
• Hilangnya gejala klinik amubiasis belum
merupakan jaminan penderita sembuh
dari penyakit amubiasis.
• Penting untuk mencegah terjadinya infeksi
ulang dan ini dapat dilaksanakan dengan
pemberian anti amuba yang bekerja
sekaligus di jaringan dan lumen usus
disertai dengan peningkatan higiene
perorangan dan kesehatan lingkungan.
Pilihan terapi
Jenis infeksi Obat I alternatif

Kista(asimptomati Iodokuinol Paromomisin


s)
Infeksi usus Metronidazole Metronidazole
ringan-sedang diikuti Iodokuinol diikuti
Paromomisin

Infeski usus berat Metronidazole dehidroemetin


diikuti Iodokuinol
Abses jaringan Metronidazole Dehidroemetin/em
(hati) diikuti Iodokuinol etin

Anda mungkin juga menyukai