Anda di halaman 1dari 24

SKENARIO 1

TEKANAN DARAH TINGGI DALAM


KEHAMILAN
KELOMPOK B-2

Ketua : Yana Dwi Suciati 1102015247


Sekretaris : Restu Kania Madani 1102015195
Anggota : Melinda Rizki Purnama 1102015132
Reinandhyla Anggi M.H 1102015194
Rezkia Nurazizah 1102015198
Rosdian Tomalima 1102015207
Sessi Nurfitri 1102015219
Syifa Anisa Shabrina 1102015235
Tesce Yuliaski Nandra 1102015237
Uray Cassandra Ibnamuthi 1102015243
SKENARIO
TEKANAN DARAH TINGGI DALAM KEHAMILAN
Seorang pasien wanita usia 18 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan utama kepala terasa sakit. Pasien ini
dengan kehamilan pertama dan usia kehamilan 32 minggu jika dihitung dari hari pertama haid terakhirnya. Pasien
melakukan ANC ke Puskesmas sebanyak 4 kali dan terakhir kontrol 1 minggu yang lalu. Berdasarkan ANC
sebelumnya diketahui pasien memiliki tekanan darah tinggi dan sudah diberikan obat antihipertensi. Selama
kehamilan pasien mengalami kenaikan berat badan 20 kg dan tidak ada edema pada tungkai. Dari riwayat penyakit
keluarga tidak ada keluarga yang menderita penyakit jantung, ginjal, diabetes dan hipertensi. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, tekanan darah 180/120, nadi 92x/menit, nafas 22x/menit, suhu 36,3oC.
Dari status obstetric didapatkan tinggi fundus uteri 26cm dan denyut jantung janin 154x/menit. Tanda tanda
persalinan tidak ada. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjangusg dengan hasil janin hidup tunggal intra uterin
presentasi kepala dan hasil pemeriksaan laboratorium urin protein positif 3. Dari hasil pemeriksaan darah
didapatkan Hb 10.5 gr %, leukosit 12.000/mm3, trombosit 95.000/mm3.
KATA SULIT
Antenatal care : pemeriksaan kehamilan untuk memeriksa ibu dan janin secara berkala
yang diukur upaya penilaian terhadap kelainan.
JAWABAN
1. Dari T1-T3 mininal 4 kali, pada T3 dilakukan 2 kali.
2. Karena tekanan darah tinggi menyebabkan vasokontriksi pembuluh
darah dikepala.
PERTANYAAN 3. Karena terjadi disfungsi endotel, maka terjadi inflamasi terus menerus
sehingga terjadi agregasi ditempat tersebut. Akhirnya muncul mediator
1. Kapan saja dilakukan ANC? inflamasi, sehingga trombolisis. Kemudian tubuh mengkompensasi
dengan cara memproduksi trombosit baru, tetapi kemampuannya tidak
2. Mengapa kepala pasien terasa sakit? seimbang dengan trombosit yang dihancurkan.
3. Mengapa trombosit dibawah normal? 4. Hipertensi menyebabkan peningkatan permeabilitas menigkat sehingga
4. Mengapa didapatkan proteinuri? terjadi proteinuria.

5. Kenapa tinggi fundus uteri 26cm, padahal usia kehamilannya 32 5. - Hipertensi menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah plasenta
minggu? sehingga menyebabkan hipertensi.

6. Berapa nilai normal penambahan berat badan ibu saat hamil? - Obesitas - Cairan amnion sedikit

7. Apa diagnosis kasus ini? 6. -T1 : 0,7kg-1,5kg -T2 : 6kg-7,5 -T3 : 12kg-13kg

8. Apa saja faktor resiko dari tekanan darah tinggi dalam kehamilan? 7. Pre eklamsia.

9. Berapakah djj normal? 8. Usia, riwayat keluarga, nulipara, ras, obesitas, social ekonomi.

10. Apakah usia ibu mempengaruhi hipertensi dalam kehamilan? 9. 120-160x/menit


10. Iya, usia ibu mempengaruhi hipertensi dalam kehamilan
11. Apa saja yang di nilai pada ANC?
11. DJJ, tinggi fundus, letak janin, GPA, jumlah janin, usia kehamilan, tanda
12. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan? vital ibu, berat badan ibu, riwayat kontrasepsi.
12. Hitung darah lengkap, hitung trombosit, uji fungsi hati, elektrolit,
pemeriksaan golongan darah, urinalisis.
HIPOTESIS
Faktor resiko usia, riwayat keluarga, nulipara, ras, obesitas, sosial ekonomi menyebabkan hipertensi dalam
kehamilan, yang akan menimbulkan gejala seperti kepala terasa sakit, proteinuria dan udem. Untuk menegakkan
diagnosis dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap, hitung trombosit, uji fungsi hati, elektrolit, pemeriksaan
golongan darah, urinalisis. Pada pemeriksaan didapatkan hasil trombosit dibawah normal, proteinuria dengan
tekanan darah melebihi 140/90 sehingga dapat di diagnosis pre eklamsia.
SASARAN BELAJAR

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Hipertensi dalam Kehamilan


LO1.1 Definisi
LO.1.2 Etiologi
LO.1.3 Epidemiologi
LO.1.4 Klasifikasi
LO.1.5 Patofisiologi
LO.1.6 Manifestasi Klinis
LO.1.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding
LO.1.8 Tatalaksana
LO.1.9 Komplikasi
LO.1.10 Pencegahan
LO.1.11 Prognosis
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Hipertensi dalam Kehamilan

LO1.1 DEFINISI

Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu
dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Hipertensi ialah tekanan
darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg.
LO1.2 ETIOLOGI

Faktor resiko:

1. Primigravida, primipaternitas
2. Hiperplasentosis, misal: molahidatidosa, kehamilan multipel, DM, hidrops
fetalis, bayi besar.
3. Umur yang ekstrim.
4. Riwayat keluarga pernah preeklampsia atau eklampsia.
5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil.
6. Obesitas
7. Sosio-ekonomi yang rendah
LO 1.3 EPIDEMIOLOGI

Preeklampsia/eklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di
dunia khususnya negara-negara sedang berkembang. Pada negara sedang berkembang frekuensi
dilaporkan berkisar antara 0,3 persen sampai 0,7 persen, sedang di negara-negara maju angka
eklampsia lebih kecil, yaitu 0,05 persen sampai 0,1 persen. Di Indonesia preeklampsia berat dan
eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar 1,5 persen sampai 25 persen, sedangkan
kematian bayi antara 45 persen sampai 50 persen. Eklampsia menyebabkan 50.000

kematian/tahun di seluruh dunia, 10 persen dari total kematian maternal.


LO1.4 KLASIFIKASI

Hipertensi Gestasional

Preeklamsia - Eklamsia

Superimposed Preeklampsia (dalam Hipertensi Kronis)

Hipertensi Kronik
LO1.5 PATOFISIOLOGI

Teori kelainan vaskularisasi plasenta

Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

Teori adaptasi kardiovaskularisasi genetik

Teori defisiensi gizi

Teori inflamasi
LO1.5 PATOFISIOLOGI

Peroksida lemak juga akan


Teori Iskemia Plasenta, merusak nukleus dan
Gangguan metabolisme
protein sel endotel dan
Radikal Bebas, dan mengakibatkan disfungsi
prostaglandin -> prostasiklin
Disfungsi Endotel (vasodilator kuat)
endotelGangguan
metabolisme prostaglandin

Arteri spiralis menjadi kaku Radikal hidroksil akan


dan keras sehingga arteri merusak membran sel yang Agregasi sel-sel trombosit
spiralis tidak mengalami banyak mengandung asam meningkat ->tromboksan
distensi dan vasodilatasi lemak tidak jenuh menjadi (TXA2) (vasokonstriktor kuat)
(kegagalan remodeling) peroksida lemak.

Plasenta merangsang Tromboksan lebih banyak


Aliran darah utero plasenta
pembentukan radikal dari pada prostasiklin,
menurun dan terjadilah
bebas, yaitu radikal hidroksil sehingga menyebabkan
hipoksia dan iskemia
(-OH) yang dianggap peningkatan tekanan
plasenta.
sebagai toksin. darah.
LO1.6 MANIFESTASI KLINIS

Nyeri
kepala

Proteinu
Edema
ria

Tekanan
darah
≥160/110 Nyeri
Kejang- mmHg abdomen
kejang kanan
atas

Ggg
Trombosi
penglihat
topenia
an
LO1.7 DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING

HIPERTENSI KRONIS
HIPERTENSI KRONIK HIPERTENSI SUPERIMPOSED
GESTASIONAL PREEKLAMPSIA
1. Tekanan darah ≥ 140/90
mmHg sebelum 1. TD ≥ 140/90 mmHg 1. Wanita hipertensi dengan
kehamilan atau ditemukan pertama kali proteinuria ≥ 300 mg / 24
terdiagnosis sebelum sewaktu hamil jam yang baru muncul dan
kehamilan 20 minggu. 2. Tidak ada proteinuria tidak didapatkan sebelum
Atau 3. TD kembali ke normal usia kehamilan 20
2. Hipertensi pertama kali sebelum 12 minggu minggu, atau
didiagnosis setelah pascapartum 2. Peningkatan mendadak
kehamilan 20 minggu dan 4. Diagnosis akhir hanya pada proteinuria dan
menetap setelah 12 dapat dibuat tekanan darah atau jumlah
minggu pascapartum. pascapartum trombosit < 100.000 /μl pada
wanita dengan hipertensi
dan proteinuria sebelum usia
kehamilan 20 minggu.
LO1.7 DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING

PREEKLAMSIA BERAT EKLAMSIA

1. TD ≥160/110 mmHg Kejang yang tidak


PREEKLAMSIA RINGAN 2. Proteinuria 2,0 g/ 24 jam disebabkan oleh penyebab
atau ≥ 2+ pada lain pada perempuan
pemeriksaan carik celup preeklamsia.
1. TD ≥140/90 mmHg yang
3. Kreatinin serum > 1,2
terjadi setelah kehamilan
mg/dL
20 minggu. DIAGNOSIS BANDING
4. Trombosit < 100/uL
2. Proteinuria ≥ 300 mg/24
5. Peningkatan kadar
jam atau ≥ 1+ pada
transaminase serum Epilepsi
pemeriksaan carik celup.
6. Nyeri kepala yang Ensefalitis
persisten atau gangguan Meningitis
serebral atau visual Tumor otak
lainnya. Trombotik angiopati
Penyakit ginjal primer
LO1.8 TATALAKSANA
LO1.8 TATALAKSANA
LO1.9 KOMPLIKASI

1. Perubahan Kardiovaskuler
Perubahan ini pada dasarnya berkaitan dengan meningkatnya afterload jantung akibat
hipertensi, preload jantung yang secara nyata dipengaruhi oleh berkurangnya secara patologis
hipervolemia kehamilan.
2. Perubahan hematologis
3. Gangguan fungsi ginjal
4. Edema paru
5. Sindroma HELLP
LO1.10 PENCEGAHAN

• Tirah baring
Pencegahan • Manipulasi diet: konsumsi minyak ikan yang
Non Medikal kaya akan asam lemak tidak jenuh misalnya
omega-3.

• Kalsium: 1.500-2.000 mg/hari


• Zinc 200 mg/hari
• Magnesium 365 mg/hari
Pencegahan Medikal • Obat antitrombotik: Aspirin 100 mg/hari
atau Dipiradamole.
• Antioksidan: vitamin C, vitamin E, beta-
karoten, CoQ10, N-Asetilsistein, asam lipoik
LO1.11PROGNOSIS

Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka gejala perbaikan
akan nampak jelas setelah kehamilan diakhiri. Segera setelah persalinan berakhir, perubahan
patofisiologikpun akan segera mengalami perbaikan. Diuresis terjadi 12 jam setelah
persalinan. Keadaan ini merupakan tanda prognosis yang baik, karena hal ini merupakan
gejala pertama penyembuhan. Tekanan darah kembali normal dalam beberapa jam kemudian.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin & Elizabeth, J 2009, Buku saku patofisiologi, edk 3, Nike Budhi, EGC, Jakarta.

DeCherney, AH & Pernoll, ML 2006, Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, 10th edn, McGraw-Hill, New York.

Jim Belinda, et al. Hypertension in Pregnancy A Comprehensive Update. Cardiology in Review. Volume 18. Number 4.

Manuaba, IBG, Manuaba, IAC & Manuaba, IBGF 2007, Pengantar kuliah obstetri, EGC, Jakarta.

Manurung, RT & Wiknjosastro 2007, ‘Mortalitas maternal pada preeklampsia berat dan eklampsia di Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2003 – 2005 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya’, Indonesian Journal of Obstetrics and
Gynecology, vol. 31, no. 1, hh. 33 - 41.

Maulidya., Rahardjo E.2002.Sindrom HELLP, Preeklampsia dan Perdarahan Otak. Majalah kedokteran terapi intensif vol 2 no
1. Hal :45.

Mochtar, Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri. Obstetri Fisiologi Dan Obstetri Patologi. Jilid 1. Jakarta: EGC. Hlm: 198-208.

Norwitz, Errol. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga. Hlm: 88-89.

Obstetri William : panduan ringkas / Kenneth J. Lereno, Egi Komara Yudha, Nike Budhi Subekti, Jakarta EGC 2009.

Prawirodihardjo, S . 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Saifuddin, A B. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawihardjo Ed 4. Jakarta : PT Bina Pustaka.

Cunningham, F. G. (2005).Obstetri Williams.Jakarta: EGC. Edisi: 21


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai