5. Kenapa tinggi fundus uteri 26cm, padahal usia kehamilannya 32 5. - Hipertensi menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah plasenta
minggu? sehingga menyebabkan hipertensi.
6. Berapa nilai normal penambahan berat badan ibu saat hamil? - Obesitas - Cairan amnion sedikit
7. Apa diagnosis kasus ini? 6. -T1 : 0,7kg-1,5kg -T2 : 6kg-7,5 -T3 : 12kg-13kg
8. Apa saja faktor resiko dari tekanan darah tinggi dalam kehamilan? 7. Pre eklamsia.
9. Berapakah djj normal? 8. Usia, riwayat keluarga, nulipara, ras, obesitas, social ekonomi.
LO1.1 DEFINISI
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu
dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Hipertensi ialah tekanan
darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg.
LO1.2 ETIOLOGI
Faktor resiko:
1. Primigravida, primipaternitas
2. Hiperplasentosis, misal: molahidatidosa, kehamilan multipel, DM, hidrops
fetalis, bayi besar.
3. Umur yang ekstrim.
4. Riwayat keluarga pernah preeklampsia atau eklampsia.
5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil.
6. Obesitas
7. Sosio-ekonomi yang rendah
LO 1.3 EPIDEMIOLOGI
Preeklampsia/eklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di
dunia khususnya negara-negara sedang berkembang. Pada negara sedang berkembang frekuensi
dilaporkan berkisar antara 0,3 persen sampai 0,7 persen, sedang di negara-negara maju angka
eklampsia lebih kecil, yaitu 0,05 persen sampai 0,1 persen. Di Indonesia preeklampsia berat dan
eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar 1,5 persen sampai 25 persen, sedangkan
kematian bayi antara 45 persen sampai 50 persen. Eklampsia menyebabkan 50.000
Hipertensi Gestasional
Preeklamsia - Eklamsia
Hipertensi Kronik
LO1.5 PATOFISIOLOGI
Teori inflamasi
LO1.5 PATOFISIOLOGI
Nyeri
kepala
Proteinu
Edema
ria
Tekanan
darah
≥160/110 Nyeri
Kejang- mmHg abdomen
kejang kanan
atas
Ggg
Trombosi
penglihat
topenia
an
LO1.7 DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING
HIPERTENSI KRONIS
HIPERTENSI KRONIK HIPERTENSI SUPERIMPOSED
GESTASIONAL PREEKLAMPSIA
1. Tekanan darah ≥ 140/90
mmHg sebelum 1. TD ≥ 140/90 mmHg 1. Wanita hipertensi dengan
kehamilan atau ditemukan pertama kali proteinuria ≥ 300 mg / 24
terdiagnosis sebelum sewaktu hamil jam yang baru muncul dan
kehamilan 20 minggu. 2. Tidak ada proteinuria tidak didapatkan sebelum
Atau 3. TD kembali ke normal usia kehamilan 20
2. Hipertensi pertama kali sebelum 12 minggu minggu, atau
didiagnosis setelah pascapartum 2. Peningkatan mendadak
kehamilan 20 minggu dan 4. Diagnosis akhir hanya pada proteinuria dan
menetap setelah 12 dapat dibuat tekanan darah atau jumlah
minggu pascapartum. pascapartum trombosit < 100.000 /μl pada
wanita dengan hipertensi
dan proteinuria sebelum usia
kehamilan 20 minggu.
LO1.7 DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING
1. Perubahan Kardiovaskuler
Perubahan ini pada dasarnya berkaitan dengan meningkatnya afterload jantung akibat
hipertensi, preload jantung yang secara nyata dipengaruhi oleh berkurangnya secara patologis
hipervolemia kehamilan.
2. Perubahan hematologis
3. Gangguan fungsi ginjal
4. Edema paru
5. Sindroma HELLP
LO1.10 PENCEGAHAN
• Tirah baring
Pencegahan • Manipulasi diet: konsumsi minyak ikan yang
Non Medikal kaya akan asam lemak tidak jenuh misalnya
omega-3.
Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka gejala perbaikan
akan nampak jelas setelah kehamilan diakhiri. Segera setelah persalinan berakhir, perubahan
patofisiologikpun akan segera mengalami perbaikan. Diuresis terjadi 12 jam setelah
persalinan. Keadaan ini merupakan tanda prognosis yang baik, karena hal ini merupakan
gejala pertama penyembuhan. Tekanan darah kembali normal dalam beberapa jam kemudian.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin & Elizabeth, J 2009, Buku saku patofisiologi, edk 3, Nike Budhi, EGC, Jakarta.
DeCherney, AH & Pernoll, ML 2006, Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, 10th edn, McGraw-Hill, New York.
Jim Belinda, et al. Hypertension in Pregnancy A Comprehensive Update. Cardiology in Review. Volume 18. Number 4.
Manuaba, IBG, Manuaba, IAC & Manuaba, IBGF 2007, Pengantar kuliah obstetri, EGC, Jakarta.
Manurung, RT & Wiknjosastro 2007, ‘Mortalitas maternal pada preeklampsia berat dan eklampsia di Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2003 – 2005 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya’, Indonesian Journal of Obstetrics and
Gynecology, vol. 31, no. 1, hh. 33 - 41.
Maulidya., Rahardjo E.2002.Sindrom HELLP, Preeklampsia dan Perdarahan Otak. Majalah kedokteran terapi intensif vol 2 no
1. Hal :45.
Mochtar, Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri. Obstetri Fisiologi Dan Obstetri Patologi. Jilid 1. Jakarta: EGC. Hlm: 198-208.
Norwitz, Errol. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga. Hlm: 88-89.
Obstetri William : panduan ringkas / Kenneth J. Lereno, Egi Komara Yudha, Nike Budhi Subekti, Jakarta EGC 2009.