EDIT1
EDIT1
Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Harmoni Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
Indonesia
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Rangkuman dan Kesimpulan tentang Harmoni
Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara
Negara Indonesia
1. MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI HARMONI
KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA
MANA YANG HARUS DIDAHULUKAN ?
EFEK MENDAHULUKAN KEWAJIBAN
EFEK MENDAHULUKAN HAK
LALU MANA YANG HARUS
DIDAHULUKAN?
MENUNTUN HAK DAN MENUNAIKAN
KEWAJIBAN HARUS DISEIMBANGKAN
HAL INI DIATUR OLEH UUD 1945 PASAL 27 AYAT 2 YANG BERISI ATURAN DALAM
HAK DAN KEWAJIBAN
CONTOH HARMONISASI ANTARA HAK DAN
KEWAJIBAN
ZAMAN KERAJAAN
MASA PENJAJAHAN
SEKARANG
NadaNT
LEBIH PENTING MANA?
HAK ATAU KEWAJIBAN?
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
DULU BARU MENUNTUT
HAK?
NadaNT
BAGAIMANA CARA
MENGHARMONIKAN
KEDUANYA ?
NadaNT
MENGGALI SUMBER HISTORIS
TENTANG HARMONI KEWAJIBAN DAN
HAK NEGARA DAN WARGA
NEGARA INDONESIA
John Locke
Wesi Sinta
TIGA PERISTIWA PENTING DI DUNIA
BARAT
Wesi Sinta
Perlawanan rakyat
Prancis kepada
rajanya sendiri
(Louis XVI) yang
telah bertindak
sewenang-wenang
dan absolut
3 HAL PERNYATAAN :
• HAK ATAS KEBEBASAN (LIBERTY)
• HAK ATAS KESAMAAN (EGALITY)
• HAK ATAS PERSAUDARAAN (FRATERNITE)
Wesi Sinta
SEJAK PERMULAAN ABAD KE-20, KONSEP
HAK ASASI BERKEMBANG MENJADI EMPAT
MACAM KEBEBASAN (THE FOUR FREEDOMS)
Okta I. Latifa
B. KEBENCIAN SOSIAL BUDAYA
Pasca Rezim Orde Baru dilengserkan, terbentuklah pola konflik baru, antara
lain :
Okta I. Latifa
Oryza R
3. SUMBER POLITIK
Proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945 pada
era reformasi
Terjadi berbagai
tuntutan di awal
era reformasi
(pertengahan
1998)
Menegakkan suspremasi hukum,
penghormatan HAM, pemberantasan
KKN
Oryza R
Dalam tubuh UUD NRI 1945 terdapat banyak pasal yang
dapat menimbulkan multitafsir sehingga membuka kesempatan
bagi penyelenggaraan negara yang otoriter,
sentralistik,tertutup,dan berpotensi sebagai tempat tumbuh KKN.
Oleh karena itu muncul tuntutan perubahan terhadap UUD NRI
1945 yang merupakan sebuah terobosan sangat besar(karena
sebelumnya tidak dikehendaki).
Dalam perkembangannya, perubahan UUD NRI 1945
menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia. Saat ini telah
dilaksanakan perubahan sebanyak 4 kali. Dari empat kali
perubahan tersebut dihasilkan berbagai aturan dasar baru,
termasuk hak dan kewajiban asasi manusia yang diatur dalam
pasal 28A sampai 28J
Oryza R
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG
DINAMIKA DAN TANTANGAN
HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK
NEGARA DAN WARGA NEGARA
PERAN PEMERINTAH MENGHADAPI
DINAMIKA DAN TANTANGAN GIOBAI
• Amandemen UUD 1945
PasaI 31 NRI ayat(1)
PASCA
(1): “Negara memajukan kebudayaan
Pra Amandemen nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin
Pemerintah memajukan kebebasan masyarakat dalam
kebudayaan nasionaI memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya”. (2) “Negara
menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya
nasional”.
• Jadi, strategi kebudayaan nasional Indonesia yang kita pilih adalah sebagai berikut:
RIZA MAHARDIKA
RIZA MAHARDIKA
PERADABAN
PEMBUDAYAAN
PENDIDIKAN
RIZA MAHARDIKA
TARGET
PEMERINTAH
Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif pada tahun 2025
RIZA MAHARDIKA Kemdikbud.go.id
PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH
PENINGKATAN
PENINGKATAN STRATEGI RELEVANSI
KUALITAS POKOK PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PEMBANGUNAN DENGAN
PENDIDIKAN PEMBANGUNAN
PENIGNKATAN
EFISIENSI
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN
Kemdikbud.go.id
3. ATURAN DASAR IHWAL USAHA PERTAHANAN
DAN KEAMANAN NEGARA
Semula ketentuan tentang pertahanan negara menggunakan konsep pembelaan
terhadap negara Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI 1945 yang berbunyi Tiap tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara
Namun setelah perubahan UUD NRI 1945 konsep pembelaan negara dipindahkan
menjadi Pasal 27 Ayat (3) yang berbunyi Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
Mengapa demikian? Karena upaya pemebelaan negara mengandung pengertian
yang umum dan pasal 27 Ayat 3 dapat masuk dalam implementasi dari upaya
pembelaan negara
Penerapan dari upaya pembelaan negara adalah dengan memberikan hak
dan kewajiban kepada warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Dipilihnya sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)
dilatarbelakangi oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia sendiri karena
salah satu faktor penting suksesnya revolusi kemerdekaan tahun 1945 dan
perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terletak pada bersatu-
padunya kekuatan rakyat, kekuatan militer, dan kepolisian
Dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta kedudukan rakyat adalah
sebagai kekuatan pendukung, sedang TNI dan Polri sebagai kekuatan utama
Sistem ini menjadi salah satu ciri khas sistem pertahanan dan keamanan Indonesia
yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh potensi rakyat warga negara,
wilayah, sumber daya nasional, secara aktif, terpadu, terarah, dan berkelanjutan
INTELEKTUAL
• Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian
dalam ilmu pengetahuan dan teknolog
• Aktualisasi insan intelektual uang kritis, kreatif dan imajinatif
Penyediaan Pemanfaatan
fasilitas SDA
KEWAJIBAN
NEGARA
Demokrasi Pemeliharaan
ekonomi fakir miskin &
anak terlantar
Penguasaan
cabang
produks
ZAHRA R.D./ TPHP 18
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
• Jaminan Sosial
Contoh : BPJS, dana pensiunan, dll
• Penyediaan Fasilitas
Contoh : Rumah Sakit, puskesmas (kesehatan), dll
• Pemeliharaan fakir miskin & anak terlantar
Contoh : Departemen sosial
• Pemanfaatan SDA
Pertambangan, perairan, dll
• Penguasaan cabang produksi
Negara sebagai pembuat peraturan, penyedia modal,
pelaku serta pengawas.
• Demokrasi ekonomi
Ekonomi yang dilandasi prinsip keberasamaan.
Zahra R.D./TPHP 18
PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Asas Berdasarkan UUD ‘45
Kekeluargaan Pasal 33 ayat 1