Penguji :
dr. Tommy Numberi, Sp.BS
LATAR BELAKANG
• Fraktur depres : Benturan energi tinggi pada area yang
kecil di kepala.
• Fragmen fraktur tulang kepala terdorong ke arah
intrakranial, dengan kedalaman bervariasi.
Fraktur depres tertutup = simple depressed fracture.
Fraktur depres terbuka = compound depressed fracture.
• Amerika : 44/ 100.000 orang / tahun
• Frekuensi : frontoparietal (75%)temporal (10%)occipital
(5%)tempat lainnya (10%).
• 75-90% fraktur depres terbuka.
• Kelompok usia yang paling umum 16-45 tahun
• Laki-laki >> perempuan
MANAJEMEN FRAKTUR DEPRES
• CKR
▫ Suspect fraktur depressed
▫ Suspect fraktur linier
▫ Suspect kontusio serebri
▫ Suspect fraktur basis cranii
Pemeriksaan Penunjang
• CT-scan kepala tanpa kontras
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
DIAGNOSA PASTI
Dasar diagnosis:
• Anamnesis
• Pemeriksan Fisik
• Hasil CT-Scan
TATALAKSANA
Terapi Non-Operatif : Terapi Operatif :
• O2 nasal kanul 3 lpm dan head up 300
• Vulnus tutup kasa • Craniotomi
• IVFD RL 1500cc/24 jam
• Injeksi Ceftriaxone amp 2 x 1 g IV
• Injeksi Ranitidine amp 2 x 50 mg IV
• Injeksi Ketorolac amp 3 x 30 mg IV
• Injeksi Phenitoin amp 3 x 100 mg IV
• Injeksi Citicolin amp 2 x 500 mg IV
• Loading manitol 200 cc, dilanjutkan
125 cc/6 jam
• Chlorpromazine inj 1/2 x 25mg IV
(bila pasien gelisah saat CT scan)
• Pasang DC set
• Transfusi PRC III kolf
LAPORAN OPERASI
LAPORAN OPERASI Instruksi Post Operasi :
1. Pasien posisi supine dalam • Observasi KUVS
stadium general anestesi, • IVFD RL 28 tpm
dilakukan aseptik-antiseptik
• Injeksi Ceftriaxone 2 x 2 g
2. Tutup duk steril. Buka luka
• Injeksi Parasetamol 3 x 1 g
awal dilebarkan ke anterior
• Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
3. Di dapatkan laserasi dura dan
korteks akibat fragmen tulang • Injeksi Phenitoin 2 x 100 mg
4. Craniotomi dilanjutkan dura • Injeksi Kalnex 3 x 500 mg
graft dengan dura synthesis
5. Kontrol perdarahan
6. Pasang drain
7. Jahit luka lapis demi lapis
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Dari anamnesa Dari anamnesis didapatkan Pasien sempat tidak
didapatkan pasien pasien mengalami cedera sadarkan diri disebebkan
sempat tidak sadarkan kepala tumpul dimana karena batang otak
diri setelah terjatuh dari pasien mengalami mengalami akselerasi
motor. Hal ini dapat kecelakaan yaitu jatuh dari yaitu gerakan yang cepat
disebabkan karena sepeda motor . Dari dan mendadak kemudian
terganggunya fungsi anamnesis juga didapatkan teregang dan terjadi
otak yang dapat bahwa kemungkinan pasien blokade reversible pada
disebabkan oleh cedera mengalami cedera kepala lintasan retikularis
kepala. ringan-sedang karena asendens difus kemudian
pasien sempat tidak sadar otak tidak mendapat
dan tidak didapatkan input aferan
kelainan neurologis. mengakibatkan pingsan.
PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan fisik di Fraktur tengkorak • Fraktur impresi atau
dapatkan KU tampak sakit diklasifikasikan menurut depressed merupakan
sedang, kesadaran CM, GCS keadaan luka: fraktur dengan tabula
E3V5M6, TD 120/70, N 68, • Fr. terbuka : dura
eksterna pada satu atau
RR 24, SB 36.7, SpO2 98%. rusak, dan
Kulit pucat, konjungtiva • Fr. tertutup : keadaan lebih tepi fraktur terletak
anemis, dan terdapat luka dura tidak rusak dibawah level anatomic
robek pada daerah kepala. Jaringan otak yang normal dari tabula interna
Tidak ada tanda kelemahan tampak menandakan tulang tengkorak
ekstremitas. robeknya dura. sekitarnya yang masih
utuh.
Status lokalis : Menurut gambaran
(Regio temporoparietal fraktur:
• Kebanyakan fraktur
dextra ) • Fr. Linear
L: Luka robek ukuran • Fr. Diastase depressed adalah fraktur
20x10x5 cm, dasar jaringan • Fr. Comminuted terbuka.
otak, perdarahan aktif (+) • Fr. Depresi
F: Krepitasi (-), Nyeri (+)
M: ROM (+)
PEMBAHASAN
Epidemiologi Etiopatofisiologi Manifestasi Klinis