Anda di halaman 1dari 21

ANKILOSTOMIASIS

Dr.Wisda Widiastuti SpPD

Fakultas Kedokteran
Universitas Baiturrahmah
Gambaran umum
Disebabkan oleh cacing :
 Necator americanus,
 Ancylostoma duodenale
 Ancylostoma braziliensis,
 Ancylostoma canium,
jarang
 Ancylostoma malayum
 Tersebar didaerah tropis maupun
subtropik
 Indonesia  Necator americanus >> dp
Ancylostoma duodenale
 Gejala klinis  jumlah cacing yg
menginfeksi usus ( 500 cacing  anemia
dan gjl klinis pasien dws)
 Ditemukan pertama kali pada pekerja
tambang di Eropa
 Manusia merupakan inang utama
 Endemisitas infeksi tergantung kondisi
lingkungan  untuk menetaskan telur dan
maturasi larva
Siklus hidup
 Cacing betina  telur  keluar melalui
tinja  jatuh ditempat hangat, lembab dan
basah  larva infektif  kontak dg kulit
 penetrasi ke kulit dan bermigrasi 
paru-paru  usus halus  cacing dws
Gambar 1. Siklus hidup
cacing tambang
Gambar 2. Siklus hidup cacing tambang
 Diusus halus  bagian proksimal cacing
dewasa mengkait dinding usus dg gigi
(ancylostoma) dan plat (necator) 
mengisap darah melalui kapsula bukalis
 A. duodenale mengisap darah kapiler villi
intestinal   0,20 ml percacing/hari
 N. americanus   0,03 ml/cacing/hari
 Manifestasi menonjol  anemia def Fe
dan hipoalbuminemia dan gangguan nutrisi
Gejala klinis
Stadium larva (akut)
 Invasi larva filariformpada kulit :
◦ Rasa gatal di kaki/pruritus kulit (ground/foot itch)
◦ Dermatitis
◦ Ruam makulopapula sampai vesikel
 Larva di paru2  batuk berdarah,
disebabkan pecah kapiler di alveoli
 Sesak napas karena bronkitis, asma maupun
pneumonia
 Pneumonia dg eosinofilia perifer  Loffler’s
syndrome
Stadium Dewasa (kronis)
 Anemia defisiensi Fe (mgg10-20)
◦ Pucat, lemah lesu, sukar konsentrasi,pusing,
berdebar-debar, dispnoe d’effort
 Malnutrisi  hipoalbuminemia dan udem
anasarka
 Saluran cerna  Rasa tak enak pada
perut, kembung, sering keluar gas (flatus),
mencret2  gjl iritasi usus halus ( 2
mgg)
Laboratorium
 Tinja  telur pada tinja pasien ( kdg
ditemukan sedikit darah) diagnostik
pasti
 Sputum  larva
 Darah :
◦ Anemia  mikrositik hipokrom
◦ Eosinofilia  bulan pertama infeksi
◦ Hipoalbuminemia
◦ Lekosit normal
Diagnosis Banding
 Dermatitis
 Bronkhitis
 Asma bronkhiale
 Bronkopneumonia
 Beri-beri
 Gastritis
 Ulkus peptikum
Pengobatan
Perawatan umum
 Pemberian nutrisi yang baik
 Suplemen preparat besi
Pengobatan spesifik
 Albendazol  dosis tunggal 400 mg
 Mebendazol  dosis 2x100mg selama 3
hari
 Tetrakloretilen  drug of choise
 Tetrakloretilen 
◦ Drug of choise ansilostomiasis
◦ Dosis tunggal 0,12 ml/kgbb (tidak boleh > 5
ml)
◦ Pengobatan dapat diulang 2 mgg kmd jika
pemeriksaan tinja +
◦ Pemberian saat perut kososng disertai
pemberian 30 g MgSO4
◦ Kontra indikasi alkoholisme, kel pencernaan,
konstipasi
 Befanium hidroksinaflat 
◦ Pilihan utama utk pengobatan masal pada
anak
◦ Tidak toksik
◦ Dosis 2x 5 g seharidapat diulang bila
diperlukan
◦ Untuk Necator americanus  selama 3 hari
 Pirantel palmoat  efektif dan
toksisitasnya rendah
Dosis tunggal 10 mg/kgbb/hr
 Heksilresorsinol  obat alternatif
Pasien dipuasakan  1 gr heksilresorsinol
sekaligus kmd lgsg diberikan laksans 30g
MgSO4 , diulangi lagi 3 jam kmd 
keluarkan cacing (dapat diulang 3 hari kmd
Komplikasi
 Dermatitis berat  pasien sensitif
 Anemia berat 
◦ Gangguan pertumbuhan
◦ Gangguan perkembangan mental
◦ Payah jantung
Prognosis
 Pengobatan adekuat  baik (meskipun
ada komplikasi)
Pencegahan
 Pakai sandal dan sepatu bila kontak
dengan tanah
 Perbaikan sanitasi
 Kebersihan individu

Anda mungkin juga menyukai