Persalinan yang terakhir yang ditolong oleh tenaga kesehatan dari riwayat persalinan dalam tiga tahun
terakhir sebelum survei (kurun waktu tahun 2010 sampai tahun 2013)
Individu usia 0 sampai 59 bulan yang mempunyai riwayat pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir.
Riwayat pernah diberikan ASI eksklusif diantara individu baduta (usia 0 – 23 bulan). Pengertian
pemberian ASI eksklusif dalam analisis ini adalah riwayat pemberian ASI eksklusif pada usia baduta yang
saat pertama kali diberi minuman atau makanan berumur enam bulan dan atau pada bayi usia <= 6 bulan
yang hanya mendapatkan ASI saja dalam 24 jam terakhir saat wawancara.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun saat sebelum menyiapkan makanan,
setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelah menggunakan pestisida
(bila menggunakan), setelah menceboki bayi dan sebelum menyusui bayi (bila
sedang menyusui).
Rumah tangga yang yang tidak mempunyai individu dengan kebiasaan merokok di dalam
rumah pada saat ada anggota rumah tangga lainnya serta memperhitungkan juga
rumah tangga yang tidak ada anggota rumah tangga yang merokok.
Perilaku menggunakan air bersih didapatkan dari data rumah tangga yang menggunakan
sumber air bersih dengan kategori baik untuk seluruh keperluan rumah tangga. Kriteria
penggunaan air bersih baik adalah sumber air dari air ledeng/PDAM, sumur bor/pompa
sumur gali terlindung, mata air terlindung, dan penampungan air hujan.
Rumah tangga dengan perilaku memberantas jentik nyamuk dalam indikator ini adalah
rumah tangga yang menguras bak mandi satu kali atau lebih dalam seminggu
atau yang tidak menggunakan bak mandi dan tidak mandi di sungai.
Batasan kriteria rumah tangga dengan PHBS baik adalah
rumah tangga yang memenuhi indikator baik sebesar 6
indikator atau lebih untuk rumah tangga yang punya balita dan
5 indikator atau lebih untuk rumah tangga yang tidak
mempunyai balita.
Proporsi RT melakukan PHBS menurut 10 indikator, 2013
50.0 48.3
42.3 41.3
40.0 35.2
30.0
22.9 24.5
20.0
9.2
10.0
0.0
Perkotaan Perdesaan Terbawah Menengah Menengah Menengah Teratas
bawah atas
Proporsi RT Memenuhi Kriteria PHBS
menurut Provinsi, 2013
100.0
80.0
60.0
40.0
32.3
20.0
0.0
Disbtribusi Frekwensi (%) Penolong Persalinan,
Riksesdas 2013
Tidak ada penolong
Keluarga/ 1%
1%
Perawat
0% Dukun Dokter
11% kebidanan &
kandungan Dokter umum
18% -1%
Bidan
69%
0
20
30
40
50
60
70
Nusa Tenggara…
10 6.5
Maluku
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Lampung
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara…
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Jambi
Papua Barat
Maluku Utara
Papua
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Riau
Sumatera Selatan
kandungan
Aceh
Sumatera Utara
Banten
Indonesia
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Bangka Belitung
Jawa Timur
Sumatera Barat
Jawa Tengah
Gorontalo
Sulawesi Utara
Proporsi (%) pertolongan persalinan oleh nakes dokter kebidanan dan
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Bali
DI Yogyakarta
41.7
Proporsi (%) persalinan nakes dokter kandungan dan
kebidanan, Riskesdas 2013
100
80
60 46.5
40 37 34.6
21.7 25.1 22.9 25.1 21.2
17.9 14.2 17 16.8 15.1
20 12.1 9.4 10.5
6.8 8.9 8 4.9 9
0
Proporsi (%) Persalinan nakes bidan berdasarkan
karaktaristik sosial ekonomi populasi, Riskesdas 2013
100
70.5 70.8 75.4
80 69.5 75.770 70.1 71 71.2 72.7
64.3 69 66.1 69.6
67.8
61 58.5 57.2 62.2
60 53.2 50.9
40
20
0
Proporsi (%) Pola Frekwensi Menimbang Balita,
Riskesdas 2013
1 – 3 kali
21%
Proporsi (%) balita (6-59 bln) tidak pernah ditimbang,
Riskesdas 2013
100
80 65.4
60
40 34.3
20 7.2
0
Kecenderungan Proporsi ART ≥ 10 tahun yang Berperilaku
Benar Cuci Tangan*) menurut Provinsi, 2007-2013
100.0
80.0
60.0 47.0
40.0
20.0
23.2
0.0
2007 2013
*) bila cuci tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan, setiapkali tangan kotor (memegang uang, binatang dan berkebun), setelah
buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, dan setelah menggunakan pestisida/insektisida, sebelum menyusui bayi. sebelum makan, dan
setelah memegang unggas/binatang
Kecenderungan Proporsi ART ≥ 10 tahun
yang Berperilaku Benar BAB *) menurut Provinsi, 2007-2013
100.0
82.6
80.0
60.0
71.1
40.0
20.0
0.0
2007 2013
76.6
80.0
60.0 68.1
40.0
20.0
0.0
2007 2013
80.0
60.0
36.3
40.0
34.7
20.0
34.2
0.0
18.3
34.0
34.8
38.5
37.4
36.4
36.9
36.8
35.3
32.4
26.7
56.7
1.9
23.4
21.5
29.7
31.4
35.2
24.5
9.9
41.0
46.3
51.3
38.3
32.3
Proporsi Merokok Saat ini Penduduk
≥10 tahun menurut Karakteristik, 2013
32.1
30.6
28.6
24.3
10.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
0.0
Bali
20.0 14.2
Kalsel
Babel
Jateng
DIY
Jatim
Banten
Sumut
Lampung
Kalteng
Jabar
INDONESIA
26.1
Sumsel
Sulteng
Sulbar
NTT
Sumbar
Bengkulu
Riau
Sulsel
Jambi
Sulut
Malut
Gorontalo
Kalbar
Kep. Riau
NTB
Kaltim
Maluku
Aceh
Sultra
Proporsi (%) Aktifitas Fisik Kurang pada Populasi Usia 10 Tahun ke Atas, 2013
Pabar
Papua
DKI
44.2
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
0.0
100.0
10 - 14
49.6
15 - 19
35.4
20 - 24
26.1
25 - 29
30 - 34
19.816.9
35 - 39
40 - 44
45 -49
50 -54
15.715.616.518.3
55 -59
21.5
60 -64
26.1
65 +
42.7
Laki-laki
Perempuan
26.325.8
Tidak sekolah
Tidak Tamat SD
32.933.0
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
23.223.924.8
Tamat D1-D3/PT
28.2
kota
28.2
Desa
23.9
Tidak berkerja
35.9
Pegawai
23.3
Wiraswasta
Petani/Nelayan/Buruh
13.4
Lainnya
18.3 19.1
kuintil 1
kuintil 2
Proporsi (%) Aktifitas Fisik Kurang Pada Populasi Usia 10 Tahun ke Atas, 2013
kuintil 3
23.823.624.2
kuintil 4
27.0
kuintil 5
30.8
Studi Kualitatif
IPKM
di Lombok Barat
(Nik, 32th)
“…pernah sih saya masuk Puskesmas waktu saya pendarahan pada
kehamilan yang ketiga… keguguran pake Jamkesmas, diantar suami naik
open kap pinjam tetangga. Open kap peminjaman tidak bayar…” (Ru’, 27
tahun)
Kelemahan/Tantangan
1. Tenaga fungsional belum terdistribusi secara merata.
2. Soft skill bidan dalam berhubungan dengan dukun (kemitraan)
masih kurang.
Wilayah Pemukiman
Pantai
Potret Balita dan Ibu Penderita TB (Kiri), dan Kondisi
Rumah Minim Ventilasi (Kanan)
Wilayah Pengunungan Wilayah Pesisir Wilayah Dataran
(Dusun Duduk Atas) (Dusun Melase) (Dusun Sandik dan Limbungan Utara)
Permasalahan dalam Keluarga Jul Infeksi seperti ISPA dan Diare MRR, AL Riwayat BBLR Di
Orang tua bercerai, tinggal bersama
nenek, nenek bekerja dititipkan
tetangga
MP ASI yang tidak adekuat Jul, Firm & Nov Kebiasaan diberikan jajanan agar MRR, Susah makan Di
Nasi dicampur air hangat dan garam balita diam
Sering sakit Balita Fir Sulit makan MRR, AL Sakit seperti sesak nafas, ISPA, Di, Ra, Hen
Diare, Tb
Sosial ekonomi Jul, Nov, MH, Fir, Sosial ekonomi La Tumbuh di lingkungan Beresiko Ra
Observasi (misal keluarga menderita Tb)
Kebiasaan makan keluarga mie instant Jul, Nov, MH, Fir, Kelainan bawaan HK
dan telur, terbatasnya akses Observasi
Kelemahan/Tantangan
1. Ada ketergantungan pada dana BOK untuk pelaksanaan program.
2. Belum meratanya distribusi tenaga gizi antar Puskesmas.
3. Beberapa Posyandu belum memiliki length board.
4. Sebagian puskesmas masih ditemui data gizi terinput secara
manual.
Kekuatan
1. Adanya dukungan “pihak luar” untuk pelaksanaan program gizi.
2. Adanya kader pendamping desa dan keaktifan kader sangat
membantu pelaksanaan kegiatan posyandu di masyarakat.
Studi Kasus di Dusun Duduk Atas (Batulayar Barat), Dusun Apit Aik
(Batulayar Timur), dan Dusun Punikan (Lingsar)
Situasi SDM Sanitarian
• Standar Kemenkes 40/100 ribu penduduk
1 sanitarian melayani 2500 penduduk
• Jumlah penduduk Lobar 627.618 (BPS 2013)
membutuhkan 252 sanitarian
• Tersedia saat ini 36 sanitarian
kekurangan 217 sanitarian
Akses Air Bersih (Riskesdas 2013)
(Nasional 66,8%)
Sanitasi (Riskesdas 2013)
(Nasional 59,8%)
Peta ODF
Lobar
per tanggal 31
Januari 2015
Peta Akses
Sanitasi
Lobar
per tanggal 31
Januari 2015
Sumber
Mata Air
di Duduk
Atas
PAH di Dusun Duduk Atas
Tempat Buang Air Kecil
di Dusun Duduk Atas
PAH di Dusun Apit Aik
PAH di Dusun Apit Aik
WC Cemplung
di Apit Aik
Kerja Bakti “Arisan” Jamban
di Dusun Duduk Bawah
Pokmair “Profesional” di Lingsar
Partisipasi Swasta
membuka
keterisolasian
Kelemahan/Tantangan
1. Ada ketergantungan pengadaan sarana pada SKPD lain (Dinas
Pekerjaan Umum dan Dinas Pertambangan dalam upaya
ketersediaan air bersih.
5. Untuk beberapa wilayah yang sulit air justru bisa mencapai ODF.
Rekomendasi
1. Sinkronisasi perencanaan anggaran dengan SKPD terkait.
2. Alokasi anggaran biaya peyediaan sarana air bersih dan
pemeliharaan melalui dana desa.
80
Terimakasih