Wb
Nama kelompok :
UNSUR UNSUR GOLONGAN
TRANSISI
GOLONGAN VI B – VIII B
UNSUR-UNSUR GOLONGAN
TRANSISI
Terdapat dalam biji crocoites yang ditemukan pada tahun 1797 oleh
Louis – Nicholas Vauquelin.
Sifat fisika : logam berkilau, getas dan keras, serta berwarna perak
abu-abu.
Sifat kimia : Ketika dipanaskan, kromium membentuk oksida kromat
hijau. Logam ini tidak stabil pada oksigen dan segera menghasilkan
lapisan oksida tipis.
kegunaan : untuk mengerkan baja,pembuatan baja tahan karat,untuk
pelapisan logam,dapat mencegah korosi.
B. Mo (Molibdenum)
Terdapat dalam bijimolibdenit,mineral wufenit dan
powelit .
Sifat Fisika : berwarna putih keperakan dan lebih lunak
dibandingkan wolfram.
Sifat kimia : Molibdenum tidak mudah larut dalam tanah
asam dan lebih mudah larut dalam tanah basa.
Kegunaan : digunakan dalam nuklir dan dalam
pembuatan suku cadang rudal dan pesawat terbang.
C. W (Wolfram)
Cr Mo
W Sg
GOLONGAN VII B
A. Mangan (Mn)
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam
sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi,
seperti mineral-mineral lainnya.
Sumber : Mineral mangan tersebar secara luas
dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat
adalah senyawa yang paling umum. Penemuan
sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan
merupakan sumber mangan dengan kandungan
24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan
kandungan yang lebih sedikit.
Sifat fisika :logam keras dan sangat rapuh
Sifat kimia : Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak
dimana menyebabkan mangan memiliki beberapa sifat dari
senyawa oksida mangan tersebut, yaitu:
Oksida Bilangan Sifat
oksidasi
MnO +2 Basa
MnO + H2SO4 → MnSO4 + H2O
Basa lemah
Mn2O3 +3 Mn2O3 + 6HCl → 2MnCl3 + 3H2O
MnO2 +4 Amfoter
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
MnO + Ca(OH)2 → CaO.MnO2 + H2O
MnO3 +6 Asam
3MnO4 + H2O → 2HMnO4 +MnO2
Mn2O7 +7 Asam
Mn2O7 + H2O → 2HMnO4
B. Teknesium (Tc)
Logam dan senyawa teknesium jarang ditemukan di alam.
Kebanyakan diperoleh dari radiasi kosmik yang sangat kuat dari Mo
(molybdenum), Nb (niobium), Ru (Ruthenium) atau melalui pemecahan
spontan dari uranium. Semua isotop teknesium bersifat radioaktif.
Sifat fisika :
· Fase: Padat
· Massa jenis(suhu kamar): 11 g/c m3
· Titik lebur: 2430 K
· Titik didih: 4538 K
· Kalor peleburan: 33.29 kJ/mol
· Kalor penguapan: 585.2 kJ/mol
· Kapasitas kalor: 24.27 J/mol K
· Elektronegativitas: 1.9
· Energi ionisasi: 703 kJ/mol
· Jari-jari atom: 135 pm
· Afinitas elektron: -53 kJ/mol
Sifat kimia :
Reaksi kimia:
1. Reaksi dengan air.
2. Reaksi dengan udara.
3. Reaksi dengan halogen.
4. Reaksi dengan asam.
Kegunaan :
1. Teknesium dapat mencegah korosi dan stabil dalam
melawan aktivitas neutron, sehingga dapat digunakan untuk
membangun reactor nuklir.
2. Isotop Tc-99m digunakan untuk memberikan sumber
radiasi/terapi dengan memancarkan sinar gamma murni dalam
pengobatan karena dapat mendeteksi tumor di organ hati, otak,
tiroid dan limpa.
3. Campuran antara Tc-99m dan senyawa timah dapat menjepit
sel darah merah yang selanjutnya dapat digunakan untuk
memetakkan gangguan sirkulatori.
4. Isotop teknesium-99m digunakan untuk kalibrasi peralatan.
C. Renium (Re)
Renium dapat ditemukan dalam sejumlah kecil gadolinite
dan molybdenite. Renium sering disuplai dalam bentuk
bubuk atau sponge dan dalam bentuk ini renium lebih
reaktif. Renium adalah elemen alam yang terakhir
ditemukan dan termasuk dari kelompok 10 logam termahal
di bumi. Renium juga ditemukan dalam dzhezkazganite
CuReS4.
Penemuan renium disebutkan terkait dengan Noddack,
Tacke dan Berg, yang mengumumkan pada tahun 1925
mereka telah mendeteksi unsur dalam bijih platinum dan
kolumbit. Mereka juga menemukan unsur yang sama dalam
gadolinit dan molibdenit.
Sumber : Renium tidak terdapat di alam atau sebagai
senyawa dalam mineral teertentu. Meski demikian, renium
tersebar di kerak bumi dengan jumlah 0.001 ppm.
Sifat fisika : Fase: Padat
Massa jenis(suhu kamar): 21.02 g/c m3
Titik lebur: 3459 K
Titik didih: 5869 K
Kalor peleburan: 60.43 kJ/mol
Kalor penguapan: 704 kJ/mol
Kapasitas kalor: 25.48 J/mol K
Elektronegativitas: 1.9
Energi ionisasi: 760 kJ/mol
Jari-jari atom: 135 pm
Sifat kimia :
1. Reaksi dengan air.
2. Reaksi dengan udara.
3. Reaksi dengan halogen.
4. Reaksi dengan asam.
Kegunaan:
1. Isotop Re-186 dan Re-188 disamping memancarkan sinar
gamma juga memancarkan sinar beta dengan energi sesuai yang
digunakan untuk kepentingan terapi
2. Untuk campuran dalam tungsten dan molybdenum yang
digunakan untuk pembuatan komponen misil, filament
elektronik, kontak listrik, elektroda dan filament oven
3. Digunakan untuk pembuatan bohlam, permata, pelat atau
logam elektrolisis
D. Bohrium (Bh)
Mn Tc
Re Bh
GOLONGAN VIII B (08)
A. Besi (Fe)
Besi merupakan unsur paling banyak (menurut jisim, 34.6%)
membentuk bumi.
Sifat fisika : berwujud padat, mengkilap dan berwarna
keabuabuan, Merupakan logam feromagnetik, dan Penghantar
panas yang baik.
Sifat kimia : Unsur besi bersifat elektropositif , Logam murni
besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi,
Memiliki bentuk allotroik ferit, Mudah bereaksi dengan unsur-
unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon
dan silikon, Larut dalam asam- asam mineral encer dan
Oksidanya bersifat amfoter.
Kegunaan Fe: pembuatan Rel kereta,Perabotan, Alat-alat
pertukangan, Alat transportasi, peralatan perang, peralatan
mesin, tiang listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung
menggunakan besi baja sebagai tiang-tiang penahannya, dan
Badan kapal untuk kapal besar.
B. Rutenium (Ru)
Terbentuknya uranium pada tahun 1827, Berzelius dan Osann
menguji residu yang tersisa setelah melarutkan platina kasar dari
pegunungan Ural dalam aqua regia.
Sumber rutenium terdapat di alam dengan anggota grup
platina yang lain dalam bijih yang berasal dari pegunungan Ural.
Sifat fisika : logam berwarna putih, keras dan memiliki
modifikasi empat Kristal,dan Tidak mudah kusam pada suhu
kamar.
Sifat kimia : Mudah bereaksi dengan senyawa halogen dan
basa, Rutenium merupakan katalis yang serba guna.
Kegunaan :
C. Os (Osmium)