• Usia
• Jenis kelamin
• Pendidikan
• Status pernikahan
GEJALA KLINIS
• Gejala utama (pada derajat ringan, sedang dan
berat):
• Efek depresif,
• Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
• Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
Gejala lainnya :
◦ Konsentrasi dan perhatian berkurang
◦ Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
◦ Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
◦ Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
◦ Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau
bunuh diri
◦ Gangguan tidur
◦ Nafsu makan berkurang.
PATOFISIOLOGI
• Timbulnya depresi dihubungkan dengan peran
beberapa neurotransmiter aminergik.
• Pada depresi telah di identifikasi 2 sub tipe
reseptor utama serotonin yaitu reseptor
5HT1A dan 5HT2A
TANDA GANGGUAN DEPRESI BERAT
a. Perasaan yang berubah-ubah
b. Kehilangan minat
c. Kelelahan dan tidur
d. Kecemasan dan lekas marah
e. Selera makan dan berat badan meningkat
f. Emosi tak terkendali
g. Bunuh diri
PEDOMAN DIAGNOSTIK
• Pedoman diagnostik untuk episode depresi berat
tanpa gejala psikotik:
• Semua 3 gejala utama depresi harus ada
• Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, dan
beberapa diantaranya harus berintensitas berat
• Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi
psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin
tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak
gejalanya secara rinci
• Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-
kurangnya 2 minggu, tetapi jika gejala utama amat
berat dan beronset cepat, maka masih dibenarkan
untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu
kurang dari 2 minggu
• Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga,
kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
DIAGNOSA BANDING
• Dalam menegakkan suatu gangguan depresi,
diagnosis lain perlu dipikirkan, seperti adanya
gangguan organik, intoksikasi atau
ketergantungan zat dan abstinensia, distimia,
siklotimia, gangguan kepribadian, berkabung
dan gangguan penyesuaian.
TERAPI
• Mekanisme terjadinya obat anti depresi adalah :
• Menghambat reuptake aminergic neurotransmitter
• Menghambat penghancuran oleh enzim monoamine
oxidase
Sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergic
transmitter pada sinaps neuron di SSP.
Golongan obat anti depresan antara lain :
Trisiklik: Amitriptylin, Tianeptine, Imipramine,
Clomipramine, Opipramol
Tetrasiklik: Maprotiline, Mianserin, Amoxapine
MAOI Reversibel: Moclobemide
Atypical: Trazodone, Mirtazepin
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor): Sertraline,
Paroxetine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Citalopram.