Anda di halaman 1dari 60

D G A Budiyasa

SMF Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Sanjiwani
Gianyar
• Nama : Dewa Gde Agung Budiyasa
• Tempat/tgl lahir : Tegallalang, 1 Pebruari 1972
• Alamat : Br.Triwangsa, Tegallalang, Gianyar, Bali
• E-mail : budiyasadewa@yahoo.com
• Pendidikan : PPDS1 Ilmu Penyakit Dalam FK UNUD
/RSUP Sanglah, Denpasar, 2011
• Riwayat Pekerjaan :
- Puskesmas Benteng Jawa, Manggarai, NTT, 1998-1999
- Puskesmas Wae Nakeng, Manggarai, NTT, 1999-2000
- Bali Renal Center, Tegallalang, Gianyar, 2000-2003
- Puskesmas Kintamani V, 2003-2004
- Puskesmas Kintamani III, 2004-2006
- RSUD Bangli, 2011-2012
- RSUD Sanjiwani Gianyar, 2012-
POKOK BAHASAN

• Konsep Dasar EKG


• Indikasi EKG
• Sifat Listrik Sel Otot Jantung
• Sistem Konduksi dan Anatomi Jantung
• Komponen Instrumen EKG
• Sandapan ( Lead ) pada EKG
• Interpretasi EKG Normal
PENDAHULUAN
• Jantung : organ unik : mampu produksi muatan
listrik  menyebar ke seluruh tubuh
 diukur  EKG
• EKG :
- pencatatan grafis potensial listrik yang
ditimbulkan jantung pada waktu berkontraksi
- kelainan jantung bisa diketahui dengan EKG
- pelengkap pemeriksaan jantung
• Diagnosis kelainan jantung  comprehensive:
 anamnesis, pemeriksaan fisik, lab, dll
Indikasi EKG

• Nyeri dada
• Sesak nafas
• Berdebar
• Umur > 40 tahun
• Sinkop
• Faktor resiko koroner : DM, HT, Kolesterol,dll
• Lainnya
Sifat Listrik Sel Otot Jantung
• Susunan ion di dalam dan luar sel otot jantung 
beda
 Ion K+ : > di dalam sel ( intraselular )
 Ion Na+ : > di luar sel (ekstraselular )
bagian luar sel lebih positif dp dalam sel 
perbedaan potensial / tegangan
• Potensial membran : selisih potensial di dalam dan
luar sel = -90mV
• Depolarisasi : perubahan potensial membran, dimana
potensial di dalam sel menjadi lebih positif
• Repolarisasi : potensial membran kembali ke
keadaan semula
Potensial Membran Istirahat
Depolarisasi dan Repolarisasi
Depolarisasi & Repolarisasi
Elektrofisiologi Kontraksi Myocard
Potensial Aksi
 Perubahan potensial yg terjadi jika sel otot jantung mendapat
stimulus dari luar
 Dibagi menjadi 4 fase :
1. Fase 0 : awal potensial aksi  garis vertikal ke atas
 lonjakan potensial mencapai +20 mV
 masuknya ion Na ke dalam sel
2. Fase 1 : masa repolarisasi awal yg pendek 
~ 0 mV
3. Fase 2 : fase datar  ~ 0 mV ion Ca masuk dalam sel
untuk mengimbangi keluarnya ion K
4. Fase 3 : masa repolarisasi  potensial kembali
secara tajam pada tingkat awal
Sistem Konduksi dan AnatomiJantung
• Konduksi : penjalaran peristiwa listrik
• Sistem konduksi jantung : sel-sel jantung khusus yang
mempunyai sifat dapat berkontraksi tanpa rangsangan dari
luar  sifat otomatisitas
• Terdiri dari :
1. Simpul sinoatrial = nodus sinus = sinus = SA node
2. Sistem konduksi intra-atrial
3. Simpul atrio-ventrikular = nodus atrioventrikular = AV node
4. Berkas His
5. Cabang berkas
6. Fasikel
7. Serabut Purkinje
SA Node

Letak :Batas vena cava superior dan atrium kanan


Anatomi Jantung
Sistem Konduksi Jantung
Anatomi Sistem Konduksi Jantung
Sistem Konduksi Jantung
Sistem Perdarahan Jantung
Komponen Instrumen EKG
1. Mesin EKG
- standar : 12 lead (sandapan)
- macam : banyak
2. Kertas EKG
- kertas grafik= 1x1 mm  kotak kecil
5x5 mm  kotak besar
- bidang horisontal  kurun waktu
 kecepatan normal EKG : 25 mm/dt  1 mm = 0,04 dt
- bidang vertikal  voltase  standar : 1 cm (10 mm) = 1 mV
3. Elektrode  Lead/Sandapan (elektrode perekam dengan
galvanometer)  standar 12 lead
Kertas EKG
4. Teknik Perekaman
a. Persiapan penderita : santai dan terlentang
perhiasan/pakaian logam (-)
b. Ruangan : sejuk, tenang, nyaman
mesin, alat listrik  matikan
tempat tidur kayu
c. Instrumen EKG : mesin : meja
kabel : tidak boleh melewati badan
atau di bawah tempat tidur
d. Prosedur perekaman :
 standardisasi : 1 mV  setiap sandapan
 pastikan elektrode terpasang dengan benar
 jelly : merata / sama untuk tiap elektrode
Sandapan ( Lead ) pada EKG
• EKG konvensional : 10 elektrode  12 lead :
 4 elektrode ekstremitas
- merah : lengan kanan
- kuning : lengan kiri
- hitam : tungkai kanan
- hijau : tungkai kiri
 6 elektrode prekordial ( dada ) :
- V1 : merah : sisi kanan sternum, sela iga IV
- V2 : kuning : sisi kiri sternum, sela iga IV
- V3 : hijau : titik tengah antara V2 dan V4
- V4 : coklat : garis midklavikular kiri, sela iga V
- V5 : hitam : garis aksilaris anterior kiri, setinggi V4
- V6 : ungu : garis midaksilaris kiri, setinggi V5
Sandapan Dada
Sandapan Dada
• Elektrode ekstremitas :
 3 lead bipolar : I : potensial Lki – Lka
II : potensial Lka – Tki
III : potensial Tki - Lki
 3 lead unipolar : aVR : potensial LKa
aVL : potensial LKi
aVF : potensial T
• Elektrode prekordial : 6 sandapan prekordial : V1-V6
• Sandapan Tambahan :
 V7-V9
 V1R – V9R
Sandapan Ekstremitas
Sandapan Ekstremitas
Gambaran EKG pada Lead
Gambaran Normal Sandapan Dada
Interpretasi EKG Normal
Awal : kalibrasi : 1 atau lebih defleksi ~ 1 mV
10 mm = 1mV
- garis mendatar  garis isoelektrik
- defleksi ke atas : defleksi positif
- defleksi ke bawah : defleksi negatif
EKG
a. Gelombang P
- defleksi pertama siklus jantung
- aktivitas listrik atrium
- bisa positif, negatif, bifasik, atau bentuk lain
• Gelombang P normal:
- defleksi : - positif : I, II, aVF
- negatif : aVR
- positif atau negatif /bifasik : aVL, III
- bifasik atau negatif : V1, V2
- positif di V3-V6
- tinggi : < 2,5 mm
- lebar : < 2,5 mm ( ± 0,08-0,11 detik )
Gelombang P
Gelombang P normal
P pulmonal P mitral
Tinggi > 2,5 mm Lebar > 3 mm
P Bifasik dan P Negatif
b. Kompleks QRS
- Depolarisasi ventrikel  arti klinis terpenting
- Gelombang Q : defleksi negatif pertama
- Gelombang R : defleksi positif pertama
- Gelombang S : defleksi negatif pertama sesudah R
 defleksi > 5 mm  huruf besar (QRS)
 defleksi < 5 mm  huruf kecil (qrs)
• Kompleks QRS normal
- Dihitung dari awal gel. Q- akhir gel. S
- Durasi = 0,07 – 0,10 detik
- V1-V2 : paling dekat ventrikel kanan kompleks ventrikel kanan
- V5-V6 : paling dekat ventrikel kiri  komplek ventrikel kiri
- Gel R meningkat dari V1  V6
- Gel S mengecil dari V1V6
Kompleks QRS

43
QRS Complex
Gelombang Q
Gelombang R dan S
Berbagai Bentuk Kompleks QRS
Gelombang apa . . . ?
c. Gelombang T
- repolarisasi ventrikel
- bisa +, -, atau bifasik
- tegak di semua sandapan kecuali aVR dan V1
- tinggi gel minimum = 1mm
- maksimum pada : sandapan prekordial 10 mm
sandapan ekstremitas 5 mm
Gelombang T

Gelombang T
T Normal T Tinggi T Inversi
Segmen ST dan Gelombang T
d. Gelombang U
- gelombang kecil yg mengikuti gelombang T
- bagian akhir fase repolarisasi
- asal mekanisme : tidak jelas
- paling tegak dan besar di V2 dan V3
e. PR interval
- Jarak antara permulaan gelombang p sampai
permulaan kompleks QRS
- Waktu yang dibutuhkan oleh impuls dari
nodus SA berjalan melewati nodus AV sampai
ke berkas His
- Nilai normal : 0,12 – 0,20 detik
- Segmen PR : jarak akhir gelombang p sampai
permulaan kompleks QRS
- Dapat normal, memanjang, atau memendek
PR Interval
f. QT Interval
- Mewakili waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi
dan repolarisasi ventrikel
- Diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir
gelombang T
- Nilai normal : tergantung dari laju (rate) jantung, 
makin lambat rate  interval QT makin panjang
- Perkiraan :  rumus :
- frekuensi : 60 x/m  QT : 0,33-0,43 dt
80 x/m  QT : 0,29-0,38 dt
100 x/m  QT : 0,27-0,55 dt
- QT interval = QT(detik)/akar interval RR (detik)
- Short cut : interval QT normal < ½ interval R-R
QT Interval

QT Interval
Siklus Jantung
MATUR SUKSMA

Wikan & Prama in Smile


• Rumus = QT Interval
QT interval = QT(detik)/akar interval RR (detik)

Anda mungkin juga menyukai