Anda di halaman 1dari 29

MEKANIKA

NEWTON
• Akbar Ramadhani 11170970000090
• Enggar Banifa Pratiwi 11170970000073
• Fathur Rahman 11170970000075
• Rahmah Annisa Hanif 11170970000079

N E W TO N I A N M E C H A N I C S
S I N G L E PA R T I C L E
INTRO

• Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel
demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua
Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi
akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan
gaya tersebut".
1. NEWTON’S LAW

Hukum Newton I F1
F3
𝛴𝐹 = 0
F2

Jika tidak ada gaya neto yang bekerja pada benda


(FNET=0) maka kecepatan benda tidak akan berubah;yang
berarti benda tidak akan mengalami percepatan,jika benda
tersebut dalam keadaan bergerak,dia akan terus bergerak
dengan kecepatan konstan (magnitude dan arah yang
sama)
Hukum Newton II a

𝛴𝐹 = 𝑚𝑎 F
m

Gaya neto pada benda sebanding dengan hasil kali massa


benda dengan percepatannya.
Gaya reaksi
Hukum Newton II

Gaya aksi

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Menurut newton, ketika dua benda berinteraksi,


gaya pada kedua benda yang berasal dari satu sama
lain selalu sama magnitudonya dan berlawanan arah;
2. KERANGKA ACUAN

• Kerangka acuan inersial salah satu dari dua jenis kerangka acuan. Suatu kerangka acuan
inersia bertranslasi dengan suatu kecepatan konstan, yang berarti kerangka acuan itu
tidak berotasi (hanya bertranslasi) dan pusat koordinatnya bergerak dengan kecepatan konstan
di sepanjang sebuah garis lurus (dengan kecepatan tetap, tanpa adanya komponen percepatan).
Dalam kerangka acuan inersia, berlaku hukum pertama Newton (inersia) dan juga hukum gerak
Newton.
3. PERSAMAAN GERAK PARTIKEL
NEWTON
JIKA sebuah balok meluncur pada bidang miring, dengan sudut bidang miring Ꝋ dan masa dari balok 100 g.
jika balok meluncur DAN MENGABAIKAN GESEKAN, JIKA KEMIRINGAN BIDANG Ꝋ = 30˚BERAPAKAH
KECEPATAN BALOK TERSEBUT?
Jika koefisien gesekan statis antara blok dan bidang dalam contoh sebelumnya adalah µs = 0,4,
pada sudut apa Ꝋ akan blok mulai meluncur jika awalnya diam?

Setelah blok pada contoh sebelumnya mulai meluncur, koefisien gesekan kinetik (geser) menjadi µk = 0,3.
Temukan percepatan untuk sudut Ꝋ = 30 °.
PERLAMBATAN GAYA
• Dalam hokum newton 2 gaya yang berlaku tidak selalu konstan, karena ada suatu gaya yang
mempengaruhi gaya yaitu perlambatan
1. vertikal

2. horizontal

F = -kmv
2.4 SEBAGAI CONTOH PADA GAYA YG TERTAHAN PADA PARTIKEL ,
TEMUK AN PERPINDAHAN DAN KECEPATAN DARI PERGERAK AN
HORIZONTAL PADA MEDIUM YANG MENAHAN GAYA SEBANDING DENGAN
KECEPATAN
T ENT UK A N P ER P I NDAH AN DA N K ECEPATA N PA R T IKEL YA NG M ENJA L ANI G ER A K AN
VER T I K A L DA L A M M EDIA YA NG M EM IL IK I GAYA P ER L AMBATAN SEBA NDING DENGA N
K ECEPATAN .
Selanjutnya, kita memperlakukan gerakan proyektil dalam dua dimensi, pertama tanpa mempertimbangkan gaya
gesek. Biarkan kecepatan moncong proyektil menjadi v0 dan sudut elevasi menjadi Ꝋ (Gambar 2-7). Hitung
perpindahan, kecepatan, dan jangkauan proyektil.
SOAL

Mari kita gunakan beberapa angka aktual dalam perhitungan ini. Jerman menggunakan senjata
jarak jauh bernama Big Bertha di Perang Dunia I untuk membombardir Paris. Kecepatan
moncongnya 1,450 m / s. Tentukan kisaran prediksi, ketinggian proyektil maksimum, dan waktu
terbang proyektil jika 0 = 55 °. Kami memiliki v0 = 1450 m / s dan 0 = 55 °, cari range waktu
dan ymax dimana t = T/2
SEBUAH KATROL DENGAN DUA MASSA BERGANTUNG PADA TALI DIUJUNGNYA.
CARILAH KECEPATAN MASSA DAN TEGANGAN PADA TALI. (A) KETIKA KATROL TENGAH
DIAM, (B) KETIKA KATROL BERGERAK DENGAN KECEPATAN KONSTAN
THEOREMA KONSERVASI
1. Linear Momentum Jika gaya F yang berkerja = 0 dan tidak ada partikel yang keluar masuk
(system terisolasi)

F = dP / dt = 0

Momentum Sudut yang terjadi akibat tidak adanya gaya torsi

𝑑𝐿 =mxrxv
𝜏=
𝑑𝑇

Torsi atau Momen Gaya N didefinisikan


menjadi
II. Momentum Angular ketika tidak ada gaya torsi didalamnya

Jika Usaha (w) yang dilakukan oleh partikel dengan gaya F ditransformasikan partikel dari kondisi 1
ke kondisi 2 didefinisikan menjadi
SEBUAH TIKUS DENGAN MASSA M MELOMPAT BEBAS
DARI UJUNG KIPAS YANG BERPUTAR, DENGAN ROTASI
INERTIA I DAN RADIUS R. BERAPAKAH RATIO PERUBAHAN
KECEPATANNYA .
(tikus)
(Tikus + Kipas)
Kecepatan diujung kipas
6. ENERGY
Kekekalan Energi Mekanik

Jika hanya gaya konservatif yang melakukan usaha pada sebuah partikel sama
dengan perubahan energi mekanik total system:

K U E
Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik
6. ENERGI POTENSIAL
Untuk partikel yang bergerak di bawah gaya konservatif, kita tahu bahwa
energi mekanik adalah konvervatif. Dapat kita gunakan fakta ini untuk
menarik kesimpulan dinamik hanya berasal dari fungsi energi potensial.

𝐸 =𝑇+𝑈

1
= 𝑚𝑣 2 + 𝑈 𝑥
2

Jika energi total E (konstan) diketahui, maka kita dapatkan


kelajuan v sebagai fungsi x

ⅆ𝑥 2
=𝑣 = 𝐸 − 𝑈(𝑥)
ⅆ𝑡 𝑚
Jika di integralkan menjadi:

± 𝑑𝑥 1
𝑡 − 𝑡0 = ඳ
2
𝐸−𝑈 𝑥
𝑚
𝑥𝑜

Kelajuan v pada ketinggian y:

1
𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑔𝑦 = 𝐸 = 𝑚𝑔ℎ
2

𝑣= 2𝑔 ℎ − 𝑦
Kelajuan v pada ketinggian y:

1
𝑚𝑣 2 + 𝑚𝑔𝑦 = 𝐸 = 𝑚𝑔ℎ
2

𝑣= 2𝑔 ℎ − 𝑦
6.1 KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Sebuah benda tunggal bermassa m bergerak dalam suatu dimensi di bawah pengaruh gaya
1
konservatif. Dengan 2 𝑚𝑣 2 untuk energi mekanik dan 𝑈 𝑥 untuk energi potensial

1
𝑚𝑣 2 + 𝑈 𝑥 = 𝐸
2

Jika energi total E (konstan) diketahui, maka kita dapatkan kelajuan v sebagai
fungsi x

2
2 𝐸−𝑈 𝑥
𝑣=
𝑚
CONTOH
Sesuai sistem katrol dan massa yang ditunjukan oleh gambar berikut. Tali dengan panjang b, berada
di titik A, dan menggantung katrol pada titik B dengan jarak 2 d. Massa 𝑚1 menggantung di ujung
tali pada titik B, massa 𝑚2 menggantung pada tali diantara katrol A dan B. Diasumsikan katrol
tidak bermassa dan berukuran nol. Tentukan fungsi energi potensial dari sistem.

B 2d A

𝑧2

𝑧1

𝑚1 𝑚2
7. LIMITATIONS OF NEWTONIAN
MECHANIC
Mekanika Newton atau sering di sebut dengan mekanika klasik adalah ilmu fisika mengenai gaya
yang bekerja pada benda. Mekanika klasik dibagi menjadi tiga sub bab yaitu, statika (benda yang
diam), dinamika (benda yang bergerak), dan kinematika (benda yang dipengaruhi oleh gaya).

Mekanika newton memiliki ciri dengan adanya kehadiran suatu partikel sebagai sesuatu yang
terkurung dalam ruang atau adanya batas yang jelas antara materi dan sesuatu di luar
lingkungannya.
Para fisikawan pada masa mekanika klasik belum mampu menjelaskan alasan mengapa benda dapat
memancarkan cahaya ketika dipanaskan sampai temperature tinggi. Menurut mekanika klasik,
partikel yang terus bergerak akan terus memancarkan energi sehingga akan jatuh ke inti. Namun,
fakta menunjukan bahwa electron tetap berada pada lintasannya.

Ketika mekanika klasik tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis dan
bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya, kemudian muncul teori mekanika
kuantum.
Sejarah mekanika kuantum diawali oleh penemuan sinar katoda oleh Michael Faraday, lalu
dilanjutkan dengan Kirchoff yang memberikan pernyataan tentang radiasi hitam. Heinrich
membuat suatu alat yang dapat memproduksi radiasi frekuensi rendah yang biasa disebut
microwave atau gelombang mikro.

Pada tahun 1900, Max Planck menganggap bahwa benda hitam menyerap energi dalam berkas-
berkas kecil itulah yang disebut kuantum dan menemukan konstanta Planck.
Dengan hipotesis tersebut, Planck berhasil menemukan suatu persamaan matematika untuk
radiasi benda hitam yang sesuai dengan data percobaan yang di perolehnya. Percamaan tersebut
selanjutnya disebut Hukum Radiasi Benda Hitam Planck yang menyatakan bahwa intensitas cahaya
yang dipancarkan dari suatu benda hitam berbeda-beda sesuai dengan panjang gelombang cahaya

𝐸 = ℎ𝑓
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai