Anda di halaman 1dari 20

SOSIAL BUDAYA MAKANAN

Tika Handayani Putri


1513211038
S1 Gizi
Materi yang akan dibahas…

Perkembangan Teknologi Pangan

Teknologi dan Kebiasaan Makan

Pengolahan dan Penyimpanan Pangan

Teknologi dan Perilaku Makan


SEJARAH
Sejarah teknologi pangan dimulai ketika Nicolas Appert
mengalengkan bahan pangan, sebuah proses yang masih terus
berlangsung hingga saat ini. Namun ketika itu, Nicolas Appert
mengaplikasikannya tidak berdasarkan ilmu pengetahuan terkait
pangan. Aplikasi teknologi pangan berdasarkan ilmu pengetahuan
dimulai oleh Louis Pasteur ketika mencoba untuk mencegah
kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah
melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi. Selain itu,
Pasteur juga menemukan proses yang disebut pasteurisasi, yaitu
pemanasan susu dan produk susu untuk membunuh mikroba yang
ada di dalamnya dengan perubahan sifat dari susu yang minimal.
DEFINISI

• Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-


barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan
hidup manusia.

• Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Teknologi Pangan adalah teknologi yang
menerapkan ilmu bahan makanan , terutama setelah
panen ( pasca panen ) untuk mendapatkan manfaat
yang optimal sekaligus meningkatkan nilai tambah
dari makanan
PANGAN

PANGAN SEGAR

PANGAN OLAHAN TERTENTU

PANGAN SIAP SAJI


Teknologi dan Kebiasaan Makan

• Kebiasaan makan sifatnya sangat personal.


• Kebiasaan makan yang berbeda-beda, ditinjau
dari segi jenis, frekuensi dan jumlah.
• Kebiasaan terbentuk berdasarkan selera dan
ketersediaan makanan di tingkat rumah
tangga.
Pengertian Kebiasaan Makan menurut…
• Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia
atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhannya akan makan yang meliputi
sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan
(Khumaidi, 1989).
• Suhardjo (1989) menyatakan bahwa kebiasaan
makan individu atau kelompok individu adalah
memilih pangan dan mengonsumsinya sebagai
reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis,
sosial dan budaya.
Terbentuknya Kebiasaan Makan
• Menurut den Hartog (1995) kebiasaan makan
dapat dibentuk oleh lingkungan sekitar dimana
seseorang hidup. Adapun beberapa variabel
lingkungan yang berpengaruh terhadap kebiasaan
makan suatu masyarakat adalah lingkungan hidup
yang meliputi topografi, keadaan tanah, iklim,
dan flora, lingkungan budaya (sistem produksi
pertanian) dan populasi (kelahiran, kematian,
migrasi, pertambahan penduduk, umur dan jenis
kelamin).
Perkembangan Teknologi Mempengaruhi
Kebiasaan Makan

• Perkembangan teknologi diantaranya


teknologi pengolahan dan teknologi informasi
telah mengakibatkan perubahan kebiasaan
makan, terutama di negara maju dan
masyarakat kota besar di negara berkembang.
Mereka mulai menyadari pentingnya makanan
sehat, aman, bergizi dan halal.
Pengolahan dan Penyimpanan Pangan
Pengolahan makanan adalah kumpulan
metode dan teknik yang digunakan
untuk mengubahbahanba mentah
Pengolahan menjadi makanan atau mengubah
Pangan makanan menjadi bentuk lain untuk
konsumsi oleh manusia atau oleh
industri pengolahan makanan
(Winarno,1993).

Pengertian
Penyimpanan pangan merupakan
kurun waktu ketika suatu produk
makanan akan tetap aman,
Penyimpanan mempertahankan sifat sensori, kimia,
Pangan fisik, dan mikrobiologi tertentu, serta
sesuai dengan keterangan pelabelan
data nutrisi, ketika disimpan pada
kondisi tertentu.
Mekanisme Pengolahan Bahan Makanan :
1. Persiapan Bahan Makanan
Menyiapkan semua bahan makanan yang
diperlukan sebelum dilakukan pengolahan.
2. Pengolahan Bahan Makanan
Kegiatan mengubah(memasak) bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap dimakan.
3. Distribusi dan Penyajian Makanan
Dilakukan setelah semua proses dalam pengolahan
selesai, dan makanan pun siap disajikan.
Jenis Perlakuan dalam Pengolahan Bahan
Makanan
• Blansing
• Pasteurisasi
• Sterilisasi
• Pendinginan
• Fermentasi
• Pengeringan
• Penggunaan Bahan Kimia
Tujuan Penyimpanan Pangan
Pada umumnya tujuan penyimpanan pangan ialah:
• Menghambat pertumbuhan mikroba
• Menghambat reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi dan biokimiawi
• Memperoleh penghematan biaya
• Mengurangi bahaya
• Meningkatkan keselamatan
• Untuk menjamin pasokan (supply) bahan pangan untuk masa
depan
• Untuk menjamin ketahanan pangan
• Persediaan bahan pangan dalam menghadapi paceklik
• Menunjang kegiatan ekonomi
• Persediaan benih
• Persediaan logistik peperangan
• Membantu memerangi kelaparan didaerah atau dinegara tertentu
Cara Penyimpanan Sesuai Suhu
Ada empat cara penyimpanan makanan yang sesuai
dengan suhunya yaitu (Depkes RI, 2004):
• 1. Penyimpanan sejuk (cooling), yaitu suhu penyimpanan
100C-150C untuk jenis minuman buah, es krim dan sayur.
• 2. Penyimpanan dingin (chilling), yaitu suhu penyimpanan
40C-100C untuk bahan makanan yang berprotein yang akan
segera diolah kembali.
• 3. Penyimpanan dingin sekali (freezing), yaitu suhu
penyimpanan 00C-40C untuk bahan berprotein yang
mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam.
• 4. Penyimpanan beku (frozen), yaitu suhu penyimpanan
<00C untuk bahan makanan protein yang mudah rusak
untuk jangka waktu >24 jam.
Faktor Yang Mempengaruhi Penyimpanan Pangan
Faktor mutu :

• Mikrobiologis: bakteri, kapang, khamir

• Kimiawi: klorofil, vit C, thiamin, karoten, riboflavin, dll

• Gizi/nutrisi: protein, lemak, mutu/daya cerna, dll

• Biokimia/fungsionalitas: aktivitas enzim, probiotik, aktivitas


antioksidan dll

• Fisik/fisiko kimia: kekentalan, kekerasan, warna, stabilitas


emulsi dll

• Organoleptik: tekstur, penampakan/tampilan, bau, rasa dll


Teknologi dan Perilaku Makan
Kehadiran teknologi dalam kehidupan
manusia sangat berdampak besar terhadap tata
cara hidup manusia baik itu dari segi positif
maupun negatif. Salah satu dampak teknologi yaitu
kepada perubahan sikap dan karakter manusia yang
menggunakan teknologi tersebut. Ternyata
teknologi juga dapat mempengaruhi perubahan
pola perilaku setiap individu yang melakukannya.
Contohnya dalam perilaku makan misalnya
penggunaan microwave.
Dampak Positif Penggunaan Microwave
1. Memasak menjadi lebih muda 7. Proses memasak menjadi lebih muda
karena membutuhkan waktu yang lebih sehingga semua orang lebih tertarik untuk
singkat dibanding memasak secara memasak.
manual. 8. Mampu mengolah makanan sekaligus
2. Dapat memanaskan makanan mengurangi kadar garam yang berlebih dan
tanpa harus menggunakan kompor lagi membuang lemak tanpa mengurangi rasa dari
3. Hemat tanpa penggunaan gas elpiji makanan.
dan kompor 9. Praktis dan ukurannya lumayan kecil
sehingga tidak membutuhkan tempat yang
4. Makanan yang dihasilkan tidak luas di dapur.
menambah lemak karena dengan 10. Pengguna microwave dapat lebih santai
microwave kita dapat memasak tanpa dan mengerjakan banyak hal sambil memasak
menggunakan minyak. tanpa harus menunggu masakan sampai
5. Tidak menggunakan api sehingga matang di dapur katrena microwave aman
kemungkinan untuk terjadi kebakaran untuk ditinggal.
sangat kecil. 11. Pengguna microwave dapat memasak
6. Dilengkapi dengan waktu sehingga sekaligus dalam porsi yang besar karena
aman untuk ditinggal tanpa ada rasa gampang dihangatkan dengan microwave.
ketakutan untuk hangus.
Dampak Negatif Penggunaan Microwave
1. Pengguna microwave menjadi pemalas 5. Mengkonsumsi makanan microwave
karena lebih memilih untuk memasak dalam menyebabkan hilang daya ingat, konsentrasi,
porsi yang besar karena gampang dihangatkan ketidakstabilan emosi dan penurunan
kembali dengan microwave tanpa harus kecerdasan.
memasak lagi setiap mau makan 6. Mengkonsumsi makanan dari microwave
2. Makanan yang berkali-kali dihangatkan dapat menyebabkan beberapa penyakit yaitu
akan mengurangi kandungan gizi yang kanker dan gangguan pencernaan.
terdapat dalam makanan tersebut. 7. Walaupun mengetahui dampak negatif dari
3. Harga microwave tergolong mahal penggunaan microwave, pengguna masih saja
sehingga kadang-kadang penggunanya hanya menggunakannya karena bermasa bodoh
mereka dari kalangan menengah keatas. terhadap dampak negatifnya berhubung
4. Penggunaan microwave dapat microwave dapat menyajikan makanan secara
menyebabkan kerusakan otak jangka panjang instant.
sampai permanen karena “kebocoran” impuls 8. Microwave mengubah sifat manusia yang
elektrik di dalam otak (depolarisasi atau tadinya rajin memasak secara manual, dengan
demagnetisasi jaringan otak) adanya microwave ia mulai merasa nyaman
dengan hidup yang serba instant.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai