Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Awalan Akreditasi
Progsus bagi Rumah
Sakit
(dengan contoh SKP)
Luaran
Dari setiap pendekatan yang
dilakukan, terdapat luaran
Peta & Arah Mutu yang diharapkan tercapai.
Audit & kajian Perbaikan &
memberikan peta & Pencapaian Mutu
arah Cahya
Legawa
page 4
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017
tentang Akreditasi Rumah Sakit Cahya
Legawa
page 5
Pasal 1
• Akreditasi Rumah Sakit yang selanjutnya disebut
Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan
Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah
Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi.
• Standar Akreditasi adalah pedoman yang berisi tingkat
pencapaian yang harus dipenuhi oleh rumah sakit
dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
Cahya
Legawa
page 6
Pasal 4
• Lembaga independen
penyelenggara Akreditasi
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus telah terakreditasi oleh
lembaga International Society for
Quality in Health Care (ISQua). Cahya
Legawa
page 7
Dasar Hukum
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit Cahya
Legawa
page 8
Undang-Undang 44 tahun 2009
Memahami perubahan tata nilai
Bukti
Jika di rumah sakit tidak
ditemukan regulasi, berarti
Legal/Huku
rumah sakit dianggap tidak m
paham atau lalai akan
kewajiban hukumnya.
Jika di rumah sakit tidak Regulasi &
ditemukan dokumentasi Dokumen
terhadap pelayanan (termasuk
dokumen rekam medis), maka Cahya
pelayanan tersebut dianggap Legawa
page 10
Regulasi & Dokumen
Apa saja yang harus terdokumentasi dengan baik di Rumah Sakit?
Cahya
Legawa
page 12
Daftar Dokumen Rumah Sakit
• SOTK (Struktur Organisasi & • Pedoman Manajemen SDM: • Pedoman Mutu & Keselamatan
Tata Kelola) • Pola Ketenagaan Pasien
• Hospital Bylaws (HBL) • Rekrutmen • Pedoman Pencegahan &
• • Seleksi Pengendalian Infeksi (PPI)
Corporate bylaws
• Medical Staff bylaws • Kredensial • Pedoman Penanggulangan
• Penilaian Kinerja Bencana (Hospital Disaster
• Perencanaan RS: Plan – HIDUP)
• Program orientasi umum
• Rencana strategis (Renstra) • Pedoman Kesehatan &
• Rencana Kerja & Anggaran Keselamatan Kerja (K3RS)
(RKA)
• Pedoman pengelolaan limbah
• Program RS
• Pedoman pengelolaan linen
• Pedoman pengelolaan B3
• Pedoman APD
Cahya
Legawa
page 13
Regulasi & Bukti
Regulasi Bukti
• Kebijakan • Rekam Medis:
• Pedoman/Panduan • Pengkajian awal & rencana
• SPO asuhan
• Rekonsiliasi obat
Lintas Unit Kerja • Implementasi asuhan
----------------------- • Pengkajian ulang
Internal Unit Kerja • Persetujuan tindakan medik
• Transfer pasien
• Rencana pulang
Acuan Operasional • Ringkasan pulang
Cahya
Legawa
page 14
Penilaian Akreditasi
• Regulasi: dokumen pengaturan yang disusun oleh rumah sakit
R
Cahya
Legawa
page 15
Standar Akreditasi
Cahya
Legawa
page 16
Acuan
Acuan terbaik adalah
menggunakan buku dan
pedoman yang dirilis oleh
Komite Akreditasi Rumah Sakit
(KARS).
Email : pesanbuku@kars.or.id
PIC : Riska
No HP : 0822.8822.2243
Cahya
Legawa
page 17
Sumber
Kebijakan Pedoman Data Rujukan
Peraturan, Berasal dari pedoman Berasal dari hasil
Keputusan, dsb Internasional dan penelitian terkini, Bagaimana agar tidak
Lokal data nasional, dan
regional tersesat?
Cahya
Legawa
page 18
Keselamata
n Pasien
Manajemen Pelayanan
RS Pasien
Kelompok Standar
Program Integrasi Menurut SNARS Edisi 1
Nasional Pendidikan
Cahya
Legawa
page 19
• Akses pelayanan dan kontinuitas (APK) Akses ke
Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
• Pelayanan Pasien (PP) Pelayanan dan Asuhan
Pasien (PAP)
• Manajemen Penggunaan Obat (MPO) Pelayanan
Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
• Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) Manajemen
Komunikasi dan Edukasi (MKE), dengan sejumlah
elemen Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
di dalamnya
• Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
Perubahan
• Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) Kompetensi
dan Kewenangan Staf (KKS)
• Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM) Dari versi 2012 ke versi SNARS 1
• SDGs Program Nasional
• Tambahan:
• Pengendalian resistensi antimikroba (PRA)
• Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah
Sakit (IPKP) Cahya
Legawa
• Penyelenggaraan Geriatrik Hal. 20
HPK
AP PMKP
SKP
PP TKP
PPI
PAB MKI
HPK
KPS MPO
MDGs
Cahya
Legawa
page 22
Jadwal Kegiatan Survei H -1 (petang-malam di Hotel)
• 19.00-20.00: Pertemuan dengan Direksi Rumah Sakit dengan peserta Direksi RS dan Ketua Tim
Akreditasi RS – Ketua Tim Surveior dan para surveior:
• Pembukaan oleh Ketua Tim Survei
• Pemaparan etika survei
• Penjelasan jadwal survei
• Diskusi (termasuk pimpinan RS menyampaikan daftar pasien pulang 2 bulan terakhir, sudah diberi kode jenis
pasien)
• Penutupan
• 21.00-22.00: Pertemuan Surveior dan surveior magang
• Pembukaan
• Penandatanganan kode etik surveior
• Pengecekan aplikasi untuk skoring dan survei
• Pembagian form untuk telaah rekam medis tertutup dan telusur KPS
• Mempelajari profil RS
• Menyiapkan materi untuk menanggapi presentasi Direktur tentang Sasaran Keselamatan Pasien
• Memilih RM untuk telaah RM tertutup.(daftar pasien pulang 2 bulan terakhir, sudah disiapkan RS)
• Menyusun skenario telusur dan pembagian tugas Cahya
Legawa
page 23
Jadwal Kegiatan Survei H I (2 orang surveior)
08.00 –08.30 Pembukaan pertemuan
- Perkenalan
- Penjelasan jadwal acara survei (Ketua Tim Surveior)
08.30 – 09.00 Petemuan Presentasi Direktur tentang Sasaran Keselamatan Pasien HPK,PPI ,profil RS
Semua surveior
09.30 - 09.45 REHAT KOPI
Surveior meminta
1. daftar pasien pulang 2 bulan terakhir dan memilihnya, disiapkan untuk telaah rekam medis tertutup
2. daftar pasien rawat inap hari ini dan memilihnya, disiapkan utk Telusur HPK
3. daftar pegawai untuk telusur KPS dan peragaan BLS.
Cahya
Legawa
page 25
• Judul
• Identitas Rumah Sakit
• Visi & Misi
• Moto
• Tujuan (Umum & Khusus)
• Data pendukung:
• Jumlah TT, BOR, LOS, BTO
• Struktur Organisasi
• Jenis Pelayanan
• Sumber Daya Manusia
• Sasaran Keselamatan Pasien
Presentasi Direktur
• Dasar kebijakan, pengorganisasian, indikator yang
diukur (termasuk hasil pengukuran, RCA, dsb)
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Pengorganisasian, data surveilans PPI, identifikasi Direktur melakukan presentasi
risiko infeksi terkait penggunaan peralatan medis mengenai profil dan mutu rumah sakit
• Hak Pasien dan Keluarga pada hari pertama.
• Kebijakan, implementasi, informed consent,
general consent, bukti edukasi, dsb Cahya
Legawa
page 26
Contoh-contoh pertanyaan
• SKP: • Bagaimana prosedur time out? • KPS:
• Ada berapa cara yang • Ada berapa cara cuci tangan? • Dapatkah Anda menjelaskan
digunakan dalam • Berapa lama dilakukan masing- uraian jabatan Anda?
mengidentifikasi pasien? masing cara cuci tangan • Apakah Anda bisa menjelaskan
• Kapan saja dilakukan prosedur tersebut? mengenai STR, RKK dan SPK
identifikasi pasien? • Ada berapa langkah cuci Anda?
• Bagaimana prosedur identifikasi tangan? • Pelatihan apa saja yang sudah
pasien? • Peragakan cara cuci tangan Anda dapatkan dari rumah
• Bagaimana prosedur yang benar! sakit?
komunikasi yang efektif ? • Kapan saat kita harus • PPI
• Obat- obat apa saja yang melakukan cuci tangan? • Bagaimana rumah sakit
termasuk dalam high alert • Bagaimana prosedur identifikasi mengidentifikasi pasien-pasien
medications? pasien risiko jatuh? berisiko infeksi?
• Bagaimana prosedur • Bagaimana mengkaji pasien • Bagaimana prosedur
penyimpanan obat-obatan dengan risiko jatuh? penanganan pasien infeksius?
tersebut? • Bagaimana mengkaji ulang • Bagaimana cara rumah sakit
• Kapan dilakukan time out? pasien dengan risiko jatuh mengumpulkan data surveilans
• Siapa yang memimpin proses tersebut? PPI?
time out? Cahya
Legawa
Hal. 27
Contoh-contoh pertanyaan:
• HPK: • Bagaimana RS melindungi • Bagaimana prosedur
• Bagaimana prosedur pemberian kebutuhan privasi pasien? pelayanan pasien-pasien tahap
edukasi kepada pasien & • Bagaimana RS melindungi terminal?
keluarga? pasien terhadap kekerasan • Bagaimana prosedur
fisik?
• Bagaimana prosedur pemberian pengkajian rasa nyeri?
informed consent kepada pasien • Bagaimana prosedur
& keluarga? melindungi harta milik pasien?
• Siapa yang memberikan • Apa yang dilakukan RS jika
informed consent? pasien menolak/
• Apa saja yang diinformasikan memberhentikan tindakan
saat informed consent? (resusitasi) atau pengobatan
yang diberikan?
• Bagaimana pasien
mendapatkan informasi
pelayanan kerohanian di RS?
Cahya
Legawa
page 28
SKP
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Cahya
Legawa
page 29
SKP: Identifikasi Pasien dengan Benar
• R: Regulasi tentang • O: Penerapan identifikasi • O: Penerapan identifikasi
pelaksanaan identifikasi pasien sebelum tindakan, prosedur sebelum pemberian
diagnostik dan terapeutik. radioterapi, penerimaan cairan
• D: Bukti pelaksanaan tentang Identifikasi minimal dua dari intravena, hemodialisis,
identitas pasien pada semua tiga identitas, secara verbal pengambilan darah atau
berkas RM, identitas pasien dan visual (W: staf klinis, spesimen lain, kateterisasi
tercetak dengan minimal pasien/keluarga) jantung, prosedur radiologi
menggunakan tiga identitas: diagnostik, dan pasien koma
• O: Penerapan identifikasi
(W: staf klinis, pasien/keluarga;
• Nama pasien sesuai eKTP pasien sebelum pemberian
S: diperagakan)
• Tanggal lahir obat, darah, produk darah,
• Nomor RM
pengambilan spesimen, dan
pemberian diet (W: staf klinis,
• O: Penerapan identitas pasien pasien/keluarga; S:
pada label obat, RM, resep, diperagakan)
makanan, spesimen,
permintaan dan hasil
lab/radiologi (W: staf unit, staf
klinis, pasien/keluarga)
Cahya
Legawa
page 30
SKP: Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
• R: Regulasi tentang komunikasi • D: Bukti hasil pemeriksaan • D: Bukti pelaksanaan serah
efektif antar PPA (sesuai: MKE1 diagnostik secara verbal ditulis terima (W: PPA, Staf Klinis)
EP 1). lengkap. Lihat cek silang
• D: Bukti formulir serah terima,
dokumen penyampaian verbal
• D: Bukti pelaksanaan pelatihan memuat alat, metode serah
lewat telepon dari sisi pemberi
komunikasi efektif (W: DPJP, terima pasien (operan/hand
dan sisi penerima (W: DPJP,
over), bila mungkin melibatkan
PPA lain, Staf Klinis) PPA, Staf Klinis; S:
pasien (W: Dokter, Staf
diperagakan)
• D: Bukti pelaksanaan tentang Keperawatan)
penyampaian pesan verbal • R: Regulasi tentang penetapan
• D: Bukti tentang evaluasi
atau lewat telepon. Lihat besaran nilai kritis dan hasil
catatan komunikasi yang
diagnostik kritis
dengan cek silang dokumen terjadi saat operan untuk
penyampaian verbal lewat • D: Bukti penetapan siapa yang memperbaik proses (W:
telepon dari sisi pemberi dan harus melaporkan dan siapa Dokter, Staf Keperawatan,
dari sisi penerima (W: DPJP, yang harus menerima nilai PPA)
Staf Klinis; S: diperagakan) kritis hasil pemeriksaan
diagnostik (W: DPJP, Staf
Klinis; S: diperagakan)
Cahya
Legawa
page 31
SKP Meningkatkan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
• R: Regulasi tentang obat yang • D: Bukti tentang daftar obat • R: Regulasi tentang elektrolit
perlu diwaspadai yang perlu diwaspadai di konsentrat
tempat penyimpanan obat (O:
• D: Bukti pelaksanaan tentang • D: Bukti tentang daftar
pelaksanaan tempat
obat yang perlu diwaspadai (W: elektrolit konsentrat di semua
penyimpanan obat yang perlu
Apoteker/TTK, Staf Klinis) tempat penyimpanan yang
diwaspadai; W: PPA, staf unit
diperbolehkan (O: pelaksanaan
pelayanan/apoteker/TTK)
• D: Bukti tentang daftar obat di tempat penyimpanan; W:
yang perlu diwaspadai (O: PPA: tempat unit terkait)
Pelaksanaan daftar obat di unit
terkait; W: PPA, Staf unit
pelayanan/apoteker/TTK, Staf
Klinis)
Cahya
Legawa
page 32
SKP: Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien
• R: Regulasi penandaan lokasi • D: Bukti pelaksanaan Time-Out
operasi atau tindakan (O: Observasi pelaksanaan
time-out; W: DPJP, Staf Klinis,
• D: Bukti pelaksanaan tentang
S: peragaan proses time-out)
penandaan (O: formulir dan
bukti penandaan) • D: Bukti pelaksanaan time-out
di luar kamar operasi (O: Lihat
• D: Bukti pelaksanaan
form terkait tepat lokasi, tepat
penandaan melibatkan pasien
prosedur, tepat pasien; W:
(O: melihat pelaksanaan
DPJP)
penandaan site marking; W:
DPJP, Pasien/Keluarga)
• R: Regulasi tentang prosedur
Time-Out
• D: Bukti pelaksaan tentang
formulir daftar tilik atau proses
lain untuk mencatat (melihat
checklist form atau proses lain)
Cahya
Legawa
page 33
SKP: Dikuranginya Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
• Regulasi tentang kebersihan • W: Staf SDM; O: Pelaksaan
tangan (hand hygiene), sesuai fasilitas untuk disinfeksi dan
PPI 9 EP 2 EP 6 (SNARS) pelaksanaan disinfeksi; S:
Peragaan disinfeksi sesuai PPI
• D: Bukti pelaksanaan program
9 EP2, EP5 dan EP6
kebersihan tangan di seluruh
rumah sakit, sesuai dengan PPI • D: Bukti pelaksanaan tentang
9 EP 3 (W: Staf RS) evaluasi upayan penurunan
infeksi sesuai dengan PPI 9
• O: Pelaksanaan program
EP6; W: Komite PMKP, Komite
kebersihan tangan di seluruh
PPI.
rumah sakit sesuai PPI 9 EP 6
(W: Staf SDM; S: Peragaan cuci
tangan)
• W: Staf SDM; O: pelaksanaan
fasilitas cuci tangan (1 TT 1 HR),
serta kepatuhan staf pada lima
saat cuci tangan; S: Peragaan
cuci tangan
Cahya
Legawa
page 34
SKP: Mengurangi Risiko Cedera Karena Pasien Jatuh
• R: Regulasi tentang mencegah • D: Bukti pelaksanaan tentang
pasien cedera karena jatuh langkah-langkah untuk
mengurangi risiko jatuh; O:
• D: Bukti dalam rekam medis
Pelaksanaan langkah-langkah
tentang pelaksanaan
mengurangi risiko jatuh; W:
pengkajian risiko jatuh; O:
PPJA, Staf Klinis,
Pelaksanaan hasil pengkajian
Pasien/Keluarga
risiko jatuh di rawat inap dan
rawat jalan
• D: Bukti dalam rekam medis
tentang pelaksanaan
pengkajian risiko jatuh; O:
Pelaksanaan pengkajian awal
dan ulang/lanjutan dari pasien
rawat inap; W: PPJA, Staf Klinis
Cahya
Legawa
page 35
Terima Kasih
dr. I Putu Cahya Legawa