Anda di halaman 1dari 43

Hellp

Syndrome
dan
Eklampsia
Oleh:
Ravi Krista, Sked

Pembimbing:
Dr. Hushat Pritalianto ,SpOG
PENDAHULUAN
Sindroma HELLP merupakan suatu kerusakan
multisistem dengan tanda-tanda : hemolisis,
peningkatan enzim hati, dan trombositopenia
yang diakibatkan disfungsi sistemik.
Pada penderita preeklamsia, sindroma HELLP
merupakan suatu gambaran adanya
1.Hemolisis (H)
2.Peningkatan enzim hati (Elevated Liver Enzym-
EL)
3.Trombositopenia (Low Platelets-LP)
Sindroma HELLP dapat timbul pada
pertengahan kehamilan trimester kedua sampai
beberapa hari setelah melahirkan.
Kriteria diagnosis
Hemolisis:
• Kelainan apusan darah tepi
• Total bilirubin > 1,2 mg/dl- Laktat
• dehidrogenase (LDH) > 600UL
Peningkatan fungsi hati:
• Serum aspartate aminotransferase
(AST) > 70 U/L-
• Laktat dehidrogenase (LDH) > 600
U/L
• Trombositopenia
< 100.000/ul
• HELLP syndrome terjadi pada 1-2 kehamilan dari
1000 kehamilan dengan 10-20% dari wanita hamil
dengan preeklampsia berat atau eklampsia

• Secara umum terjadi pada kehamilan multipara,


wanita kulit putih, sebanyak 50% kasus disertai
hipertensi berat. Gejalanya adalah nyeri kepala (30%),
pandangan kabur, malaise (90%), mual/muntah
(30%), nyeri di sekitar perut atas (65%)
• Tingkat kematian perinatal akibat HELLP
syndrome mencapai 7,4-34%.
• Janin yang dilahirkan sebelum usia kehamilan
32 minggu memiliki tingkat kematian tertinggi
yaitu mencapai 34%
Eklampsia
Merupakan kasus akut pada penderita
preeklampsia disertai kejang menyeluruh dan
koma.
• Angka kematian maternal yang terjadi sekitar 4,2%,
dengan 50% kasus eklampsia terjadi pada periode
antepartum
• Adanya tanda-tanda hipertensi dan proteinuria sebelum
terjadinya kejang, dapat disertai dengan mual muntah,
nyeri kepala, kondisi semakin memburuk maka tanda-
tanda lainnya dapat terjadi, yaitu nyeri perut, gagal fungsi
hati, sindrom HELLP, edema paru-paru dan oliguria.
Sedangkan janin dapat mengalami Intrauterine
Growth Restriction (IUGR) hingga fetal distress
REKAM–MEDIK
IDENTITAS
• Nama : Ny. M
• Usia : 31 tahun
• No. RM : 10.64.44
• Alamat : Taktakan
• Agama : Islam
• Suami : Tn T
• Tanggal masuk: 17 Desember pukul 17.30
WIB
ANAMNESA (Aloanamnesis pada suami pasien
jam 17.35)
RPS
Pasien datang ke IGD Maternal RSUD Serang
diantar keluarga dengan kehamilan dengan darah
tinggi mencapai 140/90. Pasien mengetahui
tensinya setelah periksa ke bidan dan diperiksa
kakinya bengkak, pasien langsung dirujuk ke
RSUD Serang. Pasien juga mengatakan dadanya
terasa sesak dan kesulitan bernafas. Pasien juga
mengatakan pandangannya gelap sejak pagi hari
SMRS. Pasien juga mengeluh mual mual namun
tidak disertai muntah. Saat di IGD RSUD Serang,
pasien ditensi dan pasien kejang sebanyak 1 kali
selama 1 menit, setelah kejang pasien langsung
sadar. Keluhan keluar air-air dari jalan lahir
disangkal, keluhan mules juga disangkal.
Pasien mengatakan ini kehamilan pertama, dan
menurut pasien usia kehamilan ini menginjak 7
bulan, belum pernah keguguran. Pasien
mengatakan mengetahui awal kehamilan
setelah telat haid 1 bulan dan periksa ke bidan.
Pasien tidak mengeluh mual saat awal
kehamilan. Pasien mengatakan berat badannya
naik setiap bulan sesuai usia kehamilan dan
perutnya membesar memanjang setiap
bulannya. Pasien mengatakan merasakan
gerakan janin saat usia kehamilan 4 bulan.
Pasien mengatakan kontrol kehamilan
sebanyak 4 kali sejak awal kehamilan ke bidan
dan diberi vitamin penambah darah. Pasien
menyangkal memiliki riwayat darah tinggi
sebelum hamil.
Riwayat Menstruasi

1. Menarche : 12 tahun
2. Siklus : Teratur setiap bulan
3. Lama : 5 hari
4. Banyak : 3 x gp (tanpa gumpalan)
5. Dismenore : -
6. Fluor albus : -
7. HPHT : Lupa
8. TP :-
Riwayat Pernikahan

• Menikah sebanyak : 1 kali


• Usia Pernikahan : 1 tahun
• Usia saat menikah
▫ Istri : 29 tahun,
▫ suami : 40 tahun
Riwayat Kehamilan & Persalinan

G1P0A0
• Anak I : Hamil ini
Riwayat Kontrasepsi & Imunisasi

▫ Riwayat Kontrasepsi dan KB


Belum pernah

▫ Riwayat Imunisasi
Belum pernah
Riwayat Penyakit Dahulu

• Asma : disangkal
• Hipertensi : disangkal
• DM : disangkal
• Penyakit Jantung : disangkal
• HIV : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

• Asma : disangkal
• Hipertensi : disangkal
• DM : disangkal
• Penyakit Jantung : disangkal
• HIV : disangkal
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : sedang


• Kesadaran : Delirium
• Tanda-tanda Vital
▫ Tekanan Darah: 170/110 mmHg
▫ Nadi : 98 x/menit
▫ Pernapasan : 28 x/menit
▫ Suhu : 36,8ºC
Status Generalis

• Kepala : Normocephale, rambut hitam tidak


mudah dicabut
• Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/-, Refleks cahaya +/+
• Leher : KGB leher tidak membesar, kelenjar
tiroid tidak membesar
• THT : tidak ada keluhan
• Thorax : Gerakan dada simetris saat statis dan
dinamis, papillae mammae menonjol, areola
mammae menghitam, payudara menegang
• Cor : S1S2 reg, gallop (-) murmur (-)
• Pulmo : vesikuler, ronkhi (-) wheezing
(-)
• Abdomen : Terlihat perut membuncit
memanjang, linea nigra (+) , striae gravidarum
-, status obstetrik
• Ekstremitas : Akral teraba hangat,
edema - -, refleks patella +/+
++
Status obstetri
Inspeksi :
Terlihat perut membesar dan memanjang, linea nigra
+
Palpasi :
•L1 : TFU : 27 cm, teraba bulat, lunak dan tidak
melenting
•LII : Kanan : teraba tahanan memanjang
Kiri : teraba bagian-bagian kecil janin
•LIII ; Belum masuk PAP
•LIV ; Konvergen
Auskultasi :
DJJ : 156x/m
•HIS : -
•TBJ : 2170 gram
Vaginal Toucher :
• Vaginal/uretra/vulva : tenang, massa(-),
edema(-), hiperemis (-)
• Pembukaan : -
• Effacement :-
• Ketuban :+
• Bloody show : -
• Bagian terbawah : kepala
• Penurunan :-
.
Pemeriksaan Lab

• Tanggal : 19 desember 2013


• Hb : 6,6 gr/dL
• Ht : 19,3 %
• Leukosit : 35.060 /ul
• Trombosit : 119.000 /ul
• Protein total : 5,5 gr/dL
• Albumin : 1,90 gr/dL
• Globulin : 3,6 mg/dL
• Ureum : 127mg/dL
• Creatinin : 3,9 mg/dL
• HBs Ag : negatif
• SGOT : 2555
• SGPT : 1713
Diagnosis Kerja

G1P0A0 hamil 28 minggu belum inpartu dengan


eklampsia dan hellp syndrome dan anemia,
janin tunggal hidup, presentasi kepala
Penatalaksanaan
• Protab PEB : mencegah kejang dengan :
• Bolus IV MgSO4 20% pelan-pelan sebanyak
20cc 4 gram selama 5-15 menit
• MgSO4 40% didrip dalam RL 500 cc sebanyak 6
gram 20 tpm per 6 jam.
• Dengan syarat : - refleks patella +/+
- RR tidak boleh kurang dari
16x/menit
- Urin dalam 1 jam minimal
>30cc
-Sedia Antidotum Ca glukonase
• Terminasi kehamilan dengan SC cito
• Sedia pemberian obat anti hipertensi (adalat
oros 1x30 mg)
• Transfusi WB hingga Hb> 10 gr/dl
• Mencari etiologi : Konsul interna, jantung, neuro
• Pasang DC untuk monitoring balance cairan
• Oksigenasi NRBM 10lpm
• Observasi keadaan umum, Kesadaran, TTV
• Observasi djj
• Monitoring kadar trombosit per 12 jam
• Periksa darah lengkap, kimia darah, urin lengkap
• Rawat ICU setelah melahirkan
Prognosis

Kehamilan : DUBIA AD MALAM


Persalinan : DUBIA AD MALAM
DISKUSI KASUS

Permasalahan:
1. Apakah diagnosis sudah tepat?
2. Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
Diagnosis
G1P0A0 hamil 28 minggu belum inpartu
dengan eklampsia dan hellp syndrome,
janin tunggal hidup, presentasi kepala
Diagnosa HELLP SYNDROME
ditegakkan berdasarkan:
Pemeriksaan Penunjang:
• Tanda-tanda kerusakan sel hepatosit hepar yaitu
peningkatan enzim hati, AST ALT, LDH
• Trombositopenia
• Tanda tanda hemolisis intravaskular yaitu
kenaikan LDH dan enzim AST
Penulis sependapat dengan G1P0A0. Disebut
hellp syndrome sebagai suatu kerusakan
multisistem dengan tanda-tanda : hemolisis,
peningkatan enzim hati dan trombositopenia.

Menurut penulis diagnosis HELLP syndrome


pada pasien ini masuk kriteria kelas 3 menurut
THE MISSISSIPPI –Triple Class System
Penulis tidak sependapat dengan usia
kehamilan 28 minggu karena dari TBJ
didapatkan 2170 gr, karena usia kehamilan 28
minggu TBJ hanya 1000 gr.
Penatalaksanaan

Penulis Sependapat dengan penatalaksanaan


pemberian Magnesium Sulfat sebagai
obat antikejang, yaitu magnesium sulfat
40% 4 gr iv selama 5 menit untuk
mencegah kejang berulang , apabila kejang
berulang setelah 15 menit berikan Magnesium
sulfat 40% 2 gr iv selama 5 menit
Secara umum penatalaksanaan utama pada
pasien preeklampsia berat dengan HELLP
syndrome:
1.Lahirkan secepatnya dengan SC merupakan
pilihan utama pada usia kehamilan 34 minggu
atau lebih.
2.Lahirkan dalam maksimal 24 jam setelah
evaluasi klinis ibu dan stabilkan keadaan ibu,
lakukan SC pada usia kehamilan 27-34 minggu.
(Harem, Kjall, et al: 2009)
Saran:
Doublestrength dexamethasone diberikan 10 mg
iv tiap 12 jam setelah diagnosis syndrome hellp
ditegakkan.
Pada postpartum diberikan dexamethason 10 mg
iv tiap 12 jam disusul pemberian 5 mg
dexametason 2 x selang 12 jam (tappering off)
Pendekatan pertama kali saat pasien datang
dengan HELLP syndrome
• Evaluasi pasien, status klinis
• Nilai Usia kehamilan dengan USG
• Periksa laboratorium: darah lengkap, faktor koagulasi,
jumlah platelet, fungsi hati, LDH, urin lengkap
• Observasi tekanan darah
• Kardiotokografi jika ada
Tahap berikutnya post melahirkan:
- Stabilkan kondisi ibu dengan cairan IV, obat-obat anti
hipertensi dan Magnesium Sulfat
- Monitor balance cairan
(Biomed central: 2009)
KESIMPULAN
• Diagnosis pada pasien ini yaitu eklampsia dan
hellp syndrome dengan anemia pada
kehamilan karena dilihat dari pemeriksaan
laboratorium yang utama, amanesis dan
pemeriksaan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
• 1. Dildy GA. Complications of Preeclampsia. In: Didly GA, Belfort
MA, Saade GR, Phelan JE, Hankins GD, Clark SL, editors. Critical Care
Obstetrics. 4th ed. Massachusetts: Blackwell Science; 2004. p. 436-42.
• 2. Cunningham, MacDonald, Gant, Leveno, Gilstrap, Hankins, et al.
Hypertensive Disorder in Pregnancy. In: Williams Obstetrics. 20th ed.
Connecticut: Appleton and Lange; 2000. p. 693-700.
• 3. Sibai BM, Mabie WC. Hypertensive States of Pregnancy. In:
Pernol ML, editor. Current Obstetrics & Gynecologic Diagnosis &
Treatment. 7th ed. New Jersey: Appleton and Lange; 2000. p. 373-80.
• 4. Greer IA. Pregnancy Induced Hypertension. In: Chamberlain G,
Steer P, editors. Turnbull's Obstetrics. 3rd ed. London: Churchill
Livingstone; 2001. p. 333-39.
• 5. Rayburn WF. Hypertension. In: Winn HN, Hobbins JC, editors.
Clinical Maternal Fetal Medicine. 1st ed. London: Parthernon
Publishing; 2000. p. 465-69.
• 6. Pokharel SM et al, HELLP syndrome – A pregnancy disorder
with poor prognosis. Nepal Med coll : 2008.
• 7. Ohara, Maureen. HELLP syndrome : a recognition and perinatal
management. California: 2009.
• 8. Harem, Kjall, et al. The HELLP syndrome:
Clinical issues and management A Review.
Norway: 2009

Anda mungkin juga menyukai