Anda di halaman 1dari 16

Bismillahirrahmanirrahim....

Tetralogy of
Fallot
Prodi Dlll Keperawatan
Universitas Bondowoso
Definisi
 Penyakit jantung bawaan tipe sianotik
 paling banyak terjadi pada 5 dari 10.000
kelahiran hidup
 Terdapat 4 kelainan anatomi :
 VSD ( Ventrikel Septum Defect)
 Stenosis Pulmonal
 Overriding Aorta
 Right Ventrikel Hipertrophy
Etiologi
 Kebanyakan penyebab dari kelainan jantung
bawaan tidak diketahui,
 Faktor prenatal yang berhubungan dengan resiko
terjadinya tetralogi Fallot adalah:
- Selama hamil, ibu menderita rubella
(campak Jerman) atau infeksi virus lainnya
- Gizi yang buruk selama kehamilan
- Ibu yang alkoholik
- Usia ibu diatas 40 tahun
- Ibu menderita diabetes
- sering pada anak dengan Down Syndr
Patofisiologi
1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari sebuah
lubang pada septum, seperti terlihat dalam gambar, sehingga menerima darah
dari kedua ventrikel.

2. Arteri pulmonal mengalami stenosis, sehingga darah yang mengalir dari


ventrikel kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari normal; malah darah masuk ke
aorta.

3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui lubang septum
ventrikel dan kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengaabaikan lubang
ini.

4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke


dalam aorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya akan sangat berkembang,
sehingga terjadi pembesaran ventrikel kanan.
Jantung normal ToF
Gambaran Klinis
 Sesak
 Berat badan bayi tidak bertambah
 Pertumbuhan berlangsung lambat
 Jari tangan seperti tabuh genderang/
ada clubbing fingers
 Sianosis/ kebiruan
Klasifikasi

1. Derajat I : tak sianosis, kemampuan kerja


normal
2. Derajat II : sianosis waktu kerja,
kemampuan kerja kurang
3. Derajat III : sianosis waktu istirahat, waktu
kerja sianosis bertambah, ada dispneu.
4. Derajat IV : sianosis dan dispneu istirahat,
ada jari tabuh / clubbing fingers
Diagnosis
 Sianosis, bertambah waktu  Pemeriksaan laborat :
bangun tidur, menangis atau  Peningkatan Hb dan Hct
sesudah makan.  Pada BGA, peningkatan PCO2
 Dispneu dan penurunan PO2
 Kelelahan  Radiologi :
 Gangguan pertumbuhan  Khas tampak apeks jantung
 Hipoksia (timbul sekitar umur 18 terangkat sehinnga seperti
bulan) sepatu
 Dapat terjadi apneu.  EKG :
 Dapat terjadi kehilangan  Sumbu QRS hampir selalu
kesadaran. berdeviasi ke kanan
 Sering jongkok bila berjalan 20-50  Hipertrofi ventrikel kanan
meter, untuk mengurangi dispneu.  Echocardiografi
 Takipneu
 Jari tabuh / clubbing fingers
Tatalaksana
 derajat I, II, atau III tanpa sianosis maupun
dispneu berat bisa rawat jalan
 derajat IV dengan sianosis atau dispneu
berat harus rawat inap.

 Penanganan utama adalah koreksi


primer / tindakan pembedahan
Lanjutan....

Tatalaksana
Bila muncul serangan sianosis
 Usahakan meningkatkan saturasi oksigen arteriil
dengan cara :
 Membuat posisi knee chest
 Ventilasi yang adekuat
 Bila serangan hebat bisa langsung diberikan Na
Bic 1 meq/kg iv untuk mencegah asidosis
metabolik
 Bila Hb < 15 gr/dl berikan transfusi darah segar 5
ml/kg pelan sampai Hb 15-17 gr/dl
Lanjutan...

Tatalaksana
Perawatan untuk anak dengan ToF

 Menyusui atau menyuapi anak secara perlahan.


 Memberikan porsi makan yang lebih kecil tetapi
lebih sering.
 Mengurangi kecemasan anak
 Menghentikan tangis anak
 Posisi miring dan knee chest position saat
serangan sianosis.
Monitoring
Hal hal yang perlu dipantau :

- Keadaan umum
- Tanda utama
- Sianosis
- Gagal jantung
- Radang paru
- EKG
- Gejala abses otak
Komplikasi
 Infark serebral (umur < 2 tahun)
 Abses serebral (umur > 2 tahun)
 Polisitemia
 Anemia defisiensi Fe relatif (Ht < 55%)
 SBE
 DC kanan jarang
 Perdarahan oleh karena trombositopenia
Prognosis
 Buruk jika tanpa oprasi.
Alhamdulillah...

Semoga ilmu yang didapat bermanfaat dan diberkahi


Allah Subhanahu wa ta’ala..

Anda mungkin juga menyukai