Anotia/mikrotia/makrotia - -
Keloid - -
Perikondritis - -
Kista - -
Fistel - -
Ott hematoma - -
Atresia - -
Serumen prop - -
Epidermis prop - -
Korpus alineum - -
Jaringan granulasi - -
Exositosis - -
Osteoma - -
Furunkel - -
Membrana Timpani Kanan Kiri
Hiperemis - -
Retraksi - -
Bulging - -
Atropi - -
Perforasi - -
Bula - -
Sekret - -
Refleks Cahaya - -
Retro-aurikular Kanan Kiri
Fistel - -
Kista - -
Abses - -
Pre-aurikular Kanan Kiri
Fistel - -
Kista - -
Rinoskopi Anterior Kanan Kiri
Sekret (-), Hiperemis (-), bisul(-), Sekret (-), Hiperemis (-), bisul(-
Vestibulum nasi
krusta(-) ), krusta(-)
Sekret (-), hiperemis (-), Edema Sekret (-), hiperemis (-), Edema
Kavum nasi
mukosa (-) mukosa (-)
Selaput lendir DBN DBN
Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)
Polip - -
Korpus alineum - -
Rinoskopi Posterior Kanan Kiri
Kavum nasi
Selaput lendir
Koana
Septum nasi
Sulit dinilai
Konka superior
Adenoid
Massa tumor
Fossa rossenmuller
Tidak dilakukan
mulut Hasil
Pangkal lidah
Epiglotis
Sinus piriformis
Sulcus aritenoid
Corda vocalis
Massa
KGB Kanan Kiri
Regio I DBN DBN
Regio II DBN DBN
Regio III DBN DBN
Regio IV DBN DBN
Regio V DBN DBN
Regio VI DBN DBN
area Parotis DBN DBN
Tes rinne + +
DIAGNOSIS BANDING
Tonsilitis Difteri
Tonsilofaringitis kronik
PENATALAKSANAAN
Diagnostic
• Rontgen
• Pem.Lab
Terapi
• amoxicilin sirup 3 x 1 cth (125 mg/5 mL)
• Betametason 3x1 cth (5mg/1 mL)
Monitoring
Sakit menelannya, tidur mendengkurnya, sering terbangun pada tengah malam
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
• Memberitahu kepada orang tua pasien tentang penyakit pasien,
pemeriksaan yang diperlukan, komplikasi dari penyakit dan bagaimana cara
menanganinya
• Menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan mulut
• Tidak makan dan minum yang merangsang amandel seperti makanan yang
mempunyai bahan penyedap
• Minum obat secara teratur
• Menyarankan kepada pasien dan orang tuanya untuk dilakukan operasi
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Tonsil merupakan :
-jaringan limfoid yang terletak di
fosa tonsilaris pada kanan kiri
orofaring.
-Permukaan medial mempunyai
celah disebut kriptus
-Permukaan lateral melekat pada
fossa faring disebut kapsul tonsil.
Adenoid merupakan kumpulan
jaringan limfoid sepanjang
dinding posterior nasofaring di
atas batas palatum mole.
Definisi
Tonsillitis : peradangan tonsil palatina
Adenoiditis : peradangan pada adenoid.
Adenotonsilitis kronis infeksi yang menetap atau berulang dari tonsil dan
adenoid.
Etiologi
• serangan ulangan dari tonsilitis akut
• bakteri Streptococcus ß hemoliticus grup A,
Adenotonsilitis :
- sakit menelan,
- hidung tersumbat
- tidur sering mendengkur
- sleep apnea symptoms
- maloklusi.
- Facies adenoid
Tonsilitis Kronis
Hipertrofi adenoid
DIagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik:
• Pemeriksaan Rinoskopi anterior : untuk melihat
tertahannya gerakan palatum mole pada waktu fonasi.
• Pemeriksaan Rinoskopi Posterior untuk melihat
hipertrofi adenoid.
• Pemeriksaan tenggorokantonsil.
Yang dinilai pada pemeriksaan tonsil yaitu:
• Inspeksi warna tonsil, normalnya berwarna merah
muda,
infeksi hiperemis
• Inspeksi muara kripti, apakah ada detritus;
• Adakah perlengketan dengan pilar,
• Menilai adakah pembesaran tonsil
T0 : Tonsil masuk di dalam fossa, tonsil
sudah diangkat
T1 : <25% volume tonsil dibandingkan
dengan volume orofaring, Tonsil masih di
dalam fossa tonsilaris
T2 : 25-50% volume tonsil dibandingkan
dengan volume orofaring, Tonsil sudah
melewati pilar posterior belum melewati
garis para median
T3 : 50-75% volume tonsil dibandingkan
dengan volume orofaring, Tonsil
melewati garis paramedian belum lewat
garis median (pertengahan uvula)
T4 : >75% volume tonsil dibandingkan
dengan volume orofaring, Tonsil
melewati garis median, biasanya pada
tumor
Pemeriksaan penunjang yaitu :
• X-foto Soft Tissue Nasofaring radio adenoid,
untuk melihat adanya pembesaran pada
adenotonsilitis kronis.
• Pemeriksaan mikrobiologi
Penatalaksanaan
Berdasarkan anamnesis :
• An. RG datang ke poliklinik THT RSUD Raden Mattaher Jambi dengan keluhan utama
sakit menelan sejak ± 2 tahun yang lalu
• ± 2 tahun yang lalu os mengeluh sakit menelan yang hilang timbul, dan semakin lama
semakin bertambah berat.
• Sakit menelan biasanya mulai timbul jika os demam dan jajan makanan yang di jual di
luar sekolahnya yang mengandung pewarna dan pemanis buatan.
•Sakit menelan disertai dengan demam, dan pilek. Keluhan ini menghilang beberapa
hari setelah os diberi obat turun panas dan antibiotic dari dokter
• Keluhan ini berulang ± 4 kali dalam setahun.
• Ibu os juga mengatakan bahwa os mengeluh sering terbangun pada tengah malam
karena merasa sesak. Os juga tidur mendengkur.
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan
didapat hasil keadaan umum dalam batas
normal, pemeriksaan fisik mulut dan faring
didapatkan karies pada gigi, tonsil hipertropi
T4/T4, kripta melebar dan mobilitas tonsil
berkurang, dan dari hasil pemeriksaan
penunjang (Rontgen) di dapatkan hipertrofi
adenoid.
• Penatalaksanaan yang telah dilakukan pada os
adalah pemberian medikamentosa seperti
antibiotik, antiinflamasi, dan dianjurkan untuk
dilakukan tindakan pembedahan berupa
adenotonsilektomi
• Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad
bonam.
• Prognosis sangat tergantung kepada tindakan
pengobatan yang dilakukan dan komplikasi
penyakitnya.
KESIMPULAN