Anda di halaman 1dari 19

Hiperbilirubinemia pada Neonatus

Disusun oleh Novita Sari (112016314)


Pembimbing: dr. Etty Christiati, SpA
Hiperbilirubinemia
Kadar bilirubin
Lanjutan...
• Konsentrasi hemoglobin tinggi pada lahir
sehingga ada cukup banyak degradasi heme,
• Masa hidup sel darah merah bayi baru lahir
lebih pendek dari sel darah merah dewasa,
• Enzim –enzim hati yang immatur
memperlambat konjugasi dan ekstresi
bilirubin, dan
• Absorbsi bilirubin yang belum terkonjugasi
oleh usus (sirkulasi enterohepatik)
Ikterus Fisiologi

Bilirubin indirek > 2 mg/dl

Setelah 24 jam
Ikterus Patologis
Sebelum umur 24 jam

Peningkatan kadar bilirubin total serum > 0,5 mg/dL/jam

Tanda – tanda penyakit yang mendasari:


muntah, letargis, malas menetek, penurunan berat badan yang cepat,
apnea, takipnea, atau suhu yang tidak stabil

Hiperbilirubinemia bertahan setelah 8 hari pada BCB atau


setelah 14 hari pada BKB
Etiologi
< 24 jam 24 jam – 2 minggu Ikterus berkepanjangan
Hemolisis Ikterus karena ASI Tidak terkonjugasi
Penyakit Rhesus Hemolitik Ikterus karena ASI
Inkompatibilitas ABO Hipotiroidisme
Infeksi
Inkompatibilitas antigen minor Obstruksi gastrointestinal
Memar/sefalhematoma
Defisiensi G6PD Infeksi
Obstruksi gastrointestinal
Spherositosis herediter Defek enzim hati
Kelainan metabolik

Infeksi Kongenital Kekurangan enzim hati Terkonjugasi


Sindrom hepatitis pada neonatus
Atresia bilier
Epidemiologi

75% bayi cukup


bulan 80% bayi prematur
Anamnesis
• Alo anamnesis

• Warna urin
• Warna tinja
Pemeriksaan Fisik

Menekan kulit dengan jari atau pewarnaan


kuning sklera saat bilirubin melewati 5 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang
• Bilirubin total
• Bilirubin direk.
• Hitung darah lengkap, hitung retikulosit, dan
hapusan bagi morfologi sel darah.
• Volume sel darah atau hematokrit.
• Golongan darah (ibu dan bayi).
• Tes antibodi direk (DAT – direct antibody test).
• Uji Coombs
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Komplikasi
Ganglia basal dan nukleus
batang otak

Kernikterus
Pencegahan
• Menyusui bayinya paling sedikit 8-12 kali
perhari untuk beberapa hari pertama
• Tidak memberikan cairan tambahan rutin
seperti dextrose atau air pada bayi yang
mendapat ASI dan tidak mengalami dehidrasi.
Kesimpulan
• Ikterus neonatorum dapat normal terjadi pada
bayi yang baru lahir dan dapat menghilang
tanpa pengobatan, tetapi pada keadaan
patologis akan menjadi sangat berbahaya dan
membutuhkan penatalaksaan segera untuk
mencegah kerusakan organ, terutama untuk
mencegah kernikterus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai