Kelompok 17C
Terminologi
1. BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam,
merupakan lembaga pemerintah non departemen yang
mempunya tugas membantu presiden RI dalam
mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu serta
melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari
sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat dan pemulihan
2. BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah, suatu lembaga
pemerintah non departemen yang melaksanakan tugas
penanggulangan bencana di daerah provinsi maupun
kabupaten/kota dengan berpedoman oada kebijakan yang
ditetapkan oleh BNPB
3. Tenda Darurat : Bivak, tempat berlindung sementara dari aneka
gangguan cuaca, angin, dan lainnya.
Rumusan Masalah
1. Mengapa Andi langsung memacu mobilnya menjauhi pantai
setelah gempa usai? Apakah ini merupakan tindakan yang benar?
2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi?
3. Kapan gempa dikatakan berpotensi tsunami?
4. Bagaimana alur penyampaian informasi bencana?
5. Apa saja tugas BNPB dan BPBD?
6. Apa saja penanggulangan bencana sebelum, saat, dan sesudah
bencana?
7. Bagaimana manajemen siap siaga dalam menghadapi bencana?
8. Bagaimana peran badan dunia dalam menyikapi bencana?
9. Bagaimana pengaturan pendistribusian obat saat bencana?
10. Bagaimana pengobatan fisik dan psikis penduduk setempat akibat
bencana?
1. Mengapa Andi langsung memacu mobilnya menjauhi pantai
setelah gempa usai? Apakah ini merupakan tindakan yang benar?
Sumber informasi :
- Masyarakat
- Sarana pelayanan kesehatan
- Dinkes
- Lintas sektor
Alur :
Tugas BNPB
• memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat,
rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara
• menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundangundangan
• menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat
• melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana
• menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional
dan internasional
• mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
• melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundangundangan
• menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Tugas BPBD
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat,
rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara
2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan
3. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana
4. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala
Daerah setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat bencana
5. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang
6. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
7. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
6. Apa saja penanggulangan bencana
sebelum, saat, dan sesudah bencana?
• Sebelum (siaga bencana) :
- Kesiapsiagaan peringatan dini edukasi masyarakat,
simulasi bencana
- Mitigasi konstruksi bangunan tahan gempa, perumahan
jauh dari pantai, tata ruang tahan gempa
• Saat (tanggap) :
- Evakuasi dan penyelamatan korban
- Pemulihan sarana dan prasarana
• Pemulihan
- Pemulihan pasca bencana
- Rekonstruksi ulang
7. Bagaimana manajemen siap siaga
dalam menghadapi bencana?
• Perlengkapan siaga bencana
- Makanan dan minuman untuk 3 hari yang tahan lama
- Pakaian cadangan dan selimut untuk tiap orang
- Peralatan P3K dan obat-obatan khusus
- Radio kecil dan senter dengan baterai cadangan
- Dokumen penting
- Perlengkapan khusus lainnya
Korban
meninggal SDM, logistik, dan Alur
pendistribusian informasi
DVI obat bencana
Learning Objectives
1. Manajemen kesiapsiagaan bencana
2. Manajemen mitigasi bencana
3. Peran badan nasional dan internasional dalam penanggulangan
bencana
4. Mananjemen penanggulangan korban bencana
5. Kebijakan dan manajemen SDM, logistik dan obat bencana
6. Identifikasi dampak bencana dan alur informasi sebelum, saat, dan
pasca bencana
Manajemen
Kesiapsiagaan
Bencana
A. Tahap Perencanaan
1. Membentuk Tim Perencana:
Bentuk organisasi latihan kesiapsiagaan agar pelaksaaan evakuasi berjalan dengan baik
dan teratur. Jumlah anggota tergantung tingkat kompleksitas latihan yang dirancang. Anggota
organisasi bertanggung jawab pada perencanaan, pelaksanaan, hingga akhir latihan.
• Tugas dari tim perencana ini meliputi :
Tim Perencana terdiri dari pengarah, penanggung jawab, bidang perencanaan yang
ketika pelaksanaan tim perencana berperan sebagai tim pengendali. Fungsi masing-masing, yakni:
• Pengarah, bertanggung jawab memberi masukan yang bersifat kebijakan untuk
penyelenggaraan latihan kesiapsiagaan, dan dapat memberikan masukan yang bersifat
teknis dan operasional, mengadakan koordinasi, serta menunjuk penanggung jawab
organisasi latihan kesiapsiagaan.
• Penanggung Jawab, membantu pengarah dengan memberikan masukan-masukan yang
bersifat kebijakan, teknis, dan operasional dalam penyelenggaraan latihan kesiapsiagaan.
• Bidang Perencanaan/Pengendali, merencanakan latihan kesiapsiagaan secara
menyeluruh, sekaligus menjadi pengendali ketika latihan dilaksanakan.
• Bidang Opersional Latihan menjalankan perannya saat latihan. Yang terdiri dari Peringatan
Dini, Pertolongan Pertama, Evakuasi dan Penyelamatan, Logistik serta Keamanan turut
diuji dalam setiap latihan.
• Bidang Evaluasi, mengevaluasi latihan kesiapsiagaan yang digunakan untuk perbaikan
latihan ke depannya.
• Jumlah anggota tergantung tingkat kompleksitas latihan yang dirancang.
• Anggota organisasi bertanggung jawab pada perencanaan,pelaksanaan, hingga
akhir latihan.
• Tugas dari tim perencana ini meliputi :
• Menentukan risiko/ancaman yang akan disimulasikan.
• Menentukan skenario bencana yang akan disimulasikan.
• Merumuskan strategi pelaksanaan latihan kesiapsiagaan.
• Menyiapkan kerangka kegiatan simulasi kesiapsiagaan (tipe simulasi, maksud,
tujuan dan ruang lingkup latihan).
• Mengintegrasikan kegiatan simulasi kesiapsiagaan menjadi kegiatan rutin dalam
jangka panjang.
• Menetapkan jadwal kegiatan latihan kesiapsiagaan
• Mendukung persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi latihan.
• Menyiapkan Rencana Tindak Lanjut setelah pelaksanaan kegiatan latihan
kesiapsiagaan.
2. Menyusun Rencana Latihan Kesiapsiagaan
• Tujuan, sasaran, dan waktu pelaksanaan latihan kesiapsiagaan.
• Jenis ancaman yang dipilih atau disepakati untuk latihan kesiapsiagaan. Sebaiknya,
latihan disesuaikan dengan ancaman di wilayah masingmasing.
• Membuat skenario latihan kesiapsiagaan.
• Menyiapkan atau mengkaji ulang SOP/Protap yang sudah ada yaitu memastikan
kembali
• Menentukan tempat pengungsian yang dipilih setelah mempertimbangkan
kapasitas ketersediaan logistik
• Menyiapkan dan menetapkan jalur evakuasi
• Orientasi sebelum latihan
• Dokumentasi
B. Tahap Persiapan
Persiapan dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan latihan kesiapsiagaan. Dalam
persiapan ini yang terutama dilakukan adalah:
• Briefing-briefing untuk mematangkan perencanaan latihan. Pihak-pihak yang perlu
melakukan briefing antara lain tim perencana, peserta simulasi, dan tim evaluator/observer.
Informasi penting yang harus disampaikan selama kegiatan ini, yakni:
• Waktu: alur waktu dan durasi waktu simulasi yang ditentukan sesuai PROTAP/ SOP
simulasi.
• Batasan Simulasi: batasan-batasan yang ditentukan selama simulasi, berupa apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan selama simulasi.
• Lokasi: tempat di mana simulasi akan dilakukan.
• Keamanan: hal-hal yang harus dilakukan untuk keamanan simulasi dan prosedur darurat
selama simulasi.
• Memberikan poster, leaflet, atau surat edaran kepada siapa saja yang terlibat latihan
kesiapsiagaan.
• Menyiapkan gedung dan beberapa peralatan pendukung, khususnya yang berkaitan dengan
keselamatan masyarakat. Misalnya, gedung dan fasilitas medis, persediaan barang-barang
untuk kondisi darurat, dan lain-lain.
• Memasang peta lokasi dan jalur evakuasi di tempat umum yang mudah dilihat semua orang.
C. Tahap Pelaksanaan
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat LATIHAN KESIAPSIAGAAN
BERLANGSUNG:
• Dokumentasi
D. Tahap Evaluasi dan Perbaikan
Dalam mengevaluasi latihan, beberapa hal berikut ini perlu
dipertimbangkan:
NILAI KEMUNGKINAN
1 Sangat jarang terjadi
2 Pernah terjadi midalnya sepuluh tahun yang lalu
3 Dapat terjadi lebih dari 1 kali dalam setahun
4 Sering artinya dapt terjadi setiap saat atau lebih 1 kali
dalam setahun
Pedoman BNPB :
Kemungkinan Bencana