Anda di halaman 1dari 64

Asi dan Manajemen Laktasi

Pendahuluan
• Kenapa harus memberikan ASI?
Asi berbeda dengan susu mamalia lain, karena ASI
merupakan makan no satu terbaik bagi bayi
• Asi mengandung semua jenis zat makanan yang
diperlukan bayi
• Bayi yang mendapat asi mempunyai IQ 14 poin
diatas rata-rata anak yg tdk diberi ASI
• Problem masyrkt, problem ibu, problem bayi
• Rekomendasi dan komitmen bersama
Latar Belakang
• ASI merupakan makanan paling sesuai untuk semua
BBL, termasuk bayi prematur.

• ASI memiliki keuntungan-keuntungan gizi, imunologi


dan fisiologi dibandingkan susu formula komersial
atau jenis susu lainnya.

• ASI terutama sangat penting bagi negara-negara


berkembang dimana biaya dan metode persiapan
susu formula bisa mengarah kepada asupan gizi yang
tidak memadai dan/atau penyakit.

Session Story 3
Keuntungan Menyusui Segera

• Pengisapan bayi merangsang pelepasan oksitosin


sehingga membantu involusi uterus dan membantu
mengendalikan perdarahan.
• Memfasilitasi kedekatan hubungan ibu dan BBL
(BONDING).
• Mengoptimalkan produksi ASI.
• Mudah dan ekonomis bagi ibu.

Learning Objective 1 4
ASIH

BAYI

ASUH ASAH
NUTRISI

ASI

MP-ASI
MANFAAT MENYUSUI

ASI MENYUSUI
• Zat-zat gizi yang lengkap
• Membantu bonding dan
• Mudah dicerna, diserap
perkembangan
secara efisien
• Membantu menunda
• Melindungi terhadap
kehamilan baru
infeksi
• Melindungi kesehatan ibu

• Biaya lebih rendah


dibanding asupan
buatan
Perlindungan terhadap infeksi
2. Leukosit
1. Ibu ibu
terinfeksi membuat
antibodi

3. Beberapa
antibodi
melewati
4. Antibodi ASI
disekresikan di
dalam ASI
Kenapa ASI?
• ASI diciptakan sangat species
Kadar protein Waktu BB Kadar laktosa Berat otak
menjadi 2x (gram) : % BB
lipat
Tikus 12 % 6 hari 3% 2 (0,5 %)
Sapi 3,4 % 47 hari 4,8 % 425-458 (0,08
%)
manusia 0,9 % 180 hari 7% 1,300-1,400
(2%)
Kandungan ASI
• Komposisi ASI berubah sesuai kebutuhan bayi

kolostrum Enzim

Hind/fore milk Biofaktor

ASI prematur Limfosit


Kolostrum
KANDUNGAN KEPENTINGAN
• Kaya antibodi • Melindungi terhadap infeksi dan alergi
• Banyak sel darah putih • Melindungi terhadap infeksi
• Pencahar • Membersihkan meconium
• Membantu mencegah kuning/ikterus
• Faktor-faktor pertumbuhan • Membantu usus berkembang lebih
matang, mencegah alergi dan
ketidakcocokan (intoleransi)
• Kaya vitamin A • Mengurangi keparahan infeksi
• Mencegah penyakit mata
Komposisi ASI preterm & full term** (g/dl)
Full Term Preterm

Fat 3.5
3.5
Protein
1.0 2.0

7.0 Lactose 6.0


Komposisi ASI berbeda-beda
Colostrum Foremilk Hindmilk

Fat

Protein

Lactose
Keuntungan psikologi menyusui (ASIH)
• Ikatan emosi
- Kedekatan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak
- Secara emosional ibu lebih puas
- Bayi jarang menangis
- Ibu berperilaku lebih menyayangi
- Meniadakan keinginan untuk menyiksa atau
menelantarkan bayinya
• Perkembangan
- Lebih baik dalam melakukan tes kecerdasan pada masa
kanak-kanak
Menyusui menunda kehamilan baru
SELAMA TIDAK HAID:
Sampai bayi usia 6 bulan Menyusui penuh
Pelindung yang baik Menyusui tidak dijadwal
Bayi usia 6-12 bulan Menyusui tidak dijadwal serta diberi MP-
Melindungi sebagian ASI

BILA SUDAH HAID:


Kapan saja Gunakan metode KB yang lain
Tidak ada perlidungan
Rekomendasi GSIYCF 2002
1. Setiap bayi seharusnya mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama
kehidupannya (termasuk InisiMenyusDini)
2. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya,
setiap bayi harus mendapat MP-ASI yang
cukup serta aman, sementara ASI diteruskan
sampai usia 2 tahun atau lebih
UU Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Pasal 128
• Setiap bayi berhak mendapat ASI eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 bulan kecuali atas indikasi
medis
• Selama pemberian ASI, pihak keluarga,
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan
penyediaan waktu dan fasilitas khusus
• Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja
dan tempat sarana umum
2. Pasal 200
• Setiap orang yang dengan sengaja
menghalangi program pemberian ASI eksklusif
sebagaimana dimaksu pasal 128 ayat 2
dipidana penjara paling lama 1 tahun dan
denda paling banyak 100 juta rupiah bisa
Kriteria untuk pemberian ASI Eksklusif
• Semua BBL cukup bulan yang sehat serta BBL
prematur berisiko rendah (dilahirkan setelah
kehamilan 32 minggu tanpa masalah
pernafasan) harus diberi ASI secara eksklusif
selama 6 bulan sejak kelahiran
• BBL harus diperbolehkan menyusui
berdasarkan keinginannya, siang atau malam
hari, tanpa adanya batasan mengenai
frekuensi atau panjang waktu menyusui
• Kebijakan nasional Indonesia melindungi,
mempromosikan dan mendukung pemberian
ASI. Semua RS Sayang bayi harus mengikuti 10
langkah menyusui dengan berhasil seperti
yang tertera pada pernyataan WHO/UNICEF
tahun 1989
Anatomi payudara
Sel Mioepitel

Sel Epitel

Ductus lactiferous

Sinus Lactiferous

Papila

Areola

Kelenjar Montgomery

Jaringan penunjang dan Alveoli


lemak
Fisiologi laktasi

• Produksi hormon pada ibu


– Prolaktin  membantu produksi ASI
– Oksitosin  membantu pengeluaran ASI
• Refleks-refleks pada bayi – rooting, isap & telan
Refleks Prolaktin

Faktor pendukung Faktor penghalang

Pengosongan
payudara
Minum dengan botol,
prelacteal feeding,
Isapan dini Posisi tidak benar,
obat-obat ibu
Payudara sakit
Pemerasan
ASI

Minum
malam hari

Prolaktin di Impuls sensorik


dalam darah dari puting
Refleks Oksitosin

Oksitosin menyebabkan
kontraksi sel-sel
mioepitel

Impuls Sensorik dari


papila mammae ke otak

Bayi menghisap
Rekleks oksitosin

Dirangsang oleh:
Dihambat oleh :
• Rasa sayang
• Cemas
• Suara bayi
• Stres
• Melihat bayi
• Sakit
• Rasa percaya
• keraguan
diri ibu
Refleks-refleks pada bayi
Refleks Rooting

Ibu belajar untuk


memposisikan bayi
Refleks isap

Bayi belajar untuk


menyusu

Refleks telan
KOMPOSISI ASI MANUSIA

• Colostrum berbeda dgn susu matang

• Susu Prematur berbeda dgn Susu ibu dengan


Cukup Bulan

• Susu yg keluar 5 menit pertama


berbeda dg pertengahan dan akhir
Kiat sukses menyusui

• Ibu mau dan bermotivasi tinggi

• Bayi aktif dan menghisap dengan baik

• Seorang motivator yang bisa mendekatkan ibu


dan bayi ( petugas kesehatan atau keluarga )
• Mempunyai kebijaksanaan menyusui yang tertulis

• Ibu dimotivasi dari periode antenatal

• Bayi disusukan dalam 30 menit kelahiran

• Lakukan rawat gabung

• Upayakan menyusui sesering mungkin


(cont’d)
• Jangan beri minum lain sebelum ASI (prelacteal feeds)
• Jangan diberi minum dengan botol (ggu r. prolact)
• Dukung ibu untuk menyusui bayinya
• Upayakan kelas ibu pada fasilitas kesehatan
• Kalau ada masalah dalam menyusui, cepat diselesaikan
• ASI Eksklusif sampai 6 bulan
• Pemberian makanan tambahan setelah 6 bulan
Posisi menyusui yang benar
• Pastikan posisi yang benar dengan melihat
hal-hal berikut ini:
- Kepala dan tubuh BBL dalam keadaan lurus
- BBL menghadap ke payudara dengan hidung
menempel keputing ibu
- Tubuh BBL menempel pada tubuh ibu
- Seluruh tubuh BBL ditahan, tidak hanya
bagian leher dan bahu saja
Kelekatan yang baik
• Kelekatan yang baik saat menyusu dapat
dipastikan dengan melihat semua hal dibawah
ini:
- Dagu menyentuh payudara
- Mulut terbuka lebar
- Bibir bawah ke arah luar
- Lebih banyak daerah areola yang terlihat di
atas mulut dari pada di bawah mulut BBL
Tanda-tanda penghisapan efektif
• Penghisapan efektif jika hal-hal dibawah ini
teramati:
- Isapan lambat dan dalam
- Kadang-kadang ada jeda
- BBL terlihat menelan
- Payudara terasa lebih ringan
Mengawali dan mempertahankan
pemberian ASI
• Produksi ASI yang mencukupi dapat diawali
dan dipertahankan dengan cara:
- Mendidik ibu mengenai laktasi dan reflek let
down
- Memberikan lingkungan yang bersifat pribadi
dan bebas tekanan untuk ibu dan BBL selama
menyusui
Mengawali dan mempertahankan
pemberian ASI
• Mendorong asupan cairan yang dalam jumlah
lebih banyak bagi ibu, makanan dengan gizi
seimbang, sering beistirahat dan menyusui
serta melakukan kontak kulit bayi-ibu
Metode pemberian minuman
alternatif untuk BBL
• Jika BBL tidak dapat menyusui, tidak mau
disuapi dengan tangan dan botol,
pertimbangan untuk menggunakan sendok
atau selang makanan
• Ketika ibu dan BBL terpisah atau BBL tidak
dapat menyusu, ibu harus didorong untuk
memompa dan menyimpan ASI-nya untuk
mempertahankan produksi ASI dalam jumlah
yang memadai
Masalah dalam Menyusui :
Pembengkakan Payudara
• Pencegahan:
- Memberikan dukungan menyusui bagi ibu yang
belum berpengalaman
- Menganjurkan pemberian ASI yang sering dan
berdasarkan keingingan BBL
- Pemakaian kompres hangat, pijatan ringan pada
payudara dan pengeluaran ASI dengan tangan
mngkin membantu aliran ASI
- Menganjurkan agar sering dipompa jika ibu dan
bayi dipisahkan untuk sementara
Masalah dalam Menyusui :
Pembengkakan Payudara (con’t)
• Penatalaksanaan:
- Mengevaluasi tanda-tanda mastitis atau
infeksi payudara yang mungkin perlu diobati
dengan antibiotik sistemik sebelum komplikasi
lebih jauh (abscess/nanah payudara)
- Pemberian ASI harus terus dilakukan selama
perawatan
Kesulitan dalam Menyusui : Masalah pada
Puting / Ekskoriasi (scratch=lka lcet/kcil)
• Pencegahan:
- Pengeluaran ASI dengan tangan agar ASI mulai
mengalir
- Memijat paydara untuk mempertahankan potensi
saluran ASI
- Memulai pemberian ASI dengan payudara yang
tidak terlalu sakit / sehat
- Penempatan posisi BBL yang seksama dekat
dengan ibu untuk memastikan kelekatan yang
baik dan perubahan posisi yang sering akan
membantu mencegah iritasi jaringan
Kesulitan dalam Menyusui : Masalah
pada Puting / Ekskoriasi
• Penatalaksanaan:
- Puting harus dijaga tetap bersih dan kering
untuk mendukung penyembuhan
- Puting harus dioles dengan ASI yang keluar
(tidak dengan sabun atau alkohol) dan
dibiarkan kering oleh udara
- Jika berlanjut ibu dan BBL harus diperiksa oleh
dokter karena puting yang retak atau lecet
disebabkan oleh jamur
Metode syringe
• Langkah 1: potong bagian ujung spuit
gunakan spuit 10 atau 20 cc
• Langkah 2: - masukan pendorong dari ujung
yang dipotong
- ibu menarik pendorong dengan
lembut
- lakukan sebelum menyusui 5-8 x /
hari
BBL dengan kesulitan menyusu
• Jika isapan bayi lemah atau tidak efektif,
pengeluaran susu oleh tangan dapat membantu
mengawali reflek let down dan merangsang BBL
untuk menyusu
• BBL yang menghisap dan menelan tanpa
koordinasi atau kelainan menghisap harus
dievaluasi selama menyusui untuk mencari posisi
lain atau metode alternatif pemberian asupan
seperti dengan menggunakan sendok, cangkir
atau selang makanan yang diisi ASI
• Semua BBL terlihat kesulitan menyusu harus dievaluasi
melalui:
- Kaji riwayat prenatal
- Penilaian fisik secara menyeluruh termasuk tanda vital
dan status kardiorespirasi sebelum dan selama
menyusui dan pemeriksaan sistem syaraf
- Pengamatan koordinasi refleks mengisap-menelan-
bernafas
- Pada bayi dengan riwayat gawat nafas atau anemia,
terutama prematur, pertimbangkan pemberian oksigen
tambahan melalui kanula nasal atau oksigen yang
ditiupkan untuk memastikan oksigenasi yang memadai
• Ketika ibu dan BBL terpisah atau BBL tidak
dapat menyusu, ibu harus didorong untuk
memompa dan menyimpan asinya untuk
mempertahan kan produksi ASI dalam jumlah
yang memadai
Penyebab ASI kurang
• Menyusui tidak sering
• Menyusui terlalu cepat atau buru-buru
• Tidak menyusui malam hari (pngruhi r. prolact)
• Salah posisi menyusui
• Reflek oksitosin buruk (ibu cemas atau kurang
PD)
• Pembengkakan payudara atau mastitis
Penatalaksanaan “ASI kurang”
• Meningkatkan frekuensi menyusui
• Memperbaiki perlekatan
• Membangun rasa percaya diri ibu

Peningkatan BB yang adekuat dan frekuensi BAK


5-6 x/hari merupakan tanda bahwa bayi
mendapatkan cukup ASI
Teknik Pengeluaran dan Penyimpanan
ASI
• Indikasi
- Pembengkakan payudara
- BBL sakit dan berisiko yang memerlukan asupan
alternatif
- Tempat kerja tidak layak untuk menyusui dan ASI
harus disimpan
- Meningkatkan produksi ASI
- Mencegah dan melegakan pembengkakan
payudara
Teknik Pengeluaran dan Penyimpanan
ASI
• Produksi ASI sesuai dengan pemberian ASI
teratur dan eksklusif. Ibu dianjurkan
mengeluarkan ASInya dengan pola yang mirip
3-4 jam
• Ibu dianjurkan untuk mengeluarkan ASI
dilingkungan yang nyaman dan tenang serta
meletakkan foto bayi atau benda
kesayangannya dalam jangkauan
Mengeluarkan ASI dengan tangan
(persiapan)
• Cuci tangan sampai bersih
• Jika mungkin, keluaran asi di tempat yang
tenang dan santai. Pikirkan hal-hal
menyenangkan mengenai bayi. Jika ibu
merasa santai, reflek pengeluaran asi akan
lebih baik
• Berikan rasa hangat dan lembab pada
payudara selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI
Mengeluarkan ASI dengan tangan
(siklus)
• Pijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti
dengan pijatan lembut dari sisi luar ke arah
puting
• Stimulasi puting dengan lembut dan tarik sedikit
kearah luar atau memutarnya dengan jari
• Keluar dan buang 2-3 kali ASI yang keluar setiap
payudara
• Perah ASI kedalam wadah yang bersih (plastik
keras atau gelas)
Mengeluarkan ASI dengan tangan
(siklus)
• Tempatkan ibu jari dibagian atas payudara dan
empat jari dibawah payudara pada tepi areola
• Tekan ke arah lubang iga kemudian dekatkan
dengan lembut-tepat dibelakang areola. Ulang
dengan pola berirama
• Putar posisi jari-jari disekeliling payudara
untuk mengosongkan semua daerah
Mengeluarkan ASI dengan tangan
• Lakukan berselang-seling pada kedua paydara
setiap 5 menit atau ketika ASI mengalir
lambat, ingatlah untuk mengulang siklus pijat-
usap-tekan-keluarkan beberapa kali pada
setiap payudara
• Jumlah ASI yang diperoleh setiap kali
dikeluarkan mungkin berbeda
Mengeluarkan ASI dengan tangan
• Ketika sudah selesai, oleskan bebrapa tetes ASI pad
setiap puting dan biarkan kering oleh udara (cgah
ekskoriasi)
• Penampilan asi akan berubah selama pengeluaran.
Beberapa sendok pertama akan terlihat bening dan
setelahnya ASI akan berwarna putih susu. Sejumlah
obat, makanan dan vitamin juga dapat sedikit
mengubah warna ASI. Lemak susu akan berada
dibagian atas ASI ketika ASI disimpan
• Jika berencana menyimpan asi : segera setelah
dikeluarkan, tutup dan beri label pada wadah yang
bertuliskan tanggal, waktu dan jumlah
Pengeluaran ASI secara Mekanis
• Dilakukan dengan pompa payudara
- Manual
- Dioperasikan dengan baterai
- Dioperasikan dengan listrik
• Pemilihan pompa yang sesuai untuk setiap
situasi individu tergantung pada seberapa
efektif pompa tersebut mengosongkan
payudara dan merangsang produki ASI
Panduan Penyimpanan ASI
• Saat metode pengeluaran ASI dipilih, panduan
untuk menyimpan, membekukan dan
mencairkan ASI harus diikuti dengan seksama
• Penyimpanan ASI yang terlalu lama (beku)
akan mengubah rasa dan komposisinya.
Membekukan dan mencairkan ASI akan
mempengaruhi komposisi imunologinya
Panduan Penyimpanan ASI
• Pilihan wadah : keluarkan langsung kedalam gelas
atau wadah plastik yang steril dan bersih.
Pemakaian kantung plastik lunak tidak disarankan
• Untuk BBL cukup bulan : harus digunakan botol
palstik berat atau kaca yang bersih. Wadah harus
dicuci dengan baik dengan mesin cuci piring
dalam siklus sanitasi atau dicuci dengan tangan
dengan menggunakan air sabun yang panas serta
dibilas dengan air panas
• Untuk BBL prematur atau sakit : harus digunakan
botol plastik berat atau kaca steril
Panduan Penyimpanan ASI
• Segera setelah dikeluarkan, tutup wadah,
kemudian simpan dibagian terdingin dari
lemari es, jangan menyimpannya didekat
pintu
• Selalu gunakan asi yang dikeluarkan lebih awal
• Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang
bisa dihabiskan BBl dalam satu kali menyusu
• Beri label setiap wadah dengan nama, tanggal
dan waktu serta jumlah
• Jika ASI dibekukan , tinggalkan sedikit ruang
dalam wadah untuk pemuaian ASI
Panduan Penyimpanan ASI
Metode penyimpanan Waktu penyimpanan maksimal
Suhu kamar 1 jam
Lemari pendingin (-4 C / 24 F) 48 jam
Lemari pembeku (lemari es 1 pintu) Tidak dianjurkan
Lemari pembeku (lemari es 2 pintu) 3 bulan untuk BBL tidak sehat
6 bulan untuk BBL sehat
Mencairkan ASI
• Cairkan ASI beku dengan “slow defrost”
selama 1 malam dalam lemari pendingin
• Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam
kuku hingga hangat. Panas berlebihan akan
memofifikasi atau menghancurkan enzim dan
protein
• Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena
lemaknya terpisah selama proses pembekuan
• Jangan pernah menggunakan mikrowave
untuk mencairkan atau menghangatkan ASI
• Setelah dicairkan , ASI harus digunakan dalam
waktu 24 jam
Membekukan dan Menggunakan
kembali ASI
• Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan
atau dicairkan setengah tidak dianjurkan
• Disarankan untuk menjaga ASI sedini mungkin
tanpa membekukannya dan hanya
membekukannya ketika ASI sudah sampai di
tujuan akhir
• Jangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak
habis untuk dipanaskan dan diberikan BBL
• Jangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam
botol karena mungkin telah terkontaminasi oleh
air liur BBL
Sepuluh Langkah Keberhasilan
Menyusui
1. Memiliki kebijakan tertulis mengenai
pemberian ASI yang dikomunikasikan secara
rutin dengan staf pelayanan kesehatan
2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan
yang diperlukan untuk menerapkan kebijakan
tersebut
3. Memberitahukan keuntungan dan
penatalaksanaan pemberian ASI dapa semua
ibu hamil
4. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam
waktu setengah jam stelah kelahiran
5. Memperlihatkan kepada ibu yang belum
berpengalaman bagaimana cara menyusui dan
tetap memberikan ASI meskipun ibu terpisah
dari BBL
6. Tidak memberikan makanan atau minuman
lain selain ASI kepada BBL kecuali indikasi medis
7. Mempraktekkan rooming in. Mengijinkan ibu dan
BBL untuk terus bersama-sama 24 jam sehari
8. Mendorong pemberian ASI setiap saat BBL
memintanya
9. Tidak memberikan dot atau empeng pada BBL
yang diberi ASI
10. Mendorong dibentuknya kelompok dukungan
menyusui dan merujuk para ibu kekelompok
tersebut ketika mereka sudah keluar dari RS atau
klinik

Anda mungkin juga menyukai