Anda di halaman 1dari 13

KODE ETIK

“KODE ETIK PROFESI


TEK.ELEKTRO”

YUDHA WIRA DANA (2015210903)

TEK.ELEKTRO
Pengertian Kode Etik Profesi

– kode etik profesi merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart
kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai
professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku
anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk
memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Kode Etik Profesi Teknik Elektro
TENTANG KETENAGALISTRIKAN (UU
RI NO. 30 /2009 )
1. Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyedia dan
pemanfaatan tenaga listrik .
2. Tenaga listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan,
ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan, tetapi tidak
meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika, atau isyarat.
3. Usaha penyedia tenaga listrik adalah pengadaan tenaga listrik meliputi
pembangkit, transmisi, distribusi dan penjualan tenaga listrik kepada konsumen.
4. Pembangkit tenaga listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listrik.
5. Transmisi tenaga listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke sistem
distribusi atau ke konsumen.
6. Distribusi tenaga listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari sistem transmisi atau
dari pembangkit ke konsumen.
Etika Dalam Dunia Kerja Profesi Teknik
Elektro (Engineering) Dan Contoh
Pengaplikasiannya
– Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan engineering yang
taat asas keamanan, kesehatan dan kesejahteraan publik dan segera
menyatakan secara terbuka faktor-faktor yang dapat membahayakan publik
atau lingkungan .
– Contoh sikap : seorang engineer yang diberi tugas untuk membuat suatu proyek
bangunan baru , enginering tersebut harus mengingatkan pekerja tentang
keamanan serta bersedia menerima segala resiko yang terjadi terhadap
keputusan yang diambilnya, ia juga terbuka kepada publik, dengan cara
memberitahukan kepada masyarakat yang tinggal pada sekitar lingkungan
tersebut tentang kemungkinan yang dapat terjadi pada saat proyek ini berjalan
yang dapat membahayakan mayarakat itu sendiri.
Akan jujur dalam bekerja .
– Contoh sikap : engineer yang bekerja di perusahaan export import, dia
bertugas menjual barang dan menerima keluhan . pada saat menawarkan
barang ini kepada Negara yang baru kali ini mendengar barang tersebut,
engineer ini harus bersikap jujur terhadap barang yang dijualnya, dan tidak
mengada-ada terhadap barang tersebut.
Menolak sogokan dalam segala hal .
– Contoh sikap : seorang engineer,yang bekerja di perusahaan listrik negara (PLN)
dia bertugas sebagai pekerja lapangan dimana tugas nya yaitu memasang
instalasi kerumah-rumah warga serta menaikan daya. Pada saat itu ada seorang
pelanggan PLN yang ingin menaikan daya , tapi pelanggan ini tidak mau
mengurus hal tersebut ke kantor pln , karena pelanggan ini beranggapan proses
nya akan lama , lalu pelanggan ini memberikan sogokan kepada engineer
tersebut agar mau menaikan daya rumahnya lebih cepat. Sikap engineer ini
yaitu harus menolaknya , hal ini disebabkan karena engineer ini tau, bahwa
harus ada prosedur untuk hal tersebut. Sehingga apabila ada seseorang yang
ingin jalan pintas dia harus dapat mengatasinya.
Mencari , menerima dan menawarkan kritik , pekerjaan teknik harus
mengakui dan memperbaikinya .
– Contoh sikap : alan bekerja disuatu perusahaan besar dibidang perancangan mesin
baru, pada saat itu, alan mempersentasikan mesin baru tersebut, tentu saja mesin
yang dpresentasikan alan tersebut akan mendapat tanggapan berupa kritik, alan
sebagai engineer yang bersikap berdasarkan kode etik harus bersikap menerima
kritik tersebut, untuk membuat dirinya lebih baik !
Contoh Kasus Petugas P2TL PLN

Sebagai contoh kasus petugas yang memeriksa listrik di rumah pelanggan tanpa
disertai surat tugas dan masuk ke rumah pelanggan tanpa izin dapat kita temukan
dalam Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor: 15/ Pid.B/2013/PN.DPS.
Berdasarkan fakta-fakta di persidangan terungkap bahwa terdakwa masuk ke dalam
rumah korban dan menyampaikan niatnya memeriksa jaringan kabel listrik. Terdakwa
langsung mematikan aliran listrik pada kilometer dan NCb nya lalu naik ke atas atap
rumah korban tanpa seijin pemiliknya yaitu korban dengan menggunakan tangga
bambu.

Hakim dalam pertimbangannya juga menyatakan benar bahwa terdakwa


juga masuk ke dalam ruangan tamu tanpa seijin pemilik rumah maupun pembantu
rumah tangganya korban. Saat itu korban menanyakan surat ijin atau surat perintah
kerja terdakwa dan terdakwa menjawab tidak ada, lalu terdakwa bilang kepada korban
"jika tidak percaya silakan saja telpon PLN”.
Dengan kata-kata terdakwa tersebut lalu terdakwa disuruh keluar oleh korban
selaku pemilik rumah kemudian terdakwa keluar dan pintu rumah ditutup oleh saksi
korban (pemilik rumah). Benar pula bahwa terdakwa saat melakukan kegiatan
pengecekan dan perbaikan jaringan kabel listrik tidak dibekali surat perintah kerja
dari pihak kantor.

– Akhirnya hakim memutus para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana telah memaksa masuk ke dalam rumah, ruangan,
atau pekarangan tertutup secara melawan hukum dan atas permintaan yang berhak
atau suruhannya orang tersebut tidak pergi sebagaimana dimaksud Pasal 167 ayat
(1) KUHP. Hakim menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa tersebut di atas
dengan pidana penjara selama: 5 (lima) bulan.
Fungsi Kode Etik Profesi

– 1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan.
– 2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
– 3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam
berbagai bidang.
Tujuan Kode Etik Profesi

– 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.


– 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
– 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
– 4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
– 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
– 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
– 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Profesi

– 1. Sanksi moral
– 2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai