Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

TERAPI GANDA DENGAN ASPIRIN


DAN CILOSTA ZOL KEMUNGKINAN
M E M P E R B A I K I A G R E G A S I P L AT E L ET
PADA PASIEN STROKE NON-KARDIO
EMBOLI

H A N A N T YO I Q B A L D I A N DA R U
30101306960
IDENTITAS JURNAL

• Judul : Dual Therapy with Aspirin and Cilostazol May Improve Platelet Aggregation in
Noncardioembolic Stroke Patients: A Pilot Study
• Peneliti :Yoichi Ohnuki, Yuko Ohnuki, Saori Kohara, Mie Shimizu, dan Shunya Takizawa
• Tahun publikasi : 2017
• Publisher : The Japanese Society of Internal Medicine
LATAR BELAKANG
• Pasien dengan stroke iskemik memiliki risiko tinggi terhadap serangan stroke berulang.
• Terapi antiplatelet mengurangi risiko kejadian vaskuler.
• Aspirin merupakan terapi yang direkomendasikan pada stroke iskemik akut karena mekanismenya
yang menghambat agregasi platelet pada 5-55% individu.
• Namun, resistensi terhadap aspirin menjadi penyebab penting gagalnya terapi.
• Cilostazol, antagonis selektif terhadap phospodiesterase 3 menghambat agregasi platelet.
• Selain menghambat agregasi platelet, cilostazol juga berfungsi sebagai vasodilator, protektor endotel,
dan memiliki efek anti inflamasi.
• Pada penelitian sebelumnya, telah dibandingkan efek dari aspirin dengan cilostazol dengan hasil yang
lebih baik pada cilostazol.
TUJUAN

• Untuk mengetahui efek terapi anti platelet ganda aspirin dan cilostazol dibandingkan dengan
terapi anti platelet tunggal aspirin pada pasien dengan stroke iskemik nonkardioembolik akut.
ALUR PENELITIAN

Kriteria Kriteria Grup A Pemeriksaan


inklusi : eksklusi : Randomisasi (terapi aspirin fungsi platelet
• Pasien stroke • Pasien dengan menggunakan 100 mg/hari) sebelum
iskemik non kontraindikasi fungsi RAND terapi, 2
kardioemboli penggunaan Grup AC
• Telah dirawat di antiplatelet pada (terapi aspirin minggu
RS selama 1 Microsoft 100 mg/hari setelah terapi,
minggu Excel dan cilostazol dan 4 minggu
200 mg/hari) setelah terapi
TARGET PENELITIAN

• Target primer : perbedaan agregasi platelet, aktivasi platelet, dan biomarker diantara kedua
kelompok pada minggu ke-2 dan minggu ke-4 setelah terapi dimulai, dan efek samping seperti
stroke berulang, perdarahan intrakranial dan perdarahan gastrointestinal
• Target sekunder : perbedaan tingkat inhibisi agregasi platelet pada minggu ke-2 dan minggu ke-4
setelah terapi dimulai dibandingkan dengan sebelum dilakukan terapi pada masing-masing
kelompok.
KARAKTERISTIK SAMPEL
HASIL PENELITIAN

• Tidak terdapat perbedaan signifikan pada agregasi platelet, aktivasi platelet, dan biomarker pada
kedua kelompok sebelum terapi, 2 minggu setelah terapi, dan 4 minggu setelah terapi.
• Terdapat perbedaan signifikan pada agregasi platelet yang diinduksi kolagen, asam arakidonat,
dan ADP pada kelompok AC sebelum terapi dibandingkan dengan 2 minggu dan 4 minggu
setelah terapi.
• Terdapat perbedaan signifikan pada pada agregasi platelet yang diinduksi kolagen dan asam
arakidonat pada kelompok A sebelum terapi dibandingkan dengan 2 minggu dan 4 minggu
setelah terapi.
• Tidak ada efek samping yang terjadi selama 4 minggu.
KESIMPULAN

• Tidak terdapat perbedaan signifikan diantara kedua kelompok berdasarkan agregasi platelet,
aktivasi platelet, dan tingkat biomarker.
• Penggunaan terapi ganda tidak meningkatkan insiden komplikasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai