Anda di halaman 1dari 34

POLA-POLA KALIMAT

DAN KALIMAT EFEKTIF

Dr. Made Sri Satyawati,


S.S.,M.Hum.
POLA KALIMAT
 Standar Kompetensi
Setelah mempelajari topik ini, pembaca dapat
memahami dan menggunakan strukturkalimat dan
gaya kalimat, beberapa jenis kalimat, struktur
gramatikalnya dan keefektifan kalimat
 Indikator
1. Mampu menggunakan struktur kalimat dan gaya
kalimat
2. Mampu menggunakan beberapa jenis kalimat.
3. Jenis kalimat menurut struktur gramatikalnya.
4. Jenis kalimat menurut bentuk bentuk gayanya.
5. Keefentifan kalimat.
Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan


atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh.

Kalimat dalam bahasa Indonesia ada 2:


1. Kalimat berpredikat verba
2. Kalimat berpredikat nonverba
 Kata kerja /kata sifat  Kata benda
-menulis -penulis
-membawa -pembawa
-mengubah -pengubah
-memasukkan -pemasukan
-mengeluarkan -pengeluaran
-beristri -istri
-bermain -permainan/mainan
-mengindonesiakan -indonesia
-sedih -penyakit
-menyedihkan -meja
-sakit -kursi
-menyakiti -pekerja
-disakiti -pemalsu
-pembohong
KATA KERJA
 Aktif Intransitif  Pasif
1. Adik bernyanyi. 1. Buku saya beli.
2. Ayahku sakit. 2. Buku dibeli oleh adik
3. Saya guru 3. Novel dibaca oleh
 Aktif Transitif kakak.
1. Saya membeli buku
untuk adik
2. Saya membelikan adik
buku
3. Kakak membaca novel
POLA-POLA KALIMAT
1. S P
2. S P O
3. S P O K
4. S P K
5. S P PEL
Jenis-Jenis Kalimat
1. Kalimat Tunggal

2. Kalimat Majemuk:
- setara (dan, atau, tetapi, melainkan)
- bertingkat
Kalimat Tunggal
1. Saya guru. (SP)
2. Saya membeli buku. (SPO)
3. Adik membaca novel. (SPO)
4. Ibu membawakan adik baju. (SPO)
5. Ibu membawa baju untuk adik. (SPOK)
6. Ibu membawa baju. (SPO_
KALIMAT MAJEMUK SETARA
1. Penjumlahan (dan)
Saya membaca dan menulis.
Adik dan kakak pergi ke Jakarta.

2. Perlawanan (tetapi)
Adik saya tinggi, tetapi kakak saya pendek.
Saya senang membaca, tetapi adik saya tidak.

3. Pemilihan (atau)
Kamu akan belajar atau tidur?
Anak Indonesia harus mulai belajar membaca atau menulis.
KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
1. waktu (ketika,tatkala)
2. Syarat (jikalau, seandainya)
3. Tujuan (agar, supaya)
4. Konsesif (walaupun, meskipun)
5. Perbandingan (seperti, ibarat, bagaikan)
6. Penyebaban (sebab, karena, dan oleh karena)
7. Akibat (sehingga, sampai, maka)
8. Cara (denga)
9. Sangkalan (seakan-akan, seolah-olah)
10. Kenyataan (padahal, sedangkan)
11. Hasil (makanya) (tempat itu licin, makanya saya jadi
takut)
12. Penjelasan (bahwa)
13. Atributif (klausa sematan)
Tugas:
Buatlah contoh kalimat majemuk
KALIMAT EFEKTIF
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Kesepadanan Struktur
2. Kepararelan Bentuk
3. Ketegasan Makna
4. Kehematan Kata
5. Kecermatan Penalaran
6. Kepaduan Gagasan
7. Kelogisan Bahasa
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti
apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.
1. Kesepadanan: keseimbangan antara pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
Cirinya:
- Ada Subjek dan Predikat
- Tidak terdapat Subjek Ganda
- Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada
kalimat tunggal
- Predikat tidak didahului kata yang
Contoh soal
1. Di daerah-daerah sudah mempunyai lembaga bahasa.
2. Daerah-daerah sudah mempunyai lembaga bahasa.
3. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
4. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
5. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama.
6. Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama.
7. Sekolah kami yang terletak di depan Bioskop Gunting.
8. Sekolah kami terletak di depan Bioskop Gunting.
2. Kepararelan: kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan nomina, bentuk kedua pun harus
nomina, dan seterusnya.
Contoh:
1. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku,
membuat katalog diberi tabel.
2. Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha.
3. Demikianlah agar ibu maklum, dan atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
4. Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu
peningkatan mutu produk, memperbanyak waktu
penyiaran iklan, dan pemasaran yang lebih gencar.
5. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Perbaikan
1. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku,
pembuatan katalog, dan pentabelan.
2. Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha.
3. Demikianlah agar ibu maklum, dan atas perhatian ibu,
saya ucapkan terima kasih.
4. Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu
meningkatkan mutu produk, memperbanyak waktu
penyiaran iklan, dan mengencarkan pemasaran.
5. Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.
3. Ketegasan: ketegasan atau penekanan adalah suatu
perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
Cara untuk membentuk penekanan kalimat:
1. Meletakkan yang ditonjolkan di awal kalimat.
2. Membuat urutan kata yang bertahap
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
4. Menggunakan partikel penekanan (penegas)
4. Kehematan: kehematan dalam kalimat efektif adalah
hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain
yang dianggap tidak perlu.
Kriteria kehematan:
- Menghilangkan pengulangan Subjek
- Menghindarkan pemakaian supreordinat pada
hiponimi kata.
- Tidak menjamak kata yang berbentuk jamak
Contoh:
1. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke
tempat itu.
2. Hadirin serentak berdiri setalah mereka
mengetahui presiden datang.
3. Karena PT. Karisma sudah bangkrut, PT Karisma
tidak bisa memproduksi barang lagi.
Perbaikan
1. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat
itu.
2. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui
presiden datang.
3. Karena sudah bangkrut, PT Karisma tidak bisa
memproduksi barang lagi.
Kecermatan
Kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda dan tepat
pilihan katanya.
Contoh:
1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
menerima hadiah.
2. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima
ribuan
Perbaikan
1. Siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan
tingginya?
2. Berapa jumlah uang, seratus rupiah atau dua puluh
lima ribu rupiah?
Kepaduan
 kepaduan informasi dalam kalimat itu sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
 Tidak bertele-tele
 Menggunakan pola aspek+agen + verbal pada
kalimat berpredikat pasif persona
 Kalimat yang tidak menyisip kata daripada atau
tentang di antara Predikat dan Objek
Contoh:
1. Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki
surat ijin mengemudi.
2. Saya punya rumah baru saja diperbaiki.
3. Tentang kelangkaan pupuk mendapat
keterangan para petani
4. Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah
merevisi anggaran itu proyek.
Perbaikan
1. Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat
ijin mengemudi. (Subjek tdk jelas)
2. Rumah saya baru saja diperbaiki. (struktur
kalimat tdk jelas)
3. Para petani mendapat keterangan tentang
kelangkaan pupuk.(Unsur S-P-O tdk berkaitan
erat).
4. Saya sudah menyarankan mereka untuk
merevisi anggaran proyek itu.(salah memakai
kata dan frasa)
Kelogisan
ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh
1. Kambing sangat senang bermain hujan.
2. Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya
semua laki-laki.
3. Tumpukan uang itu terdiri atas pecahana
ribuan, ratusan, sepuluh ribuan, lima puluh
ribuan.
4. Kepada Bapak (Dekan), waktu dan tempatnya
kami persilakan.
5. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan,
selesailah makalah ini tepat pada waktunya.
Perbaikan
1. Kambing tergolong hewan yang tidak suka air.
2. Tidak ada hubungan tinggal di asrama putra
dengan mempunyai anak laki-laki.
3. Tidak runut dalam merinci sehingga lemah dari
segi logika.
4. Waktu dan tempat tdk perlu dipersilakan.
5. Berarti modal untuk membuat makalah
cukuplah ucapan syukur kepada Tuhan.
Latihan
1. Rumah yang mana dahulu pernah saya tinggali baru-baru
ini dibongkar oleh petugas yang berwajib.
2. Tahun 1977 merupakan tahun yang penting di mana
pemerintah akan mengadakan pemilihan umum.
3. Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya
sebagai pegawai negeri.
4. Kepada para pelamar diharapkan mendaftarkan diri.
5. Kepada hadirin kami harap berdiri.
6. Kepada saudara-saudara saya ucapkan terima kasih atas
perhatiannya.
7. Kepada siapa yang merasa tidak adil harap mengajukan
protes.
8. Bagi sekolah yang menerima murid baru harus
menyetorkan uangnya kepada BNI 1946.
9. Acara selanjutnya ialah sambutan dari wakil mahasiswa.
Waktu kami persilahkan.
10. Berita mana telah saya dengar menyatakan bahwa dia
sudah melarikan diri.
11. Kepala Direktorat kepada siapa laporan ini harus
disampaikan tidak ada di tempat.
12. Haal itu pasti akan diketahui juga di kelak kemudian hari.
13. Orang itu saudara saya punya istri.
14. Di dalam keputusan itu mengandung kebijaksanaan yang
dapat menguntungkan umum.
15. Sebelum dipikir jangan berbicara dahulu.
16. Harap tenang, baru ada ujian.
17. Seperti saya telah katakan saudara harus
menceritakan apa yang saudara telah alami.
18. Dia sering berlagak pintar sendiri mentan-mentang
dia kaya sendiri.
19. Sementara orang mengatakan bahwa hal itu tak usah
dibesar-besarkan.
20. Tempat pemberhentian bus sudah banyak didirikan.
21. Sebelum dibicarakan secara formal baiklah diadakan
dahulu pendekatan secara informal.
22. Hadirin dan hadirat dalam bulan Ramadhan ini
marilah kita perlihatkan kita punya jiwa besar.

Anda mungkin juga menyukai