DESIarafahSI AKHIR DI
RUANG ARAFAH RSU
‘AISYIYAH PONOROGO
Ronde Keperawatan
Pre-Post Conference
Supervisi
Timbang Terima
Hasil penilaian mutu Asuhan
Keperawatan
• Hasil sebelum pendampingan oleh mahasiswa
sebesar 71,3% dan setelah pendampingan
sebesar 83,6% terjadi peningkatan sebanyak
12,3%. Pelayanan mutu ruang Arafah RSU
‘Aisyiyah Ponorogo dalam kategori baik.
Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien:
Hand Hygiene
Mencari literature.
Evaluasi hasil
Sasaran Keselamatan Pasien
(Hand Hygiene)
100.00%
98.00%
96.00%
94.00%
92.00%
90.00% Sebelum
88.00% Sesudah
86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
1st Qtr
Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien:
Resiko Jatuh
Mencari literatur
Mengevaluasi hasil
Sasaran Keselamatan Pasien:
Resiko Jatuh
100%
90%
80%
70%
60%
50% sebelum sesudah
40%
30%
20%
10%
0%
Rencana Tindak Lanjut
HAND HYGIENE:
– Bagi Kepala Ruangan Arafah
• Kepala ruang selalu memotivasi dan mengingatkan dalam pelaksanaan hand
hygiene dilakukan 5 momen sebelum bertemu dan kontak dengan pasien serta
setelah kontak dengan lingkungan pasien.
• Memberikan reinforcement positif kepada semua perawat yang telah melakukan
hand hygiene dilakukan 5 momen, sebelum bertemu dan kontak dengan pasien.
– Bagi Ketua Tim
• Ketua tim dapat lebih mengoptimalkan dalam melakukan sebelum bertemu dan
kontak dengan pasien keperawatan selalu memberi motivasi hand hygiene kepada
perawat lebih meningkatkan yang sudah dilakukan 5 momen sebelum bertemu
dan kontak dengan pasien.
– Bagi Perawat Associate Ruang Arafah
• Bagi Perawat Associate di ruang Arafah diharapkan perawat saat berjaga tidak lupa
melakukan hand hygiene 5 momen setelah bertemu dan kontak cairan dengan
pasien, sebelum bertemu dan kontak dengan pasien maupun lingkungan pasien,
sehingga standar keselamatan perawat dan pasien bisa menjadi lebih baik.
RESIKO JATUH:
- Kepala ruang dapat memotivasi dengan melakukan supervisi koordinasi shift
dalam penerapan identifikasi pasien resiko jatuh dengan menggunakan stiker
kuning di gelang identitas, papan segitiga kuning di bed pasien dan stiker kuning di
RM pasien.
Implementasi Ronde Keperawatan
Mencari literatur
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
sebelum sesudah
Rencana Tindak Lanjut
1. Bagi karu, kepala tim dan perawat pelaksana di Ruang Arafah
• Meningkatkaan kemampuan dalam melakukan validasi data pasien
• Meningkatkan kemampuan dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien.
• Munculnya pemikiran yang kritis, terkait dengn tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah
keperawatan klien.
• Meningkatnya kemampuan perawat dalam melakukan modifikasi rencana asuhan keperawatan guna
memberikan asuhan yang terbaik bagi klien.
• Meningkatnya kemampuan justifikasi terhadap masalah klien.
• Terlaksananya model-model asuhan keperawatan secara bertahap.
• Adanya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan bagi klien
dengan kerjasama antar perawat pelaksana dan kepala tim.
• Diharapkan petugas/perawat di ruang Arafah dapat mengoptimalkan pemberian asuhan keperawatan
dengan melakukan ronde keperawatan, bukan hanya melakukannya saat ada mahasiswa praktek saja.
• Melakukan koordinasi/kerjasama dengan tim medis lain dalam perawatan pasien
3. Bagi mahasiswa
• Meningkatnyaa kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
• Tumbuhnya pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien.
• Tumbuhnya cara berfikir kritis.
• Dapat melakukan ronde keperawatan dipelayanan kesehatan selanjutnya.
Proses Ronde Keperawatan
Implementasi
Pre-Post Conference
Mencari literature pelaksanaan pre dan post conference
70
68
66
64
62
PRE CONFENCE POST CONFERENC
60
58
56
54
SEBELUM SESUDAH
Rencana Tindak Lanjut Pre dan
Post Conference
Kepala ruang dan kepala tim di ruang Arafah RSU ‘Aisyiyah Ponorogo di harapkan:
1. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat perawat di ruang Arafah RSU
‘Aisyiyah Ponorogo dalam penerapan yang berkesinambungan demi peningkatan
mutu asuhan keperawatan.
2. Meningkatkan supervisi pada kegiatan pre dan post conference agar proses
peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan dapat lebih terkontrol.
3. Menjadi contoh dan tauladan bagi anggota lainnya dalam pelaksanaan pre dan
post conference.
Bagi ruang Arafah RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
1. Terciptanya komunikasi keperawatan yang efektif.
2. Terjalin kerjasama antar shift dan anggotanya.
3. Mampu meningkatkan mutu dan kualitas dalam pelayanan asuhan keperawatan
secara optimal.
Bagi Mahasiswa
1. Dapat lebih menerapkan pre dan post conference dengan baik.
2. Lebih mendalami materi tentang pre dan post conference dalam manajemen
keperawatan.
Proses Pre Post Conference
Implementasi Supervisi
Mencari literatur dan observasi pelaksanaan Supervisi di
ruang Arafah
Proses sosialisasi
Proses sosialisasi
100
95
90
85
Timbang Terima
80
75
70
Sebelum Implementasi sesudah Implementasi
Rencana Tindak Lanjut
Timbang Terima
a. Diharapkan dapat menerapkan pelaksanaan timbang terima
(operan) dengan baik agar dapat memperbaiki dan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
b. Adanya dukungan dari pimpinan sebagai tauladan bagi para
staf, sehingga motivasi staf untuk melaksanakan timbang
terima agar lebih baik.
c. Perlunya monitoring dan dukungan dari pihak staf
keperawatan dan staf lainnya untuk mempertahankan dan
meningkatkan pelaksanaan timbang terima yang benar.
d. Perlu adanya penguatan komitmen bersama.
Proses timbang terima
TERIMA KASIH