Anda di halaman 1dari 51

CARE OF CLIENT

by.Sunarto .,S.ST.,MKes

Polytechnic Health Nursing Programs


Ministry of Health Republic of Indonesia
Surakarta 2018
Suatu keadaan tubuh dimana bagian
tubuh ( tulang ) mengalami gangguan
baik dari segi bentuk, gerakan,fungsi
maupun anatomis sehingga
mengakibatkan gangguan pada
individu yang mengalaminya.
suatu kondisi kerusakan kerangka dan
membuat tulang lemah dan rentan
terhadap fraktur.
1. Asupan makanan
2. Salah sikap
3. Gangg.pertumbuhan
4. Gangg.metabolisme
5. Gangg.sistem imun
6. Trauma
7. Keganasan
8. Obat
9. Keturunan
10. Lain
Sesuai dengan etiologi, :
 Nyeri
 Perubahan bentuk
 Rapuh
 Perkejuan
 Fisik
 Laboratorium
 Ro
 CT Scan
 MRI
 BDM
 Konsumsi Kalsium dan Vitamin D
 Olahraga Rutin dan sesuai dg kemampuan
 Kurangi Konsumsi Garam
 Batasi Konsumsi Kafein
 Berhenti Merokok
 Waspadai Obat yang anda Konsumsi
 Hindari trauma
 Mencegah infeksi
1. Non medikamentosa

Diet, Pemanasan sbl OR, Menjaga BB, Gizi, Hidup sehat, immobilisasi

2. Medikamentosa

a. Obat jenis analgetik antiradang atau NSAIDs

b. Obat-obatan antibiotik sesuai dg indikasi

c. Obat-obatan Kortikosteroid sesuai indikasi

3. Operatif
 Osteoporosis,Osteomielitis,
 Kiposis, Skoliosis, Lordosis
 Ankilosis, Rakitis
 Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
 Fraktur
 Dislokasi
 Ricket
 Hidroxiapatite
 Osteomalacia,Osteogenesis imperfekta
 Tumor tulang, Bone cancer
 dll
OSTEOGENESIS
IMPERFECTA
Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan
paling terkenal yang mengganggu pertumbuhan
tulang ; gangguan ini disebut osteodysplasis. Pada
osteogenesis imperfecta, sintesis pada kolagen, salah
satu komponen normal pada tulang, rusak. Tulang
tersebut menjadi lemah dan mudah retak.
Tanda dan gejala
1. Tipe I 3. Tipe III
o Mudah patah tulang o Bertubuh kecil
oRiwayat penyakit dalam o Gangguan pendengaran
keluarga parah
oPerawakan lebih pendek o Persendian longgar
oMemiliki masalah o Patah tulang pada
dengan gigi saat lahir
oWajah segitiga

4. Tipe IV
2. Tipe II o Bisa diketahui dari
oMutasi gen riwayat keluarga
oBertubuh kecil o Mudah patah tulang
o Bermasalah dengan gigi
o Tulang melengkung
o Sendi longgar
Komplikasi
Morbiditas dan mortalitas OI berhubungan
dengan cardio dan pulmo. Pneumonia
berulang dan penurunan fungsi paru
sering muncul pada masa kanak – kanak
dan cor pulmonale pada dewasa. Bisa
terjadi komplikasi neurologic seperti :
invaginasi, penekanan pada batang otak,
hidrosefalus dan syringohydromelia.
Pemeriksaan Penunjang
 Radiologi
 Terlihat adanya fraktur multiple
 Jika berat disertai deformitas bentuk
Laboratorium
 Analisis sintesis kolagen dengan
mengkultur fibroblast dermal yang
diperoleh darihasil biopsi kulit.
 Pengukuran “bone mineral
density” menggunakan dual energi x-
ray, apsorptiometry (DEXA), kadarnya
rendah pada penderita OI
 Laboratorium biokimia dan molecular
1. Permidonatre therapy
 Tujuan utama pengobatan OI adalah mengurangi
angka kejadian fraktur, mencegah deformitas
tulang panjang dan skoliosis serta meningkatkan
luaran fungsional.
 Bisfosfonat iv (pamidronat)->analog sintetis dari
pirofosfat, penghambat alami resorpsi tulang
osteoklastik mineralisasi tulang dan
memperkuat tulang.
 Mekanisme kerjanya ->menekan aktivitas dan
memperpendek usia hidup osteoklas.
2. Terapi sel dan gen

1.Mengganti gen dengan sel normal->transplantasi

sumsum tulang

2.Pemberian ribozym ke dalam sel untuk memecah

gen
3. Rehabilitasi medic

Rehabilitasi fisik dimulai pada usia awal->penguatan otot


isotonik,
Stabilisasi sendi, dan latihan aerobik.
Penderita tipe I dan beberapa kasus tipe IV dapat mobilisasi
spontan.
Penderita tipe III kebanyakan memerlukan kursi roda
Penderita tipe IV dan beberapa tipe III dapat mobilisasi/
berjalan dengan kombinasi terapi fisik penguatan otot sendi
panggul, peningkatan stamina, pemakaian bracing, dan
koreksi ortopedi.
4. Konseling genetic

Edukasi keturunan
penderita mempunyai resiko 50% untuk menurunkan

pada turunannya. Selain itu juga perlu didiskusikan

mengenai kemungkinan adanya mutasi baru seperti

somatik asimtomatik dan germline mosaicsm


I. PENGKAJIAN

A. Identitas klien
Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
juimlah saudara, TB, BB, alamat, identitas ayah dan ibu

B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengalami trauma dan fraktur
sebelumnya
2. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya pasien tidak bisa berjalan, duduk atau penurunan
aktifitas karena tulang rapuh, merasa nyeri jika ada anggota
badan yang bergerak
3. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga / keturunan yang mengalami
penyakit yang sama
C. Riwayat Kehamilan
1. Pre Natal
Adanya riwayat terpapar sinar radioaktif, nutrisi
ibu yang kurang terhadap protein sebagai pembentuk
kolagen. Pengkonsumsian adanya riwayat mengkonsumsi
obat-obatan / zat kimia yang berbahaya bagi janin
2. IntraNatal
Saat proses melahirkan mungkin anak dilahirkan
secara operasi ceaseria karena resiko cedera pada janin
yang mengalami osteogensis
3. Post Natal
Bayi terlihat rewel karena nyeri, dan terjadi
kretipitasi
D. Riwayat Perkembangan
Anak yang menaglami osteogenesis apabila tidak
cepat ditangani akan mengalmi keterlambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan akibat kelainan tulang
E. Riwayat Imunisasi
Tidak ada permasalahan Imunisasi dengan
osteogenesis
F. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Biasanya anak yang menagalami osteogenesis tingkat
kesadaranya normal atau compos mentis. Perubahan dan
peningkatan Tanda-tanda vital bisa terjadi akibat, kelaian
pada iga yang mengakibatkan distress pernafasan, akibat
nyeri, perubahan bentuk tubuh sesuai dengan kondisi anak
2. Kepala
Wajah mengalami kelainan bentuk akibat kelainan
pembentukan tulang. Tulang tengkorak tampak lebih besar
dibanding ukuran tubuh dengan pembesaran fontanela
anterior dan posterior
3. Mata
Konjung tiva anemis/tidak,simetris atau tidak,
reaksi terhadap cahaya, mulut dan bibir, gangguan
pertumbuhan gigi. Pada penderita OI sclera berwarna
kebiru-biruan.Penderita mungkin mempunyai hidung yang
kecil dan/ mikrognatia
4. Telinga
Biasanya ditemukan gangguan pendengaran, seperti
ketulian akibat kekurang prokolagen
5. Leher
Kelaian yang mungkin pada leher adalah
pemendekan tulang servikal, nyeri pada sendi di tulang
leher jika ada pergerakan
6. Paru
Fraktur multipel tulang iga membentuk gambaran
manik-manik (beaded appearance), thoraks yang sempit
Biasanya nafas pendek, gangguan pernafasan, dan distress
pernafasan
7. Jantung
Pada pasien OI ini tidak ditemukan kelainan jantung
8. Abdomen
Nyeri perut apabila di palpasi
9. Integumen
Pada bed ress total bisa berakibat gangguan
integument kulit
10. Ekstremitas
Kekuatan dan tonus otot berkurang ,mengalami
gangguan perkembangan, dan gangguan bentuk tubuh,
adanya fraktur, deformitas, kyposcolisis, berupa sendi yang
sangat lentur, , nyeri tulang kronis berulang
G.Pemeriksaan penunjang
Sinar-X bisa memperlihatkan stuktur tulang yang tidak normal
Biopsi tulang digunakan untuk mengobati diagnosa tersebut.
Pemeriksaan yang disebut audionetry dilakukan seringkali
sepanjang masa kanak-kanak untuk memantau pendengaran.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri berhubungan dengan fraktur
multiple
B. Resiko cedera (injury) berhubungan dengan kerapuhan
tulang
C. Resiko tinggi trauma tambahan berhubungan dengan
hilangnya integritas skeletal (fraktur)
D. Resiko Kekurang kebutuhan Nutrisi berhubungan dengan
gangguan pada gigi
E. Ansietas berhubungan dengan ketidak tahuan keluarga
terhadap penyakit
BONE CANCER

 Bone tumors may be benign or malignant.


Malignant tumors may be either primary
(originating in the bone) or metastatic,
originating from another location and
migrating to bone.
 Primary bone tumors tend to develop in
people under 30 years of age and account
for only a small percentage of bone
cancers.
 Metastatic lesions are much more common
and most often affect the elderly.
 BENIGN BONE TUMOR

 MALIGNANT BONE TUMOR

 METASTATIC BONE DISEASE


 The cause of bone cancer is not known.
 pain, swelling, limited motion, and weight
loss (which is considered an ominous
finding). The bony mass may be palpable,
tender, and fixed, with an increase in skin
temperature over the mass and venous
distention.
 The primary lesion may involve any bone, but
the most common sites are the distal femur,
the proximal tibia, and the proximal
humerus.
Metastatic disease is not as visible, but the
patient complains of diffuse severe pain,
eventually leading to marked disability.
 Primary malignant tumors that occur in the
prostate, breast, lung, and thyroid gland
are called bone-seeking cancers because
they migrate to bone more than any other
primary cancer.
 Once cancer has metastasized, multiple
bone sites are typically seen.
 Pathological fractures and severe pain are
major concerns in managing metastatic
disease.
Diagnosis of bone cancer is made by x-ray
examination, computed tomography, bone
scan, bone biopsy, or MRI.
The patient with metastatic disease has an
elevated ALP level and possibly an elevated
erythrocyte sedimentation rate, indicating
secondary tissue inflammation.
 Management of bone cancer depends on the type
and extent of the tumor. The treatment of
primary bone tumors is usually surgery, often
combined with chemotherapy or radiation.
 For metastatic bone disease, surgery is not
appropriate. External radiation is given primarily
for palliation. The radiation is directed toward
the most painful sites in an attempt to shrink
them and provide more comfort for the patient.
 Delayed wound healing
 Nutritional deficiency
 Infection
 Hypercalcemia
The nurse asks the patient about the onset and
course of symptoms. During the interview, the
nurse notes the patient’s understanding of the
disease process, how the patient and the
family have been coping, and how the patient
has managed the pain.
On physical examination, the nurse gently
palpates the mass and notes its size and
associated soft tissue swelling, pain, and
tenderness. Assessment of the neurovascular
status and range of motion of the extremity
provides baseline data for future comparisons.
The nurse evaluates the patient’s mobility and
ability to perform ADLs.
 Deficient knowledge related to the disease process
and the therapeutic regimen
 Acute and chronic pain related to pathologic process
and surgery
 Risk for injury: pathologic fracture related to tumor
and metastasis
 Ineffective coping related to fear of the unknown,
perception of disease process, and inadequate
support system
 Risk for situational low self-esteem related to loss of
body part or alteration in role performance
The major goals for the patient include knowledge
of the disease process and treatment regimen,
control of pain, absence of pathologic fractures,
effective patterns of coping, improved self-
esteem, and absence of complications.
Email: : sunarto_sst@yahoo.com

THANK YOU for ATTENTION

special for your class


SELAMAT BELAJAR
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai