Konsep Penyakit Tulang
Konsep Penyakit Tulang
by.Sunarto .,S.ST.,MKes
Diet, Pemanasan sbl OR, Menjaga BB, Gizi, Hidup sehat, immobilisasi
2. Medikamentosa
3. Operatif
Osteoporosis,Osteomielitis,
Kiposis, Skoliosis, Lordosis
Ankilosis, Rakitis
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Fraktur
Dislokasi
Ricket
Hidroxiapatite
Osteomalacia,Osteogenesis imperfekta
Tumor tulang, Bone cancer
dll
OSTEOGENESIS
IMPERFECTA
Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan
paling terkenal yang mengganggu pertumbuhan
tulang ; gangguan ini disebut osteodysplasis. Pada
osteogenesis imperfecta, sintesis pada kolagen, salah
satu komponen normal pada tulang, rusak. Tulang
tersebut menjadi lemah dan mudah retak.
Tanda dan gejala
1. Tipe I 3. Tipe III
o Mudah patah tulang o Bertubuh kecil
oRiwayat penyakit dalam o Gangguan pendengaran
keluarga parah
oPerawakan lebih pendek o Persendian longgar
oMemiliki masalah o Patah tulang pada
dengan gigi saat lahir
oWajah segitiga
4. Tipe IV
2. Tipe II o Bisa diketahui dari
oMutasi gen riwayat keluarga
oBertubuh kecil o Mudah patah tulang
o Bermasalah dengan gigi
o Tulang melengkung
o Sendi longgar
Komplikasi
Morbiditas dan mortalitas OI berhubungan
dengan cardio dan pulmo. Pneumonia
berulang dan penurunan fungsi paru
sering muncul pada masa kanak – kanak
dan cor pulmonale pada dewasa. Bisa
terjadi komplikasi neurologic seperti :
invaginasi, penekanan pada batang otak,
hidrosefalus dan syringohydromelia.
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
Terlihat adanya fraktur multiple
Jika berat disertai deformitas bentuk
Laboratorium
Analisis sintesis kolagen dengan
mengkultur fibroblast dermal yang
diperoleh darihasil biopsi kulit.
Pengukuran “bone mineral
density” menggunakan dual energi x-
ray, apsorptiometry (DEXA), kadarnya
rendah pada penderita OI
Laboratorium biokimia dan molecular
1. Permidonatre therapy
Tujuan utama pengobatan OI adalah mengurangi
angka kejadian fraktur, mencegah deformitas
tulang panjang dan skoliosis serta meningkatkan
luaran fungsional.
Bisfosfonat iv (pamidronat)->analog sintetis dari
pirofosfat, penghambat alami resorpsi tulang
osteoklastik mineralisasi tulang dan
memperkuat tulang.
Mekanisme kerjanya ->menekan aktivitas dan
memperpendek usia hidup osteoklas.
2. Terapi sel dan gen
sumsum tulang
gen
3. Rehabilitasi medic
Edukasi keturunan
penderita mempunyai resiko 50% untuk menurunkan
A. Identitas klien
Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
juimlah saudara, TB, BB, alamat, identitas ayah dan ibu
B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengalami trauma dan fraktur
sebelumnya
2. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya pasien tidak bisa berjalan, duduk atau penurunan
aktifitas karena tulang rapuh, merasa nyeri jika ada anggota
badan yang bergerak
3. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga / keturunan yang mengalami
penyakit yang sama
C. Riwayat Kehamilan
1. Pre Natal
Adanya riwayat terpapar sinar radioaktif, nutrisi
ibu yang kurang terhadap protein sebagai pembentuk
kolagen. Pengkonsumsian adanya riwayat mengkonsumsi
obat-obatan / zat kimia yang berbahaya bagi janin
2. IntraNatal
Saat proses melahirkan mungkin anak dilahirkan
secara operasi ceaseria karena resiko cedera pada janin
yang mengalami osteogensis
3. Post Natal
Bayi terlihat rewel karena nyeri, dan terjadi
kretipitasi
D. Riwayat Perkembangan
Anak yang menaglami osteogenesis apabila tidak
cepat ditangani akan mengalmi keterlambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan akibat kelainan tulang
E. Riwayat Imunisasi
Tidak ada permasalahan Imunisasi dengan
osteogenesis
F. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Biasanya anak yang menagalami osteogenesis tingkat
kesadaranya normal atau compos mentis. Perubahan dan
peningkatan Tanda-tanda vital bisa terjadi akibat, kelaian
pada iga yang mengakibatkan distress pernafasan, akibat
nyeri, perubahan bentuk tubuh sesuai dengan kondisi anak
2. Kepala
Wajah mengalami kelainan bentuk akibat kelainan
pembentukan tulang. Tulang tengkorak tampak lebih besar
dibanding ukuran tubuh dengan pembesaran fontanela
anterior dan posterior
3. Mata
Konjung tiva anemis/tidak,simetris atau tidak,
reaksi terhadap cahaya, mulut dan bibir, gangguan
pertumbuhan gigi. Pada penderita OI sclera berwarna
kebiru-biruan.Penderita mungkin mempunyai hidung yang
kecil dan/ mikrognatia
4. Telinga
Biasanya ditemukan gangguan pendengaran, seperti
ketulian akibat kekurang prokolagen
5. Leher
Kelaian yang mungkin pada leher adalah
pemendekan tulang servikal, nyeri pada sendi di tulang
leher jika ada pergerakan
6. Paru
Fraktur multipel tulang iga membentuk gambaran
manik-manik (beaded appearance), thoraks yang sempit
Biasanya nafas pendek, gangguan pernafasan, dan distress
pernafasan
7. Jantung
Pada pasien OI ini tidak ditemukan kelainan jantung
8. Abdomen
Nyeri perut apabila di palpasi
9. Integumen
Pada bed ress total bisa berakibat gangguan
integument kulit
10. Ekstremitas
Kekuatan dan tonus otot berkurang ,mengalami
gangguan perkembangan, dan gangguan bentuk tubuh,
adanya fraktur, deformitas, kyposcolisis, berupa sendi yang
sangat lentur, , nyeri tulang kronis berulang
G.Pemeriksaan penunjang
Sinar-X bisa memperlihatkan stuktur tulang yang tidak normal
Biopsi tulang digunakan untuk mengobati diagnosa tersebut.
Pemeriksaan yang disebut audionetry dilakukan seringkali
sepanjang masa kanak-kanak untuk memantau pendengaran.