Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN DASAR NEGARA

DENGAN KONSTITUSI
MOH.AMAR MA’RUF,S.Pd

1
10/23/2018
Standar Kompetensi:
Menganalisis hubungan dasar negara
dengan konstitusi
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan hubungan dasar
negara dengan konstitusi
2. Menganalisis substansi konstitusi
negara
3. Menganalisis kedudukan Pembukaan
UUD 1945 Negara Kesatuan RI
4. Menunjukkan sikap positif terhadap
konstitusi negara
2
10/23/2018
Hubungan Dasar Negara dengan
Konstitusi
Dasar Negara: dasar, fundamen, asas, norma dasar
atau kaidah yang fundamental sekaligus sebagai
sumber hukum negara untuk mendirikan atau
menyelenggarakan pemerintahan suatu negara dan
dalam rangka mewujudkan tujuan negara.
Konstitusi berasal dari bahasa Inggris
“constitution”.
K.C. Wheare, konstitusi: keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, kumpulan peraturan-
peraturan yang mendasari dan mengatur serta
mengarahkan dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara.

3
10/23/2018
ECS Wade, konstitusi atau UUD: naskah yang
memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari
badan pemerintahan suatu negara dan
menentukan cara kerja badan-badan tersebut.

Konstitusi:
hukum dasar suatu negara yang
menggambarkan struktur negara dan tata
kerja serta hubungan antarlembaga
negara.

4
10/23/2018
Nilai Konstitusi (Karl Loewenstein)
 Nilai normatif: apabila suatu konstitusi telah
resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi
mereka konstitusi itu bukan saja berlaku dalam
arti hukum (legal), tetapi juga merupakan suatu
kenyataan (reality).
 Nilai nominal: bahwa konstitusi secara hukum
berlaku , namun berlakunya tidak sempurna
karena ada pasal-pasal tertentu yang dalam
kenyataan tidak berlaku.
 Nilai semantik: konstitusi secara hukum tetap
berlaku tetapi dalam kenyataannya hanya
sekedar untuk memberi bentuk dari tempat yang
telah ada dan untuk melaksanakan kekuasaan
politik.
5
10/23/2018
Tujuan Konstitusi
1. Memberikan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik
2. Melepaskan kontrol kekuasaan dari
penguasaan sendiri
3. Memberikan batasan-batasan ketetapan
bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya

6
10/23/2018
Sifat Konstitusi
 Fleksibel atau rigid. Untuk menentukan fleksibel
atau rigid suatu konstitusi diukur dari: cara
mengubah konstitusi dan apakah konstitusi itu
mudah atau tidak mengikuti perkembangan
jaman.
 Tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi tertulis
apabila ia ditulis dalam suatu naskah atau
beberapa naskah, sedangkan konstitusi tidak
tertulis karena ketentuan-ketentuan yang
mengatur suatu pemerintahan tidak tertulis
dalam naskah tertentu, melainkan dalam
banyak hal diatur dalam konvensi atau UU biasa
7
10/23/2018
Proses Perumusan Dasar Negara
BPUPKI mengadakan sidang pada 29/5 s.d.1/6’45,
 M.Yamin:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Kebangsaan persatuan Indonesia;
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab; 4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan; 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Soepomo:
1. Paham negara kesatuan; 2. Perhubungan negara dan agama; 3.
Sistem badan permusyawaratan; 4. Sosialisme negara; 5. Hubungan
antarbangsa.
 Soekarno:
1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme atau
perikemanusiaan; 3. Mufakat atau demokrasi; 4. kesejahteraan
sosial; 5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
 Piagam Jakarta:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya; 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3.
Persatuan Indonesia; 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan; 5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
8
10/23/2018
Hubungan Dasar Negara dengan
Konstitusi Negara RI
 Negara hendak melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar asas persatuan
 Negara hendak mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia
 Negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan
 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab

9
10/23/2018
SUBSTANSI KONSTITUSI

Pembukaan UUD 1945

Pasal - Pasal UUD 1945

10
10/23/2018
Pasal – pasal UUD 1945
 Bentuk negara dan bentuk  Pemerintah daerah
pemerintahan  Pemilihan umum
 Kedaulatan negara  BPK
 Lembaga – lembaga  Kekuasaan kehakiman
negara
 Wilayah negara
 Perlindungan hak asasi
warga negara  Pertahanan dan keamanan
negara
 Sistem pemerintahan
 Pendidikan dan kebudayaan
 Sistem perokonomian
 Bendera,bahasa,lambang
negara dan lagu kebangsaan
 Perubahan konstitusi

11
10/23/2018
Kedudukan Pembukaan UUD 1945
1. Makna Pembukaan UUD 1945
 Alinea 1: kemerdekaan adalah hak segala
bangsa, alasan objektif dan alasan subjektif
 Alinea 2: adanya cita-cita negara dan
kemerdekaan bukan tujuan akhir dari
perjuangan
 Alinea 3: adanya motivasi spiritual dan
pengakuan nilai moral
 Alinea 4: adanya tujuan negara, ketentuan
diadakannya UUD, asas kerohanian negara,
dan asas politik negara (kedaulatan rakyat)

12
10/23/2018
Kedudukan Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan


kemerdekaan yang terperinci. Proklamasi
mendapatkan makna yang selengkapnya karena baik
pernyataan maupun tindakan-tindakan yang harus
direalisasikan berkaitan dengan proklamasi tersebut
secara lengkap dijelaskan dalam Pembukaan UUD
1945
Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat adanya
tertib hukum Indonesia. Syarat-syaratnya:
o Adanya kesatuan objek (penguasa mengadakan
peraturan hukum)
oAdanya kesatuan asas kerohanian (Pancasila)
oAdanya kesatuan daerah
oAdanya kesatuan waktu

13
10/23/2018
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental
(Staatsfundamental Norm)
Sesuai dengan ilmu HTN memiliki unsur mutlak
sbb:
a. Dari segi terjadinya: Ditentukan oleh Pembentuk
Negara (Founding Fathers)
b. Dari segi isinya:
(1) memuat dasar tujuan negara (umum dan
khusus)
(2) ketentuan diadakannya UUD Negara
(3) bentuk negara
(4) dasar filsafat negara (asas kerohanian
negara)
14
10/23/2018
Sikap Positif terhadap konstitusi negara
Melaksanakan konstitusi dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
Mengembangkan konstitusi
sehingga mampu mengikuti
perkembangan jaman
Menjaga pelaksanaan konstitusi
dengan cara: pertama,
menciptakan kultur taat hukum
yang sehat dan aktif,; kedua, ikut
mendorong proses pembuatan
hukum yang aspiratif; ketiga,
ikut menciptakan aparat penegak
hukum yang jujur dan
bertanggung jawab; keempat,
memberikan saran atau kritik
kepada pemerintah melalui wakil
rakyat dan sebagainya
15
10/23/2018

Anda mungkin juga menyukai