Jurnal Weny
Jurnal Weny
2018
PENDAHULUAN
Latar belakang
•Nyeri Abdomen paling sering menimbulkan gejala dalam pediatri gastroenterologi
•Menyebabkan efek negatif yang signifikan pada aktivitas sehari-hari
•Secara khusus, ada hubungan yang kuat dikenal antara stres pasien dan kecemasan
menyebbakan timbulnya fluktuasi nyeri abdomen
•Oleh karena itu banyak penekanan telah ditempatkan pada pengelolaan gangguan ini
dengan obat psikoterapi
• Secara khusus trisiklik antidepress (TCA) dan selective serotonin reuptake inhibitor
(SSRI) menargetkan komponen kecemasan nyeri telah digunakan dan dievaluasi
3
TUJUAN
Menyelidiki penggunaan SSRI dan TCA pada pasien anak dengan nyeri
abdomen fungsional (FAP) dan irritable bowel syndomre (IBS) untuk kemanjuran
pengobatan dan korelasi respon terhadap faktor-faktor kejiwaan dan tambahan
Menguji dampak dari efek yang merugikan dari SSRI dan pengobatan TCA
berkaitan dengan gejala-gejala pasien dan pilihan terapi oleh dokter.
10
2. Dosis
11
3. Ansietas dan Depresi
Komorbiditas psikiatri diketahui di antara pasien dengan gangguan nyeri fungsional.
49
22
15
8 7
5
12
4. Resep
13
5. Respon
TCA
25%
respon
non respon
75% 39%
respon
non respon
61%
SSRI
Respon: 63 pasien
Respon: 56 pasien
Non respon: 21 pasien ( 5 diantaranya
Non respon: 36 pasien ( 8 orang diantaranya terdapat
dengan respon awal kurang.
respon kemudian menghilang.
30%
27%
24
25%
%
20%
14
15% SSRI
% TCA
12 pasien (14%) berhenti 10%
berobat SSRI karena efek 6%
samping 5%
SSRI TCA
Dari 45 pasien yang diare, Dari 67 pasien dengan
26 (58%) menerima gejala konstipasi, 32 (48%)
pengobatan SSRI menerima pengobatan TCA
Saat ini, pola resep dianalisis dalam penelitian Banyak pasien TCA dimulai pada dosis 0,1 mg
ini menunjukkan bahwa ahli gastroenterologi /kg dengan meningkatnya dosis mencapai 0,5
anak sering mengandalkan psikiater, tim nyeri mg / kg jika tidak ada respon, banyak yang
kronis, dan ahli saraf untuk intervensi tidak mencapai tingkat maksimum 50 mg atau
1 mg / kg.
pengobatan.
Juga karena sifat retrospektif penelitian, meskipun 2 kelompok perlakuan dibandingkan, tidak
ada kelompok kontrol plasebo.
tidak dapat mengontrol berbagai obat lain bahwa pasien menggunakan pada saat yang sama.
PICO
dengan etiologi nonorganik.
2. Secara khusus, ada hubungan yang kuat antara
stress pasien dan kecemasan dengan keduanya
menunjukkan gejala nyeri abdomen
3. Penelitian ini bertujuan menyelidiki penggunaan
SSRI dan TCA pada pasien anak dengan nyeri
abdomen fungsional (FAP) dan irritable bowel
syndomre (IBS) untuk kemanjuran pengobatan
dan korelasi respon terhadap faktor-faktor
kejiwaan, untuk menguji dampak dari efek yang
merugikan dari SSRI dan TCA
22
semua anak dalam praktek ahli
1 gastroenterologi anak untuk nyeri abdomen
2. 3
SSRI → escitalopram,
paroxetine, dan sertraline
citalopram,
interven 4
Catatan kejiwaan ditinjau untuk komorbiditas, efek
samping,
terapi
dan
kognitif
intervensi
evaluasi psikiatri
perilaku,
psikoterapi,
sesi
termasuk
terapi, atau
tion 5
KELOMPOK Respon → menurunnya nyeri
meningkatnya fungsi sehari-hari.
Non respon →
keseluruhan atau
Seperti ditunjukkan dalam penelitian ini dan lain-lain, beberapa pasien bisa mendapatkan
keuntungan besar dari pengenalan pengobatan psikoterapi.
Data dewasa ini, TCA menjadi bermanfaat dalam pengobatan nyeri abdomen, sedangkan penelitian yang
lebih baru memeriksa penggunaan SSRI telah negatif. Sebaliknya, penelitian ini menunjukkan bahwa
SSRI menghasilkan respon lebih besar dari TCA pada pasien anak
Banyak pasien dengan FAP memiliki komorbiditas psikiatri seperti yang telah ditunjukkan dalam
studi sebelumnya. Sejumlah signifikan lebih besar dari pasien yang diobati dengan SSRI
memiliki komorbid kejiwaan daripada TCA.
Dari 92 pasien dengan TCA memiliki tingkat respon 61% (56 pasien). 36 pasien (39%) tidak ada respon
2 dengan 8 (9%) terdapat respon yang kemudian menghilang
Dari pasien SSRI, 21 (25%) mengeluhkan efek samping, dengan 5 (6%) dari gangguan mood. Dimana 23
3 pasien (27%) pengobatan dengan SSRI dihentikan sebelum waktunya, 12 (14%) karena efek samping.
Dari pasien TCA, 20 (22%) melaporkan efek samping, dengan 13 (14%) gangguan mood. Dimana 21
4 (24%) pengobatan dengan TCA dihentikan sebelum waktunya, dengan 16 (17%) adalah karena efek
samping.
5 Tiga pasien yang menerima SSRI dilaporkan terdapat efek samping gastrointestinal (GI) dan semua
pasien ini memiliki IBS-D. Selain itu, 2 pasien di TCA melaporkan efek samping GI, keduanya memiliki
IBS-C. Semua efek samping GI menyebabkan penghentian pengobatan.