Anda di halaman 1dari 10

Kebijakan Pelaporan Keuangan

KERANGKA DASAR

• Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo
anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

• Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan


Pimpinan entitas baik entitas akuntansi maupun entitas pelaporan bertanggung jawab atas penyusunan dan
penya.Jian laporan keuangan.

• Komponen laporan keuangan pemerintah terdiri atas:


1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Kebijakan Pelaporan Keuangan
• Bahasa Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus disusun dalam bahasa Indonesia.

• Mata Uang Pelaporan


Pelaporan harus dinyatakan dalam mata uang rupiah.

• Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi dan praktik- praktik spesifik yang dipakai oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi disusun untuk memastikan bahwa laporan keuangan dapat menyajikan informasi yang:
- Relevan
- Dapat diandalkan
- Dapat dibandingkan
- Dapat dipahami

• Penyajian Laporan Keuangan

• Konsistensi
Kebijakan Pelaporan Keuangan
• Materialitas dan Agregasi

• Periode Pelaporan Laporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan tahun takwim.

• Informasi Komparatif

• Laporan Keuangan Interim

• Laporan Keuangan Konsolidasian


Kebijakan Pelaporan Keuangan
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

• Bersifat historis
• Bersifat umum
• Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran
• Hanya melaporkan informasi yang bersifat material
• Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
• Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas).
KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti dan/ atau
manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

INVESTASI JANGKA PENDEK


• Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari 3 (tiga) bulan
sampai dengan 12 (dua belas) bulan.
• Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek
- Deposito
- Surat Utang Negara (SUN) jangka pendek dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Saham
- Reksa dana
• Pengakuan
Pengeluaran kas dan/ atau aset, penenmaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui
sebagai investasi jangka pendek.
• Pengukuran
- Beberapa Jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar.
- Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga
- Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi
pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar aset lain
yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Disamping itu, apabila surat berharga yang diperoleh dari hibah yang tidak memiliki
nilai pasar maka dinilai berdasarkan hasil penilaian sesuai ketentuan.
- Investasi jangka pendek dalam bentuk non saha
- Investasi jangka pendek dalam mata uang asing disajikan pada neraca dalam mata uang Rupiah sebesar kurs tengah Bank Sentral pada
tanggal pelaporan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI
• Penyajian/Pengungkapan
Investasi jangka pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca.
• Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi jangka
pendek, antara lain:
- Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi jangka pendek
- Jenis-jenis investasi
- Perubahan harga pasar
- Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut
- Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya
- Perubahan pos investasi
• Perlakuan Khusus
Satuan kerja tidak diperbolehkan melakukan investasi jangka pendek, kecuali satuan kerja Badan Layanan
Umum (BLU).
KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI
INVESTASI JANGKA PANJANG
• Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan.

• Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang Pemerintah


- Investasi Permanen
Investasi permanen merupakan investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara terus menerus/berkelanjutan
tanpa ada niat untuk diperjual belikan atau ditarik kembali.
- Investasi Non Permanen
Investasi non permanen merupakan investasi jangka panJang yang kepemilikannya berjangka waktu lebih dari 12 bulan
dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus/berkelanjutan atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.

• Pengakuan
Pengeluaran kas dan/ atau aset, penenmaan hibah dalam bentuk investasi dan konversi piutang atau aset lain menjadi investasi
dapat diakui sebagai investasi jangka panjang.

• Pengukuran
Metode yang digunakan untuk menilai investasi pemerintah adalah:
- Metode Biaya
- Metode Ekuitas
- Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value)
KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI
• Penyajian/Pengungkapan
Investasi jangka panjang disajikan pada neraca menurut jenisnya, baik yang bersifat non
permanen maupun yang bersifat permanen.

• Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi
pemerintah, antara lain:
- Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi
- Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan non permanen
- Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang yang memiliki
harga pasar
- Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab pen urunan tersebut
- Investasi yang dinilai dengan nilai waJar dan alasart penerapannya
- Rekonsiliasi nilai investasi awal dan akhir atas investasi dengan metode ekuitas
- Investasi yang disajikan dengan nilai nihil dan bagian akumulasi rugi yang melebihi nilai investasi
- Kewajiban yang timbul dari bagian akumulasi rugi yang melebihi nilai investasi dalam hal pemerintah
memiliki tanggung jawab hokum
- Perubahan klasifikasi pos investasi
- Perubahan porsi kepemilikan atau pengaruh signifikan yang mengakibatkan perubahan metode
akuntansi
KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI
• Perlakuan Khusus
- Investasi dalam saham bersaldo minus.
- Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS).
- Penyertaan Modal pada Lembaga Keuangan Internasional yang diperoleh melalui penerbitan
promissory notes.
- Penerbitan Promissory Notes.
- Dana Bergulir yang Belum Digulirkan/Diinvestasikan.
- Dana Bergulir yang tidak Digulirkan Kembali.

Anda mungkin juga menyukai