Anda di halaman 1dari 39

4 PENGENALAN KARAKTERISTIK

KAPAL

4.1 Ukuran Utama Kapal


a) Panjang keseluruhan/length over all (LOA)
 Panjang keseluruhan kapal yang diukur secara
horisontal antara uujung linggi haluan (terujung)
dan linggi buritan.)
4.1 Ukuran Utama Kapal (Lanjutan)

b)Panjang antara garis tegak/length between


perpendicullar (LPP, LBP)
 Panjang kapal yang diukur antara dua garis tegak,
atau jarak horisontal antara garis tegak buritan
(after perpendicullar/AP) dan garis tegak haluan
(fore perpendicullar/FP).
 After perpendicullar (AP) adalah garis tegak
antara perpotongan linggi buritan dengan poros
kemudi.
 Fore perpendicullar (FP) adalah garis tegak
perpotongan linggi haluan dengan sarat air pada
muatan penuh.
4.1 Ukuran Utama Kapal (Lanjutan)

c) Panjang garis air/length of water line (LWL)


 Adalah panjang yang diukur pada garis air
muatan penuh, yaitu antara linggi haluan dan
linggi buritan pada sarat air penuh. Untuk garis
air yang berada di bawah muatan penuh tetap
disebut sebagai LWL dan diberi penjelasan LWL
tersebut.
4.1 Ukuran Utama Kapal (Lanjutan)

Gambar Pengukuran panjang kapal.


4.1 Ukuran Utama Kapal (Lanjutan)

d)Lebar kapal (breadth, B)


 Lebar terbesar diukur pada bidang tengah kapal
di antara dua sisi dalam kulit kapal (kapal baja
atau kapal yang terbuat dari logam lainnya).
4.1 Ukuran Utama Kapal (Lanjutan)

e) Tinggi geladak/depth, height (D, H)


 Jarak tegak yang diukur pada bidang tengah
kapal, dari atas lunas sampai sisi atas balok
geladak pada sisi kapal.

.
4.1 Ukuran Utama Kapal (Lanjutan)

f) Sarat air/draft/draught (T, d)


 Jarak tegak yang diukur dari sisi atas lunas
sampai ke permukaan air pada muatan penuh.
 Istilah Lain Yang Sering Muncul di Dalam Dunia
Kapal

a) Sheer
 Merupakan lengkung geladak secara memanjang
(longitudinal). tegak yang diukur dari sisi atas
lunas sampai ke permukaan air pada muatan
penuh.
 Sheer berfungsi selain untuk menambah daya
apung cadangan kapal juga untuk
 Istilah Lain Yang Sering Muncul di Dalam Dunia
Kapal (Lanjutan)

b)Camber (Round of Beam)


 Merupakan lengkung geladak secara melintang
(transversal).
 Camber diukur sebagai tinggi geladak di tengah
di atas tinggi geladak sisi
 Camber juga berfungsi untuk menambah daya
apung cadangan serta mengalirkan air dari tengah
kapal ke bagian sisi kapal
 Istilah Lain Yang Sering Muncul di Dalam Dunia
Kapal (Lanjutan)

c) Thumblehome
 Merupakan lengkung ke dalam sisi lambung di atas
garis muat musim panas (the inward curvature of
the side shell above the summer load line).
d)Freeboard
 adalah geladak teratas yang terbuka terhadak cuaca
dan laut, serta memilki tutup yang permanen pada
setiap bukaan dan di bawah bukaan tersebut
terdapat tutup yang kedap air.
 Istilah Lain Yang Sering Muncul di Dalam Dunia
Kapal (Lanjutan)

e) Half Siding of Keel


 Merupakan bagian plat datar horizontal dari kulit
alas diukur ke kiri atau ke kanan kapal dari centre
line secara memanjang.
 Half siding keel merupak dimensi yang berguna
saat melakukan docking.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama

 Perbandingan ukuran utama kapal adalah; (1) L/B;


(2) L/D; (3) B/d; dan (4) D/d.
(1) Panjang kapal (L)
 Pengaruh pada kecepatan kapal dan pada kekuatan
memanjang kapal.
 Penambahan panjang L pada umumnya akan
mengurangi tahanan kapal pada displacemen tetap,
dan akan mengurangi kekuatan memanjang kapal.
 Penambahan panjang dapat pula mengurangi
kemampuan olah gerak kapal (maneuver),
mengurangi penggunaan fasilitas dok, dan galangan.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(2) Perbandingan L/B


 Nilai Perbandingan L/B besar, sesuai untuk kapal-
kapal dengan kecepatan yang tinggi dan mempunyai
perbandingan ruangan yang baik, akan mengurangi
kemampuan olah gerak kapal dan stabilitas kapal.
 Nilai Perbandingan L/B kecil, memberikan
kemampuan stabilitas yang baik, tetapi akan
menyebabkan penambahan tahanan kapal.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(3) Perbandingan L/D terutama mempunyai pengaruh


terhadap
 Nilai perbandingan L/D yang besar akan mempunyai
pengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal.
 Nilai perbandingan L/D yang kecil akan menambah
kekuatan memanjang kapal.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

 Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 2006, memberikan


persyaratan L/D sebagai berikut:
 L/D = 14 disyaratkan untuk daerah pelayaran
samudra
 L/D = 15 disyaratkan untuk daerah pelayaran
pantai
 L/D = 17 diisyaratkan untuk daerah pelayaran
lokal
 L/D = 18 diisyaratkan untuk daerah pelayaran
terbatas
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(4) Lebar kapal B,


 Pengaruh terhadap tinggi metacenter.
 Penambahan lebar B, pada displacement, panjang
dan sarat kapal tetap akan menyebabkan kenaikan
tinggi metacenter MG.
 Penambahan lebar pada umumnya digunakan
untuk mendapatkan penambahan ruangan kapal.
Akan tetapi kerugiannya adalah mengurangi
fasilitas penggunaan dok, dan galangan.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(4) Perbandingan B/d


 Pengaruh terhadap stabilitas kapal.
 Perbandingan B/d yang rendah akan mengurangi
stabilitas.
 Perbandingan B/d yang besar akan memiliki
stabilitas yang baik.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(5) Tinggi dek (D)


 Pengaruh pada titik berat kapal (centre of gravity)
KG, dan juga pada penambahan kekuatan kapal dan
penambahan ruangan dalam kapal.
 Penambahan tinggi dek (D) akan menyebakan
kenaikan KG, sehingga tinggi metacenter MG
berkurang. Pada umumnya kapal barang
mempunyai harga KG sebesar 0,6 D.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(6) Sarat air (d)


 Pengaruh terhadap tinggi center of buoyancy
(KB).
 Penambahan sarat (d) pada displacement, panjang
dan lebar kapal yang tetap akan menyebabkan
kenaikan KB.
 Sarat (d) yang besar selalu dihindarkan karena
dapat menyebabkan kapal kandas , mengurangi
jumlah pelabuhan yang dapat disingggahi,
sehingga daerah pelayaran menjadi terbatas serta
penggunaan fasilitas dok, dan galangan menjadi
berkurang pula.
4.2 Perbandingan Ukuran Utama (Lanjutan)

(7) Perbandingan D/d


 Pengaruh dengan reserve displacement atau daya
apung cadangan.
 Perbandingan D/t yang besar dapat dijumpai pada
kapal penumpang.
Tabel Daftar Perbandingan Ukuran Utama Kapal.
Tabel Daftar Perbandingan Ukuran Utama Kapal (Lanjutan).
Tabel Daftar Koefisien Bentuk Kapal.
Tabel Daftar Koefisien Bentuk Kapal (Lanjutan).
4.3 KOEFISIEN BENTUK (FORM COEFFICIENTS)

 Koefisien bentuk adalah koefisien yang


menggambarkan karakteristik kapal (besar, kecil,
langsing atau gemuk, cepat atau lambat) dengan
membandingkan bentuk badan kapal dalam suatu
persegi panjang atau pun kotak.
 Koefisien bentuk terdiri dari koefisien garis air
(water plan area coefficient, Cw), koefisien gading
besar/midship (midship coefficient, Cm), koefisien
blok (block coefficient, Cb) koefisien prismatik
memanjang (Cp), koefisien prismatik tegak (Vertical
Prismatik Coefficient, Cpv)
(1) Koefisien garis air (water plan area coefficient, Cw)

 Cw adalah perbandingan antara luas garis air muat


(A) dengan dengan luas penampang ABCD.
 Luas persegi panjang ABCD adalah Lwl x B.
Sehingga dapat ditulis sbb:

 Harga CW kapal yang berbentuk runcing pada


umumnya 0,70 – 0,90.
Gambar Koefisien Garis Air.
(2) Koefisien gading besar (midship coefficient, Cm)

 Cm adalah perbandingan antara luas penampang


gading besar Am yang terendam air dengan luas
penampang yang lebarnya B dan tingginya d (sarat).
Dirumuskan sbb:

d
(3) Koefisien bolk (blok coefficient, Cb)

 Koefisien blok (Cb) adalah perbandingan volume


karena kapal dengan volume balok yang terendam
ke dalam air.

d
(3) Koefisien bolk (blok coefficient, Cb) (Lanjutan)

 Harga Cb menunjukkan apakah bentuk badan kapal


ramping atau gemuk.
 Umumnya kapal cepat mempunyai harga Cb yang
rendah dan sebaliknya kapal-kapal lambat
mempunyai harga Cb yang besar.
 Pada umumunya harga CB berada antara 0,20 –
0.84, di mana batas terendah dijumpai pada kapal-
kapal layar, sedangkan batas terbesar dijumpai pada
kapal-kapal tanker dan kapal-kapal sungai.
(4) Koefisien prismatik memanjang (longitudinal
prismatik coefficient, Cp).

 Koefisien prismatik memanjang adalah


perbandingan antara volume badan kapal yang
berada di bawah permukaan air (volume karena)
dengan volume prisma yang memiliki luas
penampang midship (Am) dan panjang (Lwl).
(4) Koefisien prismatik memanjang (longitudinal
prismatik coefficient, Cp) (Lanjutan).

 Apabila persamaan 2 diubah menjadi Vol Disp =


LwlxBxdxCb dan persamaan 1 diubah menjadi A M
= CmxBxd, maka bila kedua persamaan ini
dimasukkan ke persamaan semula maka:
d
atau

 Harga Cp biasanya menunjukkan kelangsingan


bentuk dari kapal.
 Harga Cp pada umumnya antara 0,50 – 0,92.
(5) Koefisien prismatik tegak (vertical prismatik
coefficient, Cpv)

 Koefisien prismatik tegak adalah perbandingan


antara volume badan kapal yang berada di bawah
permukaan air dengan volume prisma yang
memiliki luas penampang garis air (WPA) dan
tinggi sarat (d).
(5) Koefisien prismatik tegak (vertical prismatik
coefficient, Cpv) (Lanjutan)

d
(5) Koefisien prismatik tegak (vertical prismatik
coefficient, Cpv) (Lanjutan)

Maka bila dimasukkan ke persamaan semula


diperoleh hubungan menjadi:

Jadi koefisien prismatik tegak sama dengan koefisien


blok dibagi dengan koefisien garis air.
Tabel Nilai Cb pada berbagai kapal.

Anda mungkin juga menyukai