Anda di halaman 1dari 8

INDUSTRI MINUMAN RINGAN

Created by :

Denesya Natalia Paris 03211750010008


Studi Kasus PT. Coca Cola Amatil
Indonesia (Puspita Tika, 2018)

 Limbah cair yang dihasilkan industri minuman ringan


berasal dari proses produksi dan limbah dari hasil
sanitasi.

 Sistem pengolahan air limbah oleh industri Coca Cola


adalah aerobik secara batch berkesinambungan

 Lumpur yang dihasilkan berasal dari unit Oxidation


Ditch
Karakteristik Lumpur :
(Purnomo, 2011)

 Lumpur berwarna coklat


 Kandungan organik rendah
 Kadar air 98,7 %
 Kadar solid 1,3 %
 pH : 10-12
 BOD : 500 mg/L
 BOD : COD : <0.4 , Maka COD : 1250 mg/L
 TSS : 316,7 mg/L
 Minyak dan Lemak : 19 mg/L
Baku mutu air limbah industri minuman
ringan (Permen LH 5 Tahun 2014)
Sumber : Krisdiana Luluk, 2015
IPAL Industri Minuman Ringan (Krisdiana, 2015):
 Screening Unit
Limbah buangan dari proses produksi dialirkan melalui pipa ke
screening unit. Pada bagian ini terjadi pemisahan antara limbah
padat dengan limbah cair.
 Equalization Pond
Limbah cair kemudian dialirkan ke kolam ekualisasi. Sekeliling
sisi dari kolam ekualisasi dilapisi dengan kertas plastik hitam,
dengan tujuan limbah tidak meresap ke dalam tanah. Limbah cair
ini dihomogenkan dengan pompa hingga suhu 400 C
 Neutralition Unit
Dari kolam ekualisasi, limbah cair kemudian mengalir ke
neutralition tank dimana pada tahap ini diinjeksi H2SO4 dengan
tujuan menetralkan pH agar berkisar antara 7,5 – 8,2.
 Oxidan Ditch
Limbah kemudian dialirkan ke oxidan ditch untuk ditambahkan
O2, pupuk urea dan posfat agar bakteri dapat hidup dan
berkembang biak. Bakteri ini bertujuan untuk menguraikan zat
organik dalam limbah menjadi lumpur.
 Clarification Tank
Sludge/lumpur dialirkan ke clarification tank untuk memisahkan
air dengan lumpur tersebut. Air yang telah diolah dialirkan ke
sungai.
 Belt Press
Sludge/lumpur dari clarification tank dialirkan melalui belt
press ke equalition pond untuk diolah kembali.

Anda mungkin juga menyukai