Augia Vinaldo Putra 17830023 Tatang Wirasman 17830025 Ahmad Haqiqi 17830027 UROLITHIASIS Urolithiasis adalah proses terbentuknya batu di saluran kemih terutama di vesika urinari. Pembentukan batu tergantung pada diet, kondisi saluran kemih, dan faktor metabolik. Supersaturasi urin dengan ion menghasilkan pengendapan dan pembentukan partikel. Partikel berkembang dari kristal berukuran kecil hingga kristal berukuran besar. Keadaan/kondisi di saluran juga mendukung proses ini. LAPORAN KASUS
Anjing bernama Mixie berumur ±4 tahun dibawa oleh Pemilik
untuk pemeriksaan. Berdasarkan anamnesis yang diperoleh, anjing mixie kesulitan untuk buang air kecil, dan terkadang terlihat adanya darah yang keluar saat anjing mixie buang air kecil. Gejala Klinis
Kesakitan pada bagian punggung, kehilangan selera
makan, perut membesar, urine mengandung darah. Radiography Urolithiasis
Radiografi konvensional telah terbukti memiliki tingkat negatif
kesalahan sebesar 2% dalam diagnosis urolithiasis. Sensitivitasnya sangat bagus untuk batu yang berukuran >3 mm. Dalam radiography, batu terlihat radiopaque. Polycystic Kidney Disease (PKD) pada Kucing
Penyakit ginjal polikistik merupakan kondisi yang
diturunkan dari induk kucing kepada anaknya yang menyebabkan ginjal membesar sehingga pada akhirnya mengakibatkan gagal ginjal. Kondisi ini diawali dengan munculnya kista pada ginjal kucing jenis Persia yang diturunkan dari salah satu atau kedua induknya. Kista mulai tumbuh saat kucing Persia berusia 3 hingga 10 tahun Gejala klinis
Gejala klinis berupa dehidrasi, adanya polidipsia,
poliuria dan nafsu makan menurun. Laporan kasus
Seorang klien pemilik kucing Hajime yang berumur ±9
tahun datang untuk memeriksakan kondisi kucingnya. Berdasarkan anamnesis yang diperoleh, kucing Hajime bertengkar dengan kucing lain, pada perineal terdapat luka dan infeksi dan dilakukan operasi minor dan opname di sebuah klinik swasta. Setelah operasi keadaan kucing Hajime masih lemas. Gambar pemeriksaan radiografi
Gambar (kiri dan atas) Terlihat ginjal yang membesar dengan
lebar yang diukur tiga kali lipat lebar vertebra lumbal kedua. Renal tuberculosis Selain tuberkulosis pada paru-paru, saluran ginjal merupakan lokasi infeksi yang paling sering terserang tbc, biasanya disebabkan penyebaran hematogen baik dari tuberkulosis paru maupun tulang. Setiap bagian dari saluran ginjal dapat terkena. Sekitar 15% dari hewan dengan tuberkulosis paru aktif akan mengalami tuberkulosis ginjal. Patofisiolgi Pada awalnya, bagian ginjal yang terinfeksi adalah korteks dan medularenalis. Kerusakan jaringannya bersifat progresif. Infeksi dapat menyebar melalui mukosa ke saluran kemih. Infeksi pada ureter dapat menyebabkan striktur. Striktur akan menyebabkan obstruksi. Suplai darah pada jaringan ginjal dapat terganggu karena kerusakan jaringan oleh gumpalan tuberkel. Terganggunya suplai darah dapat menyebabkan iskemia. TB ekstra paru dapat menular, tapi penularannya tidak seperti TB paru yang melalui kontak langsung lewat udara yang tercemar bakteri tuberkulosis. TB ekstra paru menular melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya penularan terjadi melalui transfusi darah. Gejala Klinis Anorexia Berat badan menurun Demam yang bersifat intermintent Pasien juga dapat mengalami hematuria. Disuria Pemeriksaan urin menunjukan Pyuria Radiografi
(A) Radiografi menunjukan pola kalsifikasi lobar klasik,
yang merupakan patognomonik tuberkulosis ginjal tahap akhir. Radiografi
Gambar radiografi ginjal menunjukan adanya kalsifikasi
(radio opaque) di wilayah ginjal bagian kanan. Penanganan
Penanganan menggunakan obat-obatan memang sangat
penting, namun meskipun ada pengobatan, kalsifikasi tetap akan terus berlangsung hingga mencapai tingkat kerusakan yang lebih tinggi. Tingkat kerusakan ginjal dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk dilakukan Nephrectomy. Feline Lower Urinary Tract Disease Feline Lower Urinary Tract Disease juga dikenal dengan istilah Feline urologi Syndrome (FUS) bisa di akibatkan karena obtruksi persial atau komplit sampai penyumbatan urethra Anamnesa
Seekor kucing dengan berat 3 kg dibawa ke klinik hewan dengan
gejala nafsu makan menurun, sukar kucing, ketegangan parah saat kucing urinasi , jumlah urin yang keluar sedikit dan keluar darah Gejala klinis Kesulitan urinasi (disuria). Biasanya urinasi dalamnwaktu lama hanya mengeluarkan urin dalam jumlah sedikit, kucing merejang saat buang air kecil. Sering menjilat daerah genital. Terkadang terdapat darah pada urin (haematuria) Pada keadaan yang serius hewan tidak bisa urinasi dan dapat menunjukan gejala muntah, kelemahan serta perut menegang dan sakit Hasil X ray bagian abdomen yang mengalami flutd dimana terlihat ukuran pembesaran pada ukuran vesika urinaria (kiri) karena tidak dapat urinasi dan bandingkan dengan hasil x ray bagian normal (kanan).