Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR ILMU POLITIK

STIA INDRAGIRI
UNIVERSITAS TERBUKA
ILMU PEMERINTAHAN FISIP UIR
Apakah politik itu kejam?

Revolusi Kebudayaan
Mao Tse Tung, anti Liberal
(AS Sentris)

Orde Baru
Soeharto, mengharamkan
Komunisme di Indonesia dll
Apakah politik juga disebut
kejam jika :

+ Menaikkan gaji guru?


+ Menaikkan UMR buruh?
+ Cuti haid bagi TKW? dll
Politik adalah proses
pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan
antara berbagai definisi yang
berbeda mengenai hakikat politik
yang dikenal dalam ilmu politik.
• Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
• Di samping itu politik juga dapat ditilik dari
sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
• politik adalah usaha yang ditempuh warga
negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
• politik adalah hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan dan negara
• politik merupakan kegiatan yang diarahkan
untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
• politik adalah segala sesuatu tentang proses
perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik
Dalam konteks memahami
politik perlu dipahami
beberapa kunci, antara lain:
kekuasaan politik, legitimasi,
sistem politik, perilaku politik,
partisipasi politik, proses
politik, dan juga tidak kalah
pentingnya untuk mengetahui
seluk beluk tentang partai
politik.
• KEKUASAAN

• Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok


untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok
lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam
Budiardjo,2002) Kekuasaan merupakan kemampuan
mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku
sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan
Surbakti,1992).

• Di negara demokrasi, dimana kekuasaan adalah ditangan


rakyat, maka jalan menuju kekuasaan selain melalui jalur
birokrasi biasanya ditempuh melalui jalur partai politik.
Partai partai politik berusaha untuk merebut konstituen
dalam masa pemilu. Partai politik selanjutnya mengirimkan
calon anggota untuk mewakili partainya dalam lembaga
legislatif. Dalam pemilihan umum legislatif secara langsung
seperti yang terjadi di Indonesia dalam Pemilu 2004 maka
calon anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat.
• Kekuasaan cenderung korup
adalah ungkapan yang sering kita
dengar, atau dalam bahasa
Inggrisnya adalah Power tends
to corrupct. Apa benar??
Memang belum tentu benar, tetapi
ungkapan tersebut tentu telah
melalui penelitian dan pengalaman
bertahun tahun.
• NEGARA

• Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang


kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial
maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut.

• Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang


berbeda dengan bentuk organisasi lain terutama karena
hak negara untuk mencabut nyawa seseorang. Untuk
dapat menjadi suatu negara maka harus ada rakyat,
yaitu sejumlah orang yang menerima keberadaan
organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah
adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada.
Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan,
yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada
wilayah tempat negara itu berada.
• Keberadaan negara,seperti organisasi
secara umum, adalah untuk memudahkan
anggotanya (rakyat) mencapai tujuan
bersama atau cita-citanya. Keinginan
bersama ini dirumuskan dalam suatu
dokumen yang disebut sebagai Konstitusi,
termasuk didalamnya nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai
anggota negara. Sebagai dokumen yang
mencantumkan cita-cita bersama,
maksud didirikannya negara Konstitusi
merupakan dokumen hukum tertinggi
pada suatu negara. Karenanya dia juga
mengatur bagaimana negara dikelola.
Konstitusi di Indonesia disebut sebagai
Undang-Undang Dasar.
• Dalam bentuk modern negara terkait erat
dengan keinginan rakyat untuk mencapai
kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang
demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan
negara dengan rakyat adalah pelayanan publik,
yakni pelayanan yang diberikan negara pada
rakyat. Terutama sesungguhnya adalah
bagaimana negara memberi pelayanan kepada
rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan
paling dasar adalah pemberian rasa aman.
Negara menjalankan fungsi pelayanan
keamanan bagi seluruh rakyat bila semua
rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam
kehidupannya. Dalam perkembangannya
banyak negara memiliki kerajang layanan yang
berbeda bagi warganya.
• Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat
seluruh warga negara, atau hukum, baik yang
merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas
dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap
perkembangan jaman atau keinginan masyatakat, semua
kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang.
Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan
Undang Undang haruslah dilakuakan secara demokratis,
yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam
pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu.
Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang
yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam
suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi
kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis
pula.
• Negara terkecil di dunia adalah Vatikan dengan luas 0,04
km2 kemudian diikuti oleh Monako seluas 1,95 km2,
Nauru seluas 21 km2, Tuvalu seluas 26 km2 dan San
Marino seluas 61 km2.
• Pengertian Negara Menurut Para
Ahli

• George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan
dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.

• George Wilhelm Friedrich Hegel


Negara merupakan organisasi
kesusilaan yang muncul sebagai
sintesis dari kemerdekaan individual
dan kemerdekaan universal
• Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.

• Roger F. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.

• Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang
sama.

• Prof. Mr. Soenarko


Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai
daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
• Kekuasaan politik

• Menguraikan konsep kekuasaan politik kita


perlu melihat pada kedua elemennya, yakni
kekuasaan dari akar kata kuasa dan politik yang
berasal dari bahasa Yunani Politeia (berarti kiat
memimpin kota (polis)). Sedangkan kuasa dan
kekuasaan kerapa dikaitkan dengan kemampuan
untuk membuat gerak yang tanpa kehadiran
kuasa (kekuasaan) tidak akan terjadi, misalnya
kita bisa menyuruh adik kita berdiri yang tak akan
dia lakukan tanpa perintah kita (untuk saat itu)
maka kita memiliki kekuasaan atas adik kita.
Kekuasaan politik dengan demikian adalah
kemampuan untuk membuat masyarakat dan
negara membuat keputusan yang tanpa kehadiran
kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh
mereka.
• Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai
politik bisa mengorganisasi sehingga berbagai badan
negara yang relevan misalnya membuat aturan yang
melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara
maka mereka mempunyai kekuasaan politik.

• Variasi yang dekat dari kekuasaan politik adalah


kewenangan (authority), kemampuan untuk membuat
orang lain melakukan suatu hal dengan dasar hukum
atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa.
Seorang polisi yang bisa menghentian mobil di jalan
tidak berarti dia memiliki kekuasaan tetapi dia
memiliki kewenangan yang diperolehnya dari UU Lalu
Lintas, sehingga bila seorang pemegang kewenangan
melaksankan kewenangannya tidak sesuai dengan
mandat peraturan yang ia jalankan maka dia telah
menyalahgunakan wewenangnya, dan untuk itu dia
bisa dituntut dan dikenakan sanksi.
Sedangkan kekuasaan
politik, tidak berdasar dari
UU tetapi harus dilakukan
dalam kerangka hukum
yang berlaku sehingga bisa
tetap menjadi penggunaan
kekuasaan yang
konstitusional.
• Legitimasi

• Dalam Ilmu Politik, legitimasi diartikan seberapa jauh


masyarakat mau menerima dan mengakui kewenangan,
keputusan atau kebijakan yang diambil oleh seorang
pemimpin. Dalam konteks legitimasi, maka hubungan
antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpin lebih
ditentukan adalah keputusan masyarakat untuk menerima
atau menolak kebijakan yang diambil oleh sang pemimpin.

• Legitimasi dapat diperoleh dengan berbagai cara yang


dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara
simbolis, prosedural atau material(Ramlan Surbakti,
1992), sedangkan Max Weber mendefinisikan tiga sumber
untu memperoleh legitimasi adalah tradisional, karisma
dan legal/rasional.

• Dari cara dan sumber perolehan tersebut lahirlah beberapa


tipe legitimasi yaitu: legitimasi tradisional, legitimasi
ideologi, legitimasi kualitas pribadi, legitimasi prosedural
dan legitimasi instrumental
• Partisipasi politik

• Partisipasi secara harafiah berarti keikutsertaan,


dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada
keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik.
Keikutsertaan warga dalam proses politik tidaklah
hanya berarti warga mendukung keputusan atau
kebijakan yang telah digariskan oleh para
pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka
istilah yang tepat adalah mobilisasi politik.
Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam
segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak
pembuatan keputusan sampai dengan penilaian
keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta
dalam pelaksanaan keputusan.
• Konsep partisipasi politik ini menjadi sangat penting
dalam arus pemikiran deliberative democracy atau
demokrasi musawarah. Pemikiran demokrasi musyawarah
muncul antara lain terdorong oleh tingginya tingkat
apatisme politik di Barat yang terlihat dengan rendahnya
tingkat pemilih (hanya berkisar 50 - 60 %). Besarnya
kelompok yang tidak puas atau tidak merasa perlu
terlibat dalam proses politik perwakilan menghawatirkan
banyak pemikir Barat yang lalu datang dengan konsep
deliberative democracy.

• Di Indonesia saat ini penggunaan kata partisipasi (politik)


lebih sering mengacu pada dukungan yang diberikan
warga untuk pelaksanaan keputusan yang sudah dibuat
oleh para pemimpin politik dan pemerintahan. Misalnya
ungkapan pemimpin “Saya mengharapkan partispasi
masyarakat untuk menghemat BBM dengan membatasi
penggunaan listrik di rumah masihng-masing”. Sebaliknya
jarang kita mendengar ungkapan yang menempatkan
warga sebagai aktor utama pembuatan keputusan.
Dengan meilhat derajat partisipasi politik
warga dalam proses politik rejim atau
pemerintahan bisa dilihat dalam spektrum:
• Rejim otoriter - warga tidak tahu-menahu
tentang segala kebijakan dan keputusan
politik
• Rejim patrimonial - warga diberitahu
tentang keputusan politik yang telah dibuat
oleh para pemimpin, tanpa bisa
mempengaruhinya.
• Rejim partisipatif - warga bisa
mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh
para pemimpinnya.
• Rejim demokratis - warga merupakan aktor
utama pembuatan keputusan politik.
• Parpol Peserta Pemilu 1955
• Pemilu 1955 diikuti oleh 172 Parpol kontestan Pemilu.
Empat partai besar diantaranya yaitu: PNI (22,3 %),
Masyumi (20,9%), Nahdlatul Ulama (18,4%), dan PKI
(15,4%).

• Parpol Peserta Pemilu 1971


• Pemilu 1971 diikuti oleh sepuluh kontestan:
• Partai Katolik
• Partai Syarikat Islam Indonesia
• Partai Nahdlatul Ulama
• Partai Muslimin Indonesa
• Golongan Karya
• Partai Kristen Indonesia
• Partai Musyawarah Rakyat Banyak
• Partai Nasional Indonesia
• Partai Islam PERTI
• Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
• Parpol Peserta Pemilu 1977-
1997

• Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992,


dan 1997 diikuti oleh tiga kontestan
yang sama, yaitu:
• Partai Persatuan Pembangunan
• Golongan Karya
• Partai Demokrasi Indonesia
• Parpol peserta Pemilu 1999
• Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai politik, antara lain:
• Partai Indonesia Baru
• Partai Kristen Nasional Indonesia
• Partai Nasional Indonesia
• Partai Aliansi Demokrat Indonesia
• Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
• Partai Ummat Islam
• Partai Kebangkitan Umat
• Partai Masyumi Baru
• Partai Persatuan Pembangunan
• Partai Syarikat Islam indonesia
• Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
• Partai Abul Yatama
• Partai Kebangsaan Merdeka
• Partai Demokrasi Kasih Bangsa
• Partai Amanat Nasional
• Partai Rakyat Demokrat
• Partai Syarikat Islam Indonesia - 1905
• Partai Katolik Demokrat
• Partai Pilihan Rakyat
• Partai Rakyat Indonesia
• Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
• Partai Bulan Bintang
• Partai Solidaritas Pekerja
• Partai Keadilan
• Partai Nahdlatul Ummat
• Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis
• Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
• Partai Republik
• Partai Islam Demokrat
• Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen
• Partai Musyawarah Rakyat Banyak
• Partai Demokrasi Indonesia
• Partai Golongan Karya
• Partai Persatuan
• Partai Kebangkitan Bangsa
• Partai Uni Demokrasi Indonesia
• Partai Buruh Nasional
• Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
• Partai Daulat Rakyat
• Partai Cinta Damai
• Partai Keadilan dan Persatuan
• Partai Solidaritas Pekerja Seluruh
Indonesia
• Partai Nasional Bangsa Indonesia
• Partai Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia
• Partai Solidaritas Uni Nasional
Indonesia
• Partai Nasional Demokrat
• Partai Umat Muslimin Indonesia
• Partai Pekerja Indonesia

Anda mungkin juga menyukai