Anda di halaman 1dari 19

DETEKSI DINI

KANKER PARU

Dr. AFRIANI, SpP

Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran


Respirasi FK Unand/RSUP Dr. M Djamil Padang
DETEKSI DINI

Usaha untuk menemukan kanker yang masih dapat


disembuhkan

Kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal, belum
menimbulkan kerusakan yang berarti

Pada golongan masyarakat tertentu


Pada waktu tertentu
Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000
DETEKSI DINI

Sasaran
 Kelihatan sehat
 Asimptomatik
 Golongan Resiko
Tinggi (GRT)

Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000


TUJUAN DETEKSI DINI

Menemukan kanker dini

Mengurangi morbiditas

Mengurangi mortalitas
Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000
DASAR MENGADAKAN DETEKSI DINI

1 Perjalanan kanker  kanker in-situ  invasi


 lama

2 Umumnya datang pada stadium lanjut


 morbiditi & mortaliti 

3 Hasil pengobatan kanker stadium dini


 lebih baik dari stadium lanjut

Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000


4846

6690

Overal survival, expressed as median survival time (MST) and 5-year survival,
by clinical staging

J Thorax Oncol. 2007;2:706-714


FAKTOR KELAMBATAN

Kelambatan penderita
1. Merasa sehat 4. Rasa takut
2. Kurang perhatian pd diri sendiri 5. Tidak ada biaya
3. Tidak mengerti/kurang sadar bahaya 6. Keluarga tidak izin ke dokter
kanker
7. Jauh

Kelambatan dokter
1. Tidak memikirkan keluhan penderita kr kanker
2. Enggan mengadakan konsultasi / merujuk pasien
3. Belum “Cancer minded”

Kelambatan rumah sakit


1. Kurang tempat pemondokan di RS
2. Kurang sarana diagnostik dan terapi
3. Kurang tenaga ahli onkologi
Deteksi Dini Kanker Paru (Skrining)

Golongan Resiko Tinggi Bukan GRT dg gjl btk kr, ssk nps,
(GRT) btk drh, BB 

Foto toraks, sitologi sputum, & Diagnostik & terapi penyakit


bronkoskopi autoflouresen paru non kanker

Semua hsl (-) Ada hsl (+) Curiga kanker paru

Re-skrining Teruskan prosedur D/ Teruskan prosedur


4-6 bulan kanker paru diagnostik kanker paru

PDPI. Pedoman Penatalaksanaan Kanker Paru di Indonesia. 2011


• Laki-laki, usia > 40 tahun, perokok
• Paparan industri tertentu
• Disertai dengan satu atau lebih
gejala:
- batuk darah
- batuk kronik
- sesak napas
- nyeri dada
- BB 
ROKOK dan KANKER PARU

Faktor yang mempengaruhi

1. Derajat 2. Usia 3. Jenis 4. Dalam


merokok mulai rokok hisapan
merokok
DERAJAT MEROKOK

= Jumlah batang/hari
X jumlah tahun merokok
Indeks
Brinkman
• Ringan = 0 – 200
• Sedang = 201 – 600
• Berat = > 600

= Jumlah bungkus rokok/hari


X tahun merokok
Pack years
1 bungkus = 20 batang rokok
> 20 pack years  berat
KASUS

• Seorang laki-laki umur 69 tahun datang


berobat ke dokter keluarga dengan keluhan
batuk-batuk sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
perokok 12 batang/hari selama 20 tahun. Dan
sudah berhenti sejak 15 tahun yang lalu.
Sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan BTA
sputum, hasilnya negatif.
Apakah pasien ini termasuk GRT? Coba anda
jelaskan
KASUS

• Pada kasus diatas, dokter keluarga melakukan


pemeriksaan rontgen toraks dan disimpulkan adanya
perselubungan relatif homogen pada lapangan atas
paru kiri, batas tidak tegas. Dokter memberi
antibiotik broadspectrum selama 2 minggu, tapi
klinis tidak membaik. Dokter mendiagnosis pasien TB
paru BTA negatif dan memberi OAT. Setelah 2 bulan
OAT, pasien datang kontrol dengan klinis perburukan

Apa pendapat anda dengan kasus ini?


KASUS
PREVENSI

ETIOLOGI KANKER
PARU
PREVENSI

Pencegahan Primer
E
Mencegah bukan perokok
T
 perokok
I
O
L Pencegahan Sekunder
O
Menghentikan kebiasaan
G
merokok bagi perokok aktif
I
PREVENSI

Pengendalian lingkungan
E
- Mengurangi polusi
T
- Menggunakan alat pelindung diri
I
O
L Pencegahan polusi udara dalam ruangan
O
-Ventilasi yang baik
G
- Menghindari kontak langsung
I

Anda mungkin juga menyukai