Anda di halaman 1dari 60

Masalah Gangguan Jiwa pada

Anak dan Remaja

Moh. Roni Al
Pendahuluan

 Ggn jiwa pd anak dan remaja banyak terjadi tapi


pd umumnya tdk terdiagnosa dan pengobatannya
kurang adekuat
 Mslh kes. Jiwa tjd pd 15-22% anak dan remaja
 Anak2 dan remaja dengan masalah kesehatan jiwa
yang mendapat pengobatan jumlahnya <20%
 Di Amerika, masalah ggn jiwa pada anak terjadi
pada anak2 dari semua tingkatan sosial ekonomi
(Mohr, 2003)
2
TEORI PERKEMBANGAN
JIWA ANAK
 Teori perkembangan Fisio-biologis
 Teori perkembangan psikologis
 Teori perkembangan kognitif
 Teori perkembangan bahasa
 Teori perkembangan moral
 Teori psikologi ego

3
Keterampilan Kompetensi Ego Anak
1. Menjalin hub dekat yang penuh rasa percaya
 Apakah anak senang berteman dan bergaul?
 Apakah anak sering mengganggu teman?
 Apakah anak tidak tahu apa yang harus dikatakan ketika berkenalan
dengan seseorang?
2. Mengatasi perpisahan dan membuat keputusan yan mandiri
 Apakah anak tampak murung atau cemas ketika tidak bersama ibunya?
 Apakah anak tampak murung atau cemas jika merasa ada orang yang
tidak menyukainya?
 Jika murung, apakah ada yang dapat dilakukan oleh anak untuk
mengatasi perasaannya?

4
lanjutan
3. Membuat keputusan dan mengatasi konflik interpersonal bersama
 Ketika anak mempunyai masalah, apakah ia dapat memikirkan
beberapa cara penyelesaiannya?
 Apakah anak menjadi marah jika tidak mendapatkan keinginannya?
 Apakah orang lain mudah dibuat marah oleh anak tersebut?
4. Mengatasi frustrasi dan kejadian yang tidak menyenangkan
 Apakah anak akan merasa tidak enak jika ia menyinggung perasaan
orang lain?
 Apakah anak akan marah jika ada orang yang tidak menyetujui
keinginaanya?
 Apakah anak akan berhenti bermain jika kalah?

5
lanjutan
5. Mengatakan perasaan senang dan merasakan kesenangan
 Apakah anak merasa cemas tentang keadaan yad?
 Apakah anak tidak suka jika seseorang mengatakan hal yang baik
tentang dirinya?
 Apakah anak merasa senang jika berhasil melakukan sesuatu?
6. Mengatasi penundaan kepuasan
 Apakah anak meyakini bahwa tiap peraturan mempunyai
alasan yang dapat diterimanya?
 Apakah sulit bagi anak untuk jujur dan menganggap bahwa
berbohong merupakan satu-satunya cara yang harus
dilakukannya?
 Apakah anak akan marah bila ibunya tidak memberikan apa
yang diinginkannya?
6
lanjutan
8. Bersantai dan bermain
 Apakah ada sesuatu yang sangat suka dilakukan anak?
 Bisakah anak dengan mudah menyukai suatu kegiatan?
 Apakah anak senang duduk dengan santai sambil memikirkan
sesuatu?
9. Proses kognitif melalui kata2, simbol dan Image
 Apakah anak mengalami kesulitan untuk mengungkapkan
perasaannya pada orang lain?
 Apakah anak merasa seolah-olah ia tidak pernah tahu apa yang
akan terjadi?
 Apakah anak dapat mengidentifikasi kelebihan yang dimilikinya?

7
lanjutan
10. Membina perasaan adaptif terhadap arah dan tujuan
 Apakah anak merasa bahwa hidup mereka kelak akan lebih
baik?
 Apakah anak tidak tahu apa yang harus mereka lakukan jika
telah dewasa?
 Apakah anak merasa bersekolah merupakan hal yang penting
dan menganggap sekolah sebagai sesuatu yang memang harus
dilakukan?

8
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
ANAK DAN REMAJA

 Proses Keperawatan
 Pengkajian
 Data demografi, riwayat
kesehatan dan kebiasaan
 Status fisik
 Status mental/jiwa
 Riwayat personal dan keluarga
9
Perencanaan

 Memenuhi kebutuhan emosi


anak dan kebutuhan untuk
dihargai
 Mengurangi ketegangan pada
anak dan kebutuhan untuk
berperilaku defensif
 Membantu anak menjalin
hubungan positif dengan orang
lain
10
lanjutan
 Membantu mengembangkan identitas diri anak
 Memberikan kesempatan untuk menjalani
kembahli tahapan perkembangan terdahulu
yang belum terselesaikan secara tuntas
 Membantu anak berkomunikasi secara efektif
 Mencegah anak untuk menyakiti dirinya sendiri
dan orang lain
 Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
 Meningkatkan uji realitas yang sesuai
11
Implementasi
 Terapi bermain:
 Menguasaidan mengasimilasi kembali
pengalaman lalu yg tdk dpt dikendalikan
sebelumnya
 Berkomunikasi dg kebutuhan yg tdk disadari
 Berkomunikasi dengan orang lain
 Menggali dan mencoba belajar bgmn berhub
dg diri sendiri, dunia luar dan org lain
 Menyesuaikan tuntutan dan dorongan dari
dlm diri dg realitas 12
Implementasi
 Terapi keluarga
 Terapi kelompok
 Terapi individu
 Terapi psikofarmaka
 Pendidikan orang tua
 Terapi lingkungan
13
Evaluasi
 Perubahan perilaku anak
 Kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan dan berhub sosial
 Kemampuan menolong diri sendiri
 Respons terhadap peraturan dan rutinitas
 Status mental secar menyeluruh
 Koordinasi rencana pemulangan

14
Aplikasi Keperawatan Jiwa
pada Anak, antara lain:

Teraniaya
Tuna grahita
Perilaku Asosial

15
Keperawatan Jiwa pada
Remaja
 Masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa
 Usia remaja 12-18 tahun (Haber, Hoskins,
Leach &Sindelau, 1987)
 Usia remaja 12-20 th (Wilson
&Kneils,1988)
 Usia remaja 12-17 th (Indonesia?)

16
Landasan teoritis Keperawatan
Jiwa pada Remaja
 Teori Perkembangan:
 Sigmund Freud Kepribadian (Id, Ego, super ego)
 Erik Erikson perkembangan psikososial
 Sullivan interpersonal
 Teori Interaksi Humanistik
 Interaksi tahap perkembangan, faktor sosial budaya,
pengaruh keluarga & konflik psikodinamika yg
dimanifestasikan melalui perilaku

17
Fokus pertanyaan Aplikasi
Teori Interaksi Humanistik
 Apa arti perilaku/masalah bagi remaja?
 Apa yang dikatakan remaja tentang
perilakunya?
 Apadampak masalah ini pada remaja?
Apakah ini suatu mslh yg biasa terjd pd
kelompok usia remaja?
 Bagaimanaperubahan ini mempengaruhi
remaja dan hubungannya dengan orang lain?
18
lanjutan
 Apa tujuan yang dimiliki remaja dalam
waktu dekat dan yang akan datang?
 Apa kekuatan personal yang dimiliki
remaja untuk mengatasi masalah yg sdg
dihadapinya?
 Pertimbangan apa yang telah dibuat
(perawat&remaja) berkaitan dengan
faktor perkembangan, keluarga, biologis
atau sosial budaya?
19
Proses Keperawatan
 Pengkajian
 Cara pengumpulan data:
observasi&interpretasi perilaku
 Informasi tentang:
1. Perumbuhan&perkembangan
2. Keadaan biofisik (penyakit, kecelakaan)
3. Keadaan emosi (status mental: proses
berfikir, ide u/bunuh diri atau melukai org
lain)
20
lanjutan
4. Latar belakang sosial budaya
5. Penampilan kegiatan hidup sehari-hari
6. Pola penyelesaian masalah (denial, acting out,
menarik diri)
7. Pola interaksi (klg, teman sebaya)
8. Persepsi ttg kesehatannya
9. Tujuan kesehatan remaja
10. Lingkungan (fisik, emosi, ekologi)
11. Sumber materi dan nara sumber yg tersedia bagi
remaja (sahabat, keterlibatan di masyarakat)
21
Dalam berkomunikasi, perlu
diingat!
 Perasaan & konflik cenderung diekspresikan
melalui perilaku kasar daripada secara verbal
 Mempunyai bahasa mereka sendiri
 Kata-kata kotor sering diucapkan terutama
bagi yang terganggu
 Perhatikan perilaku, cara berpakaian dan
lingkungannya

22
Perencanaan & Implementasi
 Masalah utama remaja:
 Perilaku seksual
 Keinginan untuk bunuh diri
 Keinginan untuk lari dari rumah
 Perilaku anti sosial
 Perilaku mengancam
 Keterlibatan NAPZA
 Hypochondriasis
 Masalah diit/makan
 Takut sekolah

23
lanjutan

 Pendidikan pada remaja dan orang tua


 Terapi keluarga
 Terapi kelompok
 Terapi individu

 EVALUASI

24
Jenis Masalah Kesehatan Jiwa
Anak dan Remaja
A. Defisit Perhatian dan Ggn perilaku
disruptif
 Anak cenderung mudah tertarik untuk
melakukan sesuatu dan mudah pula
berpindah.
 Anak tidak mampu mengikuti pola
instruksi yang tertata dan sulit untuk
berkonsentrasi
1. Attention Defisit Hyperactivity Disorder
25

(ADHD)
B. Gangguan perkembangan
pervasif (perilaku, interaksi
sosial dan komunikasi
 Anak tidak mampu
memahami apa yang terjadi di
sekitarnya, bingung dan tidak
mampu mengerti apa yang
sedang terjadi
1. Retardasi mental
2. Autisme
3. Asperger syndrome (gg.
Sosialisasi dan komunikasi)
4. Ggn perkembangan
26
C. Gangguan Ansietas
 Anak merasa mudah cemas ketika
situasi sekitarnya membangkitkan rasa
takut, anak menunjukkan perubahan
fisik dengan tidak bisa tenang,
berkeringat dan peningkatan detak
jantung
1. Ggn obsesif-kompulsif
2. Ggn ansietas akibat perpisahan
3. Fobia 27

4. Ggn kecemasan umum


lanjutan

D. Ganggugan TIC
 Anak mengalami pergerakan yang tidak
dapat di kontrol
E. Ggn mood (j uveni le bi polar di sorder,
depr esi ber at)
F. Ggn penyalahgunaan zat
G. Ggn komuni kasi dan belaj ar
H. Gangguan eli mi nasi : Enur esi s
I. Gangguan Makan : buli mi a, anoreksi a
28
Tugas

 Bagi kelas menjadi beberapa kelompok, sesuai topik


 Buat Proses keperawatan untuk masing-masing topik:
 Definisi
 Etiologi
 Tanda dan Gejala
 Penatalaksanaan : keperawatan dan medis
 Asuhan keperawatan
 Pengkajian
 Diagnosa Keperawatan
 Intervensi
29
Attention Deficit Hyperactive
Disorders ( ADHD)

 Merupakan gangguan yang bersifat Destruktif.


 Dikarakteristikan oleh “acting out” behaviour.
 Biasanya mengacu kepada “externalizing disorders”.
 Sering terjadi pada anak usia sekolah.
 Laki-laki mempunyai kecenderungan 3 kali lebih beresiko dari
perempuan.

30
Definisi

ADHD = ggn perilaku kronik yang pada awalnya


muncul pada masa kanak2 dan ditandai dengan
hyperactivity, impulsivity dan/atau inattention
(Philips&Mersch, 2010)

24/10/20
PSIK UR 2010 31
18
Lanjutan

Gambaran Umum Subtipe ADHD


 Penelitian di USA  3 subtypes of ADHD are
menunjukkan 8%-10% anak described: (1) inattentive
didiagnosa ADHD. (ADD) (2) hyperactive and
impulsive, and (3) combined.
 ADHD terjadi 2-4x lebih
banyak pada anak laki2  Rata2 40%-50% dari anak2
dibanding anak perempuan ADHD (typically non-
(rasio laki2 : pr = 4:1 hyperactive) memiliki gejala
u/tipe hiperaktif vs.2:1 u/ menetap hingga usia dewasa
tipe inattentif)

32
Inattention

 Attention (perhatian) merupakan proses mental


yang komplek yang melibatkan kemampuan
untuk berkonsentrasi pada suatu aktivitas dan
berfokus pada aktivitas tersebut.
 Pada anak ADHD, kemampuan untuk
berkonsentrasi sangat kurang, sangat mudah
terdistraksi, memperlihatkan ketidakmampuan
untuk menyaring stimulasi dari luar.

33
Impulsivity

 Merupakan kecendrungan untuk bertindak


tergesa-gesa atau menurutkan kemauan
tanpa mempertimbangkan konsekwensinya
terlebih dahulu.
 Pada anak-anak dengan ADHD mengalami
gangguan untuk mempelajari suatu
konsekwensi dan cenderung mengambil
tindakan beresiko.
• .

34
Hyperactivity
 Merupakan pergerakan motorik yang cepat
yang dibuktikan kurangnya fase istirahat,
ketidakmampuan untuk diam dan level
pergerakan fisik dan verbal yang tinggi.
 Pada anak ADHD cenderung tidak bisa diam
dalam berbagai situasi dan overaktifitas.

35
Etiologi

 Penyebab ADHD belum didefinisikan secara


lengkap , 1 pendapat = terdapat perbedaan
foto otak pada indv penderita dan yg bukan
penderita, namun bbrp ahli menemukan tdk
terdapat perbedaan struktur otak baik pada
indv penderita maupun yang tidak.
 Secara umum etiologi ADHD dikelompokkan
menjadi 3:
1. Neurophatology
2. Genetic
3. Biochemical 36
Neurophatologi

 Hasil riset membuktikan bahwa Lobusfrontal


mempunyai peranan penting dalam
organisasi, rencana, perhatian dan
pengaturan aktivitas motorik serta tingkah
laku.
 Adanya lesi pada Lobusfrontal menyebabkan
seseorang menjadi overaktif, mudah sekali
terdistraksi dan kurangnya kemampuan untuk
sensitif terhadap lingkungan.
 Pada anak ADHD kemungkinan ditemukan lesi
pada Lobusfrontalnya
37
Genetik

 Genetik mempunyai peranan yang penting timbulnya


ADHD.
 Kembar 2 telur lebih beresiko terkena ADHD dari pada
kembar 1 telur.
 Jika 1 kembar identik didiagnosa ADHD, maka tdpt 92%
kemungkinan kembarannya didiagnosa sama.
 Pada kembar nonidentik, resikonya hanya 33%

38
Biochemical

 Teori membuktikan bahwa aliran darah ke otak


dan metabolisme glukosa sangat
mempengaruhi kerja otak.
 Pada anak ADHD, ditemukan pengurangan
aliran darah ke Striatum (Caudatum dan
Putamen) mengakibatkan pengurangan darah
ke aliran darah frontal
 studi pada hewan menunjukkan adanya
perbedaan kimiawi transmitter otak yang
terlibat dalam proses mengambil keputusan,
kontrol impuls, kesadaran, perencanaan dan
fleksibilitas mental.

39
Nursing Management

1. Pengkajian
Pada pengkajian anak dengan ADHD
akan didapatkan data anak terlihat
rentang perhatiannya pendek
overaktifitas, susah untuk diam dalam
jangka waktu yang panjang,
gangguan tidur, impulsive, kurang
disiplin, susah berinteraksi.
Medical history menunjukkan adanya
gangguan pada masa perinatal,
sering mengalami hospitalisasi, injury,
sering demam.
Yang perlu dikaji adalah situasi dalam
40
Lanjutan..

2. Nursing Diagnosis
a. Ketidak efektifan koping
b. defisit perawatan diri,
c. gangguan pola tidur,
d. kerusakan interaksi sosial,
e. gangguan peran,
f. ketidak efektifan koping keluarga.
41
Lanjutan…

3. Planning, Implementing and Interventions


a. Lakukan spesifik teknik terapi perilaku
kognitif, seperti ajarkan anak untuk lihat,
dengar, berhenti sebelum melakukan
sesuatu yang destruktif.
b. Setting suatu lingkungan dengan peraturan
yang jelas dan berikan aktifitas yang rutin
untuk makan, tidur dan bermain.
c. Berikan batasan yang jelas dengan
konsekwensi yang jelas terhadap suatu hal.
d. Gunakan kata-kata yang sedikit ketika
memberikan suatu instruksi.

42
Lanjutan…
e. Jaga lingkungan tetap tenang dengan
sedikit stimulus.
f. Bina komunikasi yang terapetik,
contohnya lakukan kontak mata sebelum
memberikan perintah dan suruh anak
untuk mengulang apa yang telah dia
dengar
g. Pekerjaan rumah seharusnya dilakukan
pada lingkungan yang tenang, jauh dari
stimulus.
h. Berikan reward kepada si anak atas
43
Gangguan Perilaku
(Conduct Disorder)
 Dicirikan dengan perilaku
berulang, disruptif dan adanya
kesengajaan u/tdk patuh, termsk
melanggar norma dan aturan
sosial
 Sbgn besar anak dg ggn ini
mengalami penyalahgunaan zat
atau ggn kepribadian antisosial
stlh berusia 18 th
 Contoh perilaku : mencuri,
berbohong, menggertak,
44
Ggn penyimpangan oposisi

 Bentuk ggn yg lbh ringan : perilaku yg kurang


ekstrim (tdk melanggar hak orla)
 Menunjukkan sikap menentang: kasar, marah,
berdebat/argumen, toleransi yg rendah thd
frustrasi, menggunakan minuman keras/zat
terlarang

45
RETARDASI MENTAL

 Fungsi intelektual secara signifikan berada di


bawah rata2 (<70)
 Keterbatasan terkait dalam 2 bid.keterampilan
atau lebih,mis: komunikasi, perawatan diri,
ADL, keterampilan sosial, pengarahan diri,
fungsi akademis
 Muncul sblm 18 th

46
AUTISME

 Dicirikan dg ggn nyata dlm interaksi sosial dan


komunikasi, serta aktifitas dan minat yg terbatas
 Gejala: respons kurang thd orla, menarik diri
dari hub. Sosial, kerusakan yg menonjol dalam
komunikasi, respons yg aneh thd lingkungan
(mis: tergantung pd benda mati, gerakan tubuh
yg berulang2)

47
Ggn Perkembangan Spesifik

 Keterlambatan perkembangan yg mengarah


pada kerusakan fungsional bidang2; mis:
membaca, aritmatika, bahasa dan artikulasi
verbal

48
Ggn Ansietas

 Sering tjd pd masa kanak2 atau remaja dan


berlanjut ke masa dewas
 Ggn ansietas akibat perpisahan: rasa takut
berpisah dari org yg terdekat, gejalanya=
menolak pergi ke sekolah, keluhan somatik,
khawatir adanya bahaya pada dirinya

49
Skizofrenia

 Pada anak2 jarang tjd dan sulit didiagnosis,


namun telah dijumpau bbrp perilaku: ggn
kognitif dan perilaku, menarik diri secara
sosial, ggn komunikasi
 Pd remaja merupakan hal yang umum dg
insiden yg sgt tinggi pd masa remaja akhir
 Gejala pd remaja mirip dg dewasa, awalnya:
perubahan ekstrim dlm perilaku, isolasi sosial,
penurunan prestasi akademik
50
Ggn Mood

 Ggn ini jarang tjd pd anak2 dan remaja


dibanding org dewasa
 Prevalensi 1 – 5 % ggn depresi
 Ggn bipolar (manik depresif) pd anak2 msh
kontroversial dan pada remaja diperkirakan
prevalensinya 1%
 Sering tidak terdeteksi krn mirip dgn
perubahan mood pd anak normal

51
lanjutan

 Sering terjadi bersamaan dengan ggn jiwa lain


spt kecemasan, perilaku disruptif atau ggn
penyalahgunaan obat dan dengan penyakit fisik
spt DM
 ggn mood pada anak : depresi, bipolar dan
distimia

52
Bunuh Diri
 Merupakan penyebab kematian ke-3 pd individu dlm rentang
usia 15 – 24 th
 Ggn mood merupakan faktor risiko u/bunuh diri
 Tanda bahaya bunuh diri pada remaja:
1. Menarik diri scr tiba2
2. Berperilaku keras atau sgt memberontak
3. Menyalahgunakan obat/alkohol
4. Scr tidak biasanya mengabaikan penampilan diri
5. Kualitas tugas sekolah menurun, membolos
6. Melarikan diri
7. Keletihan berlebihan dan keluhan somatik
8. Respons yg buruk thd pujian atau penghargaan
9. Petunjuk verbal, ancaman bunuh diri yg terang2 an 53

10. Membuang benda2 yg didapat sbg hadiah


Ggn penyalahgunaan Zat

 Lebih byk pd anak laki2 dibanding


perempuan
 Risiko terbesar pd usia 15 – 24 th
 Faktor risiko:
 Riwayat penyalah gunaan zat pd klg
 Disfungsi sistem klg
 Tekanan dari teman sebaya
 Upaya pemberontakan thd ortu
 HDR
tekanan yg kurang/berlebihan dari akademik
54
ETIOLOGI

A. FAKTOR PSIKOBIOLOGIK
1. Riwayat genetika dan klg
2. Abnormalitas struktur otak dan perub. Neurotransmitter
3. Pengaruh pada ms prenatal, mis: infeksi fetomaternal,
kurang perawatan, ibu yg menyalahgunakan zat, trauma
kelahiran
4. Penyakit fisik kronis atau kecacatan = kesulitan koping bg
anak

55
Lanjutan….

B. DINAMIKA KELUARGA
1. Penganiayaan anak : perkemb. Otak kurang adekuat
terutama otak kiri, perkembangan psikologis terganggu
2. Disfungsi sistem keluarga : kurangnya pengasuhan,
komunikasi buruk, koping inefektif dalam mengatasi
konflik dlm klg
3. Model peran yang buruk

56
Lanjutan…

C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Kemiskinan : perawatan prenatal tdk adekuat, nutrisi
buruk, kebut. kurang terpenuhi
2. Tunawisma : anak2 tunawisma memiliki berbagai kebut.
kesehatan yang mempengaruhi perkembangan emosi dan
psikologi mereka
3. Budaya keluarga : perilaku ortu yg berbeda dg budaya
sekitar dpt mengakibatkan anak kurang diterima oleh
teman sebayanya

57
PROSES KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
 Riwayat klg: genetik, peristiwa2 yg menimbulkan stress,
status kes.jiwa, riwayat mslh fisik dan psikologis dan
pengobatannya
 Pola pertumbuhan dan perkembangan anak
 Kaji respons perilaku
 Identifikasi bukti ggn kognitif
 Observasi adanya ggn mood
 Kaji kelebihan dan kekurangan sistem klg

58
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Koping keluarga tidak efektif


 Koping individu tidak efektif
 Hambatan komunikasi verbal
 Ggn pertumbuhan dan perkembangan
 Ggn konsep diri: harga diri rendah
 Isolasi sosial : menarik diri
 Ggn proses pikir
 Risiko kekerasan thd. diri sendiri dan orang
lain
59
Terima Kasih

60

Anda mungkin juga menyukai