• Gerakan pemuda Indonesia, sebenarnya telah dimulai sejak berdirinya Budi Utomo,
namun sejak kongresnya yang pertama perannya telah diambil oleh golongan tua
(kaum priayi dan pegawai negeri) sehingga para pemuda kecewa dan keluar dari
organisasi tersebut. Baru beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 7
Maret 1915 di Batavia berdiri Trikoro Dharmo oleh R. Satiman Wiryosanjoyo,
Kadarman, dan Sunardi. Trikoro Dharmo yang diketui oleh R. Satiman Wiryosanjoyo
merupakan oeganisasi pemuda yang pertama yang anggotanya terdiri atas para
siswa sekolah menengah berasal dari Jawa dan Madura.
TAMAN SISWA
• Sekembalinya dari tanah pengasingannya di
Negeri Belanda (1919), Suwardi Suryaningrat
menfokuskan perjuangannya dalam bidang
pendidikan. Pada tanggal 3 Juli 1922 Suwardi
Suryaningrat (lebih dikenal dengan nama Ki
Hajar Dewantara) berhasil mendirikan
perguruan Taman Siswa di Yogyakarta.
Dengan berdirinya Taman Siswa, Suwardi
Suryaningrat memulai gerakan baru bukan
lagi dalam bidang politik melainkan bidang
pendidikan, yakni mendidik angkatan muda
dengan jiwa kebangsaan Indonesia
berdasarkan akar budaya bangsa.
• Sekolah Taman Siswa dijadikan sarana untuk
menyampaikan ideologi nasionalisme
kebudayaan, perkembangan politik, dan juga
digunakan untuk mendidik calon-calon
pemimpin bangsa yang akan datang.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)
• Benih-benih paham Marxis dibawa masuk ke Indonesia
oleh seorang Belanda yang bernama H.J.F.M. Sneevliet.
Atas dasar Marxisme inilah kemudian pada tanggal 9
Mei 1914 di Semarang, Sneevliet bersama-sama
dengan J.A. Brandsteder, H.W. Dekker, dan P. Bersgma
berhasil mendirikan Indische Sociaal Democratische
Vereeniging (ISDV). Ternyata ISDV tidak dapat
berkembang sehingga Sneevliet melakukan infiltrasi
(penyusupan) kader-kadernya ke dalam tubuh SI
dengan menjadikan anggota-anggota ISDV sebagai
anggota SI, dan sebaliknya anggota-anggota SI menjadi
anggota ISDV.
• Pada tanggal 23 Mei 1923 ISDV diubah menjadi Partai
Komunis Hindia dan selanjutnya pada bulan Desember
1920 menjadi Partai Komunis Indonesia. (PKI). Susunan
pengurus PKI , antara lain Semaun (ketua), Darsono
(wakil ketua), Bersgma (sekretaris), dan Dekker
(bendahara).
Partai Nasional Indonesia (PNI)
• Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan
oleh Ir. Soekarno pada tahun 1925 telah
mendorong para pemimpin lainnya untuk
mendirikan partai politik, yakni Partai Nasional
Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada
tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni dr.
Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr.
Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir.
Soekarno sebagai ketuanya. Kebanyakan dari
mereka adalah mantan anggota Perhimpunan
Indonesia di Negeri Belanda yang baru kembali
ke tanah air.
DAMPAK
Dampak Positif :
• Salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari nasionalisme adalah adanya rasa
memiliki, dengan kata lain ketika seseorang/satu pihak merasa sebagai sebuah bagian
dari suatu bangsa atau negara. Rasa memiliki ini mampu memperkokoh kesatuan di
dalam suatu bangsa/negara. Selain itu nasionalisme juga berdampak besar terhadap
perkembangan kesenian, olahraga, literatur, bahasa, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-
aspek tersebut merupakan cerminan dari identitas yang dimiliki oleh tiap bangsa.
Dampak Negatif :
• Dampak negatif yang ditimbulkan dari nasionalisme adalah munculnya xenophobia dan
chauvinisme.
• Xenophobia adalah kecenderungan seseorang/suatu pihak untuk membenci kebudayaan
bangsa lain.
• Sedangkan chauvinisme adalah paham yang mengagungkan bangsa/negaranya sendiri
dan memandang rendah bangsa/negara lainnya.
TOKOH
Dr.Soetomo
• Beliau lahir di Nganjuk, 30 Juli 1888. Lalu beliau
masuk STOVIA pada tahun 1903. Pada tahun
1908, beliau bersama beberapa mahasiswa
mendirikan Budi Utomo. Tahun 1930, beliau
mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada
tahun 1935, beliau mendirikan Partai Indonesia
Raya yang menjadi wadah perjuangannya
merintis kemerdekaan
Dr. Cipto Mangunkusumo
• Beliau merupakan dokter profesional yang
cenderung lebih dikenal sebagai tokoh pergerakan
nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan
Douwes Dekker, beliau mendirikan partai politik
Nationale Indische Partij. Pada awalnya Dr. Cipto
Mangunkusumo bergerak sebagai dokter
pemerintahan dibawah Belanda. Namun karena
beberapa tulisannya dalam De Express yang
cenderung mengkritik kekejaman pemerintahan
Belanda, akhirnya beliau diberhentikan sebagai
dokter pemerintahan. Hal tersebut membuat
beliau semakin intens melakukan perjuangan,
dengan sepenuh hati memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
Douwes Dekker
• Beliau mendirikan Nationale Indische Partij pada tahun
1912 yang merupakan sebuah partai politik. Menilai Budi
Utomo terbatas pada bidang kebudayaan saja, maka
Douwes Dekker mendirikan sebuah partai politik. Ernest
François Eugène Douwes Dekker masih terhitung saudara
dengan pengarang buku Max Haveelar, Eduard Douwes
Dekker. Douwes Dekker sendiri yang tidak sepenuhnya
berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan
raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia.
National Indische Partij pun aktif dalam berbagai
organisasi internasional, seperti Liga Penentang
Imperialisme dan Penindasan, serta Liga Demokrasi
Internasional untuk menarik perhatian dunia
internasional. Douwes Dekker mencurahkan pikiran dan
tenaganya demi memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
Wahid Hasyim
• Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor
dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah
memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik
dalam hal Agama maupun kehidupan di
masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim bergabung
dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat
sebagai ketua NU. Perkembangan NU sebagai
organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas
dari peranannya.
Ki Hajar Dewantara
• Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas
Suwardi Suryaningrat. Bersama dengan Danudirja
Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto
Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij.
Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga
Serangkai. Indische Partij menuntut kemerdekaan
Indonesia. Beliau juga mendirikan Perguruan
Taman Siswa. Perguruan ini mengajarkan kepada
siswanya sifat kebangsaan. Karena peranannya
sangat besar dalam dunia pendidikan, Ki Hajar
Dewantara diberi julukan sebagai Bapak
Pendidikan Nasional.
SUMBER
• http://www.tugassekolah.com/2016/02/kronologi-sejarah-lahirnya-nasionalisme-indo
nesia.html
• http://kakdiah.blogspot.co.id/2013/02/lahirnya-nasionalisme-di-indonesia.html
• https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Indonesia#Faktor_dari_dalam_.28internal
.29
• http://www.materisma.com/2014/01/organisasi-pergerakan-nasional-budi.html
• http://fkhnissaa.weebly.com/blog/tokoh-tokoh-pergerakan-nasional
• https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UT
F-8#q=tokoh+nasionalisme+indonesia