Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2
• Standar pemeriksaan merupakan
patokan untuk melakukan pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara
• BPK menyusun standar pemeriksaan
pertama kali pada tahun 1995 yang
disebut SAP
• Pada tahun 2007, BPK menyusun
standar pemeriksaan dengan nama
SPKN
• SPKN 2007 disempurnakan menjadi
Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017
3
Perkembangan pada tingkat organisasi Badan Pemeriksa
menerbitkan
INTOSAI ISSAI
mengadopsi
menerbitkan
ISA IFAC
4
Kesejahteraan
masyarakat Indonesia
Hasil Pemeriksaan
Berkualitas
SPKN
5
Standar
Pemeriksaan
6
Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara merupakan salah satu unsur penting
dalam rangka terciptanya akuntabilitas publik. Tujuan
SPKN adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para
pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.
7
Jenis-jenis Pemeriksaan BPK
8
Jenis-Jenis Opini Audit
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
LK telah disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material dan informasi
keuangan dalam LK dapat diandalkan
Tidak Wajar
LK tidak disajikan & diungkapkan secara wajar dalam segala hal yang material, sehingga
informasi keuangan dalam LK tidak dapat diandalkan
10
Pemeriksa harus memenuhi beberapa
tanggung jawab:
• Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk
memenuhi tujuan pemeriksaan
• Mengambil keputusan yang konsisten dengan
kepentingan publik dalam melakukan pemeriksaan
• Mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik
• Pelayanan dan kepercayaan publik harus lebih
diutamakan di atas kepentingan pribadi
• Harus obyektif dan bebas dari benturan kepentingan
• Menggunakan pertimbangan profesional dalam
menetapkan lingkup dan metodologi, pengujian dan
prosedur, melaksanakan pemeriksaan, dan melaporkan
hasilnya
• Membantu manajemen dan para pengguna LHP lainnya
untuk memahami tanggung jawab pemeriksa
11
Organisasi pemeriksa memiliki
tanggung jawab untuk meyakinkan
bahwa:
• Independensi dan obyektivitas dipertahankan dalam
seluruh tahap pemeriksaan
• Pertimbangan profesional digunakan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan dan
pelaporan hasil pemeriksaan
• Pemeriksaan dilakukan oleh personil yang mempunyai
kompetensi profesional dan secara kolektif mempunyai
keahlian dan pengetahuan yang memadai
• Peer-review yang independen dilaksanakan secara
periodik dan meghasilkan suatu pernyataan.
12
Perbandingan
SPKN dengan
SPAP/ISA
13
SPAP : Standar profesional yg diterbitkan
IAPI yang digunakan oleh akuntan
publik dalam melakukan
pemeriksaan atas entitas swasta
(diluar keuangan negara).
Pengendalian Diatur secara khusus dalam suatu kumpulan standar Hanya sedikit disinggung dalam standar umum
Mutu tersendiri
Standar Pada standar auditing dalam SPAP standar pelaksanaan a. adanya perencanaan dan supervisi
pelaksanaan meliputi : b. pemahaman atas SPI
a. adanya perencanaan dan supervise c. perolehan bukti yang kompeten
b. Pemahaman atas SPI d. pengkomunikasian infomasi oleh pemeriksa
c. Perolehan bukti yang kompeten e. pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya
f. merancang pemeriksaan untuk mendeteksi adanya penyimpangan,
kecurangan dan ketidakpatutan
g. pengembangan temuan
h. pendokumentasian proses pemeriksaan
17
SPKN mengadopsi standar pelaksanaan yang terdapat pada standar auditing SPAP dengan memberikan beberapa tambahan
Lanj...
Kriteria SPAP SPKN
Standar Pada standar auditing SPAP standar a. Pengungkapan prinsip akuntansi yang digunakan
Pelaporan pelaporannya adalah : b. Pengungkapan atas penerapan prnsip akuntansi yang
a. Pengungkapan prinsip akuntansi yang digunakan digunakan
b. Pengungkapan atas penerapan prnsip akuntansi c. Pengungkapan informatif atas laporan yang diperiksa
yang digunakan harus memadai
c. Pengungkapan informatif atas laporan yang d. Pernyataan pemeriksa atas keseluruhan hasil pemeriksaan
diperiksa harus memadai e. Peryataan kepatuhan terhadap standar pemeriksaan
Pernyataan pemeriksa atas keseluruhan hasil f. Pelaporan tentang kepatuhan terhadap Undang Undang
pemeriksaan g. Pelaporan kondisi SPI obyek pemeriksaan
h. Pelaporan Tanggapan dari Pejabat yang
bertanggungjawab
i. Pelaporan mengenai informasi rahasia
j. Penerbitan dan Pendistribusian laporan
SPKN mengadopsi standar pelaporan dalam standar auditing dalam SPAP dengan memberikan beberapa tambahan
18
2. Perbandingan dalam Isi
Kompetensi Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang Pemeriksa secara kolektif harus memiliki kecakapan
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup profesional yang memadai untuk melaksanakan
sebagai auditor. tugas pemeriksaan
Independensi Dalam semua hal yang berhubungan Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan
dengan perikatan, independensi dalam sikap mental pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa,
harus dipertahankan oleh auditor. harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari
gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang
dapat mempengaruhi independensinya
Kemahiran Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan
Profesional auditor wajib menggunakan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa wajib
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama menggunakan kemahiran profesionalnya secara
cermat dan seksama
19
Lanj...
Perencanaan dan Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya
Supervisi dan jika digunakan tenaga asisten harus disupervisi dan jika digunakan tenaga asisten harus disupervisi
dengan semestinya. dengan semestinya.
Pemahaman Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern
Pengendalian harus diperoleh untuk merencanakan audit dan harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
Intern menentukan sifat dan lingkup pengujian yang akan menentukan sifat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan. dilakukan. 20
Lanj...
21
Lanj...
23
• PSP 03 Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan
Pernyataan Penyajian Laporan audit harus menyatakan Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan
Sesuai PABU apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau
sesuai dengan prinsip akuntansi yang
prinsip akuntansi yang lain yang berlaku secara komprehensif.
berlaku umum di Indonesia atau
prinsip akuntansi yang lain yang
berlaku secara komprehensif.
Pengungkapan Laporan auditor harus menunjukkan, Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan
Inkonsistensi jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
Penerapan PABU prinsip akuntansi dalam penyusunan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
laporan keuangan periode berjalan sebelumnya.
dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam
periode sebelumnya.
• Lanj……
Pengungkapan Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
Kecukupan Informasi harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
dalam laporan audit. audit.
Opini • Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan • Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
pendapat mengenai laporan keuangan secara mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
demikian tidak dapat diberikan. • Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka
•Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat alasannya harus dinyatakan.
diberikan maka alasannya harus dinyatakan. • Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan,
• Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat
yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang tanggung jawab yang dipikul auditor.
dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
yang dipikul auditor.
• Lanj……
PERENCANAAN
SUPERVISI
BUKTI PEMERIKSAAN
DOKUMENTASI PEMERIKSAAN
PSP 04.01
PERENCANAAN
BENTUK LAPORAN
ISI LAPORAN
DISTRIBUSI LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KINERJA
TEMUAN-TEMUAN
PROSES
MENYIMPULKAN
SIMPULAN
PROSES PENENTUAN
REKOMENDASI
REKOMENDASI
PSP 05.02
ISI LAPORAN
Pernyataan pemeriksaan dilakukan sesuai SPKN
Umum (tujuan, lingkup, metodologi)
Temuan (harus mengungkap kelemahan SPI signifikan, penyimpangan dari peraturan, dan
kecurangan, jika ada)
Simpulan (Jawaban atas pemcapaian tujuan pemeriksaan)
Rekomendasi (harus memberi rekomendasi perbaikan kinerja)
Tanggapan dari pejabat yg bertanggung jawab
Hal yang memerlukan penelahan lebih lanjut
Informasi Rahasia
PEMERIKSAAN
DENGAN
TUJUAN TERTENTU
PELAKSANAAN 7 PELAPORAN
6 PEMERIKSAAN DENGAN
TUJUAN TERTENTU
PEMERIKSAAN DENGAN
TUJUAN TERTENTU
PSP 06
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN TUJUAN TERTENTU
KOMUNIKASI PEMERIKSA
PERENCANAAN & SUPERVISI
PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN
SEBELUMNYA
BUKTI
PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN
DETEKSI KETIDAKPATUHAN
DOKUMENTASI PEMERIKSAAN
PSP 07
PELAPORAN PEMERIKSAAN TUJUAN TERTENTU
ISA VS SPKN
T UJUAN
TANGGUNG JAWARB
AUDITOR
35
Pembahasan Artikel
36
Analisis Perbandingan SPAP, IAS, dan SPKN
(Maylia Pramono Sari)
Latar Belakang
• Dalam rangka mewujudkan good governance pada sektor
privat telah terdapat pedoman pengelolaan keuangan yaitu
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan pedoman auditnya
adalah Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Pertimbangan profesional digunakan dalam perencanaan dan
pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan
38
Hasil Penelitian
39
Standar yang diterbitkan IAASB
terbagi dalam 3 kategori:
42
ARTIKEL 2
Status Quo Of International Financial Reporting
Standards And International Standards On Auditing:
A Research On The Accounting Professionals In Konya
Penulis : Raif Parlakkaya, Halil Akmese, dan Kadriye Alev Akmese
Tahun : 2014
• LATAR BELAKANG
• Setelah upaya dan pencapaian harmonisasi dan konvergensi yang
berkaitan dengan standar akuntansi, struktur nasional dan
internasional di seluruh dunia mempercepat upaya mereka terkait
dengan konsensus tentang Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) dan Standar Internasional tentang Audit (ISA).
43
TUJUAN PENELITIAN METODE PENELITIAN
• Tujuan utama dari penelitian ini adalah • Penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuesioner
untuk menyelidiki situasi saat ini di Konya, penelitian yang disiapkan dan diterapkan untuk 100
Turki sehubungan dengan IFRS dan ISA, responden.
yang dilakukan pada Profesional akuntansi • Total jumlah tanggapan yang dapat dihitung untuk
dari berbagai organisasi dengan berbagai penelitian adalah 66.
tingkat pendidikan dan pengalaman untuk • Sampel penelitian dipilih secara proporsional untuk
mencerminkan kesadaran dan persepsi akuntansi profesional yaitu pemegang buku, akuntan,
IFRS dan ISA dan akuntan publik bersertifikat; yang lebih besar dengan
total semua jenis profesional akuntansi di Konya.
44
HASIL PENELITIAN
45
• Kesimpulan
• Dua pertiga dari responden tertarik IFRS dan ISA dan memiliki pengetahuan dengan tingkat membedakan.
• Tapi responden dengan pemadam pengetahuan adalah 7,6% sehubungan dengan SAK dan 3% sehubungan dengan
ISA.
• Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat akuntan yang memenuhi syarat untuk menerapkan dan mengelola baru-
baru ini memperkenalkan SAK dan ISA sangat terbatas.
• Para Responden memantau dan berusaha untuk terus mengikuti perkembangan terbaru tentang isu-isu ini dengan
meningkatnya minat; yang berarti bahwa SAK dan ISA semakin penting dengan setiap hari antara profesional
akuntansi di Konya.