Anda di halaman 1dari 39

Journal Reading

Ultraviolet Light Induced Generation of


Reactive Oxygen Species

Pembimbng dr. Hj. Pasid Harlisa Sp.KK


Oleh: Widiyaningsih 30101307099
IDENTITAS JURNAL

• Ultraviolet Light Induced Generation of


Judul
Reactive Oxygen Species

Penulis • T.L. de Jager, A.E. Cockrell, and S.S. Du Plessis

Penerbit • Springer International Publishing

Tahun terbit • 2017


Paparan UV
Abstrak
Pemberntukan
ROS

Ketidakseimbangan
ROS dan Antioksidan

Stress
oksidatif

Kerusakan
seluler
2.1 Pendahuluan
 Jumlah paparan radiasi UV yang sesuai memiliki efek menguntungkan, 
sintesis vitamin D

 Paparan UV berlebihan  sejumlah efek kesehatan (misalnya kanker kulit,


melanoma maligna)

 ROS adalah radikal bebas dan dapat didefinisikan sebagai spesies kimia yang
tidak stabil yang memiliki elektron yang tidak berpasangan

 pembentukan ROS melebihi mekanisme pertahanan antioksidan tubuh, maka


stres oksidatif dapat berkembang. Stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan
seluler (misalnya peroksidasi lipid dan fragmentasi DNA), apoptosis dan
kematian sel

 Peningkatan dramatis chlorofluorocarbons (CFC),  hilangnya ozon stratosfer.


 peningkatan tingkat radiasi UVC khusus yang mencapai permukaan bumi
(yang sebenarnya tidak bisa)  peningkatan beban kesehatan manusia
2.2 Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet adalah bagian dari spektrum emisi matahari yang jatuh di antara spektrum radiasi
elektromagnetik sinar-X dan cahaya tampak dengan panjang gelombang mulai dari 100 nm hingga 400 nm

1. 320–400 nm:
2. Untuk produksi Vitamin D
UVA 3. over exposure  pengerasan epidermis, penekanan sistem kekebalan tubuh katarak.
4. banyak digunakan dalam industri kosmetik (sunbeds atau tanning booth)

1. 290–320 nm: UVB adalah

UV 2. faktor kunci dalam kerusakan fotokimia pada DNA seluler


UVB 3. untuk produksi Vitamin D pada manusia,
4. paparan berlebihan  kulit terbakar, katarak serta inisiasi proses karsinogenik

1. 220-290 nm, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer


UVC 2. UVC untuk membunuh mikroba.
3. luka bakar kornea dan Snow blindes ,
Global Solar UV Index (UVI)

memberikan gambaran tentang tingkat radiasi UV


matahari di permukaan Bumi

 Untuk menentukan risiko kerusakan sinar UV pada


kulit dan mata saat terkena radiasi UV matahari

UVI disajikan biasanya sebagai tingkat radiasi UV


maksimum pada hari tertentu, yang terjadi sekitar
matahari siang hari.
2.3 Sumber Sinar UV

Sumber Sinar
UV

Sumber
outdoor
buatan

Pencahayaan:
Industri /
Fototerapi Medical Lampu
komersial
fluoresen
2.4 Paparan Jaringan Terhadap UV

Jumlah
Produksi
Warna kulit produksi
vitamin D
melanin

Makin
Melanin Produksi
gelap UVB <<<
>>> Vit D <<<
kulit
2.5 UV Light Induced
Reactive Oxygen Species

kulit manusia rentan terhadap paparan sinar UV terus menerus


Sintesis melanin dirangsang oleh
1. paparan sinar matahari
2. sumber buatan
3. peradangan  hiperpigmentasi setelah peradangan.
 Dengan demikian Epidermal melanosit rentan terhadap ROS yang
diinduksi melalui paparan sinar matahari yang berlebihan
Apakah Spesies Oksigen
Reaktif (ROS) ?
 Radikal bebas = molekul yang mengandung
satu atau lebih elektron tak berpasangan
dalam orbital elektronnya

 ROS secara konstitutif diproduksi di dalam


tubuh dan sumber-sumber ROS dapat
bersifat eksogen atau endogen
Endogen ROS
 Reaksi yang terjadi di ETC mitokondria
 Diproduksi oleh mitokondria terdiri dari reaksi redoks.
dalam sel,  Reaksi melibatkan pertukaran dan
 Porsi oksigen terbesar berkurang pergerakan elektron, dengan enzim
pada rantai transpor elektron cytochrome oxidase menjadi satu-
(ETC). satunya enzim yang terlibat dalam
reaksi yang menggunakan oksigen.
 sekitar 5% oksigen dikurangi oleh  Telah ditemukan bahwa reaksi redoks
jalur univalen sehingga mengarah pada ETC mengalami 'bocor' elektron
ke produksi radikal bebas. dan kemudian menghasilkan
 Kemampuan memproduksi ROS superoksida (O2.-) dengan sebagian
sering tergantung pada komposisi besar formasi ROS yang terjadi di
membran mitokondria, spesies kompleks III dan pada tingkat lebih
hewan dan usia hewan. rendah di kompleks I.
 ROS juga terbentuk di endoplasmic
reticulum (ER) dan peroxisomes dari sel.
Eksogen ROS

Zat
narkotika
Asap
industri
rokok
Radiasi Asap alkohol
gamma
knalpot
Polutan Gas
anestesi
udara
Sinar UV
Menginduksi ROS
UV mempenagruhi
Enzim katalase UVB

enzim katalase

Peningkatan
2H2O2 2H2O + O2 ROS dalam
keratinosit

Setelah percobaan lebih lanjut Sel-sel glutation


ditemukan bahwa protein berkurang
penghasil oksidan adalah katalase
UV

Mengubah tempat berikatan antara H2O2 dengan enzim


katalase

Molekul air mengakses besi


heme

Air sebagai sumber proton

Proton + oksigen diatomik

ROS seperti peroksida


rekatif
Sintesis Nitrit Oksida

• UVB kenaikan sintesis nitric oxide pada


keratinosit

• UVA  menghasilkan peningkatan level


superoksida mampu menonaktifkan protein besi-
sulfur yang mengarah ke pelepasan besi besi
pereduksi, sehingga menghasilkan produksi ROS
lebih lanjut

• Produksi simultan O2.- dan NO dalam kedekatan


satu sama lain dapat mengarah pada pembentukan
spontan peroxynitrite, radikal bebas yang sangat
reaktif
Jalur Signaling

 Berbagai jalur signaling diaktifkan oleh pembentukan ROS


 MAPKs telah terbukti menjadi target stres oksidatif
 radiasi UV mempengaruhi jalur dengan cara yang sangat mirip ROS [7, 16]. ROS yang
dihasilkan mengarah pada aktivasi MAPK seperti ERK dan JNK. MAPK ini
memainkan peran penting dalam perekrutan faktor-faktor yang mengarah pada
aktivasi hilir faktor transkripsi AP-1. Faktor p38 dan aktivasi penghambatan kappa
kinase sangat penting dalam proses aktivasi transkripsi NF-kB. Iradiasi UVA sel-sel
fibroblast di kulit menghasilkan pelepasan besi labil, yang terlibat dalam aktivasi NF-
kB [7, 24]. AP-1 dan NF-kB memainkan peran penting dalam pengaturan beragam gen
yang terlibat dalam proses seperti siklus sel, proliferasi dan apoptosis [7].
 Dosis rendah dari paparan sinar UV 
adhesi fibroblast yang dikulturkan ke
matriks kolagen melalui aktivasi
isoform PKC dan integrin.
 PKC α sebagai penghambat secara • Bossi et al. [8]  UVA
irreversibel sel-sel iradiasi UVA menyebabkan peningkatan
sementara kadar ROS dan peroksidasi
 PKC ε bertindak sebagai fotosensitizer lipid pada fibroblast muda
endogen yang berperan dalam dan yang sudah menua
menginduksi kerusakan kulit • tingkat ROS basal jauh lebih
tinggi pada populasi sel yang
menua dan mereka juga
menunjukkan respon yang
jauh lebih lambat terhadap
radiasi UV.
• hilangnya ekspresi PKC δ dapat
menyebabkan aktivasi dan elevasi
tingkat ROS
Paparan UV • ekspresi PKC α pasca radiasi UV
tidak terkait dengan elevasi dalam
tingkat ROS, terlepas dari
peningkatan ekspresi PKC α setelah
translokasi radiasi UV.
PKCδ ke
nukleus

Penurunan
ekspresi PKCδ
in di fibroblas
Kerusakan DNA
• Paparan sel terhadap UVA, UVB atau UVC mampu
menyebabkan 8-okso-7-8-dihidro-2′deoxyguanosine (8-
oxodGuo).
• Oksigen singlet (1O2) diusulkan untuk menjadi satu-
satunya sumber ROS yang terlibat dalam produksi 8-
oxodGuo yang diinduksi oleh UVC.
• Sedangkan untuk UVA dan UVB 1O2 merupakan
sumber besar ROS yang terlibat. Baik H2O2 dan
hidroksil radikal (. OH) juga ditemukan memainkan
peran penting
Aksi Biokimia UV di Kulit
• Chromophores menyerap energi UV yang memungkinkan reaksi
biokimia pada kulit manusia [26]
• Chromophores bisa berupa agen eksogen atau senyawa endogen
• Cutaneous chromophores termasuk DNA, asam urocanic,
asam amino aromatik, retinoid, karotenoid, bilirubin, flavin,
hemoglobin, melanin dan NAD (P) H

• epidermis terkena radiasi sinar UV stres oksidatif


melalui pengaktifan enzim NADPH oksidase atau
dengan memicu peroksidasi lipid
• oksigen molekuler dikurangi menjadi O2.- produksi
ROS dimulai.
• Glutathione didaur ulang oleh glutathione reductase
hingga merugikan NADPH,
UV Radiasi

Jalur stress
Pelepasan
mediator inflmasi
oksidatif

Leukosit hasilkan NADPH oksidase


O2-

Proses dismutase Superoksida dismutase


O2 dan H2O2

H2O2  Myeloperoksidase
hipoklorit
Jalur stress lipid

oksidatif
Kehilangan proton
dan elektron

Radikal lipid
+ Molekul O2

Lipid peroksidase dan


molekul lipid baru
2.6 UV, ROS dan Efek Patofisiologis pada
Kulit

Fotoaging adalah konsekuensi dari paparan UVA dan UVB. Serat


elastis yang tidak normal pada dermis dan penurunan serat kolagen
Fotoaging menunjukkan peningkatan degradasi kolagen dan serat
elastis pada dermis yang disebabkan oleh peningkatan aktivasi
proteolitik dan abnormal Extra Cellular Matrix (ECM) turnover.
Sinar UV juga pembentukan ROS yang menstimulasi proses
inflamasi di kulit. Hal ini menyebabkan berkurangnya tingkat
mekanisme pertahanan antioksidan enzimatik dan non-enzimatis
yang alami dari foto penuaan kulit serta peningkatan infiltrasi
neutrofil ke kulit dan peningkatan peradangan [3].
 UVA menembus kulit,  diserap kromofora seluler ( riboflavin,
melanin, bilirubin, tetapi DNA tidak termasuk).
 Penyerapan foton / energi menghasilkan eksitasi kromofor,
disebut sebagai keadaan sexsitasi tunggal. Molekul foton /
berenergi kemudian jatuh ke bagian dasar dan memancarkan
panas atau fluoresensi atau kedua persimpangan intersistem
yang mengarah ke keadaan triplet tereksitasi. Keadaan triplet
dapat bereaksi dengan DNA dan oksigen molekuler
 DNA dan oksigen molekuler yang dapat menginduksi
perubahan dalam DNA atau mengarah pada produksi ROS.
Fotoaging juga bisa mendorong kerusakan DNA, terutama
kerusakan mtDNA.
 Produksi ROS di DNA mitokondria meningkat ketika radiasi UV
menyebabkan 4977 pasangan basa yang telah lama dihapus dari
mtDNA
 UVB mampu  menembus epidermis tetapi tidak lapisan kulit
yang lebih dalam Kerusakan terbatas pada keratinosit dan
melanosit di lapisan epidermal.
 UVA melewati lapisan epidermis yang menyebabkan kerusakan
yang menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit yang lebih
2.7 Kesimpulan
 Radiasi UV konstan sangat penting untuk fungsi fisiologis normal.
 paparan berlebihan terhadap sinar UV diketahui memiliki efek
merugikan : peningkatan ROS dalam sel.
 Sinar UV dapat menginduksi ROS dalam berbagai cara,
 Mempengaruhi katalase enzim
 Pengaturan kenaikan sintesis NOS.
 Radiasi UV juga dapat menyebabkan penurunan ekspresi PKC
peningkatan produks
 memodifikasi DNA dan kromofor  tingkat ROS yang tinggi.

Efek dari peningkatan kadar ROS dapat bervariasi berdasarkan status


oksidan intraseluler sel.
Critical Appraisal
Judul

No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Jumlah kata dalam judul, < 12 kata +

2 Deskripsi Judul Menggambarkan isi utama


penelitian dan tanpa singkatan
3 Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4 Korespondensi penulis -

5 Tempat & waktu penelitian dalam Tempat (-), Waktu (-)


judul
Abstract
N Kriteria Ya (+), Tidak (-)
o
1 Abstrak 1 paragraf +
2 Mencakup IMRC -
3 Secara keseluruhan informatif +
4 Tanpa singkatan selain yang baku +
5 Kurang dari 250 kata +
Pendahuluan
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)

1 Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf Tidak (terdiri 3 paragraf)

2 Paragraf pertama mengemukakan alasan -


dilakukan penelitian
3 Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan -
penelitian
4 Didukung oleh pustaka yang relevan +

5 Kurang dari 1 halaman +


Bahan dan Metode
No Kriteria Ya(+), Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian -

2 Waktu dan tempat penelitian Waktu -/tempat -


3 Populasi Sumber -
4 Teknik sampling -
5 Kriteria inklusi -
6 Kriteria eksklusi -
7 Perkiraan dan perhitungan besar sempel -
8 Perincian cara penelitian -
9 Blind -
10 Uji Statistik -
11 Program komputer -
12 Persetujuan subjektif -
Hasil Penelitian

No Kriteria Ya (+) Tidak (+)


.
1 Jumlah Subjek -
2 Tabel Karakteristik -
3 Tabel Hasil Penelitian -
4 Komentar dan Pendapat Penulis ttg hasil -
5 Tabel Analisis data dengan Uji -
Kesimpulan dan Daftar Pustaka

N Kriteria Ya (+) Tidak (+)


o.
1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah -
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan +
dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian +
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori +

5 Keterbatasan Penelitian -
6 Simpulan berdasarkan penelitian +
7 Saran Penelitian -
8 Penulisan Daftar Pustaka sesuai aturan +
Pico Analysis

Problem INTERVENTION

Sinar UV mengindusksi Tidak ada intervensi


pembentukan ROS

COMPARISON OUTCOME
_ stress oksidatif perubahan
pada kulit
Bukti valid

Pertanyaan Jawaban
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan tidak
secara acak?
Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup tidak
panjang dan lengkap?

Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, tidak


dianalisis?
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam tidak
melakukan penelitian, selain dari terapi yang diuji?

Apakah ada kelompok kontrol ? tidak


Aplikasi
Pertanyaan Jawaban
Apakah pada pasien kita terdapat TIDAK
perbedaan bila dibandingkan dengan yang
terdapat pada penelitian sblmnya sehingga
hasil tersebut tidak dapat diterapkan pada
pasien kita?
Apakah penelitian tersebut mungkin dapat Ya
diterapkan pada pasien kita?

Apakah pasien memiliki potensi yang Ya


menguntungkan apabila penelitian
diterapkan?
Kesimpulan

Hasil penelitian valid

Hasil penelitian penting

Hasil penelitian dapat diterapkan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai