Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 5

REEVALUASI BUMN

P U RW AN TO B1 0 3 2 1 6 1 04 2

TERESIA WAINA B1032161044


LATAR BELAKANG

Terbitnya Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2014 yang mencabut PP


No.06 tahun 2006 jo PP 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang
Negara/Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Keuangan
No.78 tahun 2014 tentang tata cara pelaksanaan Pengeloaan Barang Milik
Negara di Kementerian/Lembaga dan Permendagri Nomor 17 tahun 2007
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah yang ruang lingkupnya mulai
dari Perencanaan kebutuhan sampai dengan Pelaporan sesungguhnya
sudah dapat memberikan guide/petunjuk pelaksanaan yang cukup
memadai.
Revaluasi Barang Milik Negara

Salah satu tujuan pelaksanaan penilaian adalah untuk


menyajikan opini nilai wajar atas BMN berupa aset tetap
pada neraca keuangan pemerintah pusat. Dengan
ditetapkannya Keputusan Presiden nomor 75 tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/ Daerah,
DJKN mengalami babak berikutnya dengan
menyelenggarakan kegiatan Revaluasi Barang Milik Negara.
Lanjutan.....

Kegiatan Revaluasi BMN ini dapat dianggap sebagai


kelanjutan dari kegiatan Inventarisasi dan Penilaian
BMN (IP-BMN) 2007. Namun terdapat beberapa
perbedaan dalam kegiatan revaluasi BMN 2017
dengan kegiatan IP BMN 2007 yaitu:
Perbedaan IP BMN Tahun 2007 dan Revaluasi BMN
2017

Inventarisasi dan
Penilaian BMN 2007 Revaluasi BMN 2017

 Objek penilaian adalah BMN adalah aktiva tetap  Objek penilaian adalah BMN adalah aktiva tetap
berupa tanah, bangunan, jalan, jembatan, irigasi, berupa tanah, bangunan, jalan, jembatan, dan
jaringan, bangunan air, peralatan, mesin serta bangunan air.
aset tetap lainnya  Dilaksanakan berdasarkan daftar aset yang telah
 Belum terdapat informasi dan data terkait dilakukan penatausahaan oleh satuan kerja
dengan daftar aset, inventarisasi BMN (satker) masing-masing kementerian/lembaga.
merupakan langkah awal untuk penatausahaan  Telah memiliki pengalaman selama 10 tahun
BMN yang tertib hukum, tertib administrasi dan untuk mengembangkan SDM Penilai baik
tertib fisik. kuantitas maupun kualitas.
 Keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM  Mengoptimalkan penggunaan Sistem Informasi
Penilai yang dilatih melalui crash program Manajemen dan Akuntansi BMN (SIMAK-
pendidikan penilaian . BMN), Sistem Informasi Manajemen Aset
 Dukungan dari sistem informasi belum optimal. Negara (SIMAN) dan Sistem Informasi Penilaian
 Tim Penilai wajib melakukan survei lapangan (SIP).
dalam rangka inventarisasi dan penilaian  Untuk BMN berupa tanah, Tim Penilai wajib
terhadap seluruh aset BMN baik berupa tanah melakukan survei lapangan, sedangkan untuk
tanah, bangunan, jalan, jembatan, irigasi, BMN berupa bangunan, jalan, jembatan, dan
jaringan, bangunan air, peralatan, mesin serta bangunan air Tim Penilai melakukan analisis
aset tetap lainnya. berdasarkan informasi dalam formulir yang diisi
oleh satker.
Lanjutan....

 Dapat kita simpulkan bahwa IP BMN Tahun 2007 merupakan upaya


awal pemerintah untuk memperbaiki penatausahaan BMN berupa aset
tetap, dan nilai wajar atas BMN berupa aset tetap kemudian disajikan
dalam neraca keuangan pemerintah pusat untuk meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP).
 Hal ini dibuktikan dengan opini BPK terhadap LKPP tahun 2004-2008
adalah tidak menyatakan pendapat (disclaimer) namun setelah nilai
wajar aset disajikan dengan lebih baik BPK memberikan opini wajar
dengan pengecualian (qualified) terhadap LKPP tahun 2009-2015 dan
wajar tanpa pengecualian (unqualified) terhadap LKPP tahun 2016.
Lanjutan....

 Sedangkan kegiatan revaluasi BMN Tahun 2017 merupakan upaya


untuk meningkatkan kualitas nilai wajar yang telah tercatat pada
necara keuangan mengingat kegiatan IP BMN dilakukan 10 tahun
sebelumnya dan dengan perkembangan ekonomi Indonesia saat ini
tentunya nilai BMN mengalami perubahan dibandingkan dengan nilai
wajar 10 tahun yang lalu.
 Kegiatan Revaluasi BMN merupakan arahan dari Menteri Keuangan
untuk memperoleh nilai kekayaan negara yang terupdated serta salah
satu kesepakatan Komisi XI DPR RI untuk meminta Menteri Keuangan
untuk melakukan revaluasi aset terhadap BMN yang akan digunakan
kembali (roll over) sebagai dasar penerbitan underlying asset Surat
berharga Syariah Negara (SBSN).
Pemilihan Obyek Aset Tetap yang direvaluasi terbatas pada
Aset Tetap berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan
Irigasi dan Jaringan (berupa Jalan dan Jembatan, serta
Bangunan Air) adalah dengan pertimbangan.
1. Potensi kenaikan (perubahan) nilai cukup signifikan,
2. Komposisi nilainya sangat signifikan dari keseluruhan aset tetap,
3. Jumlah item/unit Tanah, Gedung dan Bangunan, serta Jalan Irigasi
dan Jaringan relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
item/unit Peralatan dan Mesin serta Aset Tetap Lainnya yang sangat
banyak.
4. Saat ini, BMN berupa Tanah, Gedung dan Bangunan, serta Jalan
Irigasi dan Jaringan menjadi underlying asset SBSN sehingga
diperlukan revaluasi untuk meningkatkan leverage BMN dimaksud.
B.Revaluasi Aset BMN

 Revaluasi Aset adalah penilaian kembali aset yang dimiliki


suatu entitas sehingga mencerminkan nilai aset sekarang.
Revaluasi ini sebenarnya dapat dilakukan tidak hanya
untuk aset tetapi juga kewajiban dan bentuk kekayaan yang
lain. Namun seringkali revaluasi dikaitkan dengan aset
khususnya aset tetap.
Lanjutan....

Penilaian kembali (revaluasi) aset BMN ini diharapkan


dapat menciptakan aset register. Dengan adanya aset
register, histori BMN akan terlihat mulai dari
perolehan sampai kondisi terkini.
Lanjutan....

 Aset negara yang akan dilakukan penilaian kembali


adalah aset tetap berupa tanah, gedung dan
bangunan, serta JIJ (Jalan, Irigasi dan Jaringan)
pada Kementerian Negara/Lembaga yang diperoleh
sampai dengan 31 Desember 2015 serta yang sedang
dilakukan pemanfaatan.
 Hal ini dikarenakan ketiga aset tetap tersebut
jumlahnya sangat signifikan jika dibandingkan aset
lainnya dalam laporan keuangan pada bagian aset
tetap.
 Dalam melakukan revaluasi aset dua tahun
mendatang, ada tiga metode pendekatan yang akan
digunakan yaitu pendekatan pasar, pendekatan
biaya, dan pendekatan pendapatan.
Adapun untuk mengimplementasikan metode-metode pendekatan penilaian tersebut
terdapat beberapa alternatif pelaksanaan penilaian sebagaimana diungkap oleh Direktur
Penilaian, Meirijal Nur saat mensosialisasikan Penilaian Kembali BMN (14/08).

 Alternatif pertama adalah Full Valuation yaitu dengan datang langsung ke tempat aset
berada seperti yang sudah biasa dilakukan selama ini, sedangkan alternatif yang kedua
yaitu dengan, Desktop Valuation.
 Desktop Valuation ini adalah memberikan kepercayaan kepada satuan kerja (satker)
selaku Kuasa Pengguna Barang (KPB) untuk mengisi form terkait objek yang
bersangkutan. Sehingga harus ada sosialisasi yang optimal agar ada kesamaan
pemahaman antara Kuasa Pengguna Barang.
C.Pengertian Barang Milik Negara

 Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) adalah


semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
(APBN/D) atau berasal dari perolehan lainnya yang
sah.
Lanjutan....

 MN/D merupakan aset negara yang harus dikelola dengan


baik. Pengelolaan aset negara tersebut tidak hanya berupa
proses administratif semata, tetapi juga harus dipikirkan
bagaimana cara meningkatkan efisiensi, efektifitas dan
menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset tersebut.
 Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang syah. Barang dari
perolehan lainnya yang sah.
 Barang Milik Negara meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau bersal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya
yang sah antara lain berupa transfer masuk, hiba, pembatalan penghapusan,
dan ramapasan.
Tidak termasuk dalam pengertian BMN adalah barang-barang yang
dikuasai dan atau dimilik oleh:

1. Pemerintahan Daerah
2. Badan Usaha Milik Negara / badan Usaha Milik
Daerah.
3. Bank Pemerintahan dan Lembaga Keuangan Milik
Pemerintahan
D.Macam-Macam Barang Milik Negara

 Pengelolaan BMN terkait pada kegiatan penggunaan


sendiri, pemanfaatan atau pendayagunaan melalui
transaksi sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan,
Bangun Guna Serah (BOT), Bangun Serah Guna (BTO),
kerjasama penyediaan infrastruktur (prasarana),
pemindahtanganan, penjualan, tukar menukar, hibah,
penyertaan modal, pemeliharaan, BMN tidak digunakan
(idle), pemusnahan, dan penghapusan BMN.
 Jenis BMN yang tertengarai pada PP tersebut adalah
(1) tanah, (2) bangunan, dan (3) BMN selain tanah
dan bangunan. BMN selain tanah & bangunan
mencakupi BMN.
E.Pengelolaan Barang Milik Negara

 Pengelolaan Barang khususnya Milik Daerah yang baik


tentunya akan memudahkan penatausahaan asset daerah
dan merupakan sumberdaya penting bagi pemerintah
daerah sebagai penopang utama pendapatan asli daerah.
Adapun peratutan dari pengelolaan Barang Milik Negara:

1. PMK No. 123/PMK.06/2013 tentang Pengelolaan Barang Milik


Negara Yang Berasal Dari Aset Lain-Lain[9]
2. Barang Milik Negara PMK No. 33/PMK.06/2012 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara dan PMK No.
271/KMK.06/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Tindak Lanjut
Penertiban Barang.
3. Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan dan Pemindah tangan Barang Milik Negara dan
Lampiran PMK No. 96/PMK. 06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan
Pemindah tanganan Barang Milik Negara.
Pengelolaan barang milik negara/daerah berdasarkan PP
Nomor 6 Tahun 2006 meliputi :

1. Perencanaan kebutuhan dan penaganggaran,


penghapusan, pemindah tanganan
2. Pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian dan
penatausahaan.
Adapun bentuk-bentuk pemindahtangan BMN/D
tersebut meliputi :

1. Penjualan;
2. Tukar menukar;
3. Hibah;
4. Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah
Bentuk pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah berupa:

1. Sewa;
2. Pinjam Pakai;
3. Kerja Sama Pemanfaatan;
4. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna;
5. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.
F.Badan Usaha Milik Negara

 Undang-Undang tentang BUMN yang terbaru adalah UU


no. 19 tahun 2003 tentang BUMN (badan usaha milik
Negara). Secara umum wajah BUMN di Indonesia lebih
menampakkan citra birokrasi pemerintahan daripada
sebuah unit usaha. Dalam hal ini Fungsi BUMN terdapat
pada pasal 66 UU No. 19 Tahun 2003.
Maksud dan tujuan dari pendirian suatu BUMN terdapat di
dalam pasal 2 UU ini yaitu:

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional


pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya dan
mengejar ke untungan.
2. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan lemah, koprasi dan masyarakat. Pengawasan BUMN
dilakukan oleh komisaris dan dewan pengawasan dan restrukturisas.
G.Hak-Hak Pengelolahan Barang Milik Negara

 Peraturan Pemerintah No 17 dan No. 66 tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, yang didalamnya
memuat pembatalan status PT BHMN. Besarnya organisasi UGM
membuat terbentuknya unit penatausahaan BMN sebanyak 107 unit
untuk menuju BMN yang tertib administrasi, tertib hukum, dan tertib
fisik.
 Kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu,
kekuatan, wewenagan, pengaruh, mampu sedangkan
pengertian di miliki adalah : kepunyaan atau hak. dimana
di UUD 1945 pasal 33 ayat tiga menjelaskan hak kekayaan
alam.
Hak meguasai dari Negara dimaksudkan untuk memberi
wewenang:

1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persedian dan


pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.
2. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang
dengan bumi air dan ruang angkasa.
3. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dan perbuatan hukum yang mengenai bumi, air, ruang angkasa.
4. Pemerintah Sebagai Pemilik Kepunyaan Publik
5. Pemerintah atau Negara dapat menjadi egeiner atau pemilik dari kepunyaan
public, mengenai ini ada 2 pendapat : 1) Pendapat yang menyatakan tidak
berhak. 2)Marcel waline : Negara dapat menjadi egainaar dari benda-benda
yang termasuk kepunyaan publik, tetapi dalam menjalankan hak-hak yang
oleh KUH perdata di beri kepada suatu egainaar, kekuasaan negara itu
terbatas saja.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH...............

Anda mungkin juga menyukai