Manajamen Proyek D3 2018

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 51

MANAJEMEN PROYEK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
MATERI 1 UNTUK KALANGAN SENDIRI

Konsep dan
Pengertian
Siklus Hidup Proyek

Pendefinisian
Pekerjaan

Network Planning
Konsep dan Pengertian

 APA ITU PROYEK


 APA ITU MANAJEMEN PROYEK
 MENGAPA MANAJEMN PROYEK
. APA ITU PROYEK

 Tujuan
 Kompleksitas
 Keunikan
 Tidak permanen
 Ketidakbiasaan ( unfamiliar )
 Siklus hidup
 Ketidak biasaan
( unfamiliar )

Proyek biasanya menggunakan teknologi baru


dan memiliki elemen yang tidak pasti dan berisiko.
Kegagalan suatu proyek bisa berakibat buruk bagi
organisasi.

Konpleksitas

Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi


organisasi ( pemasaran, personalia, engineering,
produksi,keuangan ) karena diperlukan bermacam
- macam keteranpilan dan bakat dari berbagai
disiplin ilmu dalam menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan dalam proyek .
 Keunikan

Setiap proyek mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dari


apa yang sudah pernah ada dikerjakan sebelumnya.
Bahkan dalam proyek yang rutin seperti pembangunan
perumahan sering terjadi hal-hal baru karena berbeda
lokasi seperti pencarian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas
umum ( listrik telepon air), pembebasan tanah dan lain-
lain. Yang membuat suatu proyek berbeda dengan yang
lain. Suatu proyek adalah suatu pekerjaan yang sekali
terjadi, tidak pernah terulang dengan persis sama.
 Tidak Permanen

Proyek adalah aktivitas temporer. Organisasi sementara


dibentuk untuk mengelola personalia, material dan fasilitas
untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya dalam jadwal
tertentu dan sekali tujuan tercapai, organisasi akan
dibubarkan dan akan dibentuk organisasi baru untuk
mencapai tujuan yang lain lagi.
 Siklus Hidup

Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai suatu


tujuan, selama proses proyek akan melewati beberapa fase
yang disebut siklus hidup proyek. Tugas-tugas, organisasi
orang dan sumber daya lain akan berubah bila proyek
memasuki satu fase baru.
. APA ITU MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,


mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan
sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan
dalam waku tertentu dengan sumberdaya tertentu.
Manajemen proyek mempergunakan personil perusahaan
untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek
. CIRI – CIRI MANAJEMEN PROYEK
Mekanisme proyek dalam hubungannya dengan pengelolaan organisasi
dan sumberdaya mempunyai cirri - ciri tertentu sebagai berikut:
 Seorang menejer proyek meminpin organisasi proyek dan beroperasi secara
independen, bebas dari rantai komando yang semestinya dari organisasi induk.
 Manajer proyek adalah pembawa tunggal semua usaha mencapai satu tujuan proyek.
 karena setiap proyek memerlukan bermacam-macam keahlian dan sumberdaya, maka
pekerjaan-pekrjaan dalam proyek dikerjakan orang dari berbagai fungsi
 Manajer proyek dan tim proyek bertanggungjawab menyatukan orang - orang dari
berbagai fungsi /disiplin yang bekerja untuk proyek.
 Manajer proyek menegosiasi secara langsung manajer fungsional ( pemasaran,
personalia, produksi, keuangan, dan lain-lain) untuk memberikan dukungan..
 Proyek akan memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya penyerahan hasil akhir
dan kelayakan tekniknya. Sementara unit-unit fungsional ( dari organisasi induk ) harus
tetap menjaga kelangsungan organisasi induk untuk mencapai tujuannya. Sebagai
konsekwensi terkadang timbul konflik pemakaian sumberdaya antara manajer proyek
dan manajer fungsional.
 Dalam proyek terdapat dua rantai komando, komando vertical ( dari manajer
fungsioanal) dan komando horizontal ( dari manajer proyek ). Orang – orang dalam
proyek harus melapor ke manajer fungsional dan menejer proyek.
. MENGAPA MANAJEMEN PROYEK

Kita telah mempelajari bahwa proyek memang


mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan
aktivitas lain, dalam hal organisasi, pengelolaan,
pemakaian sumberdaya, waktu, kompleksitas,
ketidakpastian, maka logis bila diperlukan cara
penanganan tertentu yang juga berbeda-beda terhadap
proyek. Dengan demikian bisa dimengerti mengapa
manajemen proyek diperlukan.
. MACAM- MACAM PROYEK
 Proyek Kapital
Proyek ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah,
pembelian peralatan, pemasangan fasilitas dan konstruksi gedung.

 Proyek penelitian dan pengembangan.


Proyek ini bisa berupa penemuan produk baru, temuan alat baru, atau
penelitian mengenai ditemukannya bibit unggul untuk suatu tanaman. Proyek
ini bisa muncul dilembaga komersial maupun pemerintah. Setelah suatu produk
baru ditemukan atau dibuat biasanya akan disusul pembuatan secara missal
untuk dikomersialisasi kan.
 Proyek yang berhubungan dengan manajemen servis
Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah,
proyek ini bisa berupa:
▪ Perancangan struktur organisasi
▪ Pembuatan system informasi manajemen
▪ Peningkatan produktivitas perusahaan
▪ Pemberian training mengenai suatu metoda tertentu
. TIMBULNYA IDE PROYEK
 Proyek yang berasal dari klien yang ditawarkan ke suatu konsultan atau
kontraktor, dimana sudah jelas macam pekerjaan yang harus ditangani. Dalam
kondisi seperti itu biasanya tidak ada proses tender sehingga tidak ada suasana
kompetitif dalam perebutan proyek. Hal itu terjadi bila terdapat hubungan baik
antara pemberi dan penerima proyek. Banyak sekali proyek seperti ini, khusunya
untuk proyek yang nilainya relative kecil.
 Ide proyek muncul karena ada tawaran dana dari instansi atau lembaga tertentu.
Dengan adanya tewaran itu kita bisa menyusun proposal proyek. Didalam
lembaga pendidikan sering ada tawaran dana penelitian untuk topic tertentu
dengan alokasi dana tertentu,
 Proyek muncul karena adanya tawaran lelang. Disini suatu konsultan atau kontraktor harus
berkompetisi untuk memenangkan tender. Proses yang harus dilalui biasanya lebih rumit
dan panjang. Keprofesionalan suatu perusahaan bisa teruji disini. Jika tender dilakukan secara
fair maka hanya perusahaan yang professional dibidangnya yang kemungkinan besar bisa
memenangkan persaingan untruk dipilih sebagai pelaksana proyek. Proyek-proyek
pemerintah untuk pembangunan jalan. Irigasi dan fasilitas public yang lain biasanya masuk
kategori ini.

 Proyek berasal dari dalam perusahaan sendiri dengan sumber dana dari perusahaan dan
dikerjakan sendiri oleh perusahaan. Proyek-proyek perbaikan proses, fasilitas ataupun
manajemen produksi suatu perusahaan manufaktur atau riset dan pengembangan masuk
dalam kategori ini.
SIKLUS HIDUP PROYEK

Setiap proyek biasanya akan melalui tahapan-tahapan


yang mempunyai pola tertentu. Pola itu yang kita namakan
siklus hidup proyek. Tahapan-tahapan itu dianalogikan
dengan apa yang terjadi dalam siklus pengembangan
system. Dalam hal ini proyek dianggap suatu system.
Secara garis besar tahapan peroyek bisa dibagi menjadi sbb:

1. Tahap konsepsi

2. Tahap pendefinisian
3. Tahap Akuisisi
 Konsepsi

Tahap konsepsi biasa dibagi menjadi dua bagian yaitu : Inisiasi proyek dan
Kelayakan
 Inisiasi Proyek
Proyek dimulai dengan ditemukannya suatu masalah, kesempatan atau
kebutuhan oleh user. Dengan kata lain bila user menemukan ide. Ide
bisa berasal dari bagian pemasaran, engeneering, manufaktur ataupun
R & D. sedangkan yang dimaksud user bisa berasal dari organisasi yang
sama ataupun dari luar.
Inisiasi adalah titik dimana suatu ide tentang proyek lahir. Banyak user
tahu ada masalah tetapi sulit untuk mengemukakannya. Perlu
dilakukan penklarifikasian terhadap masalah kemudian
mempertimbangkan solusinya. Sebaiknya masalah diformulasikan
dalam suatu pernyataan yang jelas. Loalu tujuan penyelesaian masalah
itu ditentukan, dicari alternatif solusi yang mungkin.
 Kelayakan Proyek

Kelayakan adalah proses investigasi terhadap masalah dan


mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian masalah
itu cukup menguntungkan secara ekonomis dan bermanfaat.
Ada beberapa perspektif yang mungkin dalam tahap kelayakan ini apa
yang diperlukan, kapan dilakukan, pihak mana yang terlibat investigasi
awal oleh user hanya merupakan studi kelayakan pendahuluan, jika user
memang ingin melalkukan lebih jauh idenya perlu dicarikan solusi dari
beberapa kontraktor/konsultan/developer. Setiap kontraktor yang ikut
bersaing akan melakukan sendiri studi kelayakan kemudianmencari solusi
untuk diajukan dalam bentuk proposal penyelasian masalah ( proyek )
guna memenangkan kontark dengan user, sehingga user perlu membuat
permintaan proposal atau request for proposal (RFP). Dalam tahap ini
bisa terjadi user ingin tahu apakah idenya layak atau user memilih
kontraktor/konsultan untuk menetukan studi kelayakan secara detail.
 Pemilihan Proposal
Proposal akan dievaluasi berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan
dalam RFP. Kriteria yang digunakan berhubungan dengan performansi,
harga dan jadwal. Setelah proposal terpilih perlu diberitahukan kepada
user atau manajemen puncak dari user untuk mendapatkan persetujuan.
Bila beberapa proposal mendapat nilai yang sama atau ada hal-hal yang
kurang spesifik atau menimbulkan pertanyaan maka perlu dilakukan
negoisasi untuk menetapkan kontraktor.

 Negosiasi Kontrak
Negoisasi atau tawar-menawar merupakan suatu usaha yang
dilaksanakan beberapa pihak yang akan melakukan suatu transaksi yang
kompleks, sangat berharga dan memakan waktu. Negoisasi antara pemilik
proyek (user) dengan calon kontraktor yang terpilih dimaksudkan untuk
menyamakan posisi kedua belah pihak dalam masalah-masalah utama,
khususnya masalah teknis dan persetujuan dalam hal waktu, jadwal, dan
performansi.
 Negosiasi Kontrak
Bagi user negosiasi mempunyai sasaran untuk memperoleh persyaratan yang
paling menguntungkan, penekanan harga dan mencegah adanya
persyaratan yang membatasi ruang geraknya. Bagi calon kontraktor,
sasarannya adalah mengurangi resiko dan menekan biaya dengan
mengusulkan beberapa deviasi dari persyaratan yang disampaikan pemilik
proyek ( user ). User perlu memikirkan bagaimana hkuman harus diberikan
bila proyek molor dari waktu yang ditetapkan sebaliknya kontraktor perlu
menuntut insentif bila penyelasain proyek maju dari waktu yang ditetapkan.
Pelaku negosiasi mestinya mengetahui informasi tentang calon kontraktor
memngenai sejarah, pengalaman, kondisi dan stragedi yang akan
digunakan. Informasi ini tidak saja diperoleh dari saluran resmi seperti brosur,
laporan, tetapi bisa juga melalui klain, bekas klain bahkan pasaim calon
kontraktor tadi.
Negasiator juga harus tahu secara detail aspek teknik dari proyek. Hasil
negosiasi yamg telah disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak
yang akan mengikat kedua belah pihak dalam pelaksanaan proyek.
Keberhasilan negosiasi sangat dipengauhi oleh paktor penguasaan informasi,
waktu yang tersedia untuk negosiasi, kekuatan pihak-pihak yang
melakukan negosiasi dan semangat negosiasi.
. Tahap pendefinisian

Tahap pendifinisian dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan :


penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan spesifikasi proyek
secara rinci.
Isi rencana proyek biasanya terdiri dari :
1. Jadwal pekerjaan
2. Anggaran dan system pengendalian biaya.
3. Work breckdown struktur secara rinci
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang
kemungkinan – kemungkinan yang akan muncul
5. Rencana sumber daya manuasia dan pemakaian sumber daya lain
6. Rencana pengujian hasil proyek
7. Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan.
9. Rencana pelaksanaan hasil proyek
. Tahap akuisisi

Tahap – tahap dalam akuisisi ini adalah:


1. Desain.
Dalam tahap ini spesifikasi akan doterjemahkan dalam gambar, maket, diagram atau
skema. Dalam tahap ini pekerjaan harus dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang lebih
kecil. Setelah desain dibuat secara setail dan memenuhi keinginan user, maka bisa
dilakukan tahap berikutnya.
2. Pengadaan.
Disini disiapkan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material untuk tahap
selanjutnya
3. Produksi.
Setelah siap fasilitas dan bahan pendukung, bisa dilakukan pelaksanaan produksi.
Manajer proyek harus mengawasi dan mengendalikan sumberdaya, memotivasi para
pekerja dan melaporkan kemajuan pada user.
4. Inplementasi
Jika produksi telah dilakukan hasil diserahkan kepada user. User selesai menguji hasil
ini untuk memastikan apakah cocok dengan kebutuhannya. Pengujian bisa dibantu
oleh kontraktor karena bisa saja pengoperasian produk hasil proyek ini cukup rumit .
penyerahan hasil kepada user bisa disertai training untuk user. Training ini bertujuan
untuk memberi petunjuk bagaimana cara menggunakan alat atau prosedur yang
dihasilkan.
Keberhasilan manajemen proyek ditentukan antara lain oleh
ketepatan memilih bentuk organisasi, memilih pimpinan yang cakap
dan pembentukan tim proyek yang terintegrasi dan terorganisasi.
Tetapi itu saja tidak cukup. Ada hal lain yang cukup serius untuk
diperhatikan : apa yang harus dikerjakan oleh tim proyek dan
Manajer proyek. Penentuan apa yang akan dikerjakan ini merupakan
fungsi dari perencanaan (planning). Sedangkan tindakan memastikan
bahwa rencana dikerjakan dengan benar merupakan fungsi
pengendalian (control).

Yang menjadi lingkup pekerjaan selama proses perencanaan


dan pengendalian adalah

Tahap – Tahap Perencanaan Proyek


Rencana Induk Proyek
Yang menjadi lingkup pekerjaan selama proses
perencanaan dan pengendalian adalah :

1. Sebelum proyek mulai ( dan selama tahap konsepsi dan


pendefinisian ), sebuah rencana dipersiapkan untuk menentukan
tujuan proyek, tugas-tugas yang akan dikerjakan, jadwal dan
anggaran.

2. Selama proyek (dalam tahap akuisisi) rencana yang telah dibuat


dibandingkan dengan performansi, waktu dan biaya yang
sebenarnya terjadi (aktual).

3. Jika ada perbedaan antara yang direncanakan dan yang terjadi


sebenarnya tindakan koreksi perlu dilakukan, dan estimasi biaya
dan waktu bisa diperbarui.
Tahap – Tahap Perencanaan Proyek
Setelah kontrak proyek ditandatangani, maka manajemen puncak dari
perusahaan memberi wewenang untuk melakukan perencanaan,
membuat jadwal dan anggaran.
Langkah perencanaan meliputi:

1. Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhannya, dalam hal ini


perlu ditentukan hasil akhir proyek, waktu, biaya dan performansi yang
ditargetkan.
2. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai
tujuan proyek haruslah diuraikan dan didaftar.
3. Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen-
departemen yang ada, subkontraktor yang diperlukan dan manajer-
manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pekerjaan yang
ada.
4. Jadwal untuk setiap aktivitas dibuat yang memperlihatkan waktu tiap
aktivitas, dan batas selesai.
5. Sebuah rencana anggaran dan sumberdaya yang dibutuhkan
dipersiapkan. Rencana ini akan memberikan informasi mengenai
jumlah sumberdaya dan waktu untuk setiap aktivitas pekerjaan.
6. Ramalan mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian proyek
Secara garis besar tanggungjawab manajer proyek
adalah:
 Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir,
termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan dana penganggaran.

 Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim


proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumberdaya

 Memonitor arus proyek.

 Mengidentifikasi masalaha-masalah teknis.

 Titik temu dari para konsituen: sub kontraktor, user, konsultan, top
menajemen.

 Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam mproyek

 Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali


sumberdaya bila tujuan tidak tercapai.
NETWORK PLANNING
“ Network Planning” Merupakan sebuah alat manajement
yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya
perencanaan dan pengawasan suatu proyek. Cara ini penting
sekali untuk digunakan oleh mereka yang betanggung jawab
atas bidang – bidang Engineering, Production, Marketing,
Administration, dan Research, dimana terutama yang tidak
Merupakan suatu rangkaian kegiatan ( activity) yang rutin.

Pada prinsipnya suatu proyek itu dapat Merupakan salah


satu kumpulan dari proyek – proyek yang dikategorikan
dibawah ini:
1. Proyek proyek yang “ Compleks ” dengan banyak aktivitas
– aktivitas yang saling bergantungan.
2. Proyek proyek besar dimana menggunakan banyak sekali
personalia, tenaga kerja dalam jumlah yang besar dan
juga material, equipment, waktu dan uang.
3. Proyek proyek yang membutuhkan koordinasi antara
beberapa pejabat di departemen – departemen.

4. Proyek proyek dimana sangat diperlukan informasi yang


padat dan kontinu.

5. Proyek proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang


tepat dan dengan biaya yang terbatas
Faedah utama dari ” Network Planning ” adalah
1. Dengan harus digambarkannya ” Logika ” ketergantungan dari tiap
kegiatan dalam sebuah ” Network ” memaksa kita untuk merencanakan
suatu proyek sampai mendetail sebelumnya. Dengan memperhitungkan
dan mengetahui waktu terjadinya tiap tiap kejadian yang ditimbulkan
oleh satu atau beberapa kegiatan maka kita dapat mengetahui dengan
pasti kesukaran - kesukaran yang timbul jauh sebelum terjadinya,
sehingga kita segera dapat mengadakan tindakan – tindakan pencegahan
yang diperlukan.
2. Dalam ” Network ” ditunjukkan dengan jelas, dimana hal – hal yang
waktu penyelesaiannya sangat kritis dan dimana tidak kritis, sehingga
memungkinkan kita untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian
terhadap hal tsb.
3. ” Network Planning ” memberikan kepada kita bantuan yang sangat
berharga dala komunikasi.
4. Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih
ekonomis dipandang dari sudut ” biaya langsung ” , ketidak ragu- raguan
dalam menggunaan sumber – sumber tenaga biaya dan lain – lain.
Ada tiga macam symbol dalam Network Plan
Anak panah ( menyatakan sebuah kegiatan atau
activitas ) Kegiata disini didefinisikan sebagai hal yang
memerlukan ”Duration ” ( jangka waktu tertentu )
dalam pemakaian sejumlah ” resources” ( sumber
tenaga, equipment, material dan biaya )

Lingkaran kecil ( menyatakan sebuah kejadian atau


peristiwa atau event )
Kejadian atau event disini didefinisikan sebagai ujung
atau pertemuan dari satu atau lebih kegiatan – kegiatan.

Anak panah putus – putus ( menyatakan ”kegiatan


semu ” atau ” Dummy” )
dummy disini berguna untuk membatasi mulainya
kegiatan - kegiatan
jika ” kegiatan A ” harus diselesaikan dahulu
sebelum ” kegiatan B ” dapat dimulai, maka
hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat
dinyatakan sbb:

A B
1 2 3
bila kegiiatan C, D dan E harus selesai dahulu sebelum
kegiatan F boleh dimulai, maka dapat digambarkan Sbb:
kegiatan G dan H harus diselesaikan dahulu sebelum
kegiatan I dan J boleh dimulai, maka dapat
digambarkan Sbb:

4
1
G I

3
H J

2 5
kegiatan K dan L harus diselesaikan dahulu baru kegiatan M
dimulai, tetapi kegiatan N sudah bisa dimulai bila hanya kegiatan
L saja yang selesai, dapat digambarkan Sbb:

K M
1 3 5

L N

L N
2 4 6
kegiatan K dan L harus diselesaikan dahulu baru kegiatan M
dimulai, tetapi kegiatan N sudah bisa dimulai bila hanya
kegiatan L saja yang selesai, dapat digambarkan Sbb:

K M
1 3 5

L N
2 4 6
A, B dan C adalah kegiatan awal proyek, kegiatan D menunggu seleesainya
kegiatan A dan merupakan kegiatan akhir. kegiatan E dimulai bila kegiatan
B selesai dan merupakan kegiatan akhir. kegiatan C juga kegiatan akhir.
Buatkan Network Planningnya

A, B dan C ( awal ) B < E ( akhir )

A < D ( akhir ) C ( akhir )


PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KERANGKA BESI
Kegiatan Keterangan Deskripsi
a Membuat gambar desain Awal
b Membeli material a<b
c Menyiapkan lahan a<c
d Pabrikasi ( tiang dan atap ) b<d
e Membuat pondasi c<e
f
Mendirikan bangunan d,e < f (Akhir)

d
b 3
a f
5 6
1 2
c e
4
PROYEK PENGADAAN DAN PEMASANGAN GENERATOR LISTRIK

Kegiatan Keterangan Diskripsi

A Membuat spesifikasi dan desain Awal


B Pabrikasi generator A<B
C Membuat material pondasi A<C
D Merekrut operator A<D
E Uji coba B<E
F Membuat pondasi C<F
G Melatih operator dan mekanik B,D < G
H Transportasi generator ke lokasi proyek E<H
I Memasang dan Start-Up Generator F,G,H < I
(Akhir)
Contoh Soal

A dan B adalah kegiatan awal proyek, kegiatan A


selesai baru D & C dimulai, E & F dimulai setelah B &
C selesai, D & E selesai baru kegiatan H dimulai dan
merupakan kegiatan akhir, setelah F selesai baru G
dimulai dan ini kegiatan akhir.
Buatkan Network Planningnya.
Jawab

Spesifiksi Memasang
dan desain Merekrut star-up
operator Melatih operator
1 2 5 7 8

3 6
Uji Coba
A dan B adalah kegiatan awal proyek, kegiatan A selesai baru D & C dimulai, E
& F dimulai setelah B & C selesai, D & E selesai baru kegiatan H dimulai
merupakan kegiatan akhir, setelah F selesai baru G dimulai dan ini kegiatan
akhir.
Buatkan Network Planningnya.
A dan B ( awal ) D, E < H ( akhir )
B, C < E, F
A < D, C F < G ( akhir )
D
1 3
H
A

C 5
0 E G

B 4
2
F
URAIAN TENTANG ” WAKTU ” DALAM
SEBUAH ” NETWORK ”

Saat kejadian/peristiwa
paling pagi
Earlist event time = EET
Nomor petunjuk
lingkaran

Saat kejadian / peristiwa


paling lambat
Latest event time = LET
D
A B
2 3 5
1 4 9
4 C E
4 5
7

Hitung maju / waktu tercepat Hitung mundur / waktu paling lambat

1–2= 4 5 – 4 = 12
1–3= 8 5–3= 8
1 – 4 = 11 5–2= 4
1 – 5 = 17 2–1= 0
13 13
4

4
5 A 16
3 12+4 9
8-55 4+5 C 12
7 4
B 7+3 12
6 8 12-4
5 8-3 3 8
5+7 D
12+8 20
C 10
5 17-8
8 17
7 7
1 8-7
A, B dan C adalah kegiatan awal proyek, kegiatan A selesai baru D
dimulai, E & F dimulai setelah B selesai, C selesai baru kegiatan G
dimulai, H dimulai setelah D & E selesai merupakan kegiatan akhir,
setelah F & G selesai baru I dimulai dan ini merupakan kegiatan akhir.
Tentukan lama waktu penyelesaian dan lintasan kritisnya.

A,B dan C ( awal )


Kegiatan Durasi biasa ( Hr. )
A < D
A 4
B 5 B < E, F
C 8
D 9 C < G
E 6
F 5 D, E < H ( akhir )
G 3
H 7 F, G < I ( akhir )
I 6
43
A,B dan C ( awal )
4 A < D B < E, F
1 D
4+9
4 13-9
C < G
A 9 13
4-4 4 E
5+6 4 H 13+7
6
13 20-7
7-5
O B 5 13-6 7 20
O 2 F
5+5 11+6 6
O 5
7 20
14-5
5 11 I

11-8 5 20-6
6
C
8+3 14
8 G
3
8 14-3
D, E < H (akhir)
3 F, G < I ( akhir )
11 Lama waktu penyelesaiannya = 20 Hr.
A dan B adalah kegiatan awal proyek, kegiatan A selesai baru D & C
dimulai, E & F dimulai setelah B & C selesai, D & E selesai baru kegiatan
H dimulai merupakan kegiatan akhir, setelah F selesai baru G dimulai
dan ini kegiatan akhir.
Dengan durasi biasa, Tentukan lama waktu penyelesaian, lintasan kritis
dan besar biayanya.

Kegiatan Durasi biasa ( Hr. ) Biaya pelaksanaan ( Rp.)


A 4 210
B 8 400
C 6 500
D 9 540
E 5 500
F 5 150
G 3 150
H 7 600
3050 45
A dan B ( awal ) B, C < E, F F < G ( akhir )
A < D, C D, E < H ( akhir )
15-9 4+9
D
4 15 22-7
1 3
4 9 15 H 15+7
A 10+5
4-4
10-6 7 22
4 C E
O 5
O 6 5 22
O B 15-5 G
4+6 15+3
15 3
10-8 8 F 10+5
10 4
2 19 22-3
10 5
19-5

 Lama Penyelesaian = 22 Hari  Lintasan Kritis A, C, E dan H

 Besar Biaya = Rp. ?


A dan B ( awal ) B, C < E, F F < G ( akhir )
A < D, C D, E < H ( akhir )

10-7 3+7
D
3 10 16-6
1 3
3 7 10 H 10+6
A 7+2
3-3
7-4 6 16
3 C E
O 5
4 10-2 2 16
O G
O B
3+4 11+3
11 3
8-6 6 F 7+4
7 4
2 13 16-3
8 4
13-4
 Lama Penyelesaian = 16 Hari  Lintasa Kritis A, D dan H

 Besar Biaya = Rp. ?


A dan B adalah kegiatan awal proyek, kegiatan A selesai baru D & C
dimulai, E & F dimulai setelah B & C selesai, D & E selesai baru kegiatan
H dimulai merupakan kegiatan akhir, setelah F selesai baru G dimulai
dan ini kegiatan akhir.
Dengan Durasi dipercepat . Tentukan lama waktu penyelesaian, lintasan kritis
dan besar biayanya.

Biaya pelaksana Kenaikan Biaya pelaksa


Durasi Durasi Durasi di
Kegia an dng. Durasi biaya setiap naan dengan
biasa tercepat percepat
tan biasa (tdk 1 hr. di per Durasi diper
( hari ) Max. Max.
dipercepat ) Rp. cepat Rp. cepat. Rp.

A 4 3 3 210 70 280
B 8 6 7 400 80 480
C 6 4 4 500 50 600
D 9 7 7 540 30 600
E 5 2 3 500 200 900
F 5 4 5 150 90 150
G 3 3 3 150 - 150
H 7 6 6 600 150 750
Jumlah 3050 3910
A dan B ( awal ) B, C < E, F F < G ( akhir )
A < D, C D, E < H ( akhir )

10-7 3+7
3 D
10
1 16-6
3
3 7 10 H 10+6
A 7+2
3-3 16
7-4 6
3 C E 5
O
4 16
O 2
O B 10-2 G
3+4 11+3
11 3
8-6 6 7 F 7+4
4
2 13 16-3
8
4
13-4
 Lama Penyelesaian = 16 Hari
A dan B ( awal ) F < G ( akhir )
B, C < E, F
A < D, C D, E < H ( akhir )
10-7 3+7
D
3 10 16-6
1 3
3 7 10 H 10+6
A 7+3
3-3
7-4 6 16
3 C E
O 5
4 3 16
O G
O B 10-3
3+4 12+3
12 3
7-7 7 F 7+5
7 4
2 13 16-3
7 5
13-5
 Lama Penyelesaian = 16 Hari  Lintasa Kritis A, C, E dan H

 Besar Biaya = Rp. ?


SAMPAI DISINI PAPARAN MATERI 1
TERIMAKASIH

TEKNIK ELEKTRO

Anda mungkin juga menyukai