Anda di halaman 1dari 35

HIV

dan
AIDS
Pelatihan IPP - Paket 1

Pelatihan IPP > Paket 1


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Setelah mempelajari materi:
Peserta mampu memahami hal-hal yang
terkait dengan HIV dan AIDS

Pelatihan IPP - Paket 1


CITRA USADHA INDONESIA
Pelatihan IPP - Paket 1
Sejarah HIV
 Januari 1983, Dr. Luc Montagnier dkk (Institut Pasteur
Perancis) mengisolasi virus dari kelenjar getah bening.
Dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV).
 Juli 1984, Dr. Robert Gallo dari Lembaga Kanker
Nasional (NIC-Amerika) menemukan virus dari ODHA.
Dinamakan Human T-Lymphocytic Virus tipe III (HTLV
III).
 Ilmuwan lain, J. Levy juga menemukan virus penyebab
AIDS, dinamakan AIDS Related Virus (ARV).
 Akhir Mei 1986, Komisi Taksonomi Internasional sepakat
memberi nama Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Asal-usul AIDS
 Tidak diketahui persis darimana dan kapan
tepatnya HIVdan AIDS muncul.
 Berdasarkan pemeriksaan, darah tertua yang
terinfeksi HIV di Amerika adalah darah tahun
1969.
 Di Afrika, darah tahun 1959.
 Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah
berkembang dan meluas di daerah Sub Sahara
Afrika.
 Semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama
AIDS adalah laporan Gottlietb dkk di Los
Angeles pada 5 Juni 1981.
Pelatihan IPP - Paket 1
Pelatihan IPP - Paket 1
PENJELASAN KOMIK

 Komik kekebalan tubuh menggambarkan tentang fungsi darah putih dalam


tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi
serangan kuman, virus, dan lainnya
 HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan
lain-lain) yang mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke
dalam tubuh justru akan melumpuhkan sel darah putih

 Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan bahwa


seseorang masih memiliki kekebalan tubuh cukup baik

 Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah


melemah sehingga orang yang telah HIV positif
 HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat
tubuh seseorang rentan terkena penyakit

Pelatihan IPP - Paket 1


Pelatihan IPP - Paket 1
HIV + penicilliosis marneffeia

Pelatihan IPP - Paket 1


HIV + Candidiasis

Pelatihan IPP - Paket 1


HIV + Herpes Simpleks

Pelatihan IPP - Paket 1


HIV + Sifilis

Pelatihan IPP - Paket 1


HIV + tumor

Pelatihan IPP - Paket 1


HIV + Kaposi’s Sarcoma

Pelatihan IPP - Paket 1


Mengapa Odha masih tampak sehat…….
Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik, memiliki
masa inkubasi yang sangat panjang

STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 STADIUM 4

Window HIV+ dengan


AIDS
period gejala
HIV +
penyakit CD4 < 200
1 – 3, bahkan Asimptomatik
6 bulan 5 – 10 tahun > 1 bulan 1 – 2 th.
Pelatihan IPP - Paket 1
Pelatihan IPP - Paket 1
Pelatihan IPP - Paket 1
Pelatihan IPP - Paket 1
Pelatihan IPP - Paket 1
PRINSIP PENULARAN HIV

 Dikenal dengan ESSE :


 EXIT: keluar.
 SUFFICIENT: cukup
 SURVIVE: virusnya hidup
 ENTER: masuk.

 HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam


keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.

Pelatihan IPP - Paket 1


Pelatihan IPP - Paket 1
CEGAH HIV DENGAN

D
B C
A A: Abstinence
B: Be Faithfull
E C: Condom
D: No Drugs
E: Education

Pelatihan IPP - Paket 1


JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS

 Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu


dengan sukarela untuk mengetahui status HIV
seseorang. Tes ini merupakan pengambilan darah dan
pemeriksaan laboratorium secara sukarela yang harus
disertai konseling

 Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT)


merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap
orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua, terutama
ibu hamil, yang berstatus HIV positif, menjadi perhatian
dari pelayanan ini

Pelatihan IPP - Paket 1


JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS

 Provider Initiated Testing and Counseling (PITC)


merupakan layanan pemeriksaan darah untuk
mengetahui status HIV seseorang berdasarkan pada
inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan dan
pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi
dalam setting medis.

 Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan


terkait dengan pemberian dukungan kepada orang yang
telah berstatus HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah
seseorang melalui proses tes darah atau ketika
seseorang yang telah menerima status HIV.

Pelatihan IPP - Paket 1


Kapan test HIV dilakukan?

 Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau


antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air
kencing

 Penapisan darah dan organ  Biasanya dilakukan


sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan

 Mendiagnosa infeksi HIV pada individu  KTS

 Melaksanakan surveilans  tes terhadap kelompok


masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV
(jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan prevalensi
(persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)

Pelatihan IPP - Paket 1


TES YANG MENGIDENTIFIKASI

 ANTIBODI
 ELISA
 Western Blot
 Dipstick

 VIRUS HIV  PCR

Pelatihan IPP - Paket 1


SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK

Karena:
 Periode jendela
 Kerusakan sampel
darah
 Reagen rusak
 Kesalahan pada
prosedur pelaksanaan
tes darah

Pelatihan IPP - Paket 1


BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES
NEGATIF?

 Mempertahankan perilaku yang aman


 Mengubah perilaku dari yang berisiko ke
perilaku aman
 Mempertahankan hasil tes yang negatif
 Menjadi elemen aktif kegiatan
pencegahan dan penanggulangan AIDS
bagi kelompoknya, masyarakat dan
lingkungannya

Pelatihan IPP - Paket 1


Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?”

 Sekedar cemas atau…


 Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau
non-seksual?

Pelatihan IPP - Paket 1


MENGAPA KTS PENTING ?

 Mengetahui status lebih dini akan memudahkan


perencanaan penanganan
 Meningkatkan kualitas hidup sehingga
mengurangi angka kesakitan dan kematian
(walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit
dapat dikendalikan dengan baik)
 Memutus mata rantai penularan HIV yang
meluas

Pelatihan IPP - Paket 1


STIGMA ODHA

 Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”)

 Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang


rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS
sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan
kematian, banyak orang yang tidak peduli, tidak
menerima dan takut terhadap penyakit ini.

 Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan


terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan
merasa malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa
superior.

Pelatihan IPP - Paket 1


DISKRIMINASI ODHA

 Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan


negatif mendorong orang atau lembaga untuk
memperlakukan seseorang secara tidak adil yang
didasarkan pada prasangka mereka akan status HIV
seseorang.

 Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara


menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA;
atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan
status atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga
atau masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau
dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.

Pelatihan IPP - Paket 1


PERAN ODHA DALAM PENCEGAHAN

 Memberikan motivasi pada teman-teman dan


pasangannya untuk melakukan tes

 Saling memberikan dukungan antara sesama ODHA


untuk menjalankan hidup sehat

 Melakukan diseminasi informasi dan advokasi untuk


menghapus diskrimasi dan stigmatisasi terhadap ODHA

 Memperluas jaringan layanan dalam rangka


memudahkan dukungan layanan terkait dengan
kebutuhan ODHA

 Pemutusan mata rantai penularan terhadap pasangan


melalui pencegahan dan perilaku aman Pelatihan IPP - Paket 1
TUGAS PETUGAS LAPANGAN

 Menyebarkan informasi
tentang pengetahuan dasar
HIV dan AIDS

 Promosi pencegahan

 Promosi layanan-layanan
yang terkait dengan HIV dan
AIDS

 Merujuk KD melakukan KTS

 Tindak lanjut hasil rujukan


KTS Pelatihan IPP - Paket 1

Anda mungkin juga menyukai