Anda di halaman 1dari 11

Relasi Hadits dan Al-Qur’an Sekaligus Fungsi

Hadits Terhadap Al-Qur’an

• KELOMPOK 1
• Veris Prasetyo Setiawan 17140039
• Miftakhul As’ari 17140041
• Faizatul Musyarrofah 17140042
• Abdillah Mursyid 17140072
PEMBAHASAN

Memahami relasi Memahami fungsi


antara al-Qur’an hadits terhadap
dan hadits al-Qur’an
Relasi Al-Qur’an dan Hadits

Berikut ini adalah dalil yang menyatakan kesinambungan atau relasi antara al-Quran dan
hadits:

‫س ْو َل َواُو ِلى ْاْلَ ْم ِر ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫ـاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْۤ ْوا اَ ِطيْـعُوا ه‬
َّ ‫ّٰللا َواَ ِطيْـعُوا‬
ُ ‫الر‬
“Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan Rasulnya dan ulil amri diantara kamu”(QS.
An-Nisaa:59)

)‫تركت فيكم شيئين لن تضلّوا بعدهما كتاب هللا و سنّتي(رواه الحاكم‬


“telah aku tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali-kali kamu tersesat sesudahnya,
yakni: kitab Allah dan Sunnahku”(Riwayat al-hakim)
Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an

Bayan al- Bayan Bayan


Taqrir Tafshil. Taqyid

Bayan Bayan Bayan


takhshish Tasyri’ Nasakh
Bayan al-Taqrir

• Bayan al-Taqrir disebut pula bayan al-taqyid dan bayan al-itsbat,


yaitu menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan
dalam al-qur’an

ّ ‫ْل تقبل صالة من احدث حتّى يتو‬


• ‫ضأ‬
• “shalat orang yang berhadas tidak diterima kecuali setelah ia
berwudhu”.
Bayan Tafshil.

• Bayan tafshil berarti penjelasan dengan memerinci kandungan ayat-ayat yang


mujmal, yakni ayat-ayat yang bersifat ringkas atau singkat, sehingga maknanya
kurang atau bahkan tidak jelas kecuali ada penjelasan atau perincian

ْۤ
َ‫ک ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْون‬
ُ ‫علَى الَّ ِذيْنَ ِم ْن ََ ْب ِل‬ َ ‫صيَا ُم َک َما ُك ِت‬
َ ‫ب‬ ُ ‫علَ ْي‬
ّ ِ ‫ک ُم ال‬ َ ‫ٰيـاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ُك ِت‬
َ ‫ب‬
• “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa”
• (QS. Al-baqarah : 183)

• ‫صوموا لرؤيته وافطروا لرؤيته‬


• “Berpuasalah karena melihat hilal dan berbuka(berhari raya)-lah karena melihat
hilal”.
Bayan Taqyid

• Bayan taqyid adalah penjelasan hadits dengan cara membatasi ayat-ayat yang
bersifat mutlak dengan sifat, keadaan, atau syarat tertentu

‫ع ِزي ٌْز َح ِك ْي ٌم‬
َ ُ‫ّٰللا‬ ‫سبَا نَـ َك ا‬
ِ ‫اْل ِ ّمنَ ه‬
‫ّٰللا ۗ َو ه‬ َ َْ ‫ارََةُ فَا‬
َ ‫طعُ ْۤ ْوا اَ ْي ِديَ ُه َما َجزَ آ ًۢ اء ِب َما َك‬ ِ ‫س‬َّ ‫ار ُق َوال‬
ِ ‫س‬َّ ‫َوال‬
• “dan laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya”
• (QS.5:38).

• ‫سا رَة ّاْل فى ربع دينار فصاعدا‬


ّ ‫ْل تقطع يدال‬
• “tangan pencuri dipotong jika mencuri ¼ dinar atau lebih”.
Bayan takhshish

• Bayan takhshish adalah penjelasan lebih dengan cara emebatasi atau


mengkhususkan ayat-ayat al-Qur’an yang bersifat umum, sehingga tidak berlaku
pada bagian-bagian tertentu yang mendapat perkecualian

• ‫اح َدة ا فَلَ َها‬ ْ ‫سا ٓ اء فَ ْوقَ اثْنَتَي ِْن فَلَ ُه َّن ثُلُثَا َما ت َ َر َك ۚ َواِ ْن َكان‬
ِ ‫َت َو‬ ّ ِ ‫ّٰللاُ فِ ْۤ ْي ا َ ْو َْل ِد ُك ْم ِللذَّ َك ِر ِمثْ ُل َح‬
َ ِ‫ظ ْاْلُ ْنثَيَي ِْن ۚ فَا ِْن ُك َّن ن‬ ‫ص ْي ُك ُم ه‬
ِ ‫يُ ْو‬
‫ف‬
ُ ‫ص‬ ْ ّ‫ال ِن‬
• “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu,
yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan dua anak
perempuan”(QS.4:11).
• ‫نحن معاشر اْلنبياءْلنورث ما تركناه صدَة‬
• “Kami para Nabi tidak diwarisi, sesuatu yang kami tinggalkan menjadi sedekah”.
Bayan Tasyri’

• Bayan tasyri’ adalah penjelasan hadits yang berupa penetapan suatu hukum
atau aturan syar’i yang tidak didapati nash nya dalam al-Quran

• ‫ْل يجمع بين المرأة وعماتها وْلبين المرأة وخالتها‬


• “Seorang perempuan tidak boleh dipoligami bersama bibinya dari pihak ibu
atau ayahnya”.
Bayan Nasakh

• Bayan nasakh adalah penjelasan hadits yang menghapus ketentuan hukum yang
terdapat dalam Al-Quran. Hadits yang datang setelah al-Quran menghapus
ketentuan-ketentuan al-Quran.
• ‫ْلوصية لوارث‬
• “Ahli waris tidak dapat menerima wasiat”.
• Hadits tersebut menasakh ketentuan dalam ayat:
• ‫كتب عليكم اذا حضر احدكم الموت ان ترك خيرا المصيّة للوالدين واألَربين بالمعروف حقّا على المتّقين‬
• “Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan(tanda-
tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu
bapak dan karib kerabatnya secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-
orang yang bertaqwa”.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai