Anda di halaman 1dari 12

Ekstraksi Gigi

Oleh Finny
Ekstraksi gigi adalah proses pencabutan gigi dari
dalam soket dari tulang alveolar
 Ekstraksi gigi dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu:
 1. Teknik tertutup / sederhana
 Teknik sederhana dilakukan dengan melepaskan gigi dari perlekatan
jaringan lunak menggunakan elevator kemudian menggoyangkan dan
Pendahuluan mengeluarkan gigi di dalam soket dari tulang alveolar menggunakan tang
ekstraksi
 Teknik sederhana digunakan untuk ekstraksi gigi erupsi yang merupakan
indikasi, misalnya gigi berjejal.

 2. Teknik terbuka / pembedahan


 Teknik pembedahan dilakukan dengan pembuatan flep, pembuangan
tulang disekeliling gigi, menggoyangkan dan mengeluarkan gigi di dalam
soket dari tulang alveolar kemudian mengembalikan flep ke tempat
semula dengan penjahitan
 Ekstraksi gigi dengan teknik pembedahan dilakukan apabila gigi tidak bisa
diekstraksi dengan menggunakan teknik sederhana
Menurut Peterson (2003)
1) Gigi dengan patologis pulpa, baik akut maupun kronik, yang tidak
mungkin dilakukan terapi endodontik
2) Gigi dengan karies yang besar, baik dengan atau tanpa penyakit
periodontal atau pulpa, harus dicabut ketika restorasinya akan
menyebabkan kesulitan keuangan bagi pasien dan keluarganya,
serta apabila gigi tersebut sudah tidak dapat dirawat secara
Indikasi konservasi/endodontik
ekstraksi gigi 3) Gigi yang sudah goyang/mobility
4) Penyakit periodontal yang terlalu parah untuk dilakukan
perawatan merupakan indikasi ekstraksi. Pertimbangan ini juga
meliputi keinginan pasien untuk kooperatif dalam renccana
perawatan total dan untuk meningkatkan oral hygiene sehingga
menghasilkan perawatan yang bermanfaat
5) Gigi supernumerary
6) Gigi yang impaksi
7) Gigi yang mengalami trauma harus dicabut untuk mencegah kehilangan
tulang yang lebih besar lagi
8) Beberapa gigi yang terdapat pada garis fraktur rahang harus dicabut
untuk meminimalisasi kemungkinan infeksi, penyembuhan yang
tertunda atau tidak menyatunya rahang
9) Untuk keperluan protesa, tipe dan desain protesa gigi dapat
membutuhkan satu atau beberapa gigi yang sehat sehingga dapat
dihasilkan protesa yang diharapkan
10) Gigi yang merupakan kausa infeksi dari jaringan sekitar
11) Gigi yang dianggap sebagai fokal infeksi
12) Untuk keperluan orthodontic
13) Gigi yang tidak dapat dirawat lagi dengan perawatan orthodontic
14) Gigi dengan fraktur akar
Menurut laksin (1985)
1) Infeksi mulut akut seperti necrotizing ulcerative gingivitis atau
herpetic gingivostomatitis
Kontra 2) Gigi pada area yang pernah mengalami radiasi juga tidak boleh
indikasi dilakukan pencabutan karena dapat mengakibatkan terjadinya
osteonecrosis
Ekstraksi gigi 3) Pasien yang memiliki riwayat penyakit sistemik tidak terkontrol
seperti penyakit diabetes mellitus da blood dyscrasias
 Menurut Starshak (1980) kontraindikasi ekstraksi gigi dibagi
menjadi:
1. Kontra indikasi lokal :

1) Infeksi dental akut harus dievaluasi tergantung kondisi pasien. Pasien


dalam kondisi toksik dengan demam tinggi berbeda perawatannya
dengan pasien dengan kondisi sehat, walaupun keduanya mempunyai
infeksi dental dengan inflamasi lokal ataupun menyebar. Objek
utamanya adalah untuk mencegah penyebaran infeksi dan
mengembalikan kesehatan. Contohnya, satu pasien dilakukan pemberian
antibiotik, jika drainase didindiksikan untuk kasus abses itu. Pada pasien
lainnya pencabutan gigi secara langsung dapat mengurangi sumber
infeksi dan membatasi penyebaran infeksi.

2) Perawatan infeksi perikoronal akut berbeda dengan abses apikal.


Pada abses apikal, drainase infeksi dapat dilakukan dengan cara
pencabutan gigi, sedangkan infeksi perikoronal dapat menyebar jika gigi
yang terlibat dicabut selama fase akut. Untuk alasan ini lebih sering
untuk dilakukan drainase dan irigasi abses perikoronal dan meresepkan
antibiotik untuk 24-72 jam sebelum ekstraksi gigi yang terlibat.
2. Kontraindikasi sistemik :

1) Penyakit medis yang tidak terkontrol dapat diperhatikan sebagai


kontraindikasi ekstraksi gigi. Seperti hipertensi, coronary artey disesase,
kelainan jantung, anemia parah, leukimia, dan blood dyscrasiasis seperti
hemifilia membutuhkan manajeen medis yang tepak sebelum ekstraksi dapat
dilakukan
2) Pasien yang terlalu muda dan terlalu tua membutuhkan perhatian lebih.
Umumnya, pasien yang terlalu muda dapat memilik masalah dalam pengunaan
sedasi atau anestesi umum. Sedangkan yang terlalu tua memiliki masalah
dalam nutrisi, penyembuhan dan sikap kooperatif pasien
3) Penyakit kronik seperti diabetes, nefritis dan hepatitis dapat menyulitkan
pencabutan gigi, karena dapat menghaslkan infeksi jaringan, penyembuhan
yang tidak sempurna dan penyakitnya yang semakin memburuk
4) Neurosis dan psychoses merupakan kontraindikasi yang cenderung
menyulitkan perawatan dental
5) Kehamilan merupakan kondisi fisiologis normal dan tidak diperhatikan sebagai
kontraindikasi bagi ekstraksi kecuali terdapat beberapa komplikasi. Umumnya
kehamilan trimester tengah, merupakan waktu yang tepat untuk dilakukan
konsultasi obstetric yang tepat, ekstraksi dapat dilakukan pada tahap
kehamilan manapun.
 Teknik yang benar seharusnya menghasilkan ekstraksi
yang atraumatik, dan sebaliknya pada teknik operasi
yang telah dapat mengakibatkan ekstraksi yang
traumatik.
 Teknik apapun yang dipilih, ada tiga syarat utama yang
Teknik diperlukan untuk mendapatkan ekstraksi yang baik
Ekstraksi yatu:
1. Akses dan dan visualisasi pada daerah yang akan
di ekstraksi
2. Jalur yang tidak terhalang unuk mengekstraksi
gigi
3. Penggunaan gigi tenaga yang terkontrol
POSISI SAAT EKSTRAKSI
 Posisi saat ekstraksi
 Untuk ekstraksi
mandibula, pasien harus
Hal-hal yang diposisikan lebih tegak
perlu lurus sehingga ketika
mulut dibuka, occlusal
diperhatikan plane sejajar dengan
ketika lantai
ekstraksi  Posisi kursi harus lebih
rendah dari pada posisi A. Posisi ekstraksi gigi-gigi rahang
kursi saat ekstraksi gigi atas
permanen, dan lengan B. Posisi ekstraksi gigi-gigi rahang
bawah kuadran kiri
operator pada sudut 120 C. Posisi ekstraksi gigi-gigi bawah
derajat pada siku. kuadran kanan
PERAN NON-WORKING HAND

 Membantu melindungi gigi sekitarnya dari


foeceps
 Membantu menstabilkan posisi kepala pasien
selama proses ekstraksi
 Memiliki peran penting pada saat ekstraksi gigi
mandibula karena tangan kiri menyokong dan
menstabilkan posisi rahang bawah ketika
ekstraksi dilakukan.
 Penggunaan tangan kiri yang baik amat membantu
keberhasilan ekstraksi gigi.
 Tangan tersebut digunakan untuk menahan lidah, pipi, dan
bibir agar tidak menghalangi lapang pandang dan
Fiksasi Gigi masuknya alat serta menahan jaringan lunak disekitarnya
supaya tidak terkena alat.
 Tangan kiri juga ikut menopang mandibula saat ekstraksi
gigi rahang bawah
 Teknik fiksasi rahang atas dan rahang bawah selama ekstraksi. a. gigi
molar dan premolar atas kanan; b. gigi anterior atas; c. Gigi molar dan
premolar atas kiri; d. gigi posterior kanan bawah (operator berdiri di
belakang kanan pasien); e. gigi anterior bawah; f. gigi molar dan
premolar bawah kiri (Howe, 2000).

Anda mungkin juga menyukai